Wanita shalihah yaitu yg mampu bertahan memegang bara api. Meskipun banyak hinaan, celaan & ujian. Jika tiba perintah dr syari’at pada salah seorang perempuan, ia akan terima, taat, & tunduk. ia tak menyanggah, tak membangkang, ataupun mencari argumentasi untuk tak mendapatkannya.
Kisah ini mengambarkan adanya wanita shalihah yg menentukan suami tanpa menilai bagaimana parasnya. Meskipun orang-orang menolaknya alasannya parasnya yg jelek, perempuan anggun ini justru mau menikah dengannya. Bahkan awalnya orangtuanya pun keberatan mendapatkan menantu jelek rupa. Pertimbangannya yakni agama. Apalagi, Rasulullah yg memilihkannya.
Tersebutlah sobat Nabi Muhammad SAW berjulukan Julaibib. Wajahnya tak begitu menarik. Tatkala Rasulullah SAW menawarinya untuk menikah, setengah tak yakin ia berkata, “Benarkah kau-sekalian menganggapku tak laku?”
Beliau bersabda, “tetapi ananda di sisi Allah bukan tak laris.” Dan Rasulullah SAW senantiasa terus mencari potensi untuk menikahkan Julaibib.
Hingga suatu hari, seorang pria dr Anshar tiba memberikan putrinya yg janda pada Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Wahai Fulan! Nikahkanlah putrimu.” Dengan riang ia pun menjawab, “Ya, sangat itu suatu kenikmatan yg akan berlangsung, wahai Rasulullah, “katanya riang.
Namun Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “bahu-membahu gue tak menginginkan putrimu untuk diriku…”
“lantas, untuk siapa wahai Rasulullah?” tanyanya
Beliau menjawab, “untuk Julaibib…”
Ia pun terperanjat serta berpamitan pada Rasulullah, “Julaibib, Wahai Rasulullah SAW??!! Biarkan gue meminta pendapat ibunya”
Laki-laki itu pun pulang pada istrinya seraya berkata, “bahu-membahu Rasulullah SAW melamar putrimu, bagaimana pendapatmu?.”
Dia menjawab, “Ya, & itu suatu kenikmatan yg besar menjadi istri Rasulullah SAW!!!” tambahnya girang.
Dia berkata lagi, “sebetulnya beliau tak menginginkannya untuk diri dia.”
“lalu untuk siapa?” tanyanya.
“Beliau menginginkannya untuk Julaibib,” jawabnya.
Dia berkata, “aku siap menyampaikan leherku untuk Julaibib…! Tidak. Demi Allah! Aku tak akan menikahkan putriku dgn Julaibib. Padahal, kita telah menolak lamaran si fulan & si fulan …” katanya lagi.
Sang bapak pun duka karena hal itu, & tatkala hendak beranjak menuju Rasulullah SAW, tiba-tiba putrinya mengundang. “Ayah… siapa yg melamarku pada kalian?”
“Rasulullah SAW” jawab keduanya.
Dia berkata, “ apakah kalian akan menolak perintah Rasulullah SAW?”
“Bawa gue menuju Rasulullah SAW. Sungguh ia tak akan menyia-yiakanku.” Lanjutnya. Sang bapak pun pergi menemui Rasulullah SAW, terserah anda. Nikahkanlah dgn Julaibib.”
Rasulullah SAW pun menikahkannya dgn Julaibib, serta mendoakannya,
Daftar Isi
اَللَّهُمَّ صُبَّ عَلَيْهِمَا الْخَيْرَ صَبًّا وَلاَ تَجْعَلْ عَيْشَهُمَا كَدًّا كَدًّا
“Ya Allah! Limpahkanlah pada keduanya kebaikan, & jangan jadikan kehidupan mereka sukar.”
Tidak selang beberapa hari pernikahannya, Rasulullah SAW keluar dlm peperangan, & Julaibib ikut bersama ia. Setelah peperangan usai, & manusia mulai saling mencari satu sama lain. Rasulullah SAW mengajukan pertanyaan pada mereka, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, ”kami kehilangan Fulan & Fulan…”
Kemudian ia bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, ”Kami kehilangan Fulan & Fulan…”
Beliau bersabda, “Akan tetapi gue kehilangan Julaibib.”
Mereka pun mencari & memeriksanya di antara orang-orang yg terbunuh. Tetapi mereka tak menemukannya di arena pertempuran. Terakhir, mereka menemukannya di sebuah kawasan yg tak jauh, di sisi tujuh orang dr orang-orang musyrik. ia sudah membunuh mereka & mereka membunuhnya.
Rasulullah SAW bangkit memandangi mayatnya, kemudian berkata, “dia membunuh tujuh orang kemudian mereka membunuhnya. ia membunuh tujuh orang lalu meeka membunuhnya. ia dr golonganku & gue dr golongannya.”
Lalu Rasulullah SAW membopongnya di atas kedua lengannya & memerintahkan mereka supaya menggali tanah untuk menguburnya.
Anas bertutur, “ kami pun menggali kbur, sementara Julaibib radhiallahu ‘anhu tak mempunyai ganjal kecuali kedua lengan Rasulullah SAW, sampai ia digalikan & diletakkan di liang lahatnya.”
Anas radhiallahu ‘anhu berkata,” demi Allah! Tidak ada di tengah orang-orang anshar yg lebih banyak berinfaq dibandingkan dengan istrinya. Kemudian para tokoh pun berlomba melamarnya sesudah Julaibib…”
Allah SWT berfirman,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“dan barangsiapa yg taat pada Allah & Rasul-Nya serta takut pada Allah & bertaqwa terhadap-Nya, mereka itulah orang-orang yg mendapat kemenangan.” (Q.S An-Nur: 52)
Rasulullah SAW pula telah bersabda, sebagaimana dlm Ash-Shahih, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali yg enggan.” Para sahabat mengajukan pertanyaan, ”Wahai Rasulullah SAW, siapakah yg enggan itu?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku, maka ia akan masuk surga, & barangsiapa yg mendurhakaiku memiliki arti ia sudah enggan.”
Wallahu a’lam. [Hamizan/wargamasyarakat]