√ Kegunaan dan Sifat Haloalkana

Kegunaan & Sifat Haloalkana – Pada pembahasan kali ini kita akan belajar perihal senyawa turunan alakana, terdapat berbagai senyawa turunan alkana mirip, alakan (eter), alkanol (alkohol), alkanal (aldehida), alkanon (keton), akanoat (asam karboksilat), & alkil alkanoat (ester).

Namun pada pembahasan ini ( Kegunaan & Sifat Haloalkana ) kita hanya konsentrasi pada poiin haloalkana, ihwal stukturnya, penamaan & penomorannya, sifat komia & sifat fisik hakoalkana serta kegunaanya dlm kehidupan sehari˗hari.

Baca juga: Tata nama alkohol & manfaatnya

Haloalkana biasa disebut dgn alkilhalida ialah senyawa organik yg mengandung flour, klor, brom, atau iod yg terikat dengan-cara kovalen dgn rumus senyawa R˗X.

Kegunaan & Sifat Haloalkana

Stuktur Haloalkana

Senyawa
haloalkana dianggap berasal dr alkana dgn mengubah atom hidrogen dengan
atom halogen. Turunan monohalogen dikenal sebagai alkil halida.

Perhatikan
contoh penulisan struktur haloalkana berikut,

struktur haloalkana

Tata nama Haloalkana

Penulisan
nama haloalkana mampu mengikuti dua cara, yakni cara IUPAC & cara biasa .

a. Nama IUPAC (haloalkana)

Menurut cara IUPAC, haloalkana dianggap sebagai turunan alkana, sedangkan atom hidrogen dianggap selaku gugus pengganti. Rantai pokok diseleksi rantai terpanjang yg mengandung atom halogen.

Penomorannya dapat dimulai dr salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor yg paling kecil. Jika terdapat lebih dr satu jenis halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen halogen dgn urutan F > Cl > Br > I.

  √ Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya

b. Nama Trivial (lazim)

Nama haloalkana terdiri
dari dua kepingan. Bagian pertama adalah gugus alkil, mirip metil atau etil
sedangkan belahan kedua berupa nama halogen yg diberi akhiran ˗ida. Contoh:
Metil klorida, CH3Cl.

Perhatikan, bahwa
ikatan dlm haloalkana adalah kovalen, bukan ionik.  Berdasarkan nama trival, haloalkana dengan
sebuah halogen (X)  terikat pada karbon
rantai lurus disebut  alkali halida.

Adapun acuan nama IUPAC & nama trivial haloalkana berikut ini:

Penomoran dapat dimulai
dari atom F alasannya ataom F paling reaktif, kemudian Cl & terakhir Br.
Penulisan disusun menurut abjad, mulai dr bromo (berawal huruf b), lalu
kloro (berasal dr chloro yang
berawal dr huru c) selanjutnya flouro & yg terakhir gugus metil.

Sifat˗sifat haloalkana

1. Sifat kimia

Sifat kimia yang
khas bagi senyawa haloalkana dapat dilihat dr reaksi penggantian atom halogen
yang reaktif dgn atom gugus monovalen lain.
Iodida lebih reaktif dibandingkan dengan bromida sedangkan bromida lebih reaktif ketimbang
klorida. Contoh reaksi˗reaksi yg melibatkan haloalkana, yaitu:

a. Hidrolisis

Dalam senyawa alkil
halida dapat terhidrolisis dgn lambat dlm air yg mendidih  tetapi akan terhidrolisis dgn cepat dalam
larutan alkalis panas, lalu akan menghasilkan alkohol. Reaksinya sebagai
berikut.

C2H5Br
+ NaOH         → C2H5OH
+ NaBr

                                                Etil alkohol

b. Reaksi dgn kalium sianida

Bila alkil halida
dididihkan dgn larutan kalium sianida (pelarut alkohol), maka yg terbentuk
ialah alkil sianida. Contoh:

C2H5Br
+ KCN           → C2H5CN
+ KBr

                                                Etil sianida

c. Reaksi dgn amonia

Amonia dlm larutan
berair yg pekat bereaksi dgn alkil halida menghasilkan garam amin primer.
Contoh

C2H5Br
+ NH3  → C2H5NH3Br         

                        Etilamin hidrobromida

  √ Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya

2. Sifat fisik

Untuk menjelaskan sifat
fisik dr alkil halida perhatikan tabel dibawah ini:

Tabel 1. Alkil halida sederhana

Alkil halida sederhana

sifat˗sifat fisik halida sederhana diberikan dalamtabel di atas, pada tabel tersebut terang bahwa metil klorida, metil bromida & etil klorida adalah gas pada suhu kamar sedangkan yg lain berupa cairan.

