√ Hukum Dasar Ilmu Kimia

Hukum Dasar Ilmu Kimia – Dahulu, banyak ilmuwan menyelenggarakan percobaan & penelitian dlm ilmu kimia untuk mencari jawaban atas rasa ingin tahunya. Beberapa percobaan yg sukses tersebut akibatnya melahirkan hukum dasar atau teori yg digunakan hingga sekarang.

Inilah beberapa hukum-hukum dasar ilmu kimia ketika ini:

Rangkuman Hukum-hukum Dasar Ilmu Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Hukum kimia yg pertama ialah hukum kekekalan massa. Dahulu seorang ilmuawan bernama Antoine Lavoisier melakukan sebuah observasi untuk mengetahui proses pembakaran dr beberapa zat yg berbeda. Dalam percobaannya yg terkenal ini ia mengamati pembakaran antara logam cair berwarna putih keperakan dgn raksa atau merkuri. Sehingga terbentuk merkuri oksida berwarna merah.

Merkuri oksida dikala itu dikenal dgn merkuri calx yg apabila dibakar akan menciptakan gas oksigen & logam merkuri. Begitu pula sebaliknya apabila merkuri dibakar maka akan menciptakan merkuri oksida. Melalui percobaan tersebut karenanya dimengerti massa oksigen yg dipakai untuk membakar merkuri sama dgn massa oksigen yg dihasilkan jikalau kita memanaskan merkuri oksida.

Berawal dr percobaan tersebut, maka lahirlah sebuah teori yg disebut dgn Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier, sesuai nama penemunya. Kesimpulan dr percobaannya adalah bahwa massa zat sebelum reaksi sama dgn massa zat setelah reaksi.

hukum-hukum dasar ilmu kimia

2. Hukum Perbandingan Tetap atau Hukum Proust

Seorang ilmuwan ternama bernama Joseph Louis Proust melakukan suatu penelitian di tahun 1799. Ia meneliti berbagai senyawa yg berlainan hingga menemukan teori bahwa perbanding massa setiap unsur di dlm suatu senyawa yakni tertentu pula tetap.

Sebagai pola, bila terdapat dua senyawa yg sama namun keduanya berasal dr sumber yg berlawanan maupun dibikin dgn metode yg berlainan, tetap mempunyai komposisi yg sama. Oleh sebab itu hukum dasar kimia ini disebut dgn Hukum Perbandingan Tetap atau Hukum Proust.

Melalui Hukum Perbandingan Tetap dr Proust ini kita bisa mengenali perbandingan massa masing-masing unsur yg menyusun suatu senyawa. Hal ini pastinya berkhasiat dlm observasi kimia yg mewajibkan kita teliti dlm ukuran.

3. Hukum Kelipatan Perbandingan atau Hukum Dalton

Selanjutnya terdapat aturan Kelipatan Perbandingan atau pula dikenal dgn Hukum Dalton. Di dlm aturan ini diterangkan bahwa melalui dua unsur yg berlawanan dapat dibentuk senyawa yg mempunyai perbandingan massa yg berlawanan. namun massa salah satu unsur tersebut yakni tetap, & perbandingan massa yg lain yaitu bilangan bulat & sederhana.

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

Seorang ilmuwan asal Perancis yg berjulukan Joseph Louis Gay Lussac melaksanakan suatu percobaan yakni tentang volume gas yg ada dlm aneka macam reaksi. Dalam percobaannya ia mendapati bahwa tiap satu satuan volume suatu gas hidrogen akan bereaksi dgn satu satuan volume gas klorin. Reaksi ini akan menghasilkandua satuan gas hidrogen klorida.

Kesimpulan dr percobaan Gay Lussac adalah, volume gas yg bereaksi serta volume gas hasil reaksi kalau diukur pada tekanan serta suhu yg sama maka akan berbanding selaku bilangan sederhana & bundar.

5. Hipotesis Avogadro

Di dlm Hipotesis Avogadro diterangkan bahwa semua gas yg mempunyai volume sama akan memiliki jumlah molekul yg sama pada suhu & tekanan yg sama. Ilmuawan bernama Amadeo Avogadro berpendapat bahwa kepingan terkecil zat tak senantiasa atau tak harus atom, namun pula bisa terdiri dr gabungan atom-atom sejenis maupun yg berlawanan jenis. Inilah yg disebut selaku molekul.

Hukum dasar ilmu kimia di atas akan kita diskusikan lebih detail pada halaman tersendiri.

Referensi:
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas & Struktur, terj. Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Chang, R. 2005. Chemistry. 8th ed. New York: Mc-Graw Hill.
Keenan, Charles E. et. al, – Pudjaatmaka. 1999. Ilmu Kimia Universitas (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

  √ Hukum Perbandingan Tetap oleh Joseph Proust