WargaMasyarakat.org – Apa yg dimaksud dgn Sensor, Klasifikasi & Jenis-Jenis Sensor….? sensor merupakan komponen penting yg lazim dijumpai dlm aneka macam perlengkapan embedded terbaru yg tampaknya makin mengepung kehidupan insan. Disadari atau tak kita bahwasanya nyaris setiap hari niscaya bekerjasama dgn komponen ini. sensor sudah dibentuk dgn ukuran sangat kecil dgn orde nanometer. Ukuran yg sangat kecil ini sangat memudahkan permakaian & mengurangi energi. Berikut adalah penjelasan ihwal pemahaman sensor, Klasifikasi & jenis-jenis sensor.
Daftar Isi
Definisi Sensor
Menurut D Sharon, dkk (1982), sensor ialah sebuah peralatan yg berfungsi untuk mendeteksi tanda-tanda-gejala atau sinyal-sinyal yg berasal dr perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik & sebagainya.
Sensor adalah jenis transduser yg digunakan untuk mengganti variasi mekanis, magnetis, panas, sinar & kimia menjadi tegangan & arus listrik. Sensor umumnya dikategorikan melalui pengukur & memegang peranan penting dlm pengendalian proses pabrikasi terbaru. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung lidah & menjadi otak mikroprosesor dr metode otomatisasi industri.
Menurut (Petruzella, 2001). Sensor ialah alat untuk mendeteksi / mengukur sesuatu, yg dipakai untuk mengubah kombinasi mekanis, magnetis, panas, sinar & kimia menjadi tegangan & arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali & robotika, sensor memberikan kesamaan yg menyerupai mata, telinga, hidung, pengecap yg kemudian akan dimasak oleh kontroler sebagai otaknya
Secara lazim sensor didefenisikan sebagai alat yg bisa menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian menggantinya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yg bisa menstimulus sensor untuk menciptakan sinyal elektrik meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet cahaya, pergerakan & sebagainya
Klasifikasi Sensor
1. Sensor mekanis yaitu sensor yg mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau pergantian atau posisi, gerak lurus & melingkar, tekanan, ajaran, level dsb. Contoh : strain Gauge,Bourdon tube/ mengukur tekanan, Load Cell/mengukur Gaya, Potensiometer/mengukur sudut putaran.
2. Sensor optik atau cahaya yaitu sensor yg mendeteksi cahaya dr sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yg mengernai benda atau ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, multiplier, photodiode, pyrometer optic, dsb.
3. Sensor suhu yakni alat yg dipakai untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yg mampu dgn mudah dianalisis besarnya. Karakteristik sensor suhu ditentukan dr sejauh mana sensor tersebut memiliki kemampuan yg baik dlm mendeteksi setiap perubahan suhu yg ingin dideteksinya.
4. Sensor kimia (Chemical sensor) Sensor ini didesign & dipakai untuk menganalissa kondisi ataupun adanya kadar sebuah zat kimia .Sensor ini tergolong non-essensial (bukan sensor dasar). Menurut pembagian terstruktur mengenai sensor dengan-cara biasa , maka sensor film kitosan yg digunakan ada observasi ini tergolong kedalam jenis sensor kimia.
Jenis-jenis Sensor
1. Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yg mampu mendeteksi adanya target jenis logam dgn tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dr alat elektronis solid state yg terbungkus rapat untuk melindungi dr imbas getaran, cairan, kimiawi, & korosif yg berlebihan.
2. Sensor Magnet atau disebut pula relai buluh, adalah alat yg akan terpengaruh medan magnet & akan menunjukkan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yg digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya.
3. Sensor cahaya terdiri dr 3 klasifikasi. Fotovoltaic atau sel solar yakni alat sensor sinar yg mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dgn adanya penyinaran cahaya akan menimbulkan pergerakan elektron & menciptakan tegangan. Demikian pula dgn Fotokonduktif (fotoresistif) yg akan menunjukkan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, makin tinggi intensitas cahaya yg terima, maka akan kian kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik ialah sensor yg berprinsip kerja menurut pantulan sebab perubahan posisi/jarak sebuah sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun sasaran pemantulnya, yg terdiri dr pasangan sumber cahaya & akseptor.
4. Sensor ultrasonik bekerja menurut prinsip pantulan gelombang bunyi, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yg kemudian menangkapnya kembali dgn perbedaan waktu selaku dasar penginderaannya.
5. Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yg mengukur ketegangan kawat, dimana mengganti tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yg berganti akibat perubahan panjang & luas penampangnya.
6. Sensor Kecepatan (RPM) Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dr sebuah motor, dimana suatu poros/object yg berputar pada sebuah generator akan menciptakan sebuah tegangan yg sebandingdengan kecepatan putaran objek. Kecepatan putar sering pula diukur dgn menggunakan sensor yg mengindera pulsa magnetis (induksi) yg muncul ketika medan magnetis terjadi.
7. Sensor Penyandi (Encoder) dipakai untuk mengganti gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dr sebuah alat.
8. Sensor Suhu Terdapat 4 jenis utamasensor suhu yg umum dipakai, yaitu thermocouple (T/C), Resistance temperature detector (RTD), termistor & IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dr sepasang transduser panas & cuek yg disambungkan & dilebur bareng , dimana terdapat perbedaan yg muncul antara sambungan tersebut dgn sambungan tumpuan yg berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dr logam yg beragam seimbang dgn suhu.
Referensi
http://eprints.polsri.ac.id/211/3/BAB%20II.pdf