Materi Rekayasa Genetika – Genetika atau ilmu keturunan merupakan ilmu yg masuk dlm kelompok ilmu hayat yg mempelajari turun-temurunnya sifat dr induk atau orang bau tanah pada anak atau keturunannya.
Dalam bidang pertanian & peternakan, genetika yakni suatu ilmu wawasan dasar dlm perjuangan mempersiapkan bibit tanaman serta ternak unggul.
Ruang lingkup dlm genetika begitu luas, salah satunya yakni bersifat akademis & praktis. Seperti mempelajari tentang abnormalitas mirip poliploidi, penggunaan cholchicine, hormon kemajuan, balasan dr radiasi radioaktif, transgenik.
Untuk pembahasan lebih lanjut anda dapat mendengarkanpembahasan berikut.
Daftar Isi
Abnormalitas Karena Kelainan Kromosom
1. Euploidi
Suatu individu yg mengalami euploidi
mampu ditandai dgn adanya set kromosom yg lengkap. Untuk individu yang
monoploid mempunyai satu genom (n), individu yg diploid mempunyai dua genom
(2n),dan seterusnya.
2. Monoploid
Monoploid sungguh jarang ditemukan pada
binatang, kecuali pada lebah madu jantan, alasannya adalah terjadi akhir partenogenesis. Dan
pada flora, sifat monoploid sering ditemukan, contohnya pada ganggang,
cendawan, & lumut. Sifat diploid seringkali dijumpai pada hewan, untuk
individu yg monoploid acap kali berkembang asing sehingga embrionya sangat
jarang mencapai tahap dewasa.
3. Poliploid
Suatu individu yg mempunyai tiga atau
lebih banyak pasangan set kromosom yg lengkap, disebut dgn poliploid.
Peristiwa ini acap kali terdapat pada berkembang-tanaman & sangat jarang mampu
ditemukan pada binatang. Tumbuhan yg tetraploid atau 4n, dapat membentuk
gamet-gamet 2n. Yang pada beberapa spesies mampu melaksanakan pembuahan sendiri.
Sehingga dapat terbentuk banyak tumbuhan
4n. Misalnya pada bunga mawar dgn kromosom somatis yg dimiliki 14, 21, 28,
35, 42, serta 56. Dapat diperhatikan bahwa setiap angka adalah kelipatan 7.
Sehingga flora mawar merupakan tumbuhan yg memiliki sifat diploid sampai
oktoploid.
Diperkirakan sebanyak dua per tiga dr seluruh spesies rumput-rumputan adalah poliploid. Apabila poliploidi terjadi pada hewan, maka mampu mengakibatkan kondisi yg tak sebanding dlm penentuan jenis kelamin, sehingga bisa menjadikan sterilitas.
Baca juga: Pengertian, Tahapan & Keunggulan Kultur Jaringan
4. Poliploidi pada Manusia
Apabila orang yg poliploid lengkap
semuanya tak ditemukan. Beberapa perkara yg didapatkan mengalami
keguguran impulsif atau apabila lahir
akan mati. Pada beberapa kasih ditemui dapat hidup dlm hitungan jam.
Saat ini terjadinya embrio insan yang
poliploid masih sangat sulit untuk dijelaskan. Apabila diartikan secara
teoritis, persatuan antara gamet yg monoploid dgn gamet yg diploid,
pasti akan menciptakan individu yg triploid.
Secara teoritis, fertilisasi sel telur monoploid wajar yg lebih dr satu spermatozoa pula sungguh dimungkinkan. Sebab insiden seperti ini kerap kali didapatkan pada kelinci & tikus.
Akan tetapi mampu lebih dipastikan bahwa poliploidi pada manusia yg lengkap atau cuma selaku mozaik, akan selalu menimbulkan anomali berat & akhir hayat.
5. Aneuploidi
Individu yg aneuploidi memiliki keunggulan
atau kelemahan kromosom apabila dibandingkan dgn jumlah kromosom diploid
dari individu tersebut. Pada manusia diketahui beberapa aneuploidi yang
semuanya dihasilkan oleh adanya nondisjunction saat pembentukan gamet
Penggunaan Cholchicine
Cholchicine atau kalkosin ialah alkaloid
yang di ekstrak dr biji serta umbi tumbuhan colchicum aurumnale. Tersedia
dalam bentuk bubuk, mampu larut dlm air, benzena, & eter, sangat aktif dalam
fokus rendah.
Cholchicine ini bisa digunakan untuk menginduksi poliploidi, yg mana poliploidi pada flora mampu terjadi dengan-cara buatan ataupun dengan-cara alami.
Poliploidi yg sengaja memakai zat tertentu seperti cholchicine dgn konsentrasi yg beragam mulai dr 0,01% sampai 1,0%, karena cholchicine sangat efektif pada kadar tersebut.
Diantara beberapa spesies flora
memiliki kepekaan yg berlawanan terhadap perlakuan colchicine, untuk itu
flora akan diberi perlakuan yg berlawanan. Pada tunas, pinjaman colchicine
mampu di tetes maupun dioles setiap 2 maupun 3 kali dlm seminggu dengan
fokus 0,5% sampai 1,0%.
