WargaMasyarakat.Org – Apa yg dimaksud dgn Attitude, Apa Saja Aspek pokok, Ciri-Ciri Attitude, Macam-macam Sikap (attitude), Fungsi attitude (sikap) Dan Hal-hal Pembentuk Sikap & Merubah Sikap. Berikut yakni penjelasannya.
Daftar Isi
Definisi Sikap (Attitude)
Pengertian sikap diterangkan oleh Saifudin Azwar (2010: 3) sikap diartikan sebagai suatu reaksi atau tanggapanyg muncul dr sseorang individu terhadap objek yg kemudian memunculkan sikap individu terhadap objek tersebut dgn cara-cara tertentu.
Gerungan (2004: 160) pula menguraikan pengertian sikap atau attitude sebagai sebuah reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek tertentu. Walaupun objeknya sama, tetapi tak semua individu mempunyai sikap yg sama, hal itu mampu dipengaruhi oleh kondisi individu, pengalaman, gosip & keperluan masing- masing individu berlawanan. Sikap seseorang terhadap objek akan membentuk sikap individu terhadap objek.
Ada pertimbangan lain yg menyampaikan bahwa sikap yaitu kesadaran individu yg memutuskan perbuatan konkret & tindakan-tindakan yg akan terjadi, jadi merupakan sebuah hal yg memastikan sikap sifat, hakikat baik tindakan sekarang maupun tindakan yg akan datang. (Abu Ahmadi, 1988 : 52)
Pengertian sikap pula diuraikan oleh Slameto (1995: 191), sikap merupakan sesuatu yg dipelajari & memastikan bagaimana individu bereaksi terhadap suasana serta menentukan apa yg dicari oleh individu dlm hidupnya.
Secara biasa sikap yakni suatu reaksi atau respon berupa evaluasi yg muncul dr seorang individu terhadap suatu objek. Sikap pula dapat dibilang selaku suatu perwujudan adanya kesadaran terhadap lingkunganya. Proses yg mengawali terbentuknya sikap yaitu adanya objek disekitar individu memperlihatkan stimulus yg kemudian mengenai alat indra individu, gosip yg yang ditangkap mengenai objek kemudian diproses di dlm otak & memunculkan sebuah reaksi. Penilaian yg timbul, positif atau negatif dipengaruhi oleh berita sebelumnya, atau pengalaman eksklusif individu
3 (tiga) aspek pokok Sikap (Attitude)
1. Aspek Kognitif
Aspek yg bekerjasama dgn gejala yg mengenai anggapan yg merupakan pengolahan, pengalaman & keyakinan serta harapan-harapan individu ihwal obyek atau sekelompok obyek
2. Aspek Afektif
Aspek yg merupakan suatu proses yg menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti cemas, kedengkian, simpati, antipasti & sebagainya yg ditujukan pada obyek-obyek tertentu.
3. Aspek Konatif
Suatu faktor yg berwujud sebuah proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat sesuatu pada obyek.
Ciri-Ciri Sikap (Attitude)
1. Sikap (attitude) itu bukan merupakan faktor hereditas atau tak dibawa manusia semenjak lahir, akan tetapi terbentuk & dipelajari seiring dgn perkembangan hidup yg terjadi pada diri manusia tersebut dlm keterkaitannya dgn obyek.
2. Karenanya sifatnya yg non hereditas tersebut, maka sikap (attitude) mampu saja berubah-ubah bila syarat-syarat yg mampu mendukung terjadinya perubahan itu ada, oleh karena berganti-ubah maka attitude tersebut mampu dipelajari oleh orang atau sebaliknya.
3. Sikap (attitude) tak semata-semata bangun sendiri melainkan senantiasa berafiliasi dgn obyek, atau dgn kata lain attitude itu terbentuk, dipelajari atau berganti selalu berkenaan dgn obyek tertentu.
4. Obyek sifat (attitude) tak hanya merupakan satu hal tertentu saja, akan tetapi pula mampu merupakan suatu kumpulan dr hal-hal tersebut, atau dgn kata lain yg lebih singkat obyek yg terdapat dlm sikap itu tak cuma satu namun pula berkenaan dgn sederetan obyek-obyek yg serupa. Misalnya suasana sosial A mempunyai sifat pemberani dlm hal ini mungkin tak hanya suasana sosial A saja yg pemberani, melainkan orang-orang bangsa A pula pemberani.
5. Pada sikap pada umumnya memiliki sisi motivasi & emosi atau perasaan, sifat inilah yg membedakan antara attitude dgn kecakapan ataupun wawasan-wawasan yg dimiliki seseorang.
Macam-macam Sikap (attitude)
Sikap atau attitude sosial yakni kesadaran individu yg menentukan tindakan yg aktual, yg berulang-ulang terhadap obyek sosial. Sikap sosial ini dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yg sama & berulang-ulang terhadap obyek sosial tersebut. Attitude sosial ini menjadikan terjadinya cara-cara tingkah laku yg dinyatakan dengan-cara berulang-ulang terhadap obyek sosial.
