Daftar Isi
Pengertian Otot
Dalam badan insan terdapat 2 macam alat gerak, antara lain : alat gerak aktif & alat alat gerak pasif. Otot merupakan alat gerak aktif sedangkan alat gerak pasifnya adalah rangka (tulang). Otot mempunyai prosedur kontraksi yg dipicu oleh potensial aksi.
Dimana berpotensi kontraksi tersebut ialah miofilamen, yg terdiri atas aktin & myosin, yg akan menciptakan kontraksi dlm jumlah besar. Selain itu juga, otot diklasifikasikan kedalam beberapa kalangan yakni dilihat dr fungsional & anatominya serta menurut bentuk seratnya.
Pengertian Otot Polos
Otot polos diartikan selaku jaringan yg dibentuk oleh sel-sel otot & ibarat gelondong dimana belahan ujungnya cenderung runcing. Otot polos ini memiliki fibril atau serabut yg condong homogen.
Karena itu, kalau seseorang mengamatinya dgn memakai mikroskop maka ia akan menjumpai otot tersebut nampak polos tanpa garis-garis atau pola. Hal ini yg membuat kata “polos” mengekor pada jenis otot yg satu ini.
Otot polos banyak disebut sebagai “sel” alasannya ia memang memenuhi unsur-unsur sel. Jika diperhatikan lebih detil, maka otot polos serupa dgn kincir atau spindle-shaped dimana ujungnya runcing & kadang bercabang. Ukuran otot polos ini variatif. Ukuran paling besar ditemui pada rahim wanita yg sedang hamil. Angkanya bahkan meraih 12×600 um.
Sementara itu, yg paling kecil dijumpai pada serpihan arteri kecil dgn ukuran 1x10um. Jika pada otot lurik dijumpai banyak inti, maka pada otot polos ditemui cuma 1 dgn bentuk yg lonjing & ujung yg condong tumpul.
Jaringan Otot Polos
Otot polos terdiri atas serabut-serabut kecil,lazim nya berdiameter 1 sampai 5 mikro meter & panjang nya cuma 20 sampai 500 mikro meter. Sebalik nya, serabut otot rangka berdiameter 30x lebih besar & beratus-ratus kali lebih panjang.
Banyak prinsip kontraksi yg sama & berlaku bagi otot polos pula berlaku bagi otot rangka. Yang terpenting, pada dasar nya terdapat kekuatan menarik yg sama antara pilamen myosin & aktin untuk mengakibatkan kontraksi pada otot polos seperti pada otot rangka, namun susunan fisik serpihan dlm serabut otot polos sungguh berbeda.
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yg homogen sehingga bila diperhatikan di bawah mikroskop terlihat polos atau tak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi dengan-