√ Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contoh Konjungsi Antarparagraf

Pembahasan terkait pemahaman, fungsi, ciri & acuan konjungsi antarparagraf merupakan pembahasan terakhir pada Bab 12 Konjungsi atau Kata Hubung.

Jadi jikalau halamannya kita urutkan menjadi seperti ini

Halaman 1 Pengertian, Jenis Serta Ciri Konjungsi & Contohnya

Halaman 2 Pengertian, Macam-Macam & Contoh Konjungsi Subordinatif

Halaman 3 Jenis-jenis Konjungsi Subordinatif & Contohnya

Halaman 4 Konjungsi Antarkalimat & Contohnya

Halaman 5 Pengertian, Fungsi, Ciri & Contoh Konjungsi Antarparagraf

Kita bagi menjadi beberapa halaman semoga pembahasannya menjadi lebih konsentrasi & mendalam serta enak dibaca.

Pengertian Konjungsi Antarparagraf

Seperti yg sudah kita pelajari sebelumnya bahwa konjungsi merupakan kata hubung. Maka pengertian konjungsi antarparagraf ialah kata hubung/konjungsi yg menghubungkan dua paragraf yg mempunyai keterkaitan makna.

Pengertian, Fungsi, Ciri & Contoh Konjungsi Antarparagraf

Apa sajakah jenis paragraf itu? ada banyak sekali. Ada paragraf persuasif, paragraf alasan, paragraf ekplanasi dsb. Tentu kita akan membahas terkait paragraf ini pada halaman tersendiri. Bisa dicek disini: jenis-jenis paragraf.

Fungsi Kembali Konjungsi Antarparagraf

Setidaknya ada 5 fungsi konjungsi antarparagraf diantaranya:

  1. Menghubungkan makna-makna yg disampaikan antarparagraf.
  2. Menghubungkan dua paragraf yg berkaitan satu dgn lainnya.
  3. Mempermudah pembaca untuk memahami pesan yg disampaikan di setiap paragraf.
  4. Membentuk alur kisah yg saling tersambung.
  5. Memberi petunjuk dr sisimana saja pembaca harus memahami kisah biar terurut.

Ciri-ciri Konjungsi Antarparagraf

Adapun ciri-ciri konjungsi antarparagraf diantaranya:

  1. Berada di permulaan paragraf yg maknanya bekerjasama dgn paragraf sebelumnya.
  2. Konjungsi antarparagraf mempunyai beberapa tujuan yakni memperbesar , mempertentangkan, membandingkan, menyatakan akibat/hasil, menjelaskan tujuan, intensifikasi, menyatakan waktu & menyatakan kawasan.

Macam-Macam Konjungsi Antarparagraf

  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan adanya embel-embel dr sesuatu yg telah diterangkan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Disamping itu”, “perhiasan lagi”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan adanya kontradiksi dr sesuatu yg sudah dijelaskan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Bagaimanapun juga”, “sebaliknya”, “Selain (itu)”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan sebuah perbandingan. Konjungsinya yakni: “sebagaimana”, “sama halnya”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan akibat atau hasil. Konjungsinya yaitu: “Makara”, “Oleh alasannya adalah itu”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan tujuan. Konjungsinya yakni: “Untuk itu”, “Dengan maksud itu”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan intensifikasi. Konjungsinya yakni: “Pada pada dasarnya”, “Ringkasnya”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan adanya waktu. Konjungsinya yakni: “Sementara itu”, “Kemudian”.
  • Konjungsi antarparagraf yg menyatakan kawasan. Konjungsinya yakni: “Di sinilah”, “Berdampingan dengan”.

Contoh Konjungsi Antarparagraf

Kedelai merupakan komoditas pangan bergisi yg banyak disantap oleh mayarakat. Beberapa produk yg dihasilkan dr bahan kedelai antara lain tempe, tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai & minyak kedelai.

Selain untuk materi pangan, akil balig cukup akal ini kedelai banyak dimanfaatkan untuk pakan & bahan baku industri. Dengan berkembangnya industri yg berbahan baku kedelai serta meningkatnya kesadaran masyarakat wacana kuliner kaya gizi, maka kebutuhan akan kedelai semakin meningkat dr tahun ke tahun.

Sementara itu, peningkatan bikinan kedelai dr waktu ke waktu masih belum mampu mengimbangi undangan yg kian meningkat. Belum lagi gangguan hama & aspek cuaca yg tak mendukung membuat prosuksi kedelai tak sesuai sasaran yg diinginkan.

Untuk menangani hal itu, maka pemerintah melaksanakan kebijakan untuk mengimpor kedelai dr negara lain yg jumlahnya meningkat dr tahun ke tahun. Untuk menanggulangi kelangkaan kedelai dlm jangka pendek upaya ini cukup berhasil. Akan tetapi upaya ini pula mesti ditekan seminimal mungkin alasannya dlm jangka panjang justru akan membunuh usaha para petani setempat.

Disamping itu, guna menekan peningkatan angka impor, maka perlu kebijakan-kebijakan khusus untuk memacu & memajukan hasil buatan dlm negeri. Sehingga negara kita tak terlalu mengandalkan hasil impor dr negara lain.

Pada intinya, untuk menekan kelangkaan kedelai di dlm negeri pemerintah dapat melaksanakan impor kedelai tetapi pula harus mengembangkan bikinan dlm negeri.

Nah, bila ada pertanyaan terkait pemahaman, fungsi, ciri & teladan konjungsi antarparagraf di atas bisa ditulis di bawah ini.

  √ Jenis-Jenis Konjungsi Subordinatif Dan Contohnya