Sedangkan attitude individual ialah sikap yg cuma dimiliki oleh individual saja, sikap ini dapat berupa kesukaan atau ketidaksukaan langsung terhadap obyek-obyek, orang-orang ataupun hewan-binatang tertentu.
Makara antara attitude sosial dgn attitude individual perbedaan yg sungguh mencolok ialah :
– Bahwa attitude atau sikap individual itu dimiliki oleh seorang demi seorang saja Misalnya kesukaan terhadap binatang-binatang tertentu
– Bahwa attitude individual berkenaan dgn obyek-obyek yg bukan perhatian sosial. Sifat-sifat eksklusif turut membentuk pula karakteristik, attitude individual ini.
Fungsi attitude (sikap)
Pada dasarnya fungsi atau peran attitude ini dibagi menjadi 4 (empat) serpihan dlm hidup bermasyarakat:
1. Sikap berfungsi selaku alat untuk menyesuaikan diri. Bahwa sikap adalah sesuatu yg bersifat communicable artinya sesuatu yg mudah menjalar, sehingga gampang pula menjadi milik bersama, justru lantaran itu sesuatu golongan yg berdasarkan atas kepentingan bareng & pengalaman bareng biasanya ditandai oleh adanya sikap anggotanya yg sama terhadap sesuatu obyek. Sehingga dgn demikian sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dgn kelompok. Oleh karena itu anggota kalangan yg mengambil sikap sama terhadap obyek tertentu dapat meramalkan tingkah laku terhadap anggota-anggota yang lain.
2. Sikap berfungsi selaku alat pengatur tingkah laris
Kita tahu bahwa tingkah laris anak kecil & binatang pada umumnya merupakan aksi-aksi yg spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsang & reaksi tak ada pertimbangan, tetapi pada anak cukup umur & anak yg sudah lanjut usia perangsang itu pada umumnya tak diberi reaksi dengan-cara spontan, namun terdapat proses dengan-cara sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu, jadi antara perangsang & reaksi terdapat sesuatu yg disisipkan yaitu sesuatu yg berwujud pertimbangan-pertimbangan terhadap perangsang tadi, & evaluasi terhadap perangsang itu bekerjsama bukan hal yg berdiri sendiri,tetapi merupakan sesuatu yg erat relevansinya dgn keinginan orang, tujuan hidup orang, peraturan-peraturan kesusilaan yg ada dlm masyarakat, keinginan pada orang itu & sebagainya.
3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia dlm menerima pengalaman-pengalaman dr dunia luar sikapnya tak pasif, tetapi diterima dengan-cara aktif, artinya semua pengalaman yg berasal dr dunia luar itu tak seluruhnya dilayani oleh manusia, tetapi insan memilih mana yg perlu & mana-mana yg tak dilayani. Jadi semua pengalaman ini diberi evaluasi, kemudian diseleksi. Tentu saja penyeleksian itu ditentukah atas tinjauan apakah pengalaman-pengalaman itu mempunyai arti baginya atau tidak, jadi manusia setiap saat menyelenggarakan pilihan-opsi & semua perangsang tak semuanya mampu dilayani. Sebab jikalau tak demikian akan mengganggu insan. Tanpa pengalaman tak ada keputusan & tak mampu melaksanakan perbuatan. Itulah sebabnya maka apabila manusia tak mampu memilih ketentuan-ketentuan dgn pasti akan terjadi kesemrawutan.
4. Sikap, berfungsi selaku pernyataan kepribadian Sikap sering mencerminkan langsung seseorang, ini disebabkan lantaran sikap tak pernah terpisah dr langsung yg mendukungnya oleh karena itu dgn menyaksikan sikap-sikap pada obyek-obyek tertentu,sedikit banyak orang bisa mengenali pribadi, apabila kita akan mengubah sikap seseorang, kita harus mengetahui kondisi yg sesungguhnya dr pada sikap orang tersebut & dgn mengetahui keadaan sikap itu kita akan mengenali pula mungkin tidaknya sikap tersebut diubah & bagaimana cara mengubahnya sikap-sikap tersebut.
Hal Pembentuk Sikap & Merubah Sikap (attitude)
1. Faktor Intern
Yaitu faktor yg terdapat dlm pribadi diri insan itu sendiri. Faktor ini berupa selectifity atau daya pilih seseorang untuk menerima & mengolah imbas-imbas yg datang dr luar. Pilihan terhadap imbas dr luar itu biasanya disesuaikan dgn motif & sikap dlm diri manusia, utamanya yg menjadi minat perhatiannya. Misalnya : orang yg sungguh haus akan lebih memperhatikan perangsang & menghilangkan hausnya itu dr perangsang-perangsang lain.
2. Faktor ekstern
Yaitu faktor yg diluar pribadi insan, faktor ini berbentukinteraksi sosial diluar kalangan. Misalnya : interaksi antara manusia dgn hasil kebudayaannya yg sampai kepadanya lewat alat-alat komunikasi, seperti surat kabar, radio, televisi, majalah dll.