Contoh Silogisme – Berbicara perihal silogisme memang mampu dikatakan gampang – gampang sulit bukan?. Beberapa sebagian orang mungkin tak mengetahui apa itu silogisme?. Oleh kesannya, disini kita akan mengupas dengan-cara keseluruhan sesuatu hal yg berkaitan didalamnya. Tahukah anda silogisme merupakan penemuan paling besar dr seorang tokoh filsafat terpopuler yaitu Aristoteles. Untuk itu marilah kita simak dengan-cara rinci penjelasan berikut ini
Daftar Isi
Pengertian Silogisme
Silogisme merupakan suatu proses berfikir dimana bertolak dr satu atau lebih (premis), yakni pernyataan – pernyataan yg mendahului agar dapat ditarik suatu kesimpulan menurut prinsip – prinsip logis perlawanan ataupun pendasaran yg mencukupi.
Didalam silogisme terdapat dua klasifikasi premis & satu kesimpulan. Kedua premis itu ialah premis biasa (premis mayor) & premis khusus (premis minor).
Premis Umum ( =PU ) menyatakan jika seluruh anggota kelompok tertentu (= semua A) mempunyai sifat ataupun hal tertentu ( =B ). Premis Khusus ( =PK ) menyatakan jika sesuatu ataupun seseorang ( =C ) merupakan suatu anggota kelompok tertentu itu ( =A ).
Sedangkan selesai ( =S ) menyatakan kalau sesuatu atau seseorang itu ( =C ) mempunyai sifat ataupun hal tersebut pada B ( =B ). Berdasarkan klarifikasi diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
S : C = B
Misal :
PU : Semua pemilik mobil wajib mengeluarkan uang pajak.
PK : Pak Wan mempunyai suatu mobil.
S : Pak Wan wajib membayar pajak.
Jenis Silogisme
Setelah mengenali penjelasan diatas, ternyata silogisme mempunyai 2 jenis bentuk yaitu :
Silogisme Negatif
Silogisme Negatif ditandai dgn adanya kata “bukan ataupun tidak” pada premis & begitu juga simpulan. Jika satu premis pada silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun bersifat negatif juga.
Contoh :
PU : Semua penderita penyakit lambung tak boleh mengkonsumsi makanan yg pedas.
S : Ridho tak boleh menyantap masakan yg pedas.
Silogisme Salah
Dalam suatu argumentasi harus waspada menggunakan akal budi silogisme. Jika tak waspada dapat muncul masalah tatkala mempesona final.
Jika merumuskan premis mesti dgn cermat karena kesalahan sering terjadi pada penyusunan premis. Untuk menyingkir dari kesalahan perlu diperhatikan peringatan dibawah ini :
- Jika terdapat dua premis khusus, maka tak mampu ditarik selesai yg dipercaya
PK : A = B : Pina diterima sebagai mahasiswa UINLA.
PK : A = D : Pina akil balig cukup akal yg taat beribadah (bukan C)
S : D = B(?) : Remaja yg taat beribadah diterima sebagai mahasiswa UINLA ?Dari teladan tersebut di atas tak terdapat PU.
- Dalam PK, A tak menjadi predikat. C tak dihubungkan dgn A, namun dgn B. Makara, baik PU maupun PK dihubungkan dgn B. B menjadi predikat. Dari silogisme demikian, tak bisa ditarik simpulan dipercaya. Contoh :
PU : Semua A = B : Semua siswa jurusan manajemen perkantoran merupakan wanita.
PK : C = B : Annisa seorang perempuan.
K : C = A (?) Annisa seorang siswa jurusan administrasi perkantoran ? - Jika terdapat dua premis yang negatif, maka tak dapat ditarik simpulan diandalkan.
PU : semua A ǂ B : Semua katak tak menyusui anaknya.
PK : C ǂ A : Kura – kura bukan katak.
K : C = B (?) : Makara kura – kura menyusui anaknya? - Jika PU tak menyebutkan seluruh anggota kelompok, tetapi hanya beberapa anggota kalangan itu saja, tak dapat ditarik selesai.
PU : tak semua A = B : Tidak semua orang di Kota Bali penganut agama Hindu.
PK : C = A : Putu orang Bali.
K : C = B (?) : Putu Penganut agama Hindu?
Contoh Kalimat Silogisme
Contoh Soal Silogisme
Dibawah ini terdapat beberapa soal yg mungkin mampu mengasah anda lebih memahaminya
Seorang tokoh filsafat terpopuler yaitu Aristoteles
Premis Umum ( premis mayor ) & premis khusus ( premis minor )
Silogisme Negatif & Silogisme Salah ( Didalamnya terbagi lagi menjadi 4 )
Demikianlah pembahasan postingan kali ini, simpel-mudahan berfaedah & menjadi ilmu wawasan baru bagi para pembaca.
Baca pula artikel lainnya :