√ Pedoman Penulisan Modul Bagi Dosen

Tersedianya pedoman penulisan modul bagi dosen pasti menjadi angin segar supaya proses menulis modul lebih terarah. Modul merupakan salah satu dr beberapa buku yg dijadikan pegangan dlm kegiatan pembelajaran. 

Seperti yg dimengerti bareng , kualitas pembelajaran akan sangat diputuskan oleh kualitas SDM utamanya pengajar & kualitas media yg dipakai di dalamnya. Modul menjadi media pembelajaran yg jika berkualitas, maka ikut mendorong mutu pembelajaran yg dilakukan. 

Modul pembelajaran kemudian disusun oleh pengajar, baik guru untuk lingkungan sekolah maupun dosen untuk lingkungan perguruan tinggi. Bagi dosen, menulis modul pasti menjadi kewajiban sekaligus keperluan. Berikut informasi perihal pedoman penulisannya. 

Pengertian Modul 

Sebelum mengerti apa saja muatan di dlm pedoman penulisan modul bagi dosen, maka bisa mengerti dulu mengenai apa itu modul. Modul atau modul bimbing merupakan pecahan dr bahan ajar untuk suatu mata kuliah yg disusun oleh pengajar mata kuliah tersebut, mengikuti tata cara penulisan modul & digunakan dlm perkuliahan.

Sehingga modul disusun oleh dosen yg dipakai oleh dosen & mahasiswa untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kampus. Modul disusun menurut mata kuliah tertentu & berisi beberapa bagian pembahasan. 

Biasanya modul disusun untuk satu semester penuh, sehingga berisi keterangan ada berapa kali pertemuan. Kemudian di setiap pertemuan nantinya akan membahas mengenai bagian apa saja & ditutup dgn latihan soal untuk menguji pengertian mahasiswa. 

Modul disusun dlm bentuk buku yg terdiri dr beberapa halaman sehingga dijilid. Hanya saja tak diterbitkan melalui penerbit karena penggunaannya bersifat internal. Yakni digunakan oleh dosen & mahasiswa di satu kampus & di satu fakultas saja. 

Meskipun sifat penggunaannya internal, namun penulisannya harus mengikuti hukum yg berlaku. Sebab modul sendiri masuk ke dlm jenis karya tulis ilmiah yg sangat memperhatikan sistematika penulisan. 

Maka disediakan pedoman penulisan modul bagi dosen yg biasanya dirumuskan oleh masing-masing akademi tinggi. Namun bisa tetap mengikuti ketentuan umum yg berlaku dengan-cara nasional. 

Selain itu, gaya penyajiannya pula dibentuk semi formal & isinya dipaparkan dgn sedetail mungkin. Sebab modul pula akan dibaca oleh mahasiswa sehingga perlu disuguhkan dgn baik & menarik mudah-mudahan yummy dibaca sekaligus gampang dipahami. 

Baca Juga:

Ukuran Kertas A1, A2, A3, A4, A5, A6, & F4 dlm mm, cm, & inch

10 Jenis Kertas yg Sering Digunakan

20+ Contoh Cover Buku

Ciri-Ciri Modul 

Selain perlu memahami pedoman penulisan modul bagi dosen, penulisnya pula wajib paham ciri-ciri modul. Sebab modul yg elok & sesuai dgn ketentuan tentu menyanggupi ciri-ciri dengan-cara lazim. Diantaranya yaitu: 

  • Sumber isi modul yg disusun dosen adalah hasil penelitian & sumber lain yg valid sekaligus berkaitan, misalnya buku-buku pelajaran yg diterbitkan dengan-cara resmi & jurnal-jurnal ilmiah. 
  • Modul ditulis oleh dosen & nantinya dipakai oleh dosen dlm mengajar & dibaca mahasiswa untuk mendukung proses berguru mereka. 
  • Isi buku modul diubahsuaikan dgn alur akal keilmuan & peta keilmuan. 
  • Digunakan oleh dosen untuk proses pembelajaran terbimbing maupun mandiri, karena modul mampu menjadi pengganti kehadiran dosen di kelas. 
  • Ruang lingkup penggunaan modul ialah untuk aktivitas berguru mengajar. 
  • Bahasa yg digunakan semi formal & memprioritaskan karakter bahasa yg komunikatif supaya menawan & mudah dipahami mahasiswa. 
  • Cakupan pembahasan materinya terfokus di satu mata kuliah & terdiri atas beberapa bagian sesuai RPS (Rencana Pembelajaran Semester). 

Modul walaupun mampu dijadikan pegangan dosen dlm mengisi kelas, tetapi lebih biasa digunakan oleh mahasiswa. Sehingga sifatnya beda tipis dgn buku didik yg bisa dibaca siswa untuk proses berguru berdikari. 

Bedanya, buku latih diterbitkan dengan-cara profesional melalui penerbit resmi sehingga memiliki ISBN. Sementara modul tak diterbitkan & dipakai untuk golongan terbatas dr golongan internal saja. 

Pedoman Penulisan Modul bagi Dosen 

Supaya penulisan buku monograf sudah ideal dgn menyanggupi semua syarat yg sudah disebutkan di atas. Maka dosen perlu teliti meresapi isi dr pedoman penulisan modul bagi dosen yg biasanya disiapkan oleh pihak kampus. 

Secara umum, penulisan modul untuk aktivitas pembelajaran perlu memperhatikan format fisik modul & struktur isi modul tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Format Modul 

Mengenai format penulisan modul memang akan berlawanan antara satu kampus dgn kampus lain. Mengingat modul disusun dosen & digunakan untuk golongan terbatas, yakni dipakai mahasiswanya sendiri. 

Namun, menjajal menggunakan format fisik dengan-cara umum bisa dilakukan bila memang dr kampus tak dijelaskan rincian format yg ditetapkan seperti apa. Berikut format biasanya: 

  • Menggunakan abjad Times New Roman/Arial, 12 poin dgn spasi 1.5 dandi kertas A4.
  • Ukuran margin (mirror) = 3,5 kiri, 3 kanan, 3 atas, 3 bawah.
  • Menggunakan susunan kalimat yg sederhana (tidak berbelit-belit) & memakai ejaan yg disempurnakan.
  • Penulisan gambar, tabel & rumus dgn ketentuan berikut:
  1. Setiap gambar, tabel & rumus mesti diberi penomoran.
  2. Penomoran gambar, tabel & rumus harus menunjukkan sebuah angka yg menawarkan posisi pada modul & suatu angka yg menunjukkan urutan pada modul. Misal Gambar 2.5, artinya sebuah gambar yg tertera pada modul ke-2 & urutan gambar ke-5 di dlm modul tersebut.
  3. Khusus untuk tabel, karakter yg digunakan sebesar 10 poin & spasi 1.
  4. Semua nomor gambar, nomor tabel & nomor rumus harus dirujuk di dlm paragraf.
  • Penulisan mesti memperhatikan akhlak umum penulisan yg berlaku, mirip bebas plagiat, pengutipan referensi, & lain-lain.

Baca Juga:

17 Pilihan Font Terbaik untuk Buku

Cara Mengatur Margin di Microdoft Word

Identitas Buku, Unsur-unsur, & Contoh Lengkap

2. Struktur Modul 

Sedangkan untuk struktur penulisan sesuai dgn pedoman penulisan modul bagi dosen ialah mirip berikut: 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DESKRIPSI MATA KULIAH

Modul 1: Dasar-Dasar Komunikasi Organisasional

Pengertian, Ruang Lingkup, & Peranan Komunikasi

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Komunikasi Organisasional

Kegiatan Belajar 2: Tiga Perspektif yg Mendasari Komunikasi

Daftar Pustaka

Modul 2: Peranan Komunikasi & Arus Informasi di Dalam Komunikasi Organisasional

Kegiatan Belajar 1: Peran Komunikasi dlm Organisasi

Kegiatan Belajar 2: Arus Informasi dlm Organisasi

Daftar Pustaka

Modul 3: Budaya Organisasi Suau Konsep Menuju Efektivitas Organisasi

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Budaya Organisasi

Kegiatan Belajar 2: Budaya Organisasi menuju Keberhasilan Organisasi

Daftar Pustaka

Modul 4: Dimensi-Dimensi Organisasional

Kegiatan Belajar 1: Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasional

Kegiatan Belajar 2: Komunikasi Manajemen dlm Organisasi

Kegiatan Belajar 3: Peranan Pemimpin dlm Organisasi

Daftar Pustaka

Dst…. 

Tugas-peran

Kuis + kunci jawaban

UTS + kunci tanggapan

UAS + kunci jawaban

Jumlah modul di dlm modul yg disusun diadaptasi dgn kebutuhan. Biasanya akan mengikuti RPS yg sudah disusun & diajukan. Sehingga bisa dikenali di mata kuliah A ada berapa konferensi & bisa dibagi di masing-masing konferensi membicarakan bagian apa saja. 

Modul kemudian dilengkapi dgn bentuk-bentuk peran & latihan, yg bisa dilakukan di akhir pertemuan. Bisa pula dikerjakan di pertengahan maupun final semester. Isinya pasti diadaptasi keadaan & kebutuhan. 

Sedangkan strukturnya tetap berpegangan pada pedoman penulisan modul bagi dosen yg sudah ditetapkan oleh kampus. Jika dr kampus tak ditetapkan format & strukturnya, maka mampu mengikuti ketentuan lazim. 

Artikel Terkait:

Pengertian Modul Pembelajaran: Ciri-Ciri, Kelebihan, & Kekurangan

Cara Praktis Membuat Modul Pembelajaran

Template Modul Pembelajaran Beserta Tips Membuatnya

Pedoman Penulisan Buku Monograf Bagi Para Dosen

Pedoman Penulisan Buku Referensi Bagi Para Dosen

  √ Tiga Cara Membuat Buku Ajar Dengan Mudah!