ANTARA: Kantor Berita Nasional Indonesia

Kantor info ANTARA atau lebih tepatnya Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (Perum LKBN Antara) merupakan kantor info nasional yg ada di Indonesia. Kantor isu ini sepenuhnya dimiliki & dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.

Perum LKBN Antara merupakan tubuh usaha milik negara (BUMN) yg memiliki tugas untuk meliput & menyebarluaskan keterangan dengan-cara cepat & tepat. Pangsa pasar LKBN Antara tak cuma di Indonesia, tetapi untuk luar negri pula.

Sejarah ANTARA

Sejarah kantor isu LKBN Antara terbagi menjadi beberapa fase yg antara lain yaitu awal mula pendiriannya, masa-masa pendudukan jepang, masa awal kemerdekaan, & masa sekarang.

Awal Mula Pendirian Kantor Berita ANTARA

Wartawan Kantor berita Antara
Wartawan ANTARA menggunkan mesin telegraf (wikipedia.org)

Gagasan untuk mendirikan kantor gosip independen mulanya muncul pada zaman kolonialisme belanda di Hindia Belanda. Saat itu, kantor informasi belanda ANETA (Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap) dirasa tak berimbang dlm meliput & menyiarkan insiden-peristwa di Hindia Belanda, khususnya yg berbau sosial politik.

Oleh lantaran itu, wartawan muda Albert Manoempak Sipahoetar & mahasiswa ilmu hukum Raden Mas Soemanang Soeriowinoto mempunyai ide untuk membangun kantor info baru yg lebih independen & nasionalis.

Selain untuk mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan & persatuan nasional Indonesia, kantor informasi ini pula penting untuk menjunjung tinggi asas jurnalisme yg imparsial & tak berat sebelah. Sebuah asas yg dikala itu tak diindahkan oleh kantor berita ANETA.

Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara dengan-cara resmi didirikan pada 13 desember 1937 oleh A.M Sipahoetar, Adam Malik, Pandoe Kartawiguna, & RM Soemanang Soeriowinoto.

Pada awal pembentukannya, redaktur dr kantor isu Antara yaitu Adam Malik sedangkan RM Soemanang berperan sebagai direktur pertamanya. Pandoe Kartawiguna berperan sebagai eksekutif dr Kantor Berita ANTARA yg dibantu oleh wartawan lapangan A.M Sipahoetar.

Kantor pertama ANTARA berada di Jakarta Kota, lebih tepatnya di Buiten Tigerstraat 30 atau yg sekarang kita kenal selaku Jl. Pinangsia 70 Jakarta Kota.

Pada tahun 1941, terdapat pergantian kepengurusan dimana jabatan direktur diserahkan pada Sugondo Djojopuspito sedangkan jabatan redaktur tetap dipegang oleh Adam Malik.

 

ANTARA pada masa penjajahan Jepang

Karena efek penjajahan jepang, kantor ANTARA dipindahkan ke gedung yg sama dgn kantor informasi Domei milik Jepang pada tahun 1942. Saat itu, ANTARA menetap di basement gedung sedangkan lantai atasnya dipakai oleh kantor info Domei.

Awalnya, Jepang memperbolehkan ANTARA untuk meliput & mengembangkan isu di daerah Hindia Belanda atas nama ANTARA. Namun, akibatnya Jepang berubah pikiran & memaksa ANTARA untuk mengubah nama menjadi Yashima yg artinya yakni ‘semesta’.

 

ANTARA pada masa awal Indonesia Merdeka

Kantor awal kantor berita ANTARA
Kantor ANTARA di Jakarta (Tropenmuseum)

Ketika pemerintahan republik Indonesia yg gres berumur beberapa bulan memindahkan ibukotanya ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946, ANTARA pula menetapkan untuk mengungsikan kantornya ke Yogyakarta. Namun, kantor di Jakarta tetap dibuka selaku kantor cabang.

Kantor gosip nasional ANTARA cabang Jakarta sendiri pula pernah memindahkan kantornya ke gedung Proklamasi pada Jl. Pegangsaan Timur No 56 tatkala terjadi agresi militer pertama Belanda pada tanggal 21 Juli 1947.

Pemindahan ini disebabkan oleh penyegelan kantor cabangnya di Jl. Pos No 57 oleh pemerintah Belanda, sedangkan gedung No 53 sudah ditempati kembali oleh kantor gosip ANETA. Kantor gosip milik Belanda ini kembali beroperasi di Indonesia tatkala Belanda kembali bersama pasukan sekutu seusai perang dunia 2.

Pada dikala terjadi aksi militer kedua Belanda pada 19 Desember 1948, banyak staff kantor gosip nasional ANTARA yg ikut bergerilya dgn caranya masing-masing.

