√ Pengertian Kepuasan Kerja Serta Teori Dan Faktornya

Pengertian Kepuasan Kerja Serta Teori Dan Faktornya. Banyak hasil observasi menyimpulkan bahwa kepuasan kerja akan berpengaruh dengan-cara signifikan kepada prduktivitas kerja. Karyawan yg menilai pekerjaannya mampu memperlihatkan kepuasan akan menurunkan tingkat absensi & perputaran kerja. Berikut ialah klarifikasi seputar pemahaman Kepuasan Kerja, Teori Tentang Kepuasan Kerja Dan Faktor yg menyebabkan kepuasan kerja.

Pengertian Kepuasan Kerja Serta Teori Dan Faktornya Pengertian Kepuasan Kerja Serta Teori Dan Faktornya

Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (2002:36) kepuasan kerja yakni suatu perasaan positif wacana pekerjaan seseorang yg merupakan hasil dr sebuah penilaian karakteristiknya. Seseorang dgn tingkat kepuasan kerja yg tinggi mempunyai perasaan-perasaan positif tentang pekerjaannya tersebut, sementara seseorang yg tak puas memiliki perasaan-perasaaan negatif tentang pekerjaan tersebut.

Menurut Griffin & Ebert (2007:246), kepuasan kerja adalah cara karyawan untuk merasakan pekerjaannya. Seorang karyawan dapat merasakan pekerjaannya menguntungkan atau merugikan dirinya tergantung dr persepsi mereka apakah pekerjaannya menawarkan kepuasan atau ketidakpuasan. Tatkala karyawan menganggap suatu pekerjaan mengasyikkan untuk dijalankan, mereka menyampaikan bahwa pekerjaan itu menunjukkan kepuasan kerja. Keadaan ini dapat dilihat dr hasil pekerjaannya, alasannya kepuasan kerja akan mampu meningkatkan kinerja kerja mereka.

Menurut Spector (1997), kepuasan kerja adalah perasaan lazim wacana pekerjaan atau pula sebagai kekerabatan dr perilaku ihwal berbagai faktor pekerjaan.

Menurut Blum & Anoraga (2001), kepuasan kerja merupakan sikap umum yg merupakan hasil dr beberapa perilaku khusus kepada faktor-faktor pekerjaan, pembiasaan diri & relasi sosial individu diluar kerja.

Teori Tentang Kepuasan Kerja

  • Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy Theory). Pertama kali dicetuskan oleh Porter (1961) yg mendefinisikan bahwa, “Job satisfaction is the difference between how much of something there should be and how much there is now”. Setiap orang menginginkan agar sejumlah pekerjaan yg sudah disumbangkan pada para pemberi kerja akan dihargai sebesar yg diterima dengan-cara kenyataan. Semakin besar selisihnya maka ketidakpuasanpun kian tinggi.
  • Teori Keadilan (Equity Theory). Pertama kali dicetuskan oleh Zaleznik (1958) kemudian dikembangkan oleh Adams (1963) yg mendeskripsikan bahwa puas atau tidaknya seseorang tergantung dr rasa adil ataupun tak adil yg diperoleh lewat cara membandingkan dirinya dgn orang lain pada tingkat & jenis pekerjaan yg sama, pada daerah maupun kawasan berlainan.
  • Teori Dua Faktor (Two Factor Theory). Teori ini menyatakan bahwa terdapat dua faktor yg menentukan kepuasan sesorang. Dua faktor yg memilih rasa puas & tak puas seseorang ialah faktor pemeliharaan (maintenance factors) & faktor motivasi (motivational factors) (Herzberg, 1996). Nama lain faktor pemeliharaan yaitu dissatisfiers, hygiene factors, job context, & extrinsic factors, sedangkan faktor motivasi mempunyai nama lain satisfiers, motivator, job content, & intrinsic factors.
  √ Pengertian Efektifitas Organisasi

Faktor yg menimbulkan kepuasan kerja

  1. Faktor Hubungan Antar Karyawan. Antara lain hubungan antara manager & karyawan, faktor fisik & kondisi kerja, korelasi sosial diantara karyawan, sugesti dr sobat kerja serta emosi & situasi kerja.
  2. Faktor Individual. Semua hal yg bekerjasama dgn perilaku orang kepada pekerjaannya, umur orang ketika bekerja & jenis kelamin.
  3. Faktor Gaji. Hal ini kadang-kadang menjadikan kekecewaan & jarang mereka mengekspresikan kepuasan kerjanya dgn sejumlah uang yg diperolehnya.
  4. Faktor Manajemen & Perusahaan. Faktor ini, kalau bisa memperlihatkan situasi & kondisi kerja yg stabil. Faktor inilah penentu kepuasan kerja karyawan.
  5. Faktor Pengawasan. Bagi karyawan supervisi dianggap selaku figur ayah sekaligus atasannya. Supervisi yg buruk mampu berakibat absensi & peningkatan turn over.
  6. Faktor Intrinsik Dari Pekerjaan. Atribut yg ada pada pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar & gampangnya peran akan mengembangkan atau menghemat kepuasan.
  7. Faktor Kondisi Kerja. Meliputi keadaan kawasan, ventilasi. Penyinaran, kantin & daerah parkir.
  8. Faktor Sosial Dalam Pekerjaan. Merupakan salah satu perilaku yg sukar digambarkan namun dipandang selaku faktor yg menunjang puas atau tak puas dlm bekerja.
  9. Faktor Komunikasi. Faktor ini, kalau tanpa kendala antar karyawan & manajemen banyak digunakan argumentasi untuk menggemari jabatan. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami & mengakui usulan ataupun prestasi karyawannya sungguh berperan dlm menyebabkan rasa puas kepada pekerjaannya.
  10. Faktor Fasilitas. Merupakan persyaratan suatu jabatan apabila mampu dipenuhi akan menyebabkan rasa puas.