√ Pengertian Buku Teks : Unsur, Fungsi, Manfaat dan Jenisnya

Pengertian Buku Teks

Menurut Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 Pengertian buku teks adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar & kompetensi inti & dinyatakan pantas oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan.

Sebagai media & sumber pembelajaran, buku teks mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan & nilai-nilai kehidupan yg berkaitan dgn kompetensi dasar yg diajarkan.

Buku teks pelajaran menurut Haifa Afifa (2014) yaitu; “buku pelajaran dlm bidang studi tertentu, yg merupakan buku standar, yg disusun oleh para spesialis dlm bidang itu buat maksud & tujuan-tujuan instruksional, yg diperlengkapi dgn fasilitas -fasilitas pengajaran yg harmonis & mudah diketahui oleh para pemakainya di sekolah-sekolah & perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu acara pengajaran.”

Buku teks adalah sebuah buku yg berisi uraian materi tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yg disusun dengan-cara sistematis & telah dipilih berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, & pertumbuhan siswa untuk diasimilasikan (Muslich, 2010).

Menurut Mudzakir AS, buku teks yaitu buku standar yg berisi pelajaran atau materi asuh dr suatu cabang ilmu atau bidang studi, & dipakai di sekolah atau lembaga pendidikan untuk mendapatkan sertifikat atau gelar.

Unsur-unsur Buku Teks

Menurut Prastowo (2011:172) unsur-unsur buku teks terdiri atas judul buku, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, serta penilaian. 

1. Kompetensi Dasar atau Materi Pokok

Unsur-unsur buku teks yg pertama yakni adanya kompetensi dasar atau materi pokok. Buku harus menyediakan materia sesuai dgn kurikulum.

Kesesuaian materi dlm buku pula berstandar. Materi-materi yg ada di dalamnya haruslah sejalan dgn konsep ilmu pendidikan. Ketidaksejalanan materi yg ada dlm buku dgn konsep ilmu pendidikan pula akan kuat pada tujuan pembelajaran serta visi & misi sekolah.

Dalam penyesuaian materi, materi yg ada dlm buku pula haruslah materi yg akurat, mutakhir, serta sesuai dgn konteks & kesanggupan berpikir peserta didik. Pentingnya adaptasi materi ini pula akan kuat pada hasil mencar ilmu siswa. 

2. Informasi Pendukung

Selain mengacu pada kurikulum & materi, pula perlu disertakan informasi pendukung. Informasi ini memiliki kegunaan untuk memperkuat materi yg dijabarkan.

Misalnya buku matematika. Tatkala mengatakan matematika pasti identik dgn angka & rumus.

Supaya penerima didik lebih mengerti kegunaan dr rumus angka tersebut, informasi pendukung pula perlu disampaikan contohnya dgn contoh kasus, gambar yg mempesona, atau fakta-fakta di lapangan. 

3. Latihan

Unsur-unsur buku teks pula tak lepas dr latihan. Sebagai buku pegangan pembelajaran maka kepingan latihan ini perlu ada. Yang mana maksudnya untuk menganggap seberapa paham peserta didik dgn materi yg sudah disampaikan. Biasanya di dlm buku teks, soal latihan terdiri dr opsi ganda & isian. 

4. Penilaian

Jika ada latihan, tentu ada penilaian. Seperti yg dijelaskan pada poin sebelumnya jika buku teks ini berfungsi sebagai pedoman peserta didik dlm proses pembelajaran. Maka dikala mereka telah melaksanakan latihan, di dlm buku tersebut terdapat pula uraian penilaian yg harus dikuasai guru. 

Perlu dipahami sejak awal bahwa buku teks pembelajaran mesti berfungsi sebagai penarik minat & motivasi akseptor didik & pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul lantaran bahasa yg sederhana, mengalir & gampang dipahami.

Motivasi bisa timbul karena banyak gagasan & ilham-ilham baru. Motivasi bisa timbul, karena buku teks tersebut mengandung aneka macam keterangan yg berhubungan dgn keperluan belajar penerima didik & pembaca. 

Lantas unsur-unsur buku teks yg bagaimana yg memiliki mutu baik? 

1. Mindful

Buku yg mindful yakni buku yg memberi banyak perspektif bagi anak untuk berpikir yg diadaptasi dgn perkembangan anak. Selain itu buku tersebut pula mampu mengaitkan persepsi lingkungan yg dihadapi anak & mendorong anak mampu mempersepsi penyelesaian yg mungkin penting untuk anak.