Pemberian cholchicine pada flora memberi pengaruh yg aktual terhadap kemajuan bibit tanaman pada pertambahan tinggi tunas serta diameter.
Sedangkan pada jumlah daun, santunan fokus cholchicine tak memberikan efek yg berlainan. Hal tersebut tampakpada kemajuan bibit flora.
Tumbuhan yg diberi perlakuan cholchicine menawarkan hasil rata-rata yg lebih tinggi apabila dibandingkan dgn tanaman tanpa perlakuan colchicine.
Baca juga: Perbedaan Bioteknologi Konvensional Dan Bioteknologi Modern
Hormon Pertumbuhan
Hormon kemajuan atau growth hormone
(GH) di sekresikan oleh pituitari anterior, yg mampu merangsang perkembangan
melalui efek tropik & nontropik, target khususnya yakni hati yg merespon GH
dengan cara melepaskan aspek kemajuan mirip insulin, yg bersikulasi
dalam darah & merangsang dengan-cara pribadi perkembangan tulang & kartilago.
Tanpa adanya GH, rangka yg belum sampaumur
akan berhenti berkembang. Selain itu GH pula akan menawarkan aneka macam imbas
metabolik yg condong mampu menaikkan kadar glukosa darah, sehingga mampu
melawan efek insulin.
Apabila produksi GH abnormal pada
insan, maka mampu menyebabkan beberapa kelainan yg bergantung pada kapan
persoalan itu terjadi serta apakah mengakibatkan hipersekresi atau hiposekresi.
Selama masa kanak-kanak, hipersekresi dapat menjadikan gigantisme, yakni seseorang
yang mampu berkembang hebat tinggi yg dapat mencapai 2,4 m.
Sedangkan hiposekresi pada masa kanak-kanak dapat memperlambat kemajuan tulang panjang, sehingga dapat mengakibatkan kekerdilan pituitari. Beberapa individu dgn kelainan ini tetap mempunyai proporsi yg sesuai, akan tetapi kebanyakan cuma mampu mencapai tinggi sekitar 1,2 m saja.
Baca juga: Tahapan Proses Rekayasa Genetika
Akibat Radiasi Radioaktif
Kerusakan yg diakibatkan oleh pencemaran radioaktif yg mampu membahayakan makhluk hidup di sekitarnya yaitu radiasi radioaktif mirip sinar alpa, beta, serta gamma.
Apabila makhluk hidup terkena radiasi radioaktif mirip radiasi atom nuklir yg begitu berbahaya dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen, alasannya adalah terjadi pergeseran struktur zat acuan reaksi kimia yg merusak sel tubuh.
Karena mutasi sendiri merupakan perubahan
yang terjadi pada urutan DNA. Efek dr mutasi mampu merugikan, menguntungkan,
dan netral.
Efek yg diakibatkan oleh adanya radiasi
zat radioaktif pada manusia dengan-cara lazim menyebabkan ciri-ciri dengan-cara pribadi
mirip meningkatnya denyut jantung atau nadi, nafsu makan hilang, diare,
sakit kepala, serta demam. Yang mana apabila terus berlanjut menyebabkan berat badan
menurun, leukemia atau kanker darah.
Transgenik
Tanaman transgenik merupakan hasil dari
rekayasa genetika melalui bioteknologi terbaru. Secara umum bioteknologi pangan
memanfaatkan tata cara biologi guna menciptakan produk sesuai dgn yang
dikehendaki.
Dalam bioteknologi pangan secara
tradisional dgn memanfaatkan teknologi fermentasi sedangkan untuk
bioteknologi modern mampu dgn aneka macam cara salah satunya yaitu rekayasa
genetika atau transgenik.
Dengan melalui teknologi yg gres ini
mampu memungkinkan terjadinya pergantian dlm teknologi pangan dgn cara
konvensional. Sehingga petani tradisional perlu untuk diperhatikan serta
dilibatkan dlm melaksanakan bioteknologi baru untuk menyingkir dari adanya
ketimpangan ekonomi.
Potensi dr tanaman transgenik memang
sangat prospektif, akan tetapi perlu ditanggapi dgn bijaksana karena
tumbuhan transgenik merupakan hasil penangkaran yg dijalankan secara
konvensional, namun mempunyai risiko, sehingga diharapkan manajemen serta
kecermatan yg baik sebelum tanaman transgenik ini dikenalkan kepada
masyarakat.
Dengan rekayasa genetika atau transgenik dapat menciptakan nilai nutrisi, kualitas, efisiensi produksi pangan, distribusi, serta pembuatan limbah.
Berbagai produk pangan hasil rekayasa genetika atau transgenik yg sudah di legalkan seperti jagung transgenik, beras transgenik, kedelai, & gandum transgenik.
Bila ada pertanyaan terkait postingan materi rekayasa genetika di atas mampu dituliskan di bawah ini.
Baca juga: Keuntungan & Dampak Negatif Rekayasa Genetika
Daftar Pustaka:
Campbell, neil
dan. Reece, Jane. (2008). BIOLOGI. Jidil 2. Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryo. (2008). Genetika Manusia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Suryo. (2013). Genetika untuk Strata 1. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.