Baca juga: Reaksi asam basa

Alkil halida terasa cantik & semua tak berwarna bila murni, walaupun alkil halida condong berkembang menjadi kuning bila terkena sinar matahari dlm waktu yg lama.

Alkil halida simpel tak dapat bercampur dgn air, membentuk lapisan terpisah bila dicampur & emulsi bila dikocok, namun larutan dgn cepat daam alkohol & eter.

Senyawa yg terhalogenasi banyak mempunyai titik didih lebih tinggi, mirip tampakuntuk klorometana dlm tabel di bawah ini.

Tabel 2. Massa molekul & titik didih klorometana

Massa molekul & titik didih klorometana diterbitkan dlm artikel Kegunaan & Sifat Haloalkana

Kegunaan haloalkana

Seperti halnya yang
lain, haloalkana pula mempunyai banyak kegunaan, berikit inimkita akan membahas
teladan haloalkana & manfaatnya.

  • Metil klorida & metil bromida

Metil klorida mampu dipakai
di bidang industri selaku refrigerant
(pendingin) & biro metilasi, yaitu dlm industri silikon & pewarna. Metil
bromida digunakan selaku pemadam api pesawat melayang & pengasapan hama buah˗buahan.

  • Etil
    klorida

Etil klorida dipakai
pada skala besar untuk pengerjaan tetraetil timbal (C2H5)4Pb,
dari paduan natrium˗timbal (Na4Pb). Reaksinya:

4C2H3Cl
(aq) + Na4Pb (s) → (C2H3)4Pb
(s) + 4 NaCl (aq)

Etil klorida juga
digunakan sebagai anestesi lokal dlm operasi kecil sebab efek dingi bila
menguap pada kulit & yg terpenting untung untuk pembuatan plastik etil
selulosa.

  • Kloroform
    (CHCl3) & iodoform (CHI3)

Kloroform merupakan zat
pembius yg kuat, namun penggunaannya dapat merusak hati. Haloalkana yg lebih
baik selaku pembius yaitu 2˗ bromo˗2 kloro ˗1,1,1 trifluoroetana (CF3˗CHClBr).
Iodoform dipakai sebagai antiseptik pada pengobatan luka.

  • Freon
  √ Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya

Feon merupakan nama
dagang Dupont untuk senyawa terfluoronasi. Zat ini digunaka sebagai refrigerant (cairan pendingin). Freon 12
(diklorodifluorometana) & freon 11 (triklorofluorometana) tak beracun,
tidak berbau, & tak mudah terbakar. Sebagian dipakai dlm pemadam
kebakaran. Penggunaan freon sudah banyak dikurangi & bahkan tidak boleh alasannya adalah
freon dapat menghancurkan lapisan ozon di stratosfer.

  • DDT
    (diklorodifenitrikloroetana)

DDT dipakai secara
luas selaku insektisida mulai tahun 1950 hingga 1970. Penggunaanya dibatasi
alasannya adalah tak terurai di lingkungan & mampu masuk ke dlm rantai makanan.

  • Tertraklorometana
    (CCl4)

Zat ini digunakan
khususnya selaku pelarut zat organik & materi pembuatan senyawa senyawa yang
mengandung flour.

Semoga artikel Kegunaan & Sifat Haloalkana di atas mampu membantu sobat-teman dlm mengetahui & mengetahui senyawa turunan alkana, khususnya haloalkana. Demikian pembehasan kita kali ini, jika ada yg kurang diketahui bisa komentar di kolom komentar yaa, terima kasih.

Daftar Pustaka:

Soebiyanto Suwardi, Dkk. (2009). Panduan Pembelajaran Kimia kelas 12. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta