Niat Sholat Dhuha, Tata Cara, Doa, dan Keutamaannya

Sholat dhuha yakni sholat sunnah istimewa dgn keistimewaan hebat. Di antaranya, rezeki barokah tanpa hambatan jaya. Bagaimana tata cara, niat sholat dhuha, doa & bacaannya? Serta apa saja keutamaan sholat ini? Berikut ini pemaparannya.

Keutamaan Sholat Dhuha

Setiap ibadah di dlm Islam mempunyai fadhilah masing-masing. Hingga banyak ulama menyusun kitab yg menjelaskan fadhilah amal atau at targhib wat tarhib. Berikut ini enam keutamaan sholat dhuha:

1. Wasiat Rasulullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan pada Abu Hurairah untuk selalu melaksanakan sholat sunnah ini sebagai amal harian. Maka sudah sepantasnya kita pula mengerjakannya setiap hari.

أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat dhuha dua raka’at & sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

2. Sholat awwabin

Rasulullah menyebut sholat ini selaku sholat awwabin. Yaitu sholatnya orang-orang yg kembali (bertaubat) pada Allah alias taat. Merutinkannya menimbulkan seseorang tercatat selaku orang-orang awwabin, orang-orang yg taat & kembali pada Allah.

أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yg gue tak meninggalkannya: semoga gue tak tidur kecuali sehabis melaksanakan shalat witir, agar gue tak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha alasannya adalah ia yakni shalat awwabin serta biar gue berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

3. Dua rakaatnya senilai 360 sedekah

Pelaksanaan sholat dhuha minimal dua rakaat. Meskipun hanya dua rakaat, ia senilai dgn 360 sedekah. Keutamaan inilah yg terkait erat dgn rezeki tanpa gangguan. Bukankah sedekah ialah kunci lancarnya rezeki?!

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Setiap pagi, setiap ruas anggota tubuh kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih yakni sedekah, setiap tahmid ialah sedekah, setiap tahlil ialah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan pada kebaikan yaitu sedekah, & melarang berbuat munkar yakni sedekah. Semua itu mampu diganti dgn shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

4. Allah cukupkan rezekinya

Jika punya waktu luang, sebaiknya tak mencukupkan dua rakaat. Tambahlah semoga sekurang-kurangnyaempat rakaat. Dan keutamaannya, Allah mencukupkan rezeki sehari penuh. Bahkan Allah ‘antarkan’ rezeki tersebut.

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah kau-sekalian luput dr empat rakaat di awal harimu, pasti Aku cukupkan untukmu di sehari penuh itu.” (HR. Ahmad)

5. Ghanimah terbanyak

Keutamaan ini pula terkait dgn keberkahan rezeki. Sebab Rasulullah menyebut sholat ini selaku ghanimah terbanyak. Umumnya, nominal ghanimah jumlahnya sungguh besar.

مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu yakni peperangan yg paling erat, ghanimah yg paling banyak, & kembalinya lebih singkat.” (HR. Tirmidzi & Ahmad; hasan shahih).

6. Berpahala umroh

Keutamaan hebat yang lain ialah berpahala umroh yg tepat. Yaitu bila dilakukan satu paket dgn sholat Subuh berjamaah di masjid. Yakni seseorang sholat Subuh berjamaah di masjid lalu duduk atau berdiam diri untuk dzikir atau ibadah lainnya hingga datang waktu dhuha. Tatkala tiba waktu dhuha, ia menunaikan sholat dhuha. Setelah itu baru pulang ke rumah.

Baca juga: Shalat Istikharah

Waktu Sholat Dhuha

Waktu shalat dhuha terbentang semenjak matahari naik setinggi tombak hingga mendekati tengah (atas kepala). Di Indonesia, waktu ini terhampar selama berjam-jam sejak 20 menit sesudah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur. Namun berdasarkan Ustadz Abdul Somad, waktunya mulai 12 menit setelah matahari terbit & selesainya 10 menit sebelum waktu Zhuhur.

Waktu yg lebih utama adalah sesudah seperempat siang. Yakni sekitar jam 8.30 WIB untuk Surabaya & 9.00 WIB untuk Jakarta. Di Arab, indikator waktu ini ialah padang pasir terasa panas & anak unta mulai kepanasan. Inilah waktu terbaik sholat dhuha. Sebagaimana sabda Rasulullah:

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang melakukan shalat dhuha (di awal pagi). ia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) ialah tatkala anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Niat Sholat Dhuha

Semua ulama sepakat bahwa kawasan niat yaitu hati. Melafadzkan niat bukanlah sebuah syarat. Maknanya, tak ada kewajiban melafadzkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Fiqih Islam wa Adillatuhu menerangkan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, hukumnya sunnah dlm rangka menolong hati mendatangkan niat.

Sedangkan dlm madzhab Maliki, yg terbaik adalah tak melafadzkan niat alasannya adalah tak ada misalnya dr Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagi yg melafadzkan niat, lafadz niat sholat dhuha ialah selaku berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat sebab Allah Ta’ala”

niat sholat dhuha

Tata Cara Sholat Dhuha

Bagaimana tata cara sholat dhuha? Sholat dhuha dilaksanakan dua rakaat salam – dua rakaat salam. Jumlah rakaatnya sekurang-kurangnyadua rakaat. Rasulullah kadang mengerjakan sholat dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat. Karenanya banyak ulama tak menghalangi jumlah rakaatnya.

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ الْفَتْحِ صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِىَ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, dia mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)

Tata caranya sama dgn sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yakni:

  • Niat sholat dhuha
  • Takbiratul ihram, kemudian membaca doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dgn tuma’ninah
  • I’tidal dgn tuma’ninah
  • Sujud dgn tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
  • Sujud kedua dgn tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dgn tuma’ninah
  • I’tidal dgn tuma’ninah
  • Sujud dgn tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
  • Sujud kedua dgn tuma’ninah
  • Tahiyat simpulan dgn tuma’ninah
  • Salam

Demikian sistem sholat dhuha. Setiap dua rakaat salam, ulangi hingga bilangan rakaat delapan atau empat kali salam. Setelah selesai sholat boleh berdoa baik untuk urusan dunia maupun alam baka, & tentu saja lebih utama kalau banyak meminta kebaikan darul baka. Bisa pula berdoa dgn doa sholat dhuha. Untuk doa lengkao setiap gerakan sholat, silakan baca postingan Bacaan Sholat.

Doa Sholat Dhuha

Tidak ada doa sholat dhuha khusus yg Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan dlm hadits shahih. Sehingga dlm kitab-kitab Fiqih terkenal, para ulama sama sekali tak mencantumkan doa sholat dhuha. Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fikih Empat Madzhab maupun Fiqih Manhaji Mazhab Imam Syafi’i, seluruhnya tak mencantumkan doa sholat dhuha. Sehingga, kita boleh berdoa dengan-cara umum dgn doa apapun yg baik.

Ada satu doa sholat dhuha yg sangat populer, yaitu:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

(Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin)

doa sholat dhuha

“Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha ialah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan ialah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dlm bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dgn kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu & kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yg Engkau berikan pada hamba-hambaMu yg shalih”.

Asy Syarwani mencantumkan doa sholat dhuha ini dlm Syarh Al Minhaj. Ad Dimyathi pula mencantumkannya dlm I’anatuth Thalibiin.

Meskipun bukan berasal dr hadits Nabi, doa sholat dhuha ini boleh saja dibaca. Boleh pula membaca doa yang lain yg penting isinya baik. Bahkan, diperbolehkan pula berdoa dgn bahasa Indonesia sekiranya tak mampu bahasa Arab. Karena doa tersebut dibaca di luar sholat.

Baca juga: Sholat Hajat

Bacaan Sholat Dhuha

Terkait bacaan sholat dhuha, kadang ada pertanyaan, surat apa yg harus dibaca sesudah selesai Surat Al Fatihah? Tidak ada hadits shahih yg menerangkan surat apa. Berbeda dgn Sholat Jumat atau sholat Subuh yg ada hadits shahih pertanda sunnahnya membaca surat tertentu.

Bagaimana dgn usulan yg merekomendasikan rakaat pertama membaca surat Asy Syams & rakaat kedua membaca surat Adh Dhuha? Agaknya pertimbangan itu bersumber dr riwayat berikut ini:

صلوا ركعتى الضحى بسورتيهما والشمس وضحاها والضحى

“Shalatlah dua rakaat dhuha dgn membaca dua surat dhuha, yaitu surat Was syamsi wadhuhaa haa & surat Adh dhuha.” (HR. Ad Dailami dr Uqbah bin Amr, dicantumkan dlm Jami’ul Ahadits)

Menurut para ulama, hadits tersebut derajatnya dhaif. Bahkan menurut Syaikh Nashiruddin Al Albani dlm Shahih wa Dha’if Jami’us Shaghir, hadits tersebut maudhu’ (palsu).

Makara, boleh bagi kita untuk membaca surat atau ayat manapun dr Al Qur’an dlm sholat dhuha, baik pada rakaat pertama maupun rakaat kedua. Dan tentu boleh jika membaca surat Asy Syams pada rakaat pertama & surat Adh Dhuha pada rakaat kedua.

Demikian bimbingan sholat dhuha mulai dr keutamaan, waktu, sistem, niat sholat dhuha, doa & bacaannya. Semoga berfaedah bagi kita semua. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Ceramah Ramadhan 2022: Ramadhan Syahrut Tarbiyah