√ Contoh Tumbuhan Berpembuluh dan Jenis-Jenisnya

Contoh Tumbuhan Berpembuluh & Jenis-Jenisnya – Tracheophyta atau tumbuhan berpembuluh dlm bahasa Indonesia merupakan kelompok flora yg mempunyai metode pembuluh jelas. Ada banyak hal yg perlu Anda pelajari jikalau ingin mengenal apa itu tumbuhan berpembuluh.

Hal ini karena Tracheophyta masih diklasifikasikan lagi dlm berbagai jenis dlm taksonomi makhluk hidup. Di bawah ini ialah penjelasan singkat mengenai Tracheophyta & jenis-jenisnya berikut manfaatnya.

Apa Itu Tumbuhan Berpembuluh?

Dalam bahasa Latin, flora berpembuluh disebut dgn Tracheophyta yg mempunyai metode pembuluh untuk menyalurkan air & zat hara dr akar ke kepingan tumbuhan lain. Selain itu, pembuluh tersebut pula berfungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis ke seluruh pecahan tubuh tumbuhan.

Baca juga: Macam-macam hormon pada tumbuhan

Karena mempunyai fungsi yg krusial yakni sebagai alat metabolisme, pembuluh angkut terdapat pada setiap potongan badan flora. Pembuluh angkut terdapat di akar (tempat peresapan air & unsur hara), batang (alat transportasi & pernafasan), & daun sejati (organ fotosintesis).

Jenis-Jenis Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh sendiri dikategorikan ke dlm dua jenis yakni flora tak berbiji & tanaman berbiji. Berikut ialah penjelasannya:

a. Pteridophyta (Tumbuhan Tidak Berbiji)

Pteridophyta adalah istilah ilmiah dr tumbuhan berpembuluh yg tak berbiji. Salah satu teladan flora tak berbiji yg paling dikenal ialah tanaman paku. Disebut tanaman tak berbiji alasannya adalah paku tak menciptakan biji tatkala bereproduksi.

Tanaman paku menghasilkan spora untuk meneruskan keturunannya, perkembangbiakan ini disebut dgn reproduksi aseksual. Pteridophyta dapat dijumpai dgn mudah di seluruh dunia khususnya di daerah beriklim tropis.

Akan tetapi, tanaman paku tak mampu ditemui di daerah yg bersalju infinit & wilayah gurun yg kering. Hal ini karena tanaman paku tak dapat hidup dgn keadaan air yg terbatas sehingga lebih cocok di wilayah tropis yg lembab.

  √ Proses Fotosintesis Beserta Hasil Reaksi Dan Rumusnya

Adapun ciri-ciri dr tanaman tak berbiji yg membedakannya dgn tanaman jenis lain, antara lain:

  • Tidak memiliki biji
  • Tidak mempunyai bunga
  • Memiliki perakaran serabut
  • Hidup dgn cara saprofit & epifit
  • Mengalami fase metagenesis, yakni tahap sporofit & gametofit
  • Sebagian besar hidup dgn cara menumpang pada tanaman lain
  • Beberapa jenis Pteridophyta mempunyai spora jantan yg berskala lebih kecil dr spora betina

Selain itu, tumbuhan paku pula sangat berguna untuk makhluk hidup lain. Manfaat dr tumbuhan paku yaitu:

  • Dapat digunakan untuk bahan obat-obatan

Contoh: Angiopteris amboinensis (paku ajer), Equisetum debile (rumput petung), Drymoglossum heterophyllum (paku duit-duitan), Selaginella plana (tapak dara), Helmithosachys zeylanica (paku payung).

  • Dapat digunakan untuk materi kuliner

Contoh: Marsilea crenata (semanggi), Salvinia natans (kiambang), Pteridium aqualium (pakis)

  • Dapat dijadikan sebagai tanaman hias

Contoh: Selaginella wildenowii (paku rane), Adiatum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), Platycerium nidus (paku tanduk rusa)

  • Dapat menjadi pupuk hijau alami yg ramah lingkungan

Contoh: Anabaena azollae yg bersimbiosis dgn Azolla pinnata

  • Dapat menjadi pelindung tumbuhan persemaian

Contoh: Gleichenia linearis (resam atau paku andam)

b. Tumbuhan Berbiji

Sesuai dgn namanya, tumbuhan berpembuluh ini berkembangbiak dengan-cara generatif memakai biji yg dihasilkan dr proses reproduksi pada bunga. Alat reproduksi pada bunga yg dipakai untuk berkembangbiak yakni putik (sel kelamin betina) & benangsari (sel jantan).