Wartawan ANTARA di Bandung yakni Sjarief Soelaiman & Dajat Hardjakusumah mendirikan kantor berita lokal pewarta nasional (PENA) untuk memuat pemberitaan dr para pejuang kemerdekaan.

Staff-staff ANTARA di Solo mempublikasikan buletin ANTARA Dharurat Mobil di kawasan gerilya selaku wadah pemberitaan para gerilyawan & masyarakat Indonesia. Buletin ini sangat penting dlm mengimbangi pemberitaan & propaganda negatif yg diluncurkan Belanda & prajurit sekutu.

Keadaan gerilya ini berjalan sampai Belanda mempesona kembali pasukannya dr Yogyakarta, tujuh bulan kemudian, pada Juli 1949. Akhirnya, antara sentra dipindahkan kembali ke Jakarta pada bulan Agustus 1949.

 

Kantor Berita Nasional ANTARA Masa Kini

Pada tahun 1962, ANTARA resmi menjadi forum kantor gosip nasional (LKBN) yg berada langsung di bawah presiden republik Indonesia. LKBN ANTARA merupakan kantor gosip paling besar di Indonesia yg sifatnya semi-pemerintah.

Meskipun mulanya dibentuk sebagai tubuh usaha swasta, setelah Indonesia merdeka & bebas dr agresi Belanda, ANTARA berubah menjadi kantor gosip yg bersifat BUMN.

Agar mampu bersaing dgn perusahaan media lainnya di Indonesia yg bertambah banyak, & mempergunakan potensi -kesempatan bisnis yg tercipta, LKBN ANTARA diubah menjadi perusahaan biasa (Perum). Keputusan ini diambil oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Juli 2007 melalui PP 40/2007.

Agar mampu menjadi perusahaan yg menguntungkan, LKBN ANTARA mulai menyusun neraca pembuka yg diatasi selama dua tahun setelah diterbitkannya SK Menkeu pada final September 2009.

Sejak diterbitkannya neraca pembuka tersebut, kinerja keuangan LKBN ANTARA mampu dimonitor dgn lebih mudah oleh para pemegang sahamnya, yaitu pemerintah Indonesia

 

Status LKBN Antara

Wisma milik Kantor Berita Nasional ANTARA
Kantor ANTARA (wikipedia.org)

Saat ini, status dr LKBN Antara yakni selaku kantor berita nasional yg bersifat BUMN. Pada kasus ini, semua kekayaan & lini perjuangan yg dimiliki oleh LKBN antara bersifat milik negara lantaran tak ada lembar saham yg dimiliki oleh pihak lain. Hal ini diatur dlm PP No 40 Tahun 2007.

Struktur kepengurusan yg ada berupa direksi & dewan pengawas. Direktur utama saat ini adalah Meidyatama Suryodiningrat, dia dibantu oleh tiga direktur lainnya yaitu Hempi Prajudi, Muhammad Munir, & Nina.

Pemerintah pula mengangkat anggota dewan pengawas yg terdiri dr Sutrimo sebagai ketua & Deddy Hermawan serta Santoso selaku anggota dewan pengawasnya.

 

Layanan yg diberikan oleh LKBN Antara

Core Business dr LKBN Antara yakni layanan informasi media yg berupa bisnis ke bisnis (B2B). Namun, sekarang antara sudah mulai melaksanakan diversifikasi produk ke ranah publik, baik lewat portal informasi antaranews.org ataupun portal berita lokal wilayah lainnya.

Secara lazim, layanan dr LKBN Antara mencakup bikinan gosip teks, foto, & multimedia sebagai bisnis pada dasarnya. Namun, terdapat pula layanan non-inti yg bersifat layanan teknis & marketing yg berkerjasama dgn beberapa perusahaan aneh, mirip Reuters, AFP, DPA, Xinhua, & Bloomberg.

Layanan non-inti ini antara lain yaitu jasa penerbitan, pelatihan jurnalistik, komunikasi pemasaran, PR Wire, & penyelenggaraan aktivitas pada Auditorium Adhiyana.

Selain menyasar pelanggan media massa, konten untuk konsumen bisnis pula dikembangkan lewat unit bisnis IMQ. Layanan utamanya ialah jalan masuk data instan perihal harga valuta asing, emas, & komoditas-komoditas lainnya di bursa perdagangan, baik nasional ataupun internasional.

Selain itu, IMQ pula menunjukkan keterangan terkini tentang pertumbuhan bisnis & perekonomian global dr sentra-sentra bisnis dunia seperti New York, Tokyo, & London.

 

Referensi

Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta:1988

  Ras Melanesoid: Sejarah, Ciri, Budaya, dan Contohnya