√ Fungsi dan Struktur Epidermis Pada Kulit

Fungsi & Struktur Epidermis Pada Kulit – Epidermis merupakan jaringan kulit terluar dr tubuh, pada setiap harinya tak pernah berhenti dlm kulit menerima rangsangan mekanis dr luar sehingga pada setiap harinya terdapat jutaan sel kulit rusak yg diperbaharui.

Kulit atau integumen sendiri terdiri
atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis atau lapisan luar & lapisan dermis.

Fungsi Kulit pada Tubuh Manusia

1. Sebagai pelindung tubuh dari
kerusakan fisik yg diakibatkan lantaran kuman-kuman, goresan, penyinaran, zat
kimia, panas, & lain sebagainya.

2. Mengurangi kehilangan air.

3. Mengatur suhu badan.

4. Mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat.

Fungsi & Struktur Epidermis Pada Kulit manusia

Baca juga: Struktur sel & organe-organel sel

Fungsi Dan Struktur Epidermis Pada Kulit Manusia

1. Stratum Korneum atau Lapisan Tanduk

Pada lapisan ini terdiri atas lapisan
sel-sel mati yg senantiasa mengelupas karena merupakan lapisan terluar dari
epidermis yg berperan sebagai pellindung kulit dr lingkungan luar. Bekerja
seperti pelindung & menjaga kelembaban kulit.

Sekitar 10% dr lapisan epidermis kulit
tersusun atas stratum korneum yg tahan air, lapisan ini memiliki ketebalan
sekitar 10 mikron yg terdiri atas 15 hingga 20 lapisan sel-sel mati dari
keratin. Pada lapisan permukaan epidermis sering mengalami pengelupasan alasannya
dampak dr lingkungan.

2. Startum Lusidium (Berwarna Bening)

Pada lapisan ini biasanya terdapat pada
penggalan kulit yg mempunyai epidermis tebal seperti pada telapak tangan serta
telapak kaki. Daerah kulit ini sungguh rentan pada abrasi & goresan, pada
lapisan ini pula terdapat pelindung aksesori. Saat diperiksa di bawah
mikroskop, tampaktransparan, akan tetapi terdiri atas sel-sel kulit mati.

  √ Fungsi Sel Secara Umum

3. Startum Granulosum atau Lapisan Kulit Berpigmen

Lapisan ini merupakan lapisan ke tiga
dari epidermis yg tersusun atas sel-sel granular pipih yakni sekitar 3 hingga
5 lapis. Tatkala sel-sel keratinosit berpindah dr lapisan spinosum sebelumnya
pada lapisan ini, sel-sel tersebut menjadi sel skuamosa, sebab sudah kehilangan
inti. Hal ini menimbulkan sel-sel tersebut menjadi datar serta mengandung
butiran laminasi ataupun keratohyalin.

Keratohyallin yg terdapat pada butiran ini merupakan struktur protein yg mempunyai peran penting untuk proses pembentukan keratin pada lapisan atas. Sedangkan pada butiran lamellated mengandung glikolipid yg berperan sebagai penyekat air.

Baca juga: Perbedaan sitosol & sitoplasma

4. Stratum Germinativum

Merupakan lapisan kulit yg selalu
tumbuh membentuk sel-sel baru, disebut pula dgn nama stratum basal atau
lapisan basal. Lapisan ini terletak di atas lapisan dermis kulit.

Lapisan ini tak mirip lapisan lain
dari epidermis yg merupakan blok sel berlapis-lapis, karena stratum basal ini
hanya terdapat satu lapisan sel, akan tetapi melalukan pekerjaan yg begitu
penting yakni menciptakan sel-sel yg gres.

Pada lapisan ini pula, mitosis atau pembelahan sel berjalan, mengarah pada bikinan sel-sel baru yg kemudian meraih puncak untuk mengambil alih serpihan sel-sel yg mengeras ataupun mati.

Sel-sel yg berada pada lapisan epidernis dijaga oleh lapisan dermis yg terletak di bawahnya. Akan tetapi sel-sel tersebut tak bertahan tatkala bergerak lebih jauh dr stratum basal.

Baca juga: Struktur membran sel lipid bilayer

5. Stratum Spinosum

Pada lapisan ini terdiri atas 5 sampai
15 lapisan sel-sel poliglonal yg terletak sempurna di atas stratum basal yang
mempunyai sel-sel langerhans. Sel-sel tersebut ialah kepingan dr sistem
kekebalan tubuh serta mengikat pada bakteri serta virus untuk menjaga kulit
untuk tetap kondusif dr bengkak.

  √ Pengertian Sel

Lapisan spinosum pula disebut selaku lapisan berduri, sebab terdapat proyeksi pendek yg muncul pada lapisan atas sel keratinosit yg sudah bergeser dr lapisan basal.

Tonjolan atau proyeksi kecil yg ada menolong untuk dapat terhubung dgn sel yg berdekatan, akan namun memberi tampilan lapisan berduri.

Sel keratinosit yg berada di lapisan stratum spinosum ini pula mempunyai ini yg berupa ovale. Sekresi sitokeratin yg terjadi berjalan di dlm stratum spinosum, yg dapat menolong memperkuat adhesi sel-sel pada lapisan ini.

Baca juga: Bagian-kepingan sel yg bersifat permeabel

Daftar Pustaka:

Campbell, Neil A. (2010). Biologi. Jakarta:
Erlangga.

Heryana, Nanang & Raham Merdia. (2010). Biologi
Umum.
Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.