Mitigasi Bencana

Pengertian, Jenis, & Manajemen Bencana

Secara geologis, Indonesia terletak pada konferensi tiga lempeng utama dunia yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, & Lempeng Pasifik. Negara yg kita huni ini mendapat julukan ring of fire atau Lingkaran Api Pasifik. Kedua hal tersebut menjadi salah satu aspek Indonesia sering terjadi tragedi. Bencana itu sendiri diartikan sebagai peristiwa yg mampu mengancam & mengusik kehidupan penduduk seperti kehilangan nyawa & harta benda. Adapun jenis-jenis tragedi yakni selaku berikut.

    1. Bencana alam -> insiden akibat aspek geologis (pergerakan lempeng bumi), klimatologis (kondisi cuaca / iklm), & extra -terestrial (benda luar angkasa)
    2. Bencana non-alam -> kejadian akibat dr wabah penyakit, gagal teknologi, epidemi, & gagal modernisasi

  1. Bencana sosial -> periswa akhir pertentangan antar penduduk , terorisme, & lain -lain

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org lainnya:

Pembangunan Berkelanjutan

Pengertian & Komposisi penduduk

mitigasi bencana alam

Contoh aspek musibah. Sumber: Topinka (1997)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya antara tahun 2002-2009 terdapat 14 bencana yg terjadi. Bencana yg sering terjadi khususnya gempa bumi, tsunami, & erupsi gunung berapi. Oleh alasannya adalah itu, Indonesia harus memiliki administrasi bencana yg baik guna memantau & mengatasi bencana. Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 wacana Penanggulangan Bencana, manajemen peristiwa mempunyai tiga jenis, yakni selaku berikut.

  1. Manajemen risiko peristiwa, meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, & peringatan dini
  2. Manajemen Kedaruratan, meliputi tanggap darurat & perlindungan darurat
  3. Manajemen Pemulihan, meliputi pemulihan, rehabilitasi, & rekonstruksi

Pengertian Mitigasi Bencana

Istilah mitigasi berasal dr Bahasa Latin, yaitu mitis (jinak) & agare (melakukan). Singkatnya, mitigasi dikerjakan untuk menjinakan sesuatu dimana dlm pembahasan ini bermakna peristiwa. Oleh sebab itu, mitigasi tragedi adalah serangkaian upaya untuk menghemat risiko peristiwa sehingga dampaknya tak besar. Mitigasi peristiwa menjadi serpihan dr tahap permulaan penanggulangan peristiwa (pra bencana).

Pendekatan Mitigasi Bencana

  • Pendekatan Struktural

Pendepatan struktural merupakan upaya mitigasi tragedi lewat pembangunan prasarana fisik & pemanfaatan teknologi. Dengan kata lain, rekayasa ketahanan bangunan akan peristiwa. Contohnya adalah adanya alat pendeteksi aktivitas gunung.

  • Pendekatan Non Struktural

Pendekatan non struktural merupakan upaya mitigasi tragedi melalui pembuatan kebijakan atau peraturan tertentu. Dengan kata lain, pendekatan yg dikerjakan terhadap kesadaran manusia. Contohnya yaitu Undang-undang Penanggulangan Bencana.

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org yang lain:

Perdagangan Internasional

Masyarakat Multikultural

Resensi

Kebijakan & Strategi Mitigasi Bencana

Kebijakan Mitigasi Bencana

Berbagai prinsip yg dibutuhkan dlm upaya mitigasi tragedi ialah selaku berikut.

  1. Memahami bahwa peristiwa mampu diprediksi dengan-cara alamiah & saling berhubungan antara satu tragedi dgn tragedi lainnya sehingga perlu di evaluasi terus menerus
  2. Upaya mitigasi bencana harus memiliki persepsi yg sama baik dr aparat pemerintahan ataupun masyarakatnya -> salah satunya dahulukan kelompok rentan
  3. Upaya preventif harus diutamakan untuk meminimalisir dampak bencana
  4. Upaya mitigasi peristiwa terkoordinir dengan-cara terpadu bagi abdnegara ataupun masyarakatnya

Strategi Mitigasi Bencana

Adapun seni manajemen supaya upaya mitigasi peristiwa dapat terkoordinir dgn baik yaitu selaku berikut.

  1. Pemetaan

Pemetaan menjadi hal paling penting dlm mitigasi bencana, terutama bagi wilayah yg beresiko peristiwa. Hal ini dikarenakan selaku acuan dlm membentuk keputusan antisipasi insiden bencana. Pemetaan akan tata ruang wilayah pula diharapkan biar tak mengakibatkan gejala tragedi. Sayangnya, untuk kasus di Indonesia pemetaan tata ruang & riskan tragedi belum terintegrasi dgn baik.

  1. Pemantauan

Hasil pemetaaan tingkat kerawanan tragedi akan setiap kawasan sangat menolong dlm pemantauan dr sisi prediksi terjadinya peristiwa. Hal ini akan mempermudah upaya penyelamatan apabila terjadi peristiwa. Pemantauan pula mampu dikerjakan untuk pembangunan infrastruktur supaya tetap memperhatikan AMDAL.

  1. Penyebaran Informasi

Penyebaran keterangan dapat dilaukan ke media cetak ataupun elektronik. Informasi ini berbentukcara mengenali gejala peristiwa, pencegahan, & penanganan apabila terjadinya bencana. Hal ini mampu meningkatkan rasa kewaspadaan akan bencana.

  1. Sosialisasi, Penyuluhan, & Pendidikan

Beberapa penduduk mungkin ada yg tak dapat mengakses keterangan mengenai tragedi. Oleh alasannya itu, tugasnya aparat pemerintahan untuk melaksanakan sosialisasi ke masyarakat. Adapun materi penyuluhan sama mirip di penyebaran informasi. Selain itu, mitigasi bencana pula turut diikutsertakan dlm kurikulum pendidikan bawah umur.

  1. Peringatan Dini

Peringatan dini ini berkhasiat untuk mengumumkan hasil pengamatan atau penilaian bencana dengan-cara berukuran di sebuah tempat rawan tragedi. Peringatan dini dapat berupa pengalihan jalur jalan.

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org yang lain:

VOC

Integral Trigonometri

Spoof Text

Contoh Mitigasi Bencana

Bencana Alam: Tanah Longsor

Adapun mitigasi tragedi yg dapat dilakukan ialah sebagai berikut.

  • Terasering dgn metode drainase yg sempurna
  • Peta riskan bencana tanah longsor
  • Melakukan pengerjaan tanggul penahan runtuhan batuan
  • Penutupan rekahan di atas lereng
  • Reboisasi di hutan yg gundul
  • Tidak mendirikan bangunan di daerah tebing atau tanah yg tak stabil
  • Memperhatikan & membuat tata cara perayaan dini
  • Memantau keterangan gejala tanah longsor dr media elektronik, misalnya situs web BMKG

Bencana Non-Alam: Kegagalan Teknologi

Adapun mitigasi tragedi yg dapat dilaksanakan adalah selaku berikut.

  • Mengurangi penggunaan bahan kimia yg gampang terbakar
  • Pembatasan kapasitas penampungan bahan kimia yg mudah terbakar
  • Pilih material bangunan atau peralatan yg tahan api
  • Meningkatkan kesadaran strandar keamanan pekerja misalnya dr desain perlengkapan kerja
  • Meningkatkan kemampuan penanggulangan asap, api, & evakuasi pegawai (utamanya pabrik)

Bencana Sosial: Kerusuhan

Adapun mitigasi tragedi yg mampu dijalankan yakni sebagai berikut.

  • Hindari kumpulan kelompok yg sedang demo
  • Segera hubungi pihak berwajib apabila menyaksikan kerusuhan
  • Meningkatkan rasa saling menghargai antara demonstran & abdnegara keamanan

Kontributor: Dema Amalia, S.Si.

Alumni Geografi FMIPA UI

  Perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta dapat ditempuh dengan menggunakan bus selama lebih