10 Kutipan Kata Tentang Serakah untuk Diri Sendiri

Semua orang tentu mengetahui bahwa serakah ialah penyakit hati yg berbahaya. Sifat ini mengakibatkan kerusakan pada diri sendiri & orang lain.

Keserakahan menciptakan orang hidup dgn penuh kekecewaan, sehingga tak jarang menghalalkan segala cara.

Walhasil bisa merugikan orang lain yg mungkin haknya ikut terampas.

Sudah menjadi keharusan sebagai insan untuk berbuat & mengingatkan kebaikan.

Tuhan sudah menjanjikan banyak pahala bagi mereka yg menghindari & mengingatkan orang lain agar tak serakah.

Agar makin mantap mungkin Anda mampu menggunakan kata bijak wacana serakah yg pernah diucapkan oleh para tokoh.

Kumpulan Kata Tentang Serakah dr Tokoh Terkenal

Banyak sekali ucapan para tokoh yg mengandung pesan yang tersirat, termasuk berbicara mengenai keserakahan.

Berikut beberapa ucapan yg pernah dilontarkan oleh tokoh politik, agama, filusuf, budayawan, motivator, seniman, yaitu:

Sifat serakah layaknya makan yg tak pernah kenyang & nikmat

“Orang serakah tak akan mencicipi enak & manisnya kenikmatan. ia bagai orang makan yg tak pernah merasakan kenyang & lezat.” – Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Sikap serakah mengakibatkan seseorang tak pernah merasa puas & bersyukur atas apa yg diperoleh.

Melalui pengibaratan Aa Gym, Anda pasti mampu membayangkan.

Ketika seseorang tak memiliki rasa kenyang & nikmat, maka ia akan memasukkan semua masakan ke dlm perut.

Tak peduli jenis masakan itu sehat atau tidak, lantaran terpenting menemukan kepuasan.

Dia gres tersadar apabila tumpukan makanan itu menimbulkan perutnya menjadi sakit.

Begitupula ketika keserakahan menguasai diri, semua harta & jabatan yg dimiliki tak akan pernah memuaskan, bahkan terkadang nekat menghalalkan segala cara.

Dampak buruk dr sifat itu hanya akan disadari tatkala bencana alam datang menimpa.

Kenyataan di penduduk mampu dilihat, betapa orang dgn jabatan tinggi masih saja melakukan suap untuk menemukan jabatan lebih tinggi lagi.

Semua kekayaan bumi tak akan cukup bagi orang serakah

“Bumi ini bisa memadai tujuh generasi, tetapi tak akan pernah cukup untuk tujuh orang yg serakah.”

Anda pasti sering mendengar perumpamaan kaya tujuh turunan yg artinya mempunyai harta sungguh banyak & tak habis untuk tujuh generasi. Namun ternyata bagi orang serakah itu tak akan pernah cukup.

Bahkan MG mengibaratkan semua harta di bumi ini tak mampu memuaskan tujuh orang dgn sifat rakus.

Mengapa demikian? Sebab dikala seseorang telah diliputi sifat ini, maka setiap pencapaiannya senantiasa dianggap belum memenuhi cita-cita.

Dia akan terus bergerak dgn segala cara untuk mencapai kepuasan tiada simpulan.

Anda bisa melihat sebagian orang dgn kekayaan & kekuasaannya sering mengeksplorasi alam dgn serakah.

Mereka mengeruk tambang untuk mempertebal kekayaan tanpa peduli tindakannya menghancurkan lingkungan & mengorbankan penduduk sekitar, termasuk masyarakat yg dengan-cara ekonomi & kekuasaan lemah.

Tak mau mendengar lainnya itu serakah

“Sungguh serakah orang yg ingin selalu mengatakan tetapi tidak ingin mendengar sama sekali.”

Sifat serakah ternyata tak hanya tatkala Anda menghalalkan segala cara untuk menemukan harta atau meraih jabatan.

Menurut Democritus, seorang filusuf dr Yunani, bahwa tatkala seseorang tidak mau mendengar perkataan orang lain, itu termasuk dlm kategori serakah.

Dia selalu merasa benar & menilai hanya dirinya yg patut & berhak mengatakan.

Sedangkan orang lain tak layak di dengarkan lantaran omongannya dianggap salah.

Sikap ini sering menjadi kunci pembuka keserakahan lainnya.

Sifat serakah membuat buta, sehingga sulit untuk dihentikan

“Tidak ada yg bisa mengalihkan perhatian orang-orang serakah & egois. Mereka semua buta.”

Orang serakah, berdasarkan kata bijak di atas, tak sadar bahwa dirinya mempunyai sifat tersebut. Sebab sikap serakah membuat orang menjadi buta terhadap kebenaran.

Bisa dibuktikan, tatkala Anda berupaya menghentikan sifat serakah & egois seseorang, maka akan menemui kesusahan & kemungkinan berhasilnya kecil.

Kendati demikian, tak ada salahnya Anda tetap menasehati & mendoakan. Sebab hanya Tuhan yg berkuasa menyembuhkan kebutaan hatinya.

Baca juga: Kata kata Mutiara wacana Masa lalu, Motivasi & Inspirasi

Orang pandai itu paling banyak serakah, benarkah?

“Biasanya yg paling serakah & mengetahui teori, tata cara, & praktek keserakahan yaitu orang-orang cendekia.” – Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)

Setiap orang berhak baiklah maupun tak kepada perkataan Cak Nun.

Sekarang, coba amati sejenak orang-orang arif di sekeliling Anda!

