√ Contoh Naskah Buku yang Bisa Diterima Penyebar-Ilmu

Contoh naskah buku menjadi salah satu syarat menuju penerbit. Supaya naskah Anda diterima oleh penerbit ada beberapa hal yg mesti dipenuhi, baik dr sisi isi buku hingga manajemen. Pada dasarnya selaku penulis yg belum dikontrak oleh penerbit, contoh naskah buku ini yg akan mempengaruhi naskah Anda lolos editor atau tidak.

Jika penerbit meloloskan naskah Anda, peluangnya pola naskah buku Anda pula mampu diterima oleh pembaca. Perlu dikenali pula bahwa penerbit memiliki ketentuan sendiri-sendiri, sehingga mampu jadi hukum di penerbit A mengijinkan naskah lebih dr 300 lembar, namun mungkin di penerbit lain tak dibolehkan. Bisa pula dr genre dongeng hingga format pengantaran yg ditinjau. Meski terdapat perbedaan antar penerbit, tetapi ada pula persamaan yg mampu Anda amati terlebih dulu. Sekarang ini ada puluhan penerbit yg masing-masing berlomba-lomba mencari penulis yg berkualitas.

Jika anda menulisnya dgn sangat baik & dgn gaya bahasa yg enak & mudah dipahami, terlebih ada banyak referensi & pertimbangan pakar di dalamnya maka bukan tak mungkin naskah yg Anda kirim akan gampang diterima penerbit. Nah supaya pola naskah buku Anda mampu diterima penerbit, simak kiat & ulasan perihal penerbit berikut ini.

Memenuhi Kriteria Contoh Naskah Buku yg Dicari Penyebar Ilmu

Sebenarnya ada banyak sekali standart yg dipakai penerbit dlm mencari teladan naskah buku yg bermutu. Dari sekian banyak penulis yg dianggap lazim disertakan dlm syarat yg mereka buat, di antaranya yaitu:

1. Penulisan font memakai Font Times New Roman. Pada teladan naskah buku yg akan Anda kirim seharusnya menggunakan jenis font ini. Times New Rowman dipilih menjadi font standart yg disyaratkan oleh penerbit. Tapi, tak ada salahnya Anda mengkonfirmasi kembali apakah font mesti Times New Rowman atau tidak.

Kemudian jarak antar baris tulisan memakai spasi 1 dgn margin yg kadang tak terlalu dipersyaratkan. Saran dr kami sebaiknya untuk margin kiri, kanan, atas & bawah dipilih yg default saja atau masing-masing.

  √ Kesalahan Penggunaan Tanda Baca yang Sering Dilakukan

2. Perhatikan pula jumlah halaman pada pola naskah buku yg Anda buat. Buatlah acuan naskah buku minimal jumlah atau panjang halaman adalah 150 halaman atau lebih. Terkadang banyak pula yg mampu mendapatkan dgn minimal 100 halaman saja. Tapi bila Anda ingin naskahnya niscaya diterima maka lebih baik cukupkan 150 halaman.

3. Untuk menawan perhatikan penerbit, sebaiknya buatlah contoh naskah buku dgn tema tulisan banyak diharapkan orang. Pengalaman yg banyak dibagikan oleh penulis selama ini & yg saya pelajari sendiri dr beberapa penerbit, umumnya mereka lebih senang dgn tulisan berbau ‘tutorial’ atau istilahnya “how to”.

Kalau anda cara membuat buku & mengantarnaskah perihal ini niscaya akan gampang diterima, selama penerbitnya sendiri belum pernah mempublikasikan tema yg sama, atau mungkin sudah pernah namun yg Anda tawarkan jauh lebih mempesona untuk diulas karena ditulis dgn gaya bahasa berbeda.Sebenarnya inilah salah satu faktor yg paling mensugesti mengenai diterima atau ditolaknya naskah yg sudah kita buat.

Jangan berkecil hati bila ide Anda mungkin sudah dipakai oleh penerbit lain. Tak apa, buatlah sesuai gaya Anda. Pastikan penerbit melihat sisi lain acuan naskah buku Anda.Di sini memang diharapkan kejelian dlm menangkan tema atau gosip yg dibutuhkan masyarakat.Jangan heran jika beberapa waktu kemudian kita dihebohkan dgn cerita Desa Penari yg viral lewat media umum kemudian tak usang muncullah model novelnya.

Dari insiden tersebut kita dapat mencar ilmu bahwa mencari momen & info yg pas akan membuat acuan naskah buku Anda cepat diterima oleh penerbit.

4. Contoh naskah buku semakin gampang untuk diterima apabila dilengkapi dgn referensi yg cukup. Banyak pula penulis gres karena tak sabar & mau cepat punya karya sehingga mereka mengambil jalan pintas dgn cuma mengcopy goresan pena dr aneka macam blog, padahal langkah-langkah semacam itu dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.

Lain halnya bila Anda berawal dr penulis blog atau wattpad kemudian menginginkan karya tulis Anda diterbitkan, itu baru boleh. Karena murni dr goresan pena yg dikembangkan dr blog Anda sendiri.Referensi ini sangat dibutuhkan pada teladan naskah buku utamanya pada genre non fiksi.

Anda perlu menjabarkan dengan-cara rincian kenapa Anda dapat menuliskan naskah di potongan daftar pustaka. Pembuatan daftar pustaka pun sangat penting di sini. Hal ini mempertahankan Anda supaya tak dicap selaku plagiat. Apalagi sekarang teknologi untuk mengenali tulisan Anda copy paste sangatlah gampang. Cukup ditest di mesin pencari maka akan pribadi tertangkap tangan. Untuk itu, untuk masalah referensi seharusnya gunakan yg dr buku asli & kalau bisa jumlahnya di atas 20 agar lebih patut terbit.

Jika ada referensi yg diambil, selain di daftar pustaka, Anda mampu meletakkannya dlm catatan kaki. Biasanya Anda mampu mendapatkan goresan pena ini di potongan bawah halaman. Hal ini penting pula supaya Anda tak dicap plagiat.

5. Sertakan daftar pustaka supaya pola naskah buku Anda kredibilitasnya tersadar. Seperti ulasan di poin sebelumnya, cuma saja kalau yg di atas mampu dlm bentuk catatan kaki & pertimbangan -usulan dlm isi bukunya, sedang belahan ini merupakan lembaran tersendiri yg biasa diposisikan di halaman paling belakang sebelum sampul buku belakang.

contoh naskah buku

Sekalipun urutan penulisannya tak mampu kita pastikan, tapi yg jelas semua keterangan mengenai buku itu ada, mirip nama pengarang, judul buku, bagian atau juz, tahun terbit, nama penerbit, & tempat ia diterbitkan, apakah di Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, Makassar, Surabaya & lain sebagainya.

6. Biodata Penulis pula menjadi syarat contoh naskah buku yg diantarkan ke penerbit. Bisa dibilang ini syarat wajib untuk semua naskah tulisan yg dikirim. Ya bayangkan saja, tatkala Anda sudah mengirim naskah, masak tak ada biodata siapa yg menulis? Tentu tak kan.

Makanya Anda bisa menjadikannya dlm bentuk data yg sudah disusun dlm rangkaian kalimat dlm 2 atau 3 paragraf, atau boleh pula dgn menjadikannya dlm bentuk lis data yg ditulis dlm bentuk tabel atau kolom yg didalamnya berisi nama asli, kawasan tanggal lahir, pendidikan, pengalaman, kegemaran, atau sebut pula jika ada karya & prestasi yg sudah pernah dicapai sebelumnya, & terakhir jangan lupa menyebut alamat kontak Anda, apakah itu email atau nomor telepon supaya bila ada pembaca yg ingin berkomunikasi bisa menghubungimu lewat data tersebut.

  √ Menghidupkan Kreativitas Saat Menulis Buku

Lantas apakah boleh dgn anonim? Ini boleh saja, tapi cuma saat buku sudah terbit. Bisa pula sebagai seni manajemen marketing. Contohnya buku novel Trinity Traveller yg tak mencantumkan nasa orisinil namun memakai nama Trinity. Tapi untuk biodata sebagai alat manajemen pada penerbit, ini tetap mesti dgn data asli, ya.

7. Jangan kirim teladan naskah buku ke dua penerbit sekaligus. Karena takut naskah tak diterima, lazimnya kita mencari lebih dr satu penerbit. Naskah kita kirimkan dgn cita-cita kalau penerbit satu tak menerima, maka masih ada potensi penerbit lainnya. Ya, wajar jikalau kita berpikir sepeti itu.

Namun hal tersebut justru akan menjadi bumerang tatkala naskah Anda diterima kedua penerbit.Kabar baiknya mempunyai arti acuan naskah buku Anda sudah sesuai dgn standart penerbit. Tapi kabar buruknya, kalau hingga naskah Anda diterbitkan di dua penerbit, bisa resah dunia penerbitan. Secara profesional, penulis tak boleh mengirimkan satu naskah ke dua penerbit berbeda dlm waktu berbarengan sebab alhasil si penulis serakah & pengin ambil untung banyak.

Peraturan tak tertulis ini pula berlaku untuk bentuk tulisan lain seperti artikel atau kisah pendek. Saat Anda sudah mengirimkan ke penerbit, tunggu kabar dr satu penerbit dahulu. Jika memang pola naskah buku ditolak oleh penerbit A, maka Anda mampu mengirimkan naskah ke penerbit lainnya.


Kontributor: Novia Intan

Ayo baca pula artikel: Cara Kirim Naskah Dijamin Terbit! Warga Masyarakat Tempatnya