Zainab, Mengutamakan Ketaatan Kepada Allah Ketimbang Kepada Suami

Di antara anak wanita Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yg menorehkan sejarah Islam ialah Zainab Radhiyallahu Anha.

Zainab memilikin tugas yg sangat besar dlm menolong Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di setiap segi kehidupannya.

Hal yg fantastis yaitu bahwa orang yg mempelajari kehidupan Zainab akan melihat hal-hal yg menakjubkan, bagaimana ia lebih memprioritaskan untuk membantu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam & tetap bareng ia daripada menikmati kehidupan yg hening & nyaman di rumah suaminya.

Zainab mengorbankan kehidupan yg tenteram & menyenangkan & lebih rela menghadapi tekanan, melakukan hijrah, & menjadi pelarian di jalan Allah & demi membantu agama-Nya.

Bagaimanakah kisahnya? Mari kita simak bersama kisahnya berikut ini:

Abu Al-Ash bin Ar-Rabi’ datang untuk melamar Zainab Radhiyallahu Anha, & Abu Al-Ash sendiri merupakan putra dr bibinya (dari pihak ibunya): Halah binti Khuwailid, saudari dr Khadijah bint Khuwailid.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menyepakati lamarannya & akad nikah pun berjalan.

Pesta perkawinan pun digelar, hewan ternak disembelih untuk hidangan, & pesta itu menjadi momen yg membahagiakan bagi keduanya.

Zainab hidup dlm kehidupan yg sarat dgn kebahagiaan di rumah suaminya.

Zainab menjadi sebaik-baik istri yg shalehah bagi Abu Al-Ash, & Abu Al-Ash pula menjadi sebaik-baik suami yg melimpahinya dgn cinta & rasa kondusif.

Dengan hasratAllah, dr pernikahan ini Zainab Radhiyallahu Anha melahirkan dua orang anak.

Anak pertama yakni pria yg berjulukan Ali bin Abi Al-Ash yg meninggal dunia ketika masih kecil. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memboncengkan ana itu di belakangnya pada hari penaklukan kota Makkah.

  Kisah Tsa’labah: Lena dan Kikir Membawa Sengsara

Anak kedua ialah perempua yg berjulukan Umamah binti Abu Al-Ash yg dinikahi oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu setelah Fathimah Radhiyallahu Anha wafat.

Ketika wahyu turun pada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, istrinya Khadijah segera masuk Islam, & begitupula dgn keempat putrinya yakni Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, & Fathimah Radhiyallahu Anhunna.

Mereka semua mengucapkan dua kalimat syahadat, & mereka semua menetapkan untuk berada di samping ayah mereka & menyokongnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Zainab, Mengutamakan Ketaatan Pada Allah Ketimbang Pada Suami (Bagian 2)