√ Tiga Hal Penting Model SOP Pada Buku Teks

Mengetahui lebih dlm apa & bagaimana SOP yg baik & benar pada buku teks. Kunci menulis buku pedoman yg tepat sasaran ialah mengerti aturan kurikulum & SOP yg baik & benar.

Anggapan menulis buku teks sulit itu bekerjsama tak selalu benar. Menulis buku teks intinya jauh lebih gampang. kenapa? Karena dr sisi materi, Anda sudah mendapatkan aturan mainnya. Yaitu dikelola & diarahkan oleh Kurikulum maupun SOP. Akan berlawanan bila yg dibicarakan yaitu cara menyusun SOP.

Kali ini masih mengulas tentang SOP. Dimana, SOP ini pula berperan penting dlm proses pengerjaan buku teks. Ada beberapa langkah yg tak boleh di abaaikan. Pertama yg perlu dipersiapkan ialah, menentukan kompetensi yg ingin diraih, meliputi abjad, visi & misi yg sudah diubahsuaikan dgn indikator. Indikator dlm bisa berbentukpengembangan, pergeseran sikap sesudah mempelajari materi & output yg diharapkan oleh pendidik.

Penyusunan SOP yg perlu dikerjakan berikutnya memilih kegiatan menurut kompetensi akseptor didik. Baru disusul dgn menentukan tujuan dr program kesibukan yg diangkat. Penyusunan SOP dibuat biar implementasi tepat sasaran. Penyusunan ini cuma garis besar yg pendidik, guru kerjakan saja. Selebihnya, pendidikn/pengajar/guru memantau, membiarkan peserta didik mengerjakan perintah. Tentunya dgn pengawasan & pantauan dr sang guru.

  1. Elemen Penting Pembuatan SOP pada Buku Teks

Ada beberapa elemen penting yg perlu diamati saat membuat SOP buku teks. Diantarannya penyusunan SOP yg sesuai dgn budaya & metode pendidikan di tempat lokal. Mengingat Indonesia merupakan negara yg memiliki banyak etnik budaya & suku. Tiap pulau mempunyai kebijakan & kebudayaan yg berbeda-beda. Oleh karena itu, disinilah seorang pengajar memperhatikan elemen apa yg perlu ditulis untuk penyusunan.

Jika SOP khusus PAUD, elemen mengarah pada sikap anak & pembentukan karakter pada anak usia dini yg telah ditentukan sesuai dgn kurikulum. Maka, penyusunan SOP untuk tingkat SD, SMP, Sekolah Menengan Atas & Perguruan Tinggi pula diubahsuaikan dgn kurikulum yg sesuai dgn jenjang pendidikan.

Penyusunan SOP dengan-cara biasa bisa didapatkan dimana saja. Namun sedikit SOP yg dibentuk dgn baik & benar. SOP yg baik & benar mengamati tingkat ketelitian, tingkat keluwesan, kejelasan & ketepatan dlm penulisan maupun penempatan kalimat. Selain itu, si penyusun pula berani mempertanggungjawabkan SOP yg sudah dibuatnya.

 

  1. SOP Memiliki Nilai Eksklusif

Lembaga pendidikan atau pendidik/pengajar selaku penyusun SOP berperan penting. SOP digunakan selaku satuan pendidikan yg memiliki sifat langsung (khusus). Kekhususnan ini disebabkan karena selama proses penyusunan disejalankan dgn karakteristik satuan pendidikan.

Satuan pendidikan dengan-cara umum meliputi model pembelajaran yg dipakai pada setiap sekolah. Tidak cuma itu, Satuan pendidikan pula bisa mengacu pada satuan pendidikan yg identik dgn keagamaan. Mengingat Indonesia selaku negara bhineka tunggal ika, keagaamaan disesuaikan dgn keyakinan akseptor didik yg dianutnya.

Tantangan terberat selama penyusunan SOP yakni lembaga pendidikan yg memiliki banyak kegiatan. Karena SOP disusun per kegiatan. Meskipun demikian, bukan bermakna penyusunan ini rumit untuk dilakukan. Penyusunan SOP jika dipahami & dicermati lebih dalam, justru lebih simpel. Karena isi dr SOP tak lain cuma laporan aktivitas yg akan dijalankan selama proses belajar ke depan.

 

  1. Model Penyusunan SOP

Tidak hanya buku teks yg mengikuti aturan dr kurikulum. Penyusunan SOP pun demikian. Tipe & format SOP menurut pada siklus pengembangan, dibagi menjadi tiga model. Model pertama dlm bentuk technical SOP. Model ini penyusunan lebih mengarah pada bentuk teknis. Metode ini sering digunakan oleh lingkungan laboratorium & industri. Meskipun metode ini mampu pula dipakai untuk dunia pendidikan.

Model format SOP yg kedua yakni administrative SOP. Sesuai dgn namannya, penyusunan yg bersahabat kaitannya dgn dunia manajemen perkantoran, keuangan & prosedur audit. Bukan memiliki arti SOP ini hanya dipakai untuk perkantoran saja, lembaga pendidikan pula sering menggunakan metode ini.

Model yg terakhir yaitu gabungan 2 versi tersebut, administratif & teknik. Format adonan kerap kali digunakan untuk menentukan mekanisme kerja yg bersifat manajemen & teknis. Sifat administratif & teknis dlm hal ini tak melulu yg bersifat bangunan, tetapi mampu diartikan lebih luas.

 

Dari uraian di atas mudah-mudahan menunjukkan embel-embel wawasan menyusun SOP yg baik untuk buku teks yg bermutu. Pada dasarnya, menulis panduan pelajaran bukanlah yg susah. Akan terasa sulit tatkala hanya dilihat & terlalu banyak tumpuan. Karena, terlampau banyak teori tetapi tak diikuti dgn praktek justru menimbulkan rasa ketidakmampuan & rendah diri. Beda, bagi sebagian orang lagi, mereka yg tak terlalu banyak teori, namun berani praktek & belajar dr kesalahan, justru lebih singkat melesat ketimbang mereka yg menguasai banyak teori yg banyak, tapi ‘0’ dengan-cara prakteknya.

 

[Elisa]

Referensi :

  1. Yunus, Dwinita, dkk. 2015. Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pembinan Pendidikan Anak Usia Dini : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini & Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
  2. http://digilib.um.ac.id/index.php/Artikel-Pustakawan/pengembangan-standard-operating-procedures-sop-untuk-perpustakaan-perguruan tinggi-tinggi.html, diakses pada hari Rabu, 8 Juni 2016, Pukul 21.25 WIB.

  √ Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak