Wargamasyarakat.org kali ini akan membicarakan tentang sifat rumus koligatif larutan, pula akan menjelaskan pengertian tentang sifat koligatif larutan beserta informasi nya
Daftar Isi
Pengertian
Sifat koligatif
Sifat koligatif merupakan sifat-sifat fisik larutan yg bergantung pada fokus partikel zat terlarut, akan namun tak pada jenisnya. Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yg lebih besar dr pada larutan non elektrolit berfokus sama dikarenakan larutan elektrolit memiliki jumlah partikel terlarut yg lebih banyak.
Tekanan Uap Larutan
Tekanan uap suatu zat alah tekanan yg ditimbulkan pada uap jenuh zat itu. Semakin tinggi suhunya, makin besar pula tekanan uap nya. andai zat terlarut tak menguap maka tekanan uap larutan menjadi lebih rendah dr tekanan uap pelarutnya. Selisih antara uap pelarut murni dgn tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan uap larutan
ΔP = P0 – P
Menurut Roulth, bila zat terlarut tak menguap, maka penurunan tekanan uap larutan sepadan dgn fraksi mol terlarut, sedang tekanan uap larutan sebanding dgn fraksi mol pelarut.
P = Xpel x P0
ΔP = Xter x P0
Zat terlarut menurunkan tekanan uap pelarut.
Rumus sifat koligatif larutan mempunyai delapan rumus yg terbagi menjadi empat rumus sifat koligatif larutan non elektrolit & empat rumus sifat koligatif larutan elektrolit.
Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
1. ΔP (penurunan tekanan uap bosan)
informasi :
-
- ΔP = tekanan uap jenuh
-
- P° = tekanan uap pelarut murni
-
- X† = fraksi mol zat pelarut
-
- i = aspek van’t hoff
2. Kenaikan Titik Didih
keterangan :
-
- ΔTb = kenaikan titik didih
-
- Kb = ketetapan peningkatan titik didih
-
- m = molalitas larutan
-
- i = faktor van’t hoff
3. Penurunan Titik Beku
keterangan :
-
- ΔTf = penurunan titik beku
-
- Kf = tetapan penurunan titik beku
-
- m = molalitas larutan
-
- i = aspek van’t hoff
4. Tekanan Osmosis Larutan
informasi :
-
- ∏ = tekanan osmosis larutan
-
- M = molaritas
-
- R = tetapan gas
-
- T = suhu mutlak
-
- i = aspek van’t hoff
Rumus Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
1 . Penurunan Tekanan Uap Jenuh
-
- ΔP = penurunan tekanan uap jenuh
-
- P° = tekanan uap pelarut murni
-
- XA = fraksi mol zat pelarut
-
- XB = fraksi mol pelarut
2. Kenaikan Titik Didih
informasi :
-
- ΔTb = kenaikan titik didih
-
- Kb = ketetapan peningkatan titik didih
-
- m = molalitas larutan
3. Penurunan Titik Beku
keterangan :
-
- ΔTf = penurunan titik beku
-
- Kf = tetapan penurunan titik beku
-
- m = molalitas
4. Tekanan Osmosis
informasi :
-
- ∏ = tekanan osmosis larutan
-
- M = molaritas
-
- R = tetapan gas
-
- T = suhu mutlak
Kesimpulan :
Penurunan titik beku dengan-cara biasa mempunyai desain yg sama dgn peningkatan titik didih. Larutan yg mempunyai titik beku yg cenderung rendah dr pelarutnya. Makin tinggi fokus zat terlarut nya, makin rendah titik beku larutan nya. Penurunan titik beku larutan mampu di cari dgn rumus ΔTf = m x Kf, dimana ΔTf ialah penurunan titik beku, m yakni molalitas larutan, & Kf yakni tetapan penurunan titik beku molalitas.
Kenaikan titik didih larutan senantiasa mempunyai nilai yg lebih tinggi dr titik didih pelarut murni nya. Hal ini disebabkan karena partikel di dlm zat terlarut dlm larutan mencegah insiden penguapan partikel-partikel pelarut. Kenaikan titik didih mampu di ukur dengan rumus ΔTb = m.Kb, dimana ΔTb adalah kenaikan titik didih, Kb yakni tetapan peningkatan titik didih, & m ialah molalitas.
Baca Juga :