Tumbuhan berbiji pula mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan makhluk hidup lain, diantaranya:

  • Dapat dijadikan selaku materi makanan

Contoh: padi, jagung, sagu, gandum, tomat, wortel, bayam, alpukat, apel, & masih banyak lagi

  • Dapat menjadi rempah-rempah

Contoh: pala, ketumbar, kemiri, merica (lada)

  • Dapat dijadikan selaku bahan obat-obatan
  √ Hormon Kalin

Contoh: kumis kucing, buah mengkudu, jambu biji,

  • Dapat dimanfaatkan menjadi bahan pewangi

Contoh: melati, cendana, kayu putih, mawar, & lain-lain

  • Dapat menjadi materi sandang

Contoh: rami, kapas

  • Dapat dijadikan sebagai tanaman hias

Contoh: mawar, kamboja, anggrek, melati, cempaka, & lain sebagainya

  • Dapat menjadi materi bangunan & piranti

Contoh: meranti, mahoni, jati

  • Dapat menjadi sumber kuliner bagi serangga

Contoh: mawar, bunga sepatu, bunga alamanda, & jenis bunga sempurna lainnya.

Baca juga: Proses fotosintesis pada tanaman

Klasifikasi Tumbuhan Tidak Berbiji

Dalam taksonomi tumbuhan, Pteridophyta masih diklasifikasikan lagi dlm beberapa kalangan yakni:

  • Psilophyta

Psilophyta disebut selaku paku paling primitive alasannya belum mempunyai struktur akar & sporangium pada batangnya. Mayoritas tanaman paku jenis ini mempunyai struktur yg kecil & berbentuk mirip sisik.

  • Lycophyta

Struktur tubuh dr Lycophyta ialah batangnya mirip kawat & daunnya mirip rambut. Lycophyta banyak hidup di hutan tropis & epifit pada pohon. Tetapi bisa pula didapatkan di beberapa dasar hutan daerah subtropis.

  • Sphenophyta

Sphenophyta disebut pula dgn Equisetophyta & paku ekor kuda, alasannya daunnya terlihat mirip kawat & tersusun melingkar layaknya ekor kuda. Ciri-ciri lain dr Sphenophyta yaitu batangnya berongga.

  • Pterophyta

Tanaman yg sering disebut dgn paku sejati ini mampu ditemui dgn mudah di daratan tropis. Memiliki daun yg besar & terdapat sorus dibawahnya (kotak spora), Pterophyta sering dijadikan selaku tanaman hias. Daun Pterophyta yg masih gampang berbentuk mirip gulungan.

Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan berbiji masih diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis yakni Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) & Angiospermae (flora biji tertutup). Selengkapnya bisa dilihat pada klarifikasi berikut:

Gymnospermae disebut sebagai tumbuhan biji terbuka alasannya bijinya tak tertutup oleh daging buah. Kata Gymnospermae sendiri diambil dr bahasa Yunani yakni gymnos yg mempunyai arti terbuka & spermae yg berarti biji.

  √ Tempat Cadangan Makanan Pada Daun, Akar dan Bunga

Ciri-ciri lazim dr tanaman biji terbuka yakni mempunyai batang yg tegak, lurus, & bercabang serta mempunyai perakaran tunggang. Contoh tumbuhan biji terbuka adalah melinjo, pakis haji, pinus, cemara.

Jika Gymnospermae mempunyai biji yg tak tertutup daging buah, maka Angiospermae adalah kebalikannya. Angiospermae mempunyai biji yg tertutup di dlm buah. Angiospermae pula diambil dr bahasa Yunani yaitu angion (wadah) & spermae (biji).

Jika dibandingkan dgn Gymnospermae, Angiospermae memiliki jumlah spesies yg lebih banyak sekitar 235.000 spesies. Untuk menyederhanakan pembagian terstruktur mengenai dlm taksonomi, Angiospermae masih dibagi lagi dlm dua jenis yakni:

  • Monocotyledoneae (monokotil atau biji berkeping satu)

Tumbuhan ini mempunyai biji tunggal berkeping satu, misalnya yaitu padi, jagung, kelapa, tebu, & lain-lain. Ciri utama dr tanaman monokotil yaitu mempunyai akar serabut, berdaun sejajar atau melnjari, batangnya berukuran kecil & tak memiliki cabang.

Selain itu, tumbuhan monokotil pula tak mempunyai kambium sehingga batangnya tak berkayu & cenderung lunak. Jika menyaksikan bunganya, tumbuhan monokotil mempunyai kelopak bunga yg berjumlah tiga atau kelipatannya.

  • Dicotyledoneae (dikotil atau biji berkeping dua)

Tumbuhan berpembuluh ini mempunyai kotiledon ganda atau berkeping dua, mirip mangga, rambutan, jambu, & lain-lain. Tanaman dikotil sangat mudah diketahui yakni dr batangnya yg bercabang, keras, & berkambium.

Tanaman dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari & akar tunggang. Jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dua. Karena mempunyai kambium, tumbuhan dikotil dapat mengalami pertumbuhan sekunder.

Demikian sedikit berita wacana tumbuhan pembuluh & jenis-jenisnya. Semoga ulasan di atas mampu menjadi referensi Anda dlm mempelajari perihal tumbuhan berpembuluh.

Referensi:

Khristiyono. 2018. ESPS IPA Biologi untuk Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas VII. Erlangga: Jakarta.

Kemendikbud.2017. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs KELAS VII. Jakarta: Kemendikbud.