Arti Al Malik dan Contoh Asmaul Husna Ini dalam Kehidupan Sehari-Hari

Salah satu asmaul husna adalah Al Malik. Apa dalil & artinya, serta bagaimana contoh pengamalan Al Malik dlm kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Malik Artinya Maha Merajai

Al Malik (الْمَلِكُ) artinya Maha Merajai. Makna asmaul husna ketiga ini, Allah berkuasa atas segala sesuatu baik dlm hal memerintah maupun melarang. Arti lain Al Malik yaitu memiliki sesuatu. Segala sesuatu butuh pada Allah sedangkan Allah tak memerlukan segala sesuatu.

Quraish Shihab dlm Tafsir Al Misbah menerangkan, Malik (ملك) –dengan mim pendek- artinya raja. Biasanya digunakan untuk penguasa yg mengurus insan. Berbeda dgn Maalik (مالك) –dengan mim panjang- yg artinya pemilik. Biasanya dipakai untuk menggambarkan kekuasaan sang pemilik terhadap sesuatu yg tak bernyawa.

Saat menerangkan Surat An Nas dlm Fi Zhilalil Alquran, Sayyid Qutb mengatakan Al Malik yakni Tuhan Yang Berkuasa, Yang menentukan keputusan, Yang mengambil tindakan.

Dalil Asmaul Husna Al Malik

Dalil asmaul husna Al Malik dlm Al-Qur’an antara lain terdapat pada Surat Ali Imran ayat 26, Al Mukminun ayat 116, Al Hasyr ayat 23, & Al Jumuah ayat 1.

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yg mulia. (QS. Al Mukminun: 116)

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dr apa yg mereka persekutukan. (QS. Al Hasyr: 23)

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

Senantiasa bertasbih pada Allah apa yg ada di langit & apa yg ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Jumu’ah: 1)

Baca juga: Kalimat Thayyibah

Contoh & Pengamalan dlm Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Merajai. Dialah pemilik & penguasa seluruh alam semesta. Dialah penguasa segala makhluk, alasannya adalah Dialah yg membuat & pemilik sejati mereka.

Syekh Izzuddin bin Abdussalam dlm Syajaratul Ma’akil menerangkan, Malik adalah pemilik kekuasaan. Kekuasaan yaitu tindakan umum yg terikat oleh keadilan & kebaikan dlm memberi, menahan, menolong, membiarkan, memberi mudharat, memberi faedah, merendahkan, meninggikan, mengangkat, memuliakan, & menghinakan.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan pada orang yg Engkau kehendaki & Engkau cabut kerajaan dr orang yg Engkau harapkan. Engkau muliakan orang yg Engkau kehendaki & Engkau hinakan orang yg Engkau inginkan. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)

Sebagai Al Malik, Allah berkuasa melakukan apa pun yg ia inginkan. Termasuk menunjukkan kekuasaan pada siapa yg ia harapkan & mencabut kekuasaan dr siapa yg ia inginkan.

Begitu banyak pola, bagaimana orang yg seakan tampak lemah, Allah anugerahkan kemenangan & kekuasaan kepadanya. Misalnya Thalut & Daud. Keduanya Allah jadikan pemenang & penguasa meskipun mulanya banyak orang tak menyangka bahkan sempat meremehkannya.

Demikian pula Allah mencabut kekuasaan dr orang-orang yg sombong & pongah, walaupun sepertinya mereka sangat kuat. Fir’aun, Abrahah, hingga kaum Ad & Tsamud. Menegaskan bahwa tak ada makhluk yg berkuasa meskipun mendeklarasikan paling berkuasa.

Misalnya Fir’aun yg dgn sombong mengatakan:

أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى

…Akulah tuhanmu yg paling tinggi (QS. An Nazi’at: 24)

Apa yg kemudian terjadi? Allah menenggelamkan Fir’aun. Menjadikannya binasa & menandakan bahwa Fir’aun tak mempunyai kekuasaan apa pun yg sanggup menolak kekuasaan-Nya.

Dengan meyakini Al Malik, insya Allah kita tak akan takut dgn kekuasaan makhluk yg menentang perintah-Nya. Kita hanya tunduk & menghamba pada Allah yg Maha Merajai, penguasa & pemilik alam semesta.

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dgn Asmaul Husna Al Malik

Syekh Izzuddin bin Abdussalam dlm Syajaratul Ma’berilmu menjelaskan, berakhlak dgn sifat Al Malik yaitu hendaknya kita mengikat diri dgn mengikuti kebenaran dr pangkal sampai ujungnya. Di antaranya adalah melarang siapa saja yg seharusnya dihentikan, mengangkat semua orang yg seharusnya diangkat.

Demikian pula memuliakan semua orang yg mesti dimuliakan. Memberikan masakan pada orang yg lapar. Memberikan busana pada orang yg tak mempunyai busana. Menegakkan keadilan & memperlihatkan hak pada orang yg berhak.

Demikian asmaul husna Al Malik, mulai dr artinya sampai acuan pengamalan dlm kehidupan sehari-hari & bagaimana berakhlak dengannya. Semoga berguna, jazakallah khairan untuk yg bersedia membagikannya di media umum. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Mbah, Jangan Hujan Dulu Ya!