√ Langkah Mudah Menata Letak Format Ms Word Setelah Menulis Buku

Menulis buku yakni pekerjaan dgn proses yg panjang. Untuk membuat naskah berwujud buku, masih ada kegiatan penyuntingan, pengaturan tata letak, & pencetakan, serta penerbitan buku. Dalam prosesnya, si penulis bisa menyunting & mengontrol tata letak dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri, sebelum karyanya lewat proses editing & layouting di suatu penerbit buku”.

 

Setelah proses menulis buku selesai, penulis masih mempunyai banyak pekerjaan. Selesai menulis buku bukan berarti selesai melakukan pekerjaan . Penulis masih punya banyak peran, misalnya menyunting tulisannya sendiri & menertibkan tata letak. Memang, kedua pekerjaan itu dapat ia serahkan pada pihak penerbit. Namun tak ada salahnya bila ia mau berusaha sendiri terlebih dulu, kemudian menyerahkan penyuntingan & pengaturan tata letak lebih lanjut pada penerbit. Jadi penerbit tinggal menyempurnakan pekerjaan yg telah dilakukannya.

Dalam tulisan ini akan dibahas metode layouting dengan-cara mandiri dgn Microsoft Word. Dengan cara-cara ini, penulis dapat mengekplorasi kemampuannya dlm mengontrol tata letak tulisan. Nantinya ia tak hanya pintar menulis, namun pula membuat tulisannya rapi & enak dilihat. Bagaimana cara mengontrol tata letak sendiri? Caranya mudah sekali, yaitu dgn mempergunakan program Microsoft Word. Ternyata acara pengolah kata ini tak hanya mampu digunakan untuk menulis, namun pula mengontrol tata letak.

Layouting dgn Microsoft Word mampu dilaksanakan dgn menempuh beberapa langkah berikut.

