Daftar Isi
Di dlm bahasa Indonesia, kita mengenal satuan pembangun teks yg bernama kalimat. Kalimat merupakan satuan bahasa yg mampu berdiri sendiri karena kalimat menampung bagian-unsur yg utuh. Kalimat pula mampu diartikan selaku satuan bahasa terkecil, baik dlm wujud mulut maupun goresan pena yg mengungkapkan anggapan dengan-cara utuh.
Selain itu, kalimat pula merupakan satuan sintaksis yg disusun dr konstituen dasar berbentukklausa atau susunan klausa yg membentuk satu kesatuan ujaran yg mempunyai makna. Singkatan, klausa terdiri dr klausa yg dibangun dr unsur subjek & predikat.
Setelah dipahami bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yg mampu berdiri sendiri, kalimat pula dikelompokkan menjadi aneka macam jenis kalimat. Salah satu yg dikenal dlm bahasa Indonesia adalah kalimat tunggal. Apa itu kalimat tunggal & bagaimana acuan kalimat tunggal akan diterangkan dengan-cara rinci di bawah ini.
Pengertian Kalimat Tunggal
Pengertian pola kalimat tunggal merupakan kalimat yg sederhana. Artinya, pada teladan kalimat tunggal tak mengandung kata penghubung atau konjungsi di dlm pola kalimat tunggal. Contoh kalimat tunggal pula bisa dipahami sebagai kalimat yg tersusun atas satu pola yaitu subjek, predikat, objek, & mampu dilengkapi pula dgn keterangan.
Menurut Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka dlm Penyuluhan Kalimat (2014), pengertian kalimat tunggal diketahui dgn kalimat simpleks. Artinya, contoh kalimat tunggal ini diartikan sebagai kalimat yg cuma terdiri dr suatu klausa bebas atau satu predikat saja, atau tak mengandung klausa terikat.
Karena acuan kalimat tunggal cuma terdiri dr satu klausa, maka pola kalimat tunggal hanya mengandung satu informasi saja. Biasanya, cara menyaksikan informasi yg ada di pola kalimat tunggal ini dapat dilaksanakan dgn mencari predikat dr kalimat yg tertulis atau kalimat yg diucapkan.
Unsur-Unsur Kalimat Tunggal
Contoh kalimat tunggal mampu dibangun dr beberapa rangkaian unsur dr kalimat tunggal, yakni subjek, predikat, objek, & keterangan. Berikut penjelasan perihal unsur dr acuan kalimat tunggal.
1. Subjek
Unsur pertama dr contoh kalimat tunggal adalah subjek. Subjek atau yg pula disebut sebagai pokok kalimat merupakan unsur utama dlm membuat kalimat. Pada kalimat tunggal, subjek pula memilih kejelasan makna kalimat.
Sehingga, eksistensi subjek di dlm kalimat mempunyai fungsi yakni untuk membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat beragam; memperjelas makna; menjadi pokok anggapan; menegaskan makna; memperjelas anggapan perumpamaan; & membentuk kesatuan asumsi.
Berikut ialah ciri-ciri dr subjek di dlm pola kalimat tunggal:
– jawaban dr apa atau siapa,
– didahului kata ‘bahwa’,
– berupa kata atau frasa benda atau nomina,
– diikuti dgn kata ‘ini’ atau ‘itu’,
– diikuti pewatas ‘yang’,
– kata sifat didahului ‘si’ atau ‘sang’, misalnya: si elok, si tampan, sang pangeran, sang perkasa,
– tak didahului oleh preposisi: di dalam, pada, terhadap, bagi, untuk, dari, menurut, menurut , & pula lain-lain,
– tak mampu diingkarkan dgn kata ‘tidak’, akan tetapi mampu dgn kata bukan.
2. Predikat
Predikat di dlm kalimat tunggal ini sifatnya wajib & bahkan mampu berdiri sendiri. Akan namun dengan-cara umum, predikat memiliki fungsi: membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat beragam; menjadi bagian penjelas, yakni memperjelas asumsi atau gagasan yg diungkapkan & memilih kejelasan makna kalimat; memastikan makna; membentuk kesatuan asumsi; & pula sebagai sebutan.
Berikut yaitu ciri-ciri predikat dlm pola kalimat tunggal:
– jawaban dr ‘mengapa’ & ‘bagaimana’,
– dapat diingkarkan dgn ‘tidak’ atau bukan’,
– mampu didahului keterangan faktor yaitu: akan, setelah, sedang, selalu, atau hampir,
– dapat didahului dgn keterangan modalitas yaitu: sebaliknya, semestinya, seyogyanya, mestinya, sepatutnya, & lain sebagainya,
– tak didahului kata ‘yang’, & apabila didahului dgn ‘yang’ maka predikat bermetamorfosis fungsi selaku ekspansi subjek,
– didahului kata ‘ialah’, ‘yaitu’, & ‘yakni’,
– predikat dapat berbentukkata benda, kata kerja, bilangan, atau kata sifat.
3. Objek
Unsur ketiga di dlm acuan kalimat tunggal yaitu objek. Objek lazimnya tak condong eksplisit timbul, tak mirip subjek & predikat karena kedatangan objek bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas dr objek tersebut. Predikat lazimnya berstatus transitif objek yg biasanya memiliki kata kerja konfiks ‘me-kan’ atau ‘me-i’.
Fungsi dr objek yaitu membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, memperjelas makna kalimat, & membentuk kesatuan atau kelengkapan asumsi. Dan berikut ini adalah ciri-ciri dr objek:
– berbentukkata benda,
– tak didahului kata depan,
– mengikuti dengan-cara pribadi di belakang predikat transitif,
– jawaban dr ‘apa’ atau ‘siapa’ yg terletak di belakang predikat transitif,
– dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu menjadi pasitf.
4. Keterangan
Unsur pada contoh kalimat tunggal selanjutnya yaitu keterangan. Keterangan berfungsi memperjelas atau melengkapi berbagai informasi di dlm pesan-pesan kalimat. Karena tanpa keterangan, keterangan yg disampaikan kurang terperinci. Keterangan ini mampu meliputi keterangan mirip kawasan, waktu, sebab, & lain-lain.
Ciri-ciri dr komponen keterangan ialah:
– bukan merupakan komponen utama dr kalimat, sehingga merupakan ekstra akan namun kalimat tanpa keterangan menjadi kurang terperinci & kurang lengkap,
– keterangan tempat tak terikat posisi baik pada awal, tengah, atau final pada kalimat,
– keterangan dapat berupa keterangan waktu, keterangan tujuan, keterangan tempat, alasannya, balasan, syarat, cara, mengubah nomina, & lain sebagainya.
Dari komponen yg sudah disebutkan di atas, pola yg dimiliki atau menjadi syarat bahwa pola tersebut merupakan pola kalimat tunggal yaitu, seperti di bawah ini:
– subjek & predikat (S-P)
– subjek, predikat, & objek (S-P-O-K)
– subjek, predikat, objek, & tambahan (S-P-O-Pel)
– subjek, predikat, & keterangan (S-P-K)
– predikat saja (P)
Selain itu, Yendra dlm buku Mengenal Ilmu Bahasa (2018) mengungkapkan bahwa teladan kalimat tunggal merupakan kalimat sederhana atau kalimat tunggal yg terdiri dr satu klausa atau satu kerangka yg menyusun klausa yg menawarkan suatu makna utuh di dlm ujaran tersebut.
Dari pengertian di atas, dapat dikenali bahwa pengertian pola kalimat tunggal sederhananya merupakan kalimat yg terdiri dr satu klausa & menyanggupi syarat selaku satu kalimat yg utuh.
Baca Juga:
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Ciri-ciri Kalimat Tunggal
Setelah mengetahui pengertian teladan kalimat tunggal di atas, maka sudah diketahui bahwa kalimat tunggal memiliki karakteristik atau ciri-ciri yg berlawanan dr jenis kalimat yg lain. Oleh alasannya adalah itu, di bawah ini akan dijelaskan beberapa karakteristik atau ciri-ciri kalimat tunggal yg membedakan pola kalimat tunggal dgn jenis kalimat yg lain.
1. Tidak Memiliki Kata Penghubung atau Konjungsi
Di dlm kalimat tunggal, mirip yg sudah dijelaskan pada pengertian di atas bahwa kalimat tunggal hanya terdiri dr satu klausa saja. Oleh alasannya itu, contoh kalimat tunggal ini tak memiliki kata penghubung yg menghubungkan satu klausa dgn klausa yg yg lain.
Contoh kalimat tunggal dgn ciri-ciri tak mempunyai kata penghubung atau konjungsi misalnya: “Adik menyapu lantai”. Contoh kalimat tunggal tersebut hanya mempunyai satu klausa & tak mengandung kata penghubung atau konjungsi.
2. Memiliki Struktur yg Sederhana
Selain tak memiliki kata penghubung atau konjungsi, kalimat tunggal pula memiliki struktur yg lebih sederhana dibandingkan dgn jenis kalimat yg lain. Hal ini bisa dibandingkan dgn jenis kalimat majemuk atau kalimat lain yg membutuhkan kata penghubung atau konjungsi sehingga menciptakan kalimat tersebut menjadi lebih kompleks.
3. Dimulai dgn Huruf Kapital
Sama halnya dgn jenis kalimat yg lain, teladan kalimat tunggal pula diawali dgn karakter kapital.
4. Menggambarkan Satu Peristiwa
Karena kalimatnya sederhana, maka acuan kalimat tunggal biasanya hanya menggambarkan satu insiden saja & tak kompleks. Hal ini karena di dlm kalimat tunggal pula tak mengandung kata penghubung atau konjungsi.
5. Hanya Terdiri dr Satu Subjek, Predikat, Objek, & Keterangan
Di dlm kalimat tunggal, biasanya cuma terdiri satu objek, predikat, objek, atau keterangan saja. Jika di dlm satu pola kalimat tunggal terdapat lebih dr satu struktur atau bagian pembangun kalimat tersebut, maka kalimat tersebut disebut sebagai kalimat majemuk.
Baca Juga:
Macam-Macam Tanda Baca & Contoh Lengkapnya
Macam-Macam Konjungsi & Contoh Lengkapnya
Macam-Macam Kata Kerja & Contoh Lengkapnya
Pengertian Kata Majemuk & Contoh Lengkapnya
Jenis-jenis Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal pula dibedakan atau dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis kalimat. Jenis-jenis kalimat tunggal, yaitu: (1) kalimat tunggal adjektiva, (2) kalimat tunggal nomina, (3) kalimat tunggal numeral, (4) kalimat tunggal preposisional, & (5) kalimat tunggal verba.
Di bawah ini merupakan klarifikasi dr aneka macam jenis pola kalimat tunggal.
1. Kalimat Tunggal Adjektiva
Kalimat tunggal adjektiva merupakan salah satu jenis kalimat tunggal yg hanya mempunyai satu predikat saja. Dan predikat yg membangun kalimat tunggal adjektiva merupakan kata sifat.
Contoh kalimat tunggal adjektiva contohnya:
– Ibu berdandan bagus.
– Halaman rumah higienis.
– Kakak sangat letih.
2. Kalimat Tunggal Nomina
Jenis kalimat yg kedua adalah kalimat tunggal nomina. Contoh kalimat tunggal nomina merupakan jenis kalimat tunggal yg mempunyai satu predikat & biasanya predikatnya berupa kata benda.
Contoh kalimat tunggal nomina contohnya:
– Saya ialah seorang pelajar.
– Perempuan itu merupakan karyawan.
– Kakekku ialah polisi.
3. Kalimat Tunggal Numeral
Jenis kalimat tunggal yg berikutnya adalah kalimat tunggal numeral. Kalimat tunggal numeral merupakan jenis kalimat tunggal yg memiliki satu predikat & predikatnya berupa kata yg berguna.
Contoh kalimat tunggal numeral misalnya:
– Ayah membeli 3 pisang.
– Harga tas ini ialah 100 ribu.
– Dinda mempunyai satu ekor kelinci.
4. Kalimat Tunggal Preposisional
Selanjutnya ialah jenis kalimat tunggal yakni contoh kalimat tunggal preposisional. Kalimat tunggal preposisional merupakan jenis kalimat tunggal yg predikatnya mempunyai kata depan.
Contoh kalimat tunggal preposisional misalnya:
– Saya di kantor.
– Kakak pergi ke toko baju.
– Linda tiba di rumah.
5. Kalimat Tunggal Verba
Jenis kalimat tunggal yg terakhir adalah kalimat tunggal verba. Contoh kalimat tunggal verba ini merupakan jenis kalimat yg memiliki predikat & predikat di dlm kalimat tunggal verba berbentukkata kerja.
– Yuyun menyapu lantai.
– Rio menendang bola.
– Oka menghantam meja.
130 Contoh Kalimat Tunggal
Setelah mengetahui aneka macam hal mengenai contoh kalimat tunggal, mulai dr pengertian kalimat tunggal, ciri-ciri dr acuan kalimat tunggal, & pula jenis-jenis kalimat tunggal & sedikit contoh kalimat tunggal, maka akan diberikan beberapa acuan kalimat tunggal. Di bawah ini ada beberapa pola kalimat tunggal.
– Ibu menyapu halaman rumah.
– Kakak pergi ke sekolah.
– Rindu ke pasar berbelanja sayur.
– Perempuan itu mengenakan baju hijau.
– Ayah berbelanja ayam goreng
– Tiara terlihat sedih.
– Meja itu sungguh kotor.
– Tugu Monas ada di Jakarta.
– Aku menjinjing bekal masakan.
– Kucing itu berlari.
– Danu ulang tahun ke-17.
– Usia bangunannya sudah ratusan tahun.
– Balon adik terbang 1.
– Kika merencanakan berhari-hari.
– Rumahnya di sebelah warung.
– Hujan sangat lebat.
– Aku sampai sekolah.
– Lina pergi ke terminal.
– Ia membawakan gue bunga.
– Orang tuanya menyuruhku pulang.
– Penampilannya sangat berkelas.
– Kakeknya sedang sakit.
– Lutfi pergi bermain bola.
– Mobil glamor itu menabrak gerobak.
– Warna motornya hitam.
– Agus berbelanja minyak di pasar.
– Bian terlihat ganteng.
– Mereka tiba ke rumahku.
– Aku menulis buku.
– Gajiku dipakai berbelanja makan.
– Ibu makan sayur asem.
– Buah itu sudah bau.
– Ayu makin sehat.
– Aji mengungguli pertandingan.
– Kucing abang beranak empat.
– Aku sungguh mengantuk.
– Bulan malam ini sungguh indah.
– Shilla pergi menenteng tas merah.
– Joko memberiku kuliner.
– Aku cuma bawa dua ribu rupiah.
– Adik memang anak yg cerdas.
– Kondisi Tia baik-baik saja.
– Kakek mengantar Nenek ke pasar.
– Hari ini gue sungguh bahagia.
– Putri membeli bunga.
– Bunga mawar itu sungguh indah.
– Aku sudah melewati jalan setapak.
– Semua orang memuji kecantikannya.
– Dian merupakan orang yg pemalu.
– Kekasihku seorang pemain gitar.
– Dewi berguru mengendarai motor.
– Julio makan sungguh cepat.
– Tika berjalan sungguh lambat.
– Bagus melukis panorama.
– Kerupuk itu cuma tersisa 2 buah.
– Kakek punya 3 ekor kambing.
– Satu rumah terbakar malam itu.
– Tikus itu masuk ke jebakan.
– Lintang pergi ke Surabaya.
– Uang adikku tinggal 10 ribu.
– Aku cuma punya 2 buah apel.
– Rumah tante sangat luas.
– Kakak itu sungguh cantik.
– Niko sangat bagus hati.
– Paman memberiku buah tangan.
– Baju ini dibelikan ibu.
– Rudi pertama kali pergi ke luar kota.
– Kondisi Rita semakin membaik.
– Tetanggaku bekerja sebagai kontraktor.
– Ibu sedang di dapur menyiapkan kuliner.
– Jarak rumahku ke sekolah sangat jauh.
– Lukas ialah kakak dr Luki.
– Amel memotong sayur menggunakan pisau.
– Mutiara pergi bersama Janit.
– Pak Budi ayah dr Ilham.
– Adikku sudah lulus Sekolah Dasar.
– ia menggunting kertas.
– Bunga melati sungguh harum.
– Sepatuku sudah lusuh.
– Celana Andi robek.
– Boni bermain bola sampai larut.
– Ibuku ada di rumah.
– Putra pergi ke toko buku.
– Ada 2 kendaraan beroda empat di depan rumahku.
– Harga ponsel ayah 3 juta rupiah.
– Aku punya 5 pasang sepatu.
– Kakak pulang kerja pukul 2 sore.
– Janu pergi berbelanja susu.
– Adik Janu sudah minum susu.
– Pak Komar menyeberang jalan raya.
– Rima mengendarai kendaran tadi siang.
– Retno pergi sudah sejak tadi.
– Nuri pergi naik pesawat.
– Lina pergi menonton bioskop.
– Indah mengajakku makan malam.
– Aku tak tidur dgn pulas.
– Hujan malam ini sungguh deras.
– Pamanku seorang serdadu.
– Pak guru pindah ke sekolah lain.
– Ayah Lia pebisnis sukses.
– Tetangga sebelahku sangat bagus.
– Dinar sangat ramah.
– Mila tampaksangat elok.
– Dinda hari ini pendiam.
– Ibuku adalah seorang pegawai.
– Kucingku berwarna belang.
– Nenek Sumi sangat penyayang.
– Gino sungguh cerdik bermain gitar.
– Nanda sudah siap pergi ke sekolah.
– Jessica membersihkan bajunya dgn air higienis.
– Ibu membeli gelas, piring, mangkuk, sendok, & garpu untuk arisan keluarga.
– Ayah membelikanku 3 buku gres.
– Aku ikut memanen buah di kebun nenek.
– Pasar Johar terbakar semalam.
– Tika & Tian adalah abang beradik.
– Ayu sudah tak pulang ke tempat tinggal sejak tahun lalu.
– Berhari-hari gue mencar ilmu merajut.
– Adik makan soto ayam.
– Kemarin Lidya mendatangi kakeknya.
– Suara tadi ialah bunyi ban meletus.
– Rumah Andi sungguh jauh.
– Doni anak yg pemalas.
– Kintan anak yg rajin.
– Sinta makan nasi goreng.
– Saya adalah seorang pelajar.
– Perempuan itu merupakan karyawan.
– Kakekku ialah polisi.
– Ibu berdandan cantik.
– Halaman rumah bersih.
– Kakak sangat letih.
Artikel Terkait:
Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan & Contoh Lengkap
21 Contoh Kalimat Tidak Efektif & Perbedaannya dgn Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yg Sering Terjadi
Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, & Contoh
Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri & Contohnya
Pengertian Kalimat, Unsur, & Contoh SPOK nya
6 Ciri Kalimat Efektif yg Perlu Diperhatikan