Apakah mereka lebih serakah dibandingkan yg kurang terpelajar?

Jika ditelaah perkataan Cak Nun ini mampu jadi benar, yg dimaksud tentu orang pintar namun tak bijak mempergunakan kepandaiannya.

Meskipun begitu, masih banyak pula orang-orang pandai yg masih memperhatikan kepentingan saudara-saudaranya.

Mereka, orang-orang serakah, memakai kepintaran untuk menyusun seni manajemen menipu orang terbelakang, mendapatkan kekayaan sebanyak mungkin tanpa peduli menyengsarakan orang lain.

Serakah lebih membahayakan  dari pada seekor serigala ganas

“Dua serigala lapar yg dilepas di tengah kerumunan kambing, lebih minim menciptakan kerusakan apabila dibandingkan dgn sifat serakah insan terhadap harta & kedudukan yg sangat menghancurkan agamanya.” – HR. Tirmidzi

Anda mampu membayangkan betapa ganasnya tatkala dua ekor serigala lapar dihadapkan dgn sekumpulan kambing.

Namun, selapar & sesuka apapun kepada kambing, hewan ini akan berhenti tatkala kenyang.

Dia tak peduli pada banyaknya kambing alasannya kebutuhannya telah tercukupi.

Sedangkan insan mampu menciptakan kerusakan lebih besar dr serigala tatkala ia memiliki sifat serakah.

Meski kekayaan sudah penuh, ia tetap mencari & membawa pulang meski tahu bukan haknya.

Keserakahan harusnya tak dimiliki oleh orang yg beragama.

Sebab serakah tak sesuai dgn anutan kebaikan & mampu menghancurkan amal yang lain.

Kesejahteraan bisa terwujud apabila insan tak serakah

“Kesenjangan bisa hilang dgn keadilan, kesejahteraan bisa terwujud tanpa keserakahan, mari nyanyikan nyanyian lagu cinta, mari tarikan bukan tari perang.”

Sejahtera bersumber dr perilaku syukur atas karunia Tuhan.

Ketika Anda mampu puas dgn apa yg dimiliki, maka tak akan ada keserakahan.

Dari sini situasi hidup makmur bagi diri sendiri & penduduk luas dapat tercipta.

Kesejahteraan diri sendiri dapat berbentukketenangan jiwa alasannya kebutuhan merasa telah terpenuhi.

Sedangkan kemakmuran bagi penduduk luas alasannya adalah tak ada lagi orang serakah yg mengancam keselamatan & kenyamanan.

Serakah itu melelahkan

“Keserakahan yaitu jurang maut yg bikin capek orang dlm upaya memenuhi keperluan tanpa pernah meraih kepuasan.”

Serakah nyatanya hanya menciptakan diri lelah & tersiksa.

Sebab sifat ini akan menuntut Anda terus berupaya tanpa ada kepuasan & rasa syukur.

Mewujudkan impian itu boleh, tetapi apabila dilandasi degan keserakahan, maka mampu jadi Anda menghalalkan segala cara & lupa bersyukur atas apa yg telah dimiliki.

Jangan sampai Anda gres sadar setelah hasil bruk dr keserakahan menimpa.

Jangan serakah & gunakan cara mendapatkan apapun dgn benar

“Keserakahan kita mesti dilarang. Inilah peran kita bersama, mengurus, & mempertahankan, serta mengambil hasilnya dgn kaidah yg dibenarkan.”

Perkataan menteri kelautan & perikanan, Susi Pudjiastuti ini konteksnya mungkin ditujukan pada oran-orang di wilayah kerjanya, tetapi bisa Anda gunakan untuk mengingatkan siapapun.

Semua pencapaian yg diharapkan hendaknya diperoleh dgn cara yg benar & jangan serakah.

Pahami hingga mana hak pribadi & orang lain.

Percayalah, bebas dr serakah menciptakan diri lebih bahagia, alasannya banyak harta bukan jaminan, melainkan tingkat rasa syukur Anda atas semua yg sudah di genggam.

Lepaskan diri dr kukungan serakah

“Aja ketungkul marang kalungguhan, kadoyan, lan kemareman. Jangan terkukung oleh keinginan untuk mendapatkan kedudukan, kebendaan (memiliki harta), & kepuasan duniawi.” – Sunan Kali Jaga

Dahulu rekomendasi Sunan Kali Jaga ini begitu dipegang teguh penduduk jawa, sehingga Anda bisa lihat betapa tentramnya kehidupan nenek moyang meski harta & kedudukan tak melimpah.

Ya, sekarang saatnya kembali menanamkan nasihat salah satu Wali Songo ini pada diri sendiri.

Alangkah indahnya jika hidup tak terkukung aneka macam keserakahan.

Sebab kadang kala serakah membuat kerusakan pada diri sendiri & orang lain.

Lebih baik, bersyukur & ingat bahwa semua di dunia cuma sementara, kecuali amal baik yg akan menyelamatkan di kehidupan berikutnya.

Demikian beberapa kata bijak tentang serakah yg pernah diucapkan oleh para tokoh.

Semua mengandung pelajaran & kebaikan supaya terhindari dr sifat tak terpuji ini.

Semoga bermanfaat untuk mengingatkan diri sendiri maupun orang lain.

Namun, perlu diingat gunakan cara yg baik untuk memberikan kebenaran, artinya tatkala Anda mengingatkan orang lain biar tak serakah maka gunakan cara yg menentramkan.

(Ika Pratiwi)