  1. Ambil sebuah buku yg sudah dicetak & perhatikan tiap-tiap halamannya. Semua halaman hendaknya diamati dgn baik, mulai dr halaman judul penggalan depan hingga serpihan belakang. Cermati dgn baik tiap-tiap letak huruf yg ada & contohlah layouting buku tersebut.
  2. Mulailah bekerja dgn menertibkan lebar halaman kertas. Biasanya ukuran kertas untuk buku yakni 14,5 cm x 21 cm; 13 cm x 19 cm; 14 cm x 20 cm; & sebagainya. Gunakan saja ukuran yg diinginkan atau sesuaikan dgn ukuran yg biasa dipakai oleh penerbit yg dipilih untuk menjadi kawan.
  3. Setelah mengatur lebar halaman, atur pula margin dgn besaran 2 cm di setiap sisinya. Perlu dimengerti bahwa mirror margin tak perlu dikelola, alasannya penggunaan margin rata lebih kondusif untuk tata letak tulisan.
  4. Lihat kembali naskah buku, lalu atur halaman judul & balik halaman judul. Dalam menertibkan kedua halaman tersebut tak ada hukum tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yg perlu dicantumkan dlm kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul (bila ada), & nama penulis. Tulis pula ukuran buku & jumlah halaman.Nama & logo penerbit beserta tahun penerbitan bisa dicantumkan setelah naskah diperiksa oleh penerbit buku. Begitu pula dgn tim kerja yg menyempurnakan naskah. Penulis pula bisa menambahkan pernyataan hak cipta. Pernyataan tersebut bisa dicontoh dr buku-buku yg sudah diterbitkan. Pada dasarnya pernyataan hak cipta untuk setiap buku yakni sama.
  5. Pastikan bahwa semua halaman ganjil akan ada di sebelah kanan dikala dicetak.
  6. Saat memasuki cuilan teks, penting untuk menyaksikan isi termasuk pendahuluan. Tahapan pertama perombakan isi dimulai dr penyusunan paragraf. Layouting paragraf penting untuk diseragamkan dr permulaan sampai selesai goresan pena. Hal ini meliputi menjorok atau tidaknya paragraf.
  7. Selanjutnya, pilih jenis abjad & ukurannya, indent spacing, & spasi antarbaris. Penulis bisa menyesuaikan hal ini dgn ketentuan dr penerbit pilihannya. Ia pula bisa mengendalikan sendiri sesuai seleranya asalkan tulisannya tetap terang, yummy dibaca, & lezat dipandang. Biasanya font yg dipakai ialah font golongan serif, yakni yg ujung-ujung hurufnya runcing. Namun kalau penulis ingin bukunya berwujud elektronik, ia mampu memakai font yg lebih nyaman untuk dibaca.
  8. Masih dlm tahapan pengaturan paragraf, penulis mampu mengganti gaya paragraf. Caranya, ia bisa menandai sebuah paragraf dgn blok kemudian menekan tombol styles yg muncul di sekitar paragraf. Penulis mampu menciptakan gaya penulisan paragraf sendiri dgn memilih belahan Create a Style. Tatkala timbul kafe perintah untuk memberi nama, tuliskan nama & klik OK. Paragraf akan muncul dgn gaya penampilan sesuai yg dikehendaki.
  9. Selanjutnya, pilih paragraf berikutnya, tanamkan kursor di salah satu baris paragraf & lihat pada belahan Standard Toolbar, kemudian klik style yg baru saja dibentuk. Otomatis paragraf tersebut akan berubah format mirip paragraf sebelumnya.
  10. Lebih mudahnya, penulis dapat menandai semua paragraf dgn blok kemudian memilih gaya penulisan paragraf sesuai dgn yg baru saja dibuat. Hal ini lebih singkat & efisien karena dlm suatu isi buku terdapat aneka macam paragraf.
  11. Penulis dapat pula mengganti gaya penulisan judul & subjudul mirip mengubah gaya penulisan paragraf dgn melaksanakan langkah yg sama mirip langkah 9-10.
  12. Untuk pengaturan lebih lanjut tentang tata letak buku, penulis dapat melakukan convert ke PDF atau EPUB. Biasanya program EPUB akan lebih ketat dlm memandu penulis mengontrol tata letak goresan pena dr naskah yg telah ditulis. Hasil pengaturan tata letak pula lebih rapi jikalau penulis menggunakan acara EPUB. Dengan begitu, penulis pula sudah sedikit dimudahkan tatkala akan menerbitkan buku dlm bentuk elektronik, di samping mencetak & menerbitkannya.

Langkah-langkah di atas mampu dijadikan bimbingan bagi seorang penulis dlm mengontrol tata letak tulisannya. Tidak cuma menulis buku dgn merangkaikan kata-kata atau kalimat hingga selesai, penulis pula mempunyai tanggung jawab untuk menegaskan bahwa tulisannya pantas terbit. Dengan melaksanakan penyuntingan & pengaturan tata letak dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri, ia dapat menampilkan bahwa ia sudah berhasil menulis buku dgn baik. Sudah niscaya hasil kerja seorang penulis yg lebih rapi & lebih tertata akan lebih meyakinkan penerbit yg akan dijadikan sebagai mitranya

Perlu diamati bahwa intinya pekerjaan seorang penulis tak akan berhenti tatkala selesai menulis buku saja. Ia pula perlu melaksanakan penyuntingan goresan pena & pengaturan tata letak dengan-cara berdikari. Selebihnya, ia bisa menyerahkan hasil kerjanya ke penerbit yg menjadi mitranya untuk proses penyempurnaan. Penyebar Ilmu buku kemudian akan menawarkan penilaian kelayakan buku dapat dikerjakan dgn menunjukkan respon atau masukan pada penulis. Lebih lanjut, penerbit yg baiklah & menerima hasil karya penulis mampu mencetak & menerbitkan buku yg ditulisnya.

 

Referensi:

  1. http://penerbitgarudhawaca.com/cara-gampang-lay-out-buku-dengan-ms-word/ diakses pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 09:00 WIB

 

[Wiwik Fitri Wulandari]

  √ Teknik Menulis Sebagai Kemampuan Kolektif Seorang Penulis