√ Simbol Bahan Kimia

Dalam mempelajari ilmu kimia, kita mengenal adanya praktikum. Praktikum adalah aktivitas untuk memproleh pengetahuan serta kemampuan untuk mengidentifikasi apakah sebuah zat itu beracun atau tidak, berguna atau tak & sebagainya. Praktikum kimia pastinya dilaksanakan di suatu tempat khusus untuk melaksanakan praktikum yaitu yg disebut laboratorium. Laboratorium ialah tempat yg memang disiapkan untuk tujuan percobaan & pengkajian atau penyidikan (analisis).

Simbol-Bahan-Kimia

Pelaksanaan praktikum dlm laboratorium kimia tak terlepas dr alat-alat & bahan-bahan kimia, baik yg berbahaya maupun yg tak berbahaya. Perlu dikenali bahwasannya ada terlalu banyak jenis materi-bahan kimia di laboratorium dgn aneka macam karakteristik misalnya saja gampang meledak, mudah terbakar, menyebakan iritasi, atau pula bersifat korosi & atau toksik. Maka dr itu diharapkan pengertian dr bahan-materi kimia tersebut.


Simbol Bahan Kimia

Simbol ancaman digunakan untuk pelabelan materi-materi berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) ialah suatu hukum untuk melindungi/mempertahankan bahan-materi berbahaya & khususnya terdiri dr bidang keamanan kerja. Arah Peraturan wacana Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk pembagian terstruktur mengenai, pengepakan & pelabelan materi kimia yakni valid untuk semua bidang, area & aplikasi, & pastinya, pula untuk lingkungan, perlindungan konsumer & kesehatan manusia.


Simbol ancaman yaitu piktogram dgn tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk materi & formulasi ditandai dgn simbol bahaya, yg terbagi dlm :

  1. Resiko kebakaran & ledakan (sifat fisika-kimia)
  2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
  3. Kombinasi dr keduanya.


Berikut ini yakni klarifikasi simbol-simbol ancaman .


  1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahan & formulasi yg ditandai dgn notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dgn pukulan/benturan, ukiran, pemanasan, api & sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dr bahan. Energi tinggi dilepaskan dgn propagasi gelombang udara yg bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dgn tata cara yg diberikan dlm Law for Explosive Substances Di laboratorium, gabungan senyawa pengoksidasi besar lengan berkuasa dgn materi mudah terbakar atau bahan pereduksi mampu meledak.


Sebagai contoh, asam nitrat dapat menyebabkan ledakan kalau bereaksi dgn beberapa solven mirip aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau melakukan pekerjaan dgn bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan & pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dgn materi-bahan tersebut kuantitas mesti dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk materi gampang meledak : R1, R2 & R3

  • Bahaya : eksplosif pada keadaan tertentu
  • Conto : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
  • Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, & panas


  1. Oxidizing (pengoksidasi)

Oxidizing (pengoksidasi)

Bahan-bahan & formulasi yg ditandai dgn notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dgn materi gampang terbakar atau materi sungguh mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran dengan-cara signifikan. Dalam aneka macam hal mereka yakni bahan anorganik mirip garam (salt-like) dgn sifat pengoksidasi berpengaruh & peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 & R9.

  • Bahaya : oksidator dapat mengkremasi bahan lain, penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
  • Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat
  • Keamana : hindari panas serta materi mudah terbakar & reduktor


  1. Flammable (mudah terbakar)

Jenis ancaman flammable dibagi menjadi dua yakni Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) & Highly flammable (sungguh gampang terbakar. Untuk Bahan-bahan & formulasi yg ditandai dgn notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan likuid yg mempunyai titik nyala sangat minim (di bawah 0 0C) & titik didih rendah dgn titik didih awal (di bawah +350C).


Bahan amat sangat gampang terbakar berupa gas dgn udara dapat membentuk sebuah campuran bersifat mudah meledak di bawah keadaan normal. Frase-R untuk bahan amat sungguh gampang terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan & formulasi ditandai dgn notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating & penyalaan di bawah keadaan atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C).


Beberapa materi sungguh mudah terbakar menciptakan gas yg amat sungguh gampang terbakar di bawah dampak kelembaban. Bahan-materi yg dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa pelengkap pasokan energi & balasannya terbakar, pula diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sungguh mudah terbakar yaitu R11.


Bahaya : gampang terbakar


Meliputi :

  1. zat terbakar langsung, umpamanya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari adonan dgn udara.
  2. gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari gabungan dgn udara & hindari sumber api.
  3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yg membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
  4. Cairan gampang terbakar, cairan dgn titik bakar di bawah 21 0C. teladan : aseton & benzene. Keamanan : jauhkan dr sumber api & loncatan bunga api.


  1. Toxic (beracun)

Toxic (beracun)

Bahan & formulasi yg ditandai dgn notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis & bahkan akhir hayat pada fokus sungguh tinggi kalau masuk ke tubuh lewat inhalasi, melalui ekspresi (ingestion), atau kontak dgn kulit.


Suatu bahan dikategorikan beracun bila menyanggupi patokan berikut:

LD50 oral (tikus) 25 – 200 mg/kg berat badan

LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400 mg/kg berat badan

LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L

LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L


Frase-R untuk bahan beracun yakni R23, R24 & R25

  1. Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dgn kulit, & mampu mematikan.
  2. Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida
  3. Kemanana : hindari kontak atau masuk dlm tubuh, secepatnya berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.


  1. Harmful irritant (ancaman, iritasi)

Harmful irritant (bahaya, iritasi)

Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yakni dibedakan dgn arahan Xn & Xi. Untuk Bahan & formulasi yg ditandai dgn instruksi Xn memiliki resiko menghancurkan kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh lewat inhalasi, lewat ekspresi (ingestion), atau kontak dgn kulit.


Suatu materi dikategorikan berbahaya bila memenuhi tolok ukur berikut:

LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat tubuh

LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat badan

LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L

LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2 – 20 mg/L


Frase-R untuk bahan berbahaya yakni R20, R21 & R22

Sedangkan Bahan & formulasi dgn notasi ‘irritant’ atau isyarat Xi ialah tak korosif tetapi mampu mengakibatkan inflamasi jika kontak dgn kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk materi irritant yaitu R36, R37, R38 & R41


Kode Xn (Harmful)

  • Bahaya : menyebabkan kerusakan kecil pada tubuh,
  • Contoh : peridin
  • Kemanan : hindari kontak dgn tubuh atau hindari menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.


Kode Xi (irritant)

  1. Bahaya : iritasi kepada kulit, mata, & alat pernapasan
  2. Contoh : ammonia & benzyl klorida
  3. Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dgn kulit & mata.


  1. Corrosive (korosif)

Corrosive (korosif)

Bahan & formulasi dgn notasi ‘corrosive’ yaitu menghancurkan jaringan hidup. Jika sebuah materi menghancurkan kesehatan & kulit hewan uji atau sifat ini mampu diprediksi sebab karakteristik kimia materi uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai materi korosif. Frase-R untuk materi korosif yaitu R34 & R35.

  • Bahaya : korosif atau menghancurkan jaringan tubuh manusia
  • Contoh : klor, sulfur dioksida
  • Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dgn kulit & mata


  1. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Bahan & formulasi dgn notasi ‘dangerous for environment’ yaitu dapat menimbulkan efek tiba-tiba atau dlm sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, flora, mikroorganisma) & mengakibatkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yakni R50, R51, R52 & R53.

  1. Bahaya : bagi lingkungan, gangguan ekologi
  2. Contoh : tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
  3. Keamanan : hindari pembuangan eksklusif ke lingkungan


  1. Radioactive

Radioactive

Bahan dgn simbol ini adalah materi yg mengandung material atau variasi dr material lain yg mampu memancarkan radiasi dengan-cara impulsif.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium


Pemeliharaan, Penyimpanan & Penggunaan Bahan Kimia

Untuk menangkal terjadinya bahaya yg tak diinginkan, penyimpanan materi kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut.

  • Botol-botol yg berisi materi kimia disimpan pada rak atau lemari yg ditawarkan khusus untuk itu.
  • Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
  • Jangan menggunakan tutup dr beling untuk botol yg berisi basa, karena lama kelamaan tutup itu akan menempel pada botol & sukar dibuka.
  • Semua peralatan/gelas kimia yg berisi materi k
    imia harus diberi label yg menyatakan nama materi itu.
  • Bahan kimia yg mampu bereaksi mahir hendaknya jangan disimpan berdekatan.
  • Bahan-bahan kimia yg sangat beracun & berbahaya hendaknya dibeli dlm jumlah kecil & tanggal pembeliannya dicatat.
  • Semua materi persediaan materi kimia dengan-cara teratur diteliti.


Hal-hal yg perlu diamati dlm penggunaan zat-zat kimia, yaitu:

  1. Tabung reaksi yg berisi zat kimia tak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain.
  2. Senyawa kimia tak boleh dibau.
  3. Larutan kimia yg tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dgn cara asam pekat dinetralkan dahulu dgn serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan dulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
  4. Larutan pekat yg tak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dgn air terlebih dulu. Mulut tabung reaksi atau ember, selama dipakai untuk pencampuran atau pemanasan dihentikan ditengok langsung.
  5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat & basa kuat) tak boleh diaduk karena akan terjadi reaksi yg dahsyat, kecuali sudah dimengerti niscaya tak menyebabkan ancaman.
  6. Penggunaan pelindung tampang sangat diharapkan jika mengatasi zat-zat/senyawa-senyawa kimia yg berbahaya, & jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yg kadung tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya


Perlengkapan Saat Berada di Laboratorium

Berikut ini terdapat beberapa peralatan dikala berada di laboratorium, terdiri atas:


  1. Jas Laboratorium

Jas Laboratorium berfungsi untuk melindungi pakaian yg kita kenakan dr kontak fisik zat-zat & senyawa kimia.


  1. Masker

Pada saat memasuki Laboratorium, maka kita akan mencium aroma yg tak sehat, dr itu masker diperlukan.


  1. Sarung Tangan

Sarung tangan digunakan dikala akan melakukan aneka macam reaksi kimia, tujuannya yaitu supaya tangan kita tak berkontak eksklusif denagn materi kimia tersebut.


  1. Kaca Mata

Kaca mata yg dimaksud disini adalah beling mata yg mampu melindungi mata dr reaksi-reaksi kimia & bahan kimia.


Daftar Pustaka:

  1. Ridwan.1995.Diktat keamanan kerja & pencegahan kecelakaan. Jakarta : Wartakimia Analitik
  2. Tim Kimia. 2103. Penuntun Praktikum Sains Dasar Bidang Kimia. Lampung : Universitas Lampung
  3. Underwood.1981. evaluasi kimia kuantitatif. Jakarta : Erlangga


Demikianlah pembahasan mengenai 8 Simbol Bahan Kimia & Artinya Beserta Pemeliharaan mudah-mudahan dgn adanya ulasan tersebut dapat menambah pengetahuan & pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya:

  1. Alkohol – Pengertian, Jenis, Manfaat, Tata Nama & Sifat
  2. Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya
  3. Asam Oksalat : Pengertian, Msds, Rumus, Sifat, Bahaya & Kegunaannya
  4. Amonia – Pengertian, Rumus, Proses, Sifat, Dampak & Cara
  5. Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya & Proses
  6. Elektronegativitas : Pengertian, Ukuran, Tautan Dan Peranannya

  Korosi: Pemahaman, Rumus, Pola Soal