Untuk agama, hal ini menjadi penting lantaran situasi ini menjadi a novel situation, suasana yg senantiasa baru. Ini menciptakan para guru maupun siswa akan senantiasa merasa tercerahkan dgn suasana & tantangan-tantangan baru yg menggoda nalar untuk senantiasa memperbaharui cara pandang kita terhadap situasi yg dinikmati atau diamati di lingkungan kita. Dan ini tentunya tak gampang, sekalipun bukan tak mungkin. 

2. Motivasi Pembelajaran 

Kedua, buku yg baik mesti mengandung aspek motivation to learn & motivational to unlearn. Tatkala membaca sebuah buku pelajaran, anak akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksakan oleh guru. Karena buku adalah media mencar ilmu, maka ia pula harus memuat motivational to unlearn.

Ketika sesuatu dipersepsi dengan-cara salah, maka buku pelajaran pula mesti bicara salah. Buku harus berperan untuk mencopot hal-hal yg salah. Banyak usulan lazim yg beredar selama ini yg salah, & buku harus menyampaikan ini salah. Dengan begitu anak tak lagi mengajukan pertanyaan mana yg benar & mana yg salah.

3. Menarik Perhatian 

Ketiga, buku yg baik harus keep attentive. Buku yg baik yaitu buku yg mendorong anak untuk mempunyai atensi, perhatian, terhadap apa yg dipelajari. Ini memang susah. Tetapi tatkala membaca Kho Ping Hoo atau Harry Potter contohnya, orang akan sukar untuk berhenti.

Ada apa ? Ada magnet attentive dimana penulis sukses menanamkan pada pembaca mudah-mudahan pembaca terus mengikuti apa yg akan disampaikan penulis.

4. Memuncul Rasa Ingin Belajar Mandiri

Keempat, buku pelajaran mesti bisa self study. Karena peran guru di kelas pula terbatas, maka buku mesti bisa menolong atau mengisi kekurangan ini. Kalau buku-buku dikembangkan dengan-cara luas dgn self study, maka para siswa akan terbiasa untuk menyebarkan pola belajar yg mandiri.

Baca pula : Panduan Menulis Buku Ajar

Manfaat Buku Teks

Buku teks tak bisa dipisahkan dr dunia pendidikan karena dipakai guru & siswa dlm melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dibandingkan dgn ebook, buku ini memang merupakan bahan asuh sekaligus sumber berguru yg terbilang konvensional. Namun meskipun konvensional, namun masih cukup bisa menunjukkan peran serta & peranan yg baik pada pembelajaran. Beberapa materi pembelajaran tak mampu diajarkan tanpa dukungan buku teks pelajaran.

Sumber & pembuat buku pelajaran dapat berasal dr aneka macam macam. Bisa dr buku, penelitian, budaya, media, & masih banyak sumber lain.

Pada dasarnya esensi buku teks pelajaran yaitu memperlihatkan informasi & materi pada penerima didik lewat materi yg berupa cetakan.

Buku teks pelajaran memuat materi pelajaran & gambar-gambar yg mampu memperjelas materi pelajaran ditambah dgn informasi yg berkaitan dengan-cara menyeluruh & lengkap sehingga penggunaan buku teks pelajaran mampu dipakai berdampingan maupun tanpa sumber mencar ilmu atau media pembelajaran lainnya.

Manfaat buku teks menurut para jago, dlm PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan bahwa guru dikehendaki mengembangkan materi pembelajaran.

Artinya, buku pelajaran tak mesti menjadi patokan khusus dlm aktivitas berguru mengajar, namun seorang guru pula mesti bisa membuatkan materi pelajaran yg akan dipelajari siswa, sehingga pemahaman yg akan diperoleh siswa pun akan lebih luas & mendalam terkait materi pelajaran yg diajarkan.

Pada sisi lain, buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan wacana aneka macam sisi kehidupan, hal ini dikarenakan isinya sudah disediakan dr sisi kelengkapan & penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar berdikari, baik wacana isinya maupun perihal caranya.

Buku teks pelajaran memiliki banyak fungsi, tujuan & kegunaan atau manfaat dlm mendukung proses pembelajaran. Nasution dlm Prastowo (2012: 169) menyebutkan terdapat beberapa fungsi, tujuan & manfaat atau kegunaan, yaitu:

Manfaat Buku Teks Pelajaran

  • Sebagai materi referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik;
  • Sebagai bahan evaluasi;
  • Sebagai alat bantu pendidik dlm melakukan kurikulum;
  • Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yg akan digunakan pendidik;
  • Sebagai sarana untuk kenaikan karir & jabatan.

Tujuan Buku Teks Pelajaran

  • Memudahkan pendidik dlm menyampaikan materi pembelajaran;
  • Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran gres;
  • Menyediakan materi pembelajaran yg menarik bagi penerima didik.

Manfaat buku teks tentu sudah cukup menjadikan buku pelajaran sebagai materi latih yg tepat. Guru maupun penerima didik pula tak harus dipusingkan lagi dgn pemilihan sumber belajar yg akan dipakai. 

Tentu saja penyeleksian buku teks sebagai sumber belajar harus memperhatikan hal-hal khusus serta komponen-komponen penyusun sumber mencar ilmu.

Baca pula : 4 Cara Praktis Membuat Buku Pelajaran Menjadi Menarik

Fungsi Buku Teks

Secara fungsi & tujuan yg sudah diuraikan tersebut, kita dapat memandang bahwa buku teks tersebut memainkan peranan yang sungguh penting dlm pembelajaran. Selain fungsi & tujuan buku teks, ada pula faedah & kegunaannya yakni:

#1. Fungsi Buku Teks untuk Guru

1. Sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yg mesti diajarkan atau dipelajari oleh siswa.

Artinya, dgn buku teks pelajaran guru mempunyai petunjuk tatkala mengajar, biar pembelajaran tak menyimpang dr pembelajaran yg akan diajarkan.

2. Mengetahui urutan penyuguhan bahan didik.

Dengan adanya buku teks pelajaran, seorang guru akan mengetahui urutan mengajar mereka dr materi yg mudah menuju materi yg lebih susah, dr materi yg sempit menuju materi yg lebih luas.

3. Memperoleh materi asuh dengan-cara mudah.

Dengan buku teks pelajaran guru pun akan lebih mengetahui materi didik apa saja atau sumber berguru yg lain yg dibutuhkan siswa dlm materi tertentu. Sehingga dapat memudahkan pemahaman siswa dlm mendapatkan penyampaian materi dr guru.

#2. Fungsi Teks Untuk Siswa & Mahasiswa

1. Sebagai fasilitas kepastian perihal apa yg mereka pelajari.

Buku teks pelajaran akan membantu siswa untuk mengenali apa saja yg akan siswa pelajari, sehingga siswa akan lebih siap tatkala mengikuti pembelajaran.

2. Alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak & seberapa jauh mereka sudah menguasai materi pelajaran.

Dalam buku teks pelajaran, ada soal-soal evaluasi per-bab & setiap beberapa bagian serta latihan-latihan per-indikator. Ini bisa dijadikan selaku alat untuk mengukur kesanggupan siswa dlm menguasai materi pelajaran dlm hal kognitif siswa.

3. Menarik perhatian siswa dgn adanya gambar.

Buku teks pelajaran yg dilengkapi pula dgn gambar untuk memperjelas pengertian materi, akan menarik minatsiswa terlebih lagi untuk tingkatan sekolah dasar terutama kelas rendah (I, II, III).

4. Menumbuhkan minat baca siswa.

Dengan adanya buku pelajaran pula diharapkan bisa menumbuhkan minat baca bawah umur Indonesia yg masih sangat rendah, karena dgn adanya buku pelajaran siswa akan bisa memperoleh jawaban dr masalah yg mereka hadapi dgn membaca buku tersebut.

#3. Fungsi untuk orang bau tanah murid

Bagi orang renta murid yaitu dgn buku teks orang bau tanah bisa menunjukkan arahan pada anaknya apabila yg bersangkutan kurang mengetahui materi yg diajarkan di sekolah.

Dari keadaan ini orang tua akhirnya bisa mengetahui daya serap anaknya pada materi mata pelajaran tertentu.

Apabila daya serapnya kurang, perlu dilaksanakan tindakan perbaikan; & apabila daya serapnya baik, perlu pula dilakukan langkah-langkah pemantapan atau pengayaan.

Berdasarkan uraian di atas mampu ditarik kesimpulan bahwa dlm proses kegiatan berguru mengajar buku pelajaran memiliki peranan yg sangat penting.

Buku teks bukan hanya menjadi pedoman/petunjuk atau pegangan untuk guru & siswa saja, tetapi pula banyak faedah & kegunaan untuk guru & siswa seperti sebagai bahan referensi atau materi rujukan oleh akseptor didik.

Manfaat buku teks menciptakan aktivitas mencar ilmu mengajar pun akan menjadi lebih terarah, & siswa pun menjadi lebih siap dlm melakukan proses pembelajaran. Dengan adanya buku pelajaran pula diinginkan dapat menumbuhkan minat baca siswa sejak dini.

Jenis Buku Teks

jenis buku teks

Berbicara ihwal buku, buku memiliki peranan penting dlm perkembangan ilmu pengetahuan. Buku merupakan salah satu sumber materi asuh.

Ya, ilmu pengetahuan, keterangan, & hiburan bisa kita peroleh dr buku. Oleh lantaran itu buku menjadi salah satu komponen wajib yg mesti ada di lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal. 

Selain itu buku dinilai menjadi sumber berguru yg praktis mengenang penggunaannya yg fleksibel, pemeliharaan yg murah serta ketersediaannya yg mudah.

Penggunaan buku tak dibatasi waktu, kawasan, maupun usia pengguna namun tetap ada ketentuan dlm penyusunan maupun penggunaannya.

Hal tersebut mengakibatkan buku mampu dipakai selaku sumber berguru yg tak hanya dipakai di sekolah saja. Ada beberapa jenis buku yg dapat disediakan dlm pengajaran.

Buku teks merupakan salah satu buku penting yg dipakai dlm proses pembelajaran. Buku ini tergolong dlm jajaran buku pelajaran yg ada dlm bidang studi tertentu. Pembuatannya pun tak boleh asal.

Harus disusun oleh pakar dlm bidang tertentu. Buku teks pula dilengkapi fasilitas -sarana pengajaran yg harmonis & mudah diketahui oleh pemakainya di sekolah maupun perguruan tinggi. Sehingga peluangnya buku ini dapat menunjang suatu acara pengajaran. 

#1. Jenis Buku Teks Secara Umum

Ketersediaan buku teks berdasarkan keperluan setiap sekolah atau perguruan tinggi. Kebutuhan tiap sekolah antar jurusan pun pula akan berlawanan. Misalnya, buku jurusan IPA pasti berbeda dgn buku jurusan IPS. Setidaknya ada empat dasar pengklasifikasian jenisnya yakni : 

  1. Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP,SMTA).
  2. Berdasarkan mata kuliah bidang yg bersangkutan (terdapat di perguruan tinggi).
  3. Berdasarkan penulisan (mungkin di setiap jenjang pendidikan).
  4. Berdasarkan jumlah penulis.

Surahman dlm Fella (2014) dengan-cara lazim membedakan buku menjadi empat jenis, yakni:

  1. Buku sumber, yaitu buku yg biasa dijadikan rujukan, referensi, & sumber untuk kajian ilmu tertentu, umumnya berisi suatu kajian ilmu yg lengkap.
  2. Buku bacaan, yaitu buku yg cuma berfungsi untuk materi bacaan saja, contohnya kisah, legenda, novel, & lain sebagainya.
  3. Buku pegangan, yakni buku yg bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dlm melakukan proses pengajaran.
  4. Buku buku teks, yaitu buku yg disusun untuk proses pembelajaran, & berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yg akan diajarkan. 

#2. Jenis Buku Teks dr Segi Penulisannya

Sementara dr segi penulisannya, dibagi menjadi tiga jenis yakni : 

  1. Buku Teks Tunggal
    Adalah buku yg cuma terdiri atas satu buku saja. 
  2. Buku Teks Berjilid
    Adalah buku pelajaran pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu jelang sekolah tertentu. 
  3. Buku Teks Berseri
    Adalah buku pelajaran berjilid meliputi beberapa jenjang sekolah, misalnya dr Sekolah Dasar-SMP-SMA.

Baca pula : Perbedaan Bahan Ajar & Buku Teks

Kriteria Buku Teks Yang Baik

Karena menjadi buku pendukung aktivitas pembelajaran, maka diharapkan guru dapat memilih buku teks mana yg sesuai untuk siswanya.

Menurut Oh dlm Ho & Hsu (2011: 93) untuk menciptakan pilihan terbaik, guru harus betul-betul mengevaluasi buku memiliki potensi, standar tersebut diantaranya:

  1. Kriteria penerbit – Penyebar Ilmu yaitu faktor penentu pada saat buku dicetak, dlm suatu prosedur penerbitan umumnya terdapat penyunting yg acap kali tak mempunyai kapabilitas mengenai apa yg disunting. Dalam kasus lazimnya guru harus mengusut reputasi penerbit & penulis buku yg profesional di bidangnya masing-masing. Selain itu, ongkos & kesanggupan penerbit logistik, metode distribusi, & layanan pelanggan.
  2. Kriteria Fisik – Kriteria yg berhubungan dgn fisik seperti rancangan cover, tata letak, ukuran cetakan, kualitas pencetakan, kualitas kertas, berat & daya tahan.
  3. Kriteria Isi – Buku teks harus dipilih untuk meningkatkan tujuan pendidikan sekolah, sesuai dgn keperluan siswa & berkontribusi terhadap kontinuitas & integrasi kurikulum. Selain itu, isi mesti akurat & sempurna, & dengan-cara terencana direvisi untuk memenuhi pergeseran kondisi.
  4. Kriteria Instruksi – Sebuah buku yg baik melengkapi instruksi guru, mirip tutorial instruksional, bimbingan aktivitas kelas, sop kerja, audio / komponen visual, & penilaian paket mesti dirancang dengan-cara hati-hati & diberikan pada guru.

Selain standar di atas, Pendapat lain yg mendukung hal tersebut adalah Maman (2010: 4-6) menyebutkan terdapat tujuh persyaratan & prinsip yg berlaku dlm penulisan buku teks pelajaran, yakni.

  1. Buku pelajaran haruslah mempunyai landasan sudut pandang yg terperinci & mutakhir.
  2. Buku pelajaran haruslah berisi materi yg mencukupi. Buku pelajaran yg baik adalah buku pelajaran yg menyajikan materi yg kaya, beraneka ragam, mudah dibaca, serta sesuai dgn minat & keperluan siswa. 
  3. Buku pelajaran haruslah berisi materi yg disusun dengan-cara sistematis & bertahap. Sistematis dlm arti materi disajikan dgn memperhatikan kemudahan pengertian penerima didik dlm hal penjelasan, penggambaran, & pengorganisasian.  Pengungkapan dikerjakan dengan-cara lugas (tidak berbelit-belit), perumpamaan diberi klarifikasi atau acuan. 
  4. Penyajiannya mendorong keaktifan penerima didik untuk berpikir & belajar dgn cara beraneka ragam sehingga menantang akseptor didik untuk mencari sumber-sumber mencar ilmu lain disertai dgn sumber rujukan yg lengkap.  
  5. Penempatan pelajaran dlm keseluruhan buku dikerjakan dengan-cara tepat. Bertahap dlm arti materi yg disajikan diamati dr segi urutan, seperti dr gampang ke sukar, dr sederhana ke rumit, dr umum ke khusus, dr cuilan ke keseluruhan, & sebagainya.
  6. Buku pelajaran haruslah berisi materi yg disajikan dgn metode & sarana yg bisa menstimulasi siswa untuk kesengsem membaca buku. Misalnya dihidangkan dgn gambar yg mampu merangsang siswa untuk menemukan jawaban dr sebuah latihan, memper faktual jawaban pengetahuan siswa, & memungkinkan siswa untuk membuktikannya di lingkungan sekitar atau melatih penelitian sederhana.
  7. Buku pelajaran haruslah berisi materi yg mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dlm memecahkan problem-permasalahan akademis yg dihadapinya. Misalnya, pada saat peserta didik menjalankan peran, kedalaman pengerjaan atau pemecahan urusan terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu menampung hal yg dibutuhkan siswa atau adanya isyarat untuk mendapat rujukan-rujukan yg memungkinkan masalah itu terpecahkan.
  8. Haruslah berisi alat evaluasi yg memngkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi yg sudah dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi siswa apakah mesti memperdalam lagi bahan tersebut atau melanjutkan pada bahan yg lain yg lebih tinggi.
  9. Haruslah berisi bahan yg memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk menggelitik mata hatinya atas hal yg sudah dipelajari.

Baca pula : 3 Langkah Penting Membuat Buku Ajar dr Hasil Penelitian

Referensi:

  √ Punya Ide Sering Hilang? Kuasai 5 Cara Memperkuat Ide dalam Menulis Buku