√ Kenali Pembaca Anda Sebelum Menulis Buku

 

Jika Anda ingin pembaca Anda merasakan apa yg Anda rasakan, atau memercayai apa yg Anda percayai tatkala menulis buku, Anda harus menjalin sebuah relasi dgn mereka.

Untuk menyebarkan kekerabatan semacam itu, cari tahulah kesamaan yg Anda & pembaca Anda, contohnya asumsi pembaca Anda, sudut pandang pandang mereka perihal tema buku Anda, pengalaman mereka, pengetahuan yg mereka miliki, & latar belakang mereka. Anda lalu dapat menggunakan kesamaan itu selaku jembatan menuju pengalaman atau pedoman yg tak Anda ungkapkan.

Saat Anda memikirkan karakteristik pembaca Anda, coba uji apakah Anda dapat menggolongkan pembaca berdasarkan seberapa banyak yg mereka tahu perihal tema buku Anda & kemungkinan reaksi yg timbul pada tulisan Anda. Sebagai pertimbangan, ada beberapa kelompok pembaca yg dapat saya simpulkan, yaitu:

  1. Pembaca Umum

Menulis buku yg ditujukan untuk pembaca umum tak menanggung tingkat wawasan khusus wacana subjek atau pokok penulisan. Pembaca ini mungkin bekerja dgn spesialisasi tinggi & memiliki sejumlah minat tertentu, namun dikala pembaca mirip ini menyimak majalah dgn bermacam-macam rubrik, seperti Ebony, Newsweek, People, Psychology Today, Sports Illustrated, atau National Geographic, mereka berharap menemukan postingan yg ditulis dlm bahasa patokan nonteknis yg dapat dgn mudah dipahami, dgn definisi & penjelasan yg ditawarkan untuk ungkapan-perumpamaan tak biasa . Mereka seperti Anda; mereka ingin mendapat keterangan tanpa mesti menguasai bidang tertentu.

  1. Pembaca dgn Spesialisasi

Penulis dapat mengambil laba dr menulis buku untuk pembaca dgn keutamaan minat tertentu serta tingkat pengetahuan khusus mengenai hal tersebut. Pembaca mirip ini mampu mengetahui keterangan, ide, & bahasa khusus, atau jargon, yg tak akan cocok ditujukan pada pembaca lazim. Kini, banyak majalah yg diterbitkan untuk pembaca yg memiliki minat pada suatu bidang khusus tertentu, antara lain Antique Monthly, Chemical and Engineering News, The Chronicle of Higher Education, Model Railroder, Industrial Marketing, Journal of American History, & Indiana Farmer.

  1. Pembaca Pemula & Ahli

Salah satu tugas Anda dlm menulis buku yaitu memperkirakan tingkat keahlian pembaca Anda. Bahkan di antara pembaca yg memiliki spesialisasi, mungkin terdapat tingkat keahlian yg benar-benar berlawanan. Misalnya seorang pembaca suatu esai mengenai komputer mungkin gres saja berbelanja sebuah komputer; yg lain mungkin sudah mempunyai komputer selama bertahun-tahun. Biasanya, lebih sulit untuk menulis buku bagi semua tingkat pembaca alasannya adalah Anda mesti mendefinisikan lebih banyak ungkapan & menambahkan lebih banyak penjelasan daripada yg pembaca hebat butuhkan. Tatkala merencanakan tulisan, cobalah untuk memilih seberapa luas & dlm wawasan yg dimiliki oleh pembaca mengenai tema buku Anda.

  1. Pembaca yg Yakin, Netral, & Skeptis

Jika pembaca Anda tampaknya memahami ajaran Anda, penulisan yg Anda kerjakan akan lebih gampang daripada jikalau pembaca Anda butuh diyakinkan. Menemukan kesamaan antara Anda & pembaca Anda mampu menolong meredakan perbedaan anutan & mendasari suatu kesamaan usulan. Tentu saja, bahkan seorang pembaca yg tampaknya kesengsem dgn topik Anda & baiklah dgn apa yg mesti Anda katakan wacana topik itu, layak menerima informasi & kemampuan Anda menulis buku yg paling baik. Namun, seorang pembaca skeptis menuntut anutan & penulisan saksama tertentu. Anda akan, misalnya, mesti memberikan pembaca skeptis lebih banyak bukti untuk mendukung pedoman Anda daripada yg dibutuhkan para pembaca yg tak skeptis.

Setelah Anda dapat mengelompokkan pembaca Anda, maka langkah selanjutnya untuk lebih mengenal pembaca Anda adalah:

  1. Carilah apa yg disukai oleh pembaca

Setelah kita mampu mentukan pembaca kita, maka carilah apa yg disukai oleh pembaca kita. Bidiklah apa yg menciptakan pembaca kita mau membaca buku kita. Sebagai contoh, anak-anak lebih menggemari kisah-kisah atau dongeng & tulisan bergambar kalau dibandingkan goresan pena-goresan pena ilmiah. Perempuan lebih menyukai hal-hal yg berafiliasi dgn kecantikan, pola hidup, kuliner bila dibandingkan pria yg lebih menggemari sepakbola, politik, ekonomi, & lain sebagainya. Sedangkan seorang pengusaha lebih menyukai untuk membaca wacana bisnis & peluang perjuangan yg berlawanan pula dgn musisi yg lebih menyukai untuk membaca wacana musik.

  1. Tentukanlah bentuk tulisan yg akan dipakai

Tentukanlah bentuk tulisan yg dikehendaki, apakah berupa mirip narasi yakni tulisannya mirip hidup dlm bayangan atau khayalan pembaca, deskripsi yaitu pembacanya seperti ada & terlibat di dlm tulisan, atau alasan yakni tulisan yg menciptakan pembaca mengetahui fakta yg terjadi.

Model goresan pena ini mampu bangkit sendiri atau diaduk sehingga pembaca semakin kepincut & mengerti maksud dr pandangan baru penulis.

  1. Belajarlah dr Tulisan Sebelumnya

Ketika kita menulis niscaya ada penilaian yg mampu kita pelajari, sehingga sangat diperlukan untuk belajar dr goresan pena sebelumnya. Evaluasi bisa ditemukan dr tulisan kita sendiri atau tulisan orang lain.

Sebagai penulis kita harus mengenali siapakah segmen pembaca kita. Ini sangatlah penting tatkala hendak mengawali penulisan, jadi nantinya goresan pena kita akan dibaca atau tidak. Setelah penulis mengenali & memahami pembacanya, maka langkah selanjutnya dlm menulis buku, penulis mampu menentukan isi dr goresan pena, bagaimana cara mengemas tulisan, & seperti apa kita memberikan tulisan atau pesan yg ada didalamnya.

Ada banyak tulisan bagus yg sesuai dgn sasaran pembaca yg pernah diterbitkan. Belajarlah dr goresan pena-goresan pena tersebut sehingga pengetahuan & keterampilan menulis kita akan semakin bertambah banyak. Dari sinilah, kita mampu mampu menciptakan tulisan yg disukai & digemari oleh pembaca kita.

Walaupun begitu, kita tetap mesti memiliki ciri dlm menulis buku sehingga  sehingga para pembaca kita mampu kian menyukai setiap penulisan kita. [Aditya Kusuma]

  √ 5 Tips Membuat Buku Laris & Best Seller