Halaman ini kita akan mempelajari ihwal pengertian, rumus & pola soal patokan deviasi yg kita diskusikan memakai bahasa yg ringan & mudah dikenali.
Berbicara wacana persyaratan deviasi tak mampu kita lepaskan dr aktivitas pengukuran. Pengukuran disini tujuannya yaitu pengukuran berulang dimana hasil ukurnya (atau yg lazimdisebut selaku data) ada banyak & bermacam-macam.
Pengukurannya apa saja yg penting pengukuran berulang, contohnya mengukur tinggi tubuh siswa satu kelas, menjumlah pendapatan orang satu kampung atau menjumlah jumlah buah masing-masing dr 100 pohon mangga dsb.
Atau contoh yang lain yg lebih berbau-bau sains misalnya mengukur besar gravitasi di kamarmu sebanyak 50 kali pengambilan data, mengukur kelembaban udara di beberapa titik di kampungmu atau mengukur besar intensitas cahaya di beberapa titik area sawah.
Nah, dr pengukuran berulang ini nantinya kita akan menerima hasil yg berbentuknilai rata-rata terbaik dr setiap pengulangan pengukuran & nilai ralat. Nah, nilai ralat inilah yg merupakan nilai sebaran disekitar rata-rata atau yg disebut sebagai kriteria deviasi.
jadi apa pemahaman persyaratan deviasi itu? (Baca juga: Munguraikan unsur vektor )
Daftar Isi
Pengertian, Rumus & Contoh Soal Standar Deviasi
A. Pengertian Standar Deviasi
Standar deviasi yakni nilai yg menggambarkan seberapa besar perbedaan antar data (hasil pengukuran) atau persebaran datanya kepada nilai rata-rata. Semakin besar persebaran datanya, maka nilai persyaratan deviasinya pula kian besar.
Begitu pula sebaliknya, kian kecil persebaran datanya, maka persyaratan deviasinya pula semakin kecil. Bagaimana bila data-datanya nilainya sama?, kalau datanya semua sama atau homogen, maka nilai kriteria deviasinya nol.
B. Rumus Standar Deviasi
Perlu kita ketahui bahwa untuk menerima data populasi di lapangan itu sangatlah sulit. Misalnya kita ingin mendata tinggi masyarakatIndonesia sesuai kategori umur dr Sabang sampai Merauke.
Baca juga: Ketidakpastian pengukuran
Nah, persoalannya –apa iya kita mau mengkalkulasikan tinggi semua penduduk? hingga mesti ke pelosok hutan segala?-, tentu ini sangatlah susah. Untuk itu, cara yg paling gampang yakni dgn mengambil data sampel yg sekiranya mampu mewakili data populasi.
Sehingga varian atau ragam merupakan varian atau ragam sampel (bukan varian atau ragam populasi/induk). Persamaan ragam sampelnya ialah sebagai berikut.
Rumus tolok ukur deviasinya ialah sebagai berikut.
C. Contoh Soal Standar Deviasi
Telah dijalankan pengukuran intensitas cahaya sebanyak 10 kali di halaman sekolah. Diperoleh data berturut-turut sebagai berikut: 10,2; 10,5;11,0;10,6;12,0;13,0;11,5;12,5;11,3 & 10,8 W/m2.
Baca juga: Cara mencari angka penting
Jawab
Pertama-tama kita tulis datanya di dlm tabel (supaya mudah kita mampu melaksanakan perhitungan memakai Microsoft Excel).
Setelah itu gunakan persamaan atau rumus ragam sampel
D. Fungsi atau Manfaat Standar Deviasi
Standar deviasi memiliki beberapa faedah diantaranya:
- Memberikan citra pada kita tentang persebaran data kepada data rata-rata.
- Memberikan citra mutu data sampel yg diperoleh (apakah mampu mewakili data populasi atau tidak?)
- Pada perhitungan fisika mampu memberikan citra nilai ketidakpastian pada saat melakukan pengukuran berulang.
- Dapat memperlihatkan gambaran pada kita wacana rentang nilai minimal & optimal pada data yg diperoleh.
Nah, apabila temen-temen punya pertanyaan terkait pemahaman, rumus & acuan soal patokan deviasi di atas bisa ditulis di bawah ini.