√ 15 Cara Belajar Menulis Buku yang Mudah

Belajar Menulis. Menulis buku dibutuhkan keahlian & pula kebiasaan. Keterampilan yg mesti dilakukan adalah keahlian mengasah kerja otak & menstimulasi otak biar dapat berpikir inovatif untuk merangkai kata demi kata sehingga menjadi suatu kalimat & paragraf yg padu, sehingga dibutuhkan berguru menulis.

Bagi penulis pemula, berguru menulis mesti terus diasah & dilatih agar keahlian tersebut dapat dimiliki. Belajar menulis memiliki maksud & makna yg lebih luas dr mengenal angka & aksara, tetapi berguru bagaimana cara menerima & membuat tulisan yg baik serta berkualitas.

Dengan mulai mencar ilmu menulis, maka penulis pemula akan memiliki kesanggupan & kemampuan menulis yg baik. Oleh alasannya adalah itu, berguru menulis mesti dilatih sejak awal tatkala seseorang ingin menggeluti ke dunia tulis menulis. Ada beberapa hal yg mesti dilaksanakan dlm proses mencar ilmu menulis & akan dijelaskan dengan-cara rincian di bawah ini.

Namun sebelum masuk ke cara belajar menulis buku, penulis lebih dahulu mesti mengerti apa itu proses kreatif dr proses menulis yg bisa dilatih lewat berguru menulis. Pada dasarnya, insan memiliki kesanggupan menulis. Akan tetapi tak semua orang mempunyai keterampilan menulis & tulisannya dapat diterima atau dibaca orang lain.

Meski kedengarannya sungguh dangkal, tetapi belajar menulis untuk mampu mempunyai keahlian menulis ini sangat berguna tak cuma pada kegiatan menulis buku tetapi pula kehidupan individu yg lebih luas. Terlebih dikala ini, geliat dunia buku & pula dunia menulis baik dengan-cara buku atau digital sedang marak kembali.

15 Cara Belajar Menulis Buku

Belajar menulis tentunya bukan hal yg sulit, namun memang harus dimulai agar terbiasa. Dan di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara berguru menulis buku yg baik & tepat agar penulis dapat menciptakan buku berkualitas.

1. Carilah Ide Anda

Untuk memulai berguru menulis, penulis yg masih pemula pasti awalnya akan mengalami kesusahan mulai menulis lantaran kesusahan menerima atau mencari ide. Tak bisa dibantah, pandangan baru memang tak tiba begitu saja. Saat mencar ilmu menulis, hal inilah yg mesti mulai dibiasakan & dipelajari.

Agar dapat memperoleh inspirasi saat mencar ilmu menulis yg masih terkesan sulit lantaran gres akan memulai, maka penulis mesti melaksanakan beberapa langkah di bawah ini terlebih dahulu. Ada beberapa pertanyaan sederhana yg kemudian bikin asumsi penulis terbuka mengenai inspirasi goresan pena yg akan digarap.

– Apa yg ingin ditulis?

– Apa saja hal penting yg akan ditulis?

– Siapa yg ingin membaca goresan pena saya?

– Apakah wangsit goresan pena yg saya buat ini berjalan dengan-cara efektif?

Dengan menjawab berbagai pertanyaan tersebut, tentu penulis akan lebih mudah memperoleh pandangan baru & mencari pilihan terbaik untuk menulis buku. Anda pula bisa mulai membaca banyak acuan atau membaca ulang koleksi buku yg dimiliki. Kira-kira manakah buku yg sesuai dgn arah & tujuan penulisanmu?

Dari situlah, penulis bisa mulai berangkat untuk mencari ilham untuk menulis buku yg berkualitas & memulai tahapan belajar menulis.

Baca Juga:

Mengembangkan Ide untuk Menulis Buku 

Merasa Buntu Kehabisan Ide?

Teknik Menemukan Ide Menulis Buku 

Tips Memperkuat Ide Menulis Buku 

Menemukan Ide untuk Menulis Buku 

2. Riset Genre Gaya Penulisan Anda

Tahap berguru menulis setelah menerima inspirasi, penulis lantas bisa melanjutkan ke tahap belajar menulis berikutnya. Setelah mendapatkan wangsit tulisan, Anda harus kembali menyaksikan dirimu sendiri. Kira-kira tulisan apa yg cocok untuk Anda tulis. Genre gaya penulisan ini sungguh kuat pada mutu buku & pula target selesainya buku.

Ketika penulis menulis buku sesuai dgn genre gayanya, maka bukunya akan makin luas & mendalam serta bisa selesai tepat waktu, dibandingkan menulis buku yg genre gayanya bersinggungan dgn gaya yg biasa dikerjakan penulis. Untuk dapat mengetahui genre gaya tulisan apa yg umumnya kita kerjakan, Anda bisa menyaksikan goresan pena di buku catatan atau bahkan takarir di media umum yg pernah dibentuk.

Dari situlah, Anda bisa menyaksikan bagaimana gaya penulisan atau bahkan bisa mengetahui suasana & waktu terbaik apa yg bisa dipakai untuk menyalurkan pandangan baru & kreativitas menulis dlm tahap mencar ilmu menulis ini. Namun tak ada salahnya menulis hal yg berbeda. Hanya saja Anda perlu lebih memperluas wawasan & bacaan untuk memperbesar referensi bacaan.

Untuk mengenali genre gaya penulisan, penulis pula bisa melakukan riset dgn cara menyesuaikan dgn permintaan pasar atau bagaimana genre gaya tulisan buku yg tatkala ini banyak diminati oleh pembaca.

3. Buatlah Outline Garis Besar

Untuk mampu mengawali menulis buku, maka tahapan belajar menulis yg harus dilaksanakan sesudah mengenali genre gaya penulisan sendiri adalah bikin outline atau kerangka goresan pena yg berisi garis besar buku yg akan ditulis. Membuat outline atau kerangka yg berisi garis besar penulisan ini bukan tanpa argumentasi.

Dengan adanya outline atau kerangka penulisan buku, maka penulis akan lebih dipermudah untuk menulis & membuatkan poin-poin yg perlu disampaikan pada penulis. Tak hanya itu, penulis pula akan mengenali kira-kira poin atau titik-titik mana yg perlu ditekankan mudah-mudahan keterangan mengenai buku & tujuan buku dapat tersampaikan.

Berbeda halnya dgn buku, novel tentu memiliki cara penulisan outline atau kerangka yg berlainan. Jika pada suatu buku membuat outline yakni dgn membuat poin-poin, maka dikala akan belajar menulis novel, penulis mesti memberikan & menentukan dgn terang poin pertentangan yg terkandung di dlm novel tersebut.

Selanjutnya, setelah mendapatkan poin pertentangan, penulis pula mulai menulis outline atau kerangka mulai dr penulisan pada permulaan, tengah, & simpulan. Belajar menulis novel sama halnya tatkala menulis buku, tatkala sudah menentukan poin topik pembahasan, maka penulis akan lebih gampang menulis & merangkai kata demi kata & penulisannya akan lebih mengalir.

4. Mulailah dgn Awal yg Menarik

Ide goresan pena sudah ditemukan, genre gaya penulisan pula sudah diketahui, bahkan outline atau kerangka goresan pena pula sudah dibentuk. Langkah berikutnya yg bisa dijalankan penulis dlm tahap belajar menulis adalah mengawali menulis dgn awal yg mempesona. Bagaimana caranya?

Hal terberat untuk memulai mencar ilmu menulis yaitu menulis potongan pertama. Hal ini karena penggalan pertama akan memberi kesan yg mendalam & memiliki arti yg besar baik bagi pembaca maupun penulis. Sama halnya seperti masuk ke salah satu ruangan, pengunjung akan memberikan pandangannya dikala melalui pintu.

Itulah yg perlu diperhatikan oleh para penulis, tergolong penulis pemula. Saat mencar ilmu menulis, penulis mesti mampu membuat pecahan awalnya mempunyai kesan sehingga pembaca makin tertarik membaca halaman demi halaman lainnya. Hal pertama untuk bikin permulaan yg menawan yaitu bikin sampul yg menarik.

Pembaca pasti akan terkesan jikalau buku yg dibaca mempunyai sampul yg menarik. Setelah itu, mulai masuk ke goresan pena yakni bikin pengirim dgn topik yg menawan atau bahkan out of the box supaya pembaca penasaran lantaran menduga-duga apa isi buku yg akan mereka baca. Memberi sentuhan baru yg berbeda tatkala belajar menulis tak ada salahnya, asal sudah melaksanakan riset & eksperimen terlebih dahulu.

5. Fokuslah pada Gaya Menulis Anda

Setelah mampu lewat potongan awal atau pertama dlm mencar ilmu menulis, kini penulis dituntut untuk fokus pada gaya penulisan. Tadi sudah diterangkan bahwa sebelum memulai bikin outline atau kerangka, penulis mesti mengetahui genre gaya penulisannya sendiri. Tak jauh dr hal itu, penulis pula mesti memiliki gaya menulis.

Selain memiliki gaya penulisan yg khas dgn penulisan Anda, penulis bisa memulai menulis dgn memakai gaya sendiri. Tak ada salahnya memalsukan gaya penulisan penulis lain, lantaran dgn mengikuti gaya penulis lain maka usang-kelamaan Anda akan mendapatkan gaya penulisan sendiri yg membuat tenteram.

Ketika belum pula mendapatkan, Anda bisa terus mencar ilmu menulis di waktu senggang tanpa mempunyai inspirasi sebelumnya atau dengan-cara impulsif. Cara ini akan mengasah keterampilan menulismu & penulis akan langsung memperoleh gaya penulisan khasnya sendiri. Menulis dengan-cara spontan tak cuma baik untuk melatih & memperoleh gaya penulisan, tetapi pula menambah keanekaragaman kosakata serta kalimat.

6. Pikirkan Para Pembaca Anda

Belajar menulis selain memikirkan gaya penulisan, inspirasi goresan pena, genre yg akan dibentuk & lain sebagainya, penulis pula harus memikirkan pasar atau pembaca yg akan membaca buku tersebut. Percuma bila persiapan saat berguru menulis dilaksanakan dengan-cara matang & sempurna tetapi penulis tak memikirkan dr sisi pembaca.

Meskipun menulis suatu buku merupakan cara atau bentuk berekspresi dr buah pikiran penulis, tetapi penulis pula harus mengenali kira-kira apa saja yg diminati pembaca. Kadang penulis ingin membuat pembaca penasaran dgn isi goresan pena yg dibaca, namun tak jarang, pembaca malah dibuat gundah & tak mengerti dgn yg disampaikan penulis.

Oleh sebab itu, penulis harus mengetahui kira-kira goresan pena mirip apa yg digemari oleh pembaca dgn cara melakukan riset baik membaca buku atau pergi ke toko buku untuk menyaksikan buku yg sedang laku cantik diminati para pembaca. Tetapi kalau penulis ingin menulis dgn segmen tertentu, tak ada salahnya.

Menulis dgn segmen tertentu tentu sudah mempertimbangkan banyak sekali alasan untuk menulis buku. Hal yg perlu dilaksanakan & ditingkatkan penulis yaitu memakai bahasa yg mudah dimengerti & diterima pembaca mudah-mudahan tujuan & isi yg disampaikan di dlm buku dapat tersampaikan.

7. Tetapkan Target Tulisan

Saat berguru menulis, penulis pula mesti memutuskan sasaran tulisan. Target goresan pena ini tak hanya bisa ditetapkan dikala penulis sudah mahir menulis buku, tetapi pula bisa mulai dilakukan saat berguru menulis. Dengan menetapkan target penulisan, maka penulis lebih mudah menuntaskan goresan pena dgn baik.

Ketika masih belajar menulis, penulis bisa menentukan sasaran menulis sekitar 500-750 kata per hari. Dengan menyanggupi sasaran tersebut setiap harinya, penulis akan lebih mahir & gampang untuk menyelesaikan target. Dalam jangka waktu beberapa minggu kemudian, penulis bisa meningkatkan sasaran goresan pena menjadi 1.500-2.000 kata pada satu sesi menulis.

Belajar menulis dgn melatih kebiasaan menulis yg terus ditingkatkan ini berguna untuk penulis bisa mengetahui kira-kira berapa lama waktu yg dihabiskan untuk menulis satu buku, apakah sesuai target atau harus memperbesar durasi menulis. Belajar menulis & memiliki keahlian menulis ini bukan hal yg cepat & bisa tertuntaskan dlm waktu kebut semalam.

Ada baiknya kalau penulis menentukan target & waktu penulisan daripada terburu-buru menyelesaikan goresan pena buku sehingga bukunya tak bermutu karena terkesan tergesa-gesa.

8. Atur Rutinitas Menulis

Selain memutuskan target goresan pena, penulis pula mesti menertibkan rutinitas menulis. Seperti yg kita pahami, selain melatih keahlian, mencar ilmu menulis pula wacana sebuah kebiasaan. Tatkala menulis ini dijadikan rutinitas sehari-hari, maka penulis tentu tak akan berat untuk menyelesaikan goresan pena.

Penulis pula terhindar dr distraksi & aneka macam jebakan yg mengusik dikala mengawali berguru menulis dengan-cara produktif. Untuk dapat menertibkan rutinitas menulis, ada beberapa hal yg perlu diamati di bawah ini:

– Kapan saya memiliki waktu luang yg paling banyak dlm satu hari atau satu minggu?

– Di jam berapa saya lebih produktif untuk menulis?

– Bagaimana saya dapat mengontrol jarak setiap sesi menulis?

Dengan menjawab banyak sekali pertanyaan di atas, maka penulis mampu mengenali waktu terbaik untuk menulis & mengontrol jadwal kapan mesti mulai produktif menulis sehingga tak diganggu oleh aneka macam distraksi yg bisa mengakibatkan penulis mengalami kebuntuan ide saat menulis.

9. Siapkan Ruang Menulis

Hal penting untuk dilaksanakan baik tatkala berguru menulis maupun sudah mengakibatkan menulis sebagai rutinitasnya yakni menertibkan & menyiapkan ruang untuk menulis senyaman mungkin. Tata & aturlah ruang kerja atau kawasan menulis yg paling tenteram. Beli barang yg bisa menenangkan.

Dengan mempunyai ruang menulis yg baik, maka konsentrasi penulis akan terjaga & ide-ilham pula akan muncul sendiri tanpa terganggu hal lain. Setiap penulis tentu mempunyai daerah & kondisi tenteram masing-masing. Ada yg tenteram menulis dlm keadaan sunyi & hening, ada pula yg nyaman menulis dgn kondisi ramai.

Jika Anda tenteram menulis di keadaan yg sunyi & tenang, Anda bisa memilih waktu malam hari atau mampu menempatkan ruang belajar atau ruang kerjamu jauh dr jangkauan & gangguan orang-orang. Sebaliknya jika menggemari hiruk pikuk, Anda akan lebih fleksibel melakukan pekerjaan di waktu apapun & di manapun.

Baca Juga:

Tips Produktif Menulis

15+ Cara Memulai Menulis 

10+ Tempat yg Cocok untuk Menulis

Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula

10. Pakai Aplikasi Menulis dgn Maksimal

Di zaman yg serba terbaru & canggih ini, mencar ilmu menulis tak cuma melulu memakai kertas atau buku dgn pulpen atau pensil. Penulis bisa memakai aplikasi menulis untuk mulai mencar ilmu menulis buku. Bahkan sekarang, penulis tak perlu lagi melakukan pekerjaan di rumah saja.

Penulis bisa bekerja di mana pun, baik menggunakan laptop atau bahkan ponsel genggam yg sudah dilengkapi dgn aplikasi menulis. Dengan kedigdayaan alat mirip tatkala ini, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi menulis, baik Microsoft Word maupun Google Docs untuk dapat menuntaskan goresan pena dimanapun & kapanpun dgn cara yg lebih praktis.

11. Jaga Motivasi Anda

Dalam proses belajar menulis, penulis pula harus bisa menjaga motivasi diri sendiri. Menjaga motivasi diri sendiri ini sungguh sulit untuk dibangun. Banyak penulis yg di awal menulis sangat semangat, tetapi di tengah proses merasa lelah & bosan. Untuk mengaturnya, Anda perlu melihat kembali, kira-kira apa hal yg membuatmu boisan & bosan?

Anda bisa melihat tulisanmu kembali & mulai mengoreksi kesalahan demi kesalahan untuk dapat kembali meningkatkan motivasi menulis. Memberi penghargaan pada diri sendiri pula jadi hal yg bisa dilaksanakan agar motivasi menulis timbul lagi.

12. Rileks Tatkala Buntu

Ketika merasa buntu di tengah-tengah proses mencar ilmu menulis, penulis sebaiknya memang mesti berhenti sejenak untuk beristirahat. Lakukan acara lain yg bisa menyegarkan pikiran. Misalnya makan yummy, jalan-jalan ke luar rumah, pergi berbelanja, atau ke manapun yg bisa menghibur diri untuk mengatur ritme & mood dikala menulis sehingga tak buntu di tengah jalan.

13. Jangan Terburu-buru Menyelesaikannya

Penulis tatkala sudah mulai belajar menulis atau bahkan sudah ahli menulis tak perlu terburu-buru menuntaskan tulisannya. Tetap luangkan waktu untuk mencari berbagai alternatif tulisan & menyegarkan otak di sela-sela belajar menulis. Dengan meluangkan waktu untuk mencari wangsit, maka motivasi menulis pula akan tersadar.

Penting sekali diperhatikan bahwa meski menulis tak boleh tergesa-gesa khususnya tatkala masih mencar ilmu menulis, tetapi Anda pula dibolehkan menangguhkan menulis sejenak untuk memulai masuk ke penggalan-serpihan baru agar otak & pikiran lebih fresh.

14. Carilah Penilaian Teman

Ketika semua aspek berguru menulis sudah dijalankan, penulis pemula atau yg sudah mahir bisa meminta evaluasi orang lain. Penilaian dr orang lain ialah hal penting yg mesti dikerjakan tatkala proses belajar menulis bukumu sudah selesai.

Dengan menerima evaluasi dr sobat, Anda bisa mendapat masukan untuk membenahi hal-hal yg perlu dibenahi. Anda pula bisa meminta temanmu yg lebih banyak untuk membaca & menyampaikan penilaian biar lebih banyak masukan yg membangun untuk bukumu.

15. Temukan Penyebar Ilmu yg Tepat

Tahap terakhir sesudah mencar ilmu menulis & mempunyai buku yg siap terbit, Anda mesti memperoleh penerbit yg tepat. Saat ini, banyak penerbit buku yg memperlihatkan jasanya untuk mempublikasikan buku. Anda bisa menentukan Penyebar Ilmu Warga Masyarakat untuk menerbitkan bukumu.

Penyebar Ilmu Warga Masyarakat tak hanya memiliki dapat dipercaya yg baik di dlm dunia penerbitan, tetapi pula mempunyai berbagai penawaran yg akan menguntungkan penulis. Penyebar Ilmu Warga Masyarakat sering ikut dlm pelatihan bahkan pameran buku & memungkinkan bukumu lebih banyak dilirik & diminati oleh para pembaca.

Penyebar Ilmu Warga Masyarakat pula menawarkan aneka macam akomodasi mulai dr penerbitan hingga menunjukkan promo biaya penerbitan yg pasti akan sungguh menguntungkan penulis yg sedang mencar ilmu menulis.

Artikel Terkait:

Langkah-Langkah Menulis Puisi 

Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula

Langkah Menulis Karya Ilmiah 

Tahap Menulis Buku yg Perlu Diketahui 

5 Tahapan Menulis Buku dgn Mudah 

Tahapan Menerbitkan Buku

Tahap Penulisan Buku 

Cara Menulis Cerpen yg Baik

Langkah Menulis Puisi 

Cara Riset dlm Menulis Novel

Menulis dgn Judul yg Menarik untuk Dibaca

  √ Pengertian Paragraf Deduktif dan Induktif, Simak Penjelasannya!