√ Insinyur Pun Bisa Menulis Buku dan Mengirim Naskah ke Penyebar-Ilmu

Mengirim naskah ke penerbit buku memiliki jutaan faedah bagi penulisnya tanpa memandang latar belakang seseorang, sekalipun ia berprofesi selaku insinyur.

Mengirim naskah ke penerbit buku ada jutaan manfaat yg diperoleh dr menulis buku. Seperti yg telah banyak dipaparkan, menulis buku menghadirkan faedah untuk diri si penulis. Menulis sampai mengantarnaskah ke penerbit bisa menjadi fasilitas pengamalan & penyampaian ilmu dengan-cara langsung pada banyak orang. Kemudian dgn menulis buku, seseorang telah memperlihatkan penghargaan pada dirinya sendiri. Ia pun mempunyai sarana untuk melaksanakan kesibukan positif & menata pikirannya. Dalam hal ini, ia akan menata pandangan baru-ilham yg bersarang di pikirannya menjadi goresan pena yg terstruktur mudah-mudahan bisa dipahami oleh banyak orang. Dengan begitu, ia akan menawarkan pengetahuan atau pengetahuan baru bagi orang lain lewat gagasannya.

Menulis buku hingga mengantarnaskah ke penerbit tentunya pula menghadirkan manfaat dengan-cara rohaniah bagi seorang penulis. Ia akan menjadi orang yg mengamalkan ilmunya sehingga berguna. Kemudian ia yg menjadi seorang penulis dapat menggali alam bawah sadarnya yg berupa kreativitas untuk dituangkannya dlm bentuk lebih faktual, yakni goresan pena. Selain itu, seorang penulis dapat meningkatkan yakin dirinya tatkala mampu menghasilkan sebuah karya yg memiliki kegunaan untuk banyak orang.

Dengan melihat banyaknya faedah yg dapat dicicipi, tentunya seorang calon penulis buku akan lebih termotivasi untuk menciptakan goresan pena sampai mengirimkan naskah ke penerbit. Terlebih bila mereka melihat kembali masa lalu & mendapati banyak pula tokoh besar yg berhasil & menulis buku. Tidak hanya sastrawan, ahli bahasa, atau penulis saja yg menciptakan sebuah buku. Pada kenyataannya, seorang insinyur (engineer) pula bisa menulis buku. Sebagai contohnya, kita dapat melihat Benjamin Franklin. Ia dikenal selaku orang yg mempunyai banyak talenta. Ia adalah wartawan, pengarang, pramusaji penduduk , diplomat, ilmuwan, & penemu. Ia tekun menulis hingga tulisannya masih dibaca hingga kini.

Kaprikornus bukan suatu halangan bagi seorang insinyur untuk menciptakan suatu karya dlm bentuk buku hingga mengantarkan naskah ke penerbit. Insinyur yg menulis buku dapat menyebarkan pengalaman yg nantinya dipakai selaku rujukan oleh orang lain. Hasil penelitian atau karya yg terkait konstruksi, perencanaan, arsitektur, sipil, & hal-hal teknis lainnya bisa dipublikasikan bahkan dlm skala luas.

Berawal dr tak adanya pengalaman, seorang insinyur mampu membiasakan diri untuk menulis & mengantarkan naskah ke penerbit. Ia bisa menulis hal-hal yg sifatnya terkenal atau ilmiah yg sesuai dgn keilmuannya. Amatir atau profesional pada mulanya bukanlah hal yg perlu dipersoalkan. Menumbuhkan minat & ketertarikan ialah kunci permulaan seorang insinyur untuk menulis buku. Dengan rasa tertarik ia nantinya mampu mencar ilmu sepenuh hati & membiasakan diri untuk menulis. Walaupun berilmu menulis, namun tak mempunyai kemauan, maka tak akan ada karya yg dihasilkan.

Memang, bagi seorang insinyur tak ada penilaian eksklusif yg berafiliasi dgn kemampuan menulis, kecuali menciptakan tugas simpulan, skripsi, tesis, disertasi, atau karya ilmiah lainnya selaku syarat kelulusan akademik. Meski demikian, seorang insinyur dapat menghadirkan faedah tatkala ia mulai menulis buku, apalagi bila sampai mengirimkan naskah ke penerbit. Ia akan merasa puas dgn yg karya yg dihasilkannya. Selain itu, ia akan diingat bahkan sehabis dirinya tiada suatu dikala nanti.

  √ Hindari 7 Kata ‘Jangan’ Ketika Menulis Sebuah Buku

Tidak mirip keahlian lainnya, menulis memerlukan pikiran sebagai modal utama. Berbeda dgn menyanyi atau bakat seni lainnya yg membutuhkan bakat, menulis mampu diasah & dipelajari oleh seseorang piawai. Keberhasilan menulis dapat diperoleh dr minat & kemauan keras untuk berguru. Semuanya kemudian cuma persoalan waktu tatkala seorang insinyur pun punya kemauan keras untuk menulis buku dan mengirimkan naskah ke penerbit. Namun untuk mewujudkan itu semua, ia harus mau mengubah paradigmanya. Ia mesti berpikir bahwa menulis & menerbitkan karya akan sungguh bermanfaat bagi dirinya. Kemudian ia berupaya keras untuk mewujudkan hal itu.

Jika malas memulai dr permulaan, Anda yg lulusan perguruan tinggi di bidang teknik bisa mengirimkan naskah ke penerbit berupa skripsi, tesis, atau disertasi Anda menjadi buku. Menerbitkan hasil karya akademik seperti itu pula menjadi cara lain dr menulis buku & menerbitkannya. Anda tinggal memilih penerbit yg sempurna & mau menerima karya Anda. Setelah karya Anda ini terbit, akan sungguh-sungguh terasa bahwa mempublikasikan karya dgn cara tersebut pula membanggakan.

Seorang insinyur pula seharusnya mulai banyak membaca buku sebagai bekalnya untuk menulis. Membaca buku akan membuka pikiran untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan & pengetahuan gres. Selain itu, ia pula sebaiknya menulis cuma pada bidang yg dikuasainya tatkala akan menulis non-fiksi. Hal ini akan lebih gampang dilakukannya. Penulis akan lebih dipandang selaku orang yg kompeten di bidangnya & terlatih terhadap topik yg ia tulis. Dengan begitu, para pembacanya tak lagi meragukan mutu tulisannya.

Kemudian perlu pula dikenali bahwa menulis bukanlah menuangkan bahasa verbal ke dlm tulisan. Sifat bahasa tulis relatif lebih usang umurnya. Oleh lantaran itu, si penulis perlu berpikir matang & menghindari hal-hal yg bersifat emosi negatif. Ia perlu menuliskan hal-hal yg bisa dipahami banyak orang & berfaedah dlm waktu yg lama. Makna penulisannya pula mesti lugas sehingga tak mengakibatkan multi interpretasi.

Untuk seorang insinyur pula dianjurkan supaya tak menulis buku & mengantarnaskah ke penerbit yang sifatnya bunga rampai, alasannya adalah kurang berkaitan dgn bidang keilmuannya. Biasanya buku-buku seperti itu justru tak diminati oleh khalayak biasa . Si penulis pula cenderung tak menemukan laba dengan-cara finansial sesudah menerbitkan bukunya.

Agar dapat menulis buku yg diminati & bermanfaat bagi banyak orang, perlu adanya taktik menulis yg baik. Anda yg berprofesi selaku insinyur atau teknisi dapat menggunakan beberapa cara untuk mempesona pembaca pasca menulis buku. Pertama, Anda perlu merumuskan alasan yg menciptakan suatu hal patut ditulis. Di samping itu, Anda pula perlu memastikan sasaran pembacanya. Kemudian Anda pula perlu berpikir bahwa publikasi tak terbatas pada tulisan cetak yg diterbitkan & diperdagangkan. Tulisan-goresan pena akademik pun akan berguna asalkan berfaedah untuk orang lain. Namun jika Anda ingin publikasi dlm arti yg lebih luas, Anda dapat mencari penerbit terpercaya & mengantarkan naskah Anda untuk diterbitkan & dijual dlm bentuk buku.

  Cara Setting Account Adsense

Selain seni manajemen, Anda bisa mempergunakan banyak sekali kiat menulis & mengirim naskah ke penerbit. Ada jutaan tips yg bisa Anda pelajari lewat media cetak, buku, atau internet. Beberapa di antaranya dapat Anda pahami dlm poin-poin berikut.

1. Pilihlah objek atau persoalan yg patut ditulis

Akan lebih baik jika Anda menulis dan mengantarnaskah ke penerbit sesuai dgn integritas atau kompetensi Anda. Perlu Anda pilih topik yg baru & beda sehingga tak pasaran.

2. Menulislah sesuai logika & logika

Karena Anda seorang engineer, yg perlu Anda tulis ialah hal-hal yg berbau logis & akal sehingga dapat diinterpretasikan sama oleh khalayak lazim.

3. Pahami dgn rincian permasalahan yg dibahas

Anda yg berprofesi selaku  engineer dan pada umumnya lulusan sarjana niscaya sudah punya pengalaman menulis skripsi. Walaupun tak seketat menulis skripsi, menulis buku & mengantarnaskah ke penerbit juga perlu dibuat dengan-cara sistematis dgn menawarkan pemaparan mengenai permasalahan yg dibahas. Anda perlu menambahkan pula alasan terkait perlunya permasalahan tersebut dibahas. Kemudian Anda mampu menerapkannya pada sebuah masalah dlm kehidupan. Selanjutnya, Anda perlu menulis permasalahan yg nantinya bisa berujung pada suatu kesimpulan.

4. Susun kerangka & segeralah memulai

Jika Anda tak memulai, tentunya Anda tak akan berkembang. Anda bisa memakai kerangka goresan pena terlebih dulu supaya tulisan Anda terarah. Kemudian Anda bisa membagi-bagi bab yg ingin Anda tulis. Setelah itu, batas tiap bab pada suatu tahapan berdikari namun tetap berhubungan atau terkait dgn bagian-bagian yg lain. Anda pula dapat mengurutkan bagian dgn intro, meningkat pada progres atau gagasan, lalu mengakhirinya dgn kesimpulan. Ingat, kesimpulan ialah hal penting untuk menunjukkan bahwa penulis betul-betul mengerti yg ingin disampaikannya! Kesimpulan hendaknya ditulis dengan-cara spesifik & menyangkut masalah. Dengan menuliskan kesimpulan pada buku Anda, para pembaca akan mengerti berkhasiat atau tidaknya goresan pena Anda.

5. Perhatikan hal-hal visual

Tampilan menjadi hal yg tak kalah pentingnya untuk diamati. Tampilan perlu diadaptasi dgn institusi atau penerbit buku yg akan menerbitkan karya Anda. Tampilan pula perlu dibuat semenarik mungkin untuk membius para pembaca.

6. Kualitas Isi

Perlu adanya konsistensi dlm menulis konten sebelum mengantarnaskah ke penerbit. Si penulis mesti konsisten dlm menuliskan tiap-tiap pecahan pada bukunya. Tulisan yg konsisten akan menguatkan tiap-tiap belahan menjadi kesatuan yg utuh.

7. Tulis yg dikuasai saja & batasi pada persoalan yg dibahas

Kiranya hal ini cukup jelas. Menulis & mengirim naskah ke penerbit di luar kompetensi Anda dapat memunculkan keraguan pembaca tentang mutu goresan pena. Sementara itu, menulis di luar pokok bahasan akan membuat Anda tak konsentrasi pada inti tulisan.

  √ Teknik Menulis yang Membius Pembaca dan Membuat Mereka Suka

8. Sajikan tabel & gambar beserta judul & nomor yg terperinci

Tabel atau gambar sebaiknya diberi nomor dengan-cara berurutan pula judul sebagai keterangan. Kemudian untuk buku yg sifatnya akademik, tabel & gambar mampu dimasukkan dlm lampiran.

9. Cantumkan daftar pustaka & kutipan

Daftar pustaka & kutipan menjadi salah satu ciri dr goresan pena ilmiah. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk mencantumkannya sebagai langkah menghindari plagiarisme. Gunakan kutipan & tulis sumber referensi yg sesuai dgn buku yg Anda tulis saja. Berhati-hatilah, alasannya adalah pembaca akan bertanya, sejauh mana penulis membaca sumber-sumber atau tumpuan yg dirujuknya.

10. Baca ulang karya anda untuk meminimalisasi kesalahan

Jika draft tulisan sudah selesai, jangan menangguhkan terlalu lama untuk membaca goresan pena Anda kembali. Anda yg sudah selesai menulis buku & mengantarnaskah ke penerbit perlu melihat kembali hasil tulisan Anda sembari menyunting serpihan-cuilan yg Anda rasa kurang atau salah. Tidak membaca ulang bisa menjadikan asumsi bahwa Anda belum mantap dgn tulisan yg Anda hasilkan. Jika Anda sendiri tak mantap dgn goresan pena Anda, bagaimana persepsi orang lain?

11. Lengkapi keahlian menulis dgn keahlian penunjangnya

Sebagai seorang insinyur, Anda pastinya perlu memberikan gambaran yg lebih terang dgn perlindungan gambaran. Anda dapat menambahkan gambar atau objek untuk meminimalkan interpretasi yg tak tepat sasaran. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda semestinya mempunyai kemampuan untuk mengolah ilustrasi dengan-cara berdikari.

Di kurun digital ini, Anda dapat mengasah keahlian mengolah gambaran dgn komputer. Anda bisa memakai berbagai macam software untuk menunjang keterampilan menulis Anda. Banyak acara grafis yg bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan gambar atau visualisasi yg bahkan memperlihatkan efek 3D. Akan lebih baik kalau seorang insinyur menguasai pula pengolahan grafis selaku embel-embel keahlian menulisnya.

 

Dengan melihat uraian tersebut, Anda yg berprofesi atau bergelut di bidang teknik dapat mengeksplorasi diri untuk mulai menulis buku. Ada banyak faedah yg bisa diperoleh tatkala Anda betul-betul berencana untuk mencar ilmu & berusaha keras. Nantinya akan menjadi kebanggaan tersendiri pula bagi Anda yg mampu menulis & menghasilkan buku. Selain menuai faedah untuk diri sendiri, Anda pula akan menawarkan manfaat bagi banyak orang lewat tulisan yg Anda hasilkan.

Demikian postingan berjudul Insinyur Pun Bisa Menulis Buku & Mengirim Naskah ke Penyebar Ilmu ini. Semoga bermanfaat.

[Wiwik Fitri Wulandari]

 

Referensi:

  1. Wiryanto Dewobroto, “Insinyur Perlu Menulis Publikasi”, ditulis untuk materi makalah Training Menulis Insinyur Muda se-Indonesia, Jakarta, 2009.

 

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda pula bisa KONSULTASI dgn Customer Care yg siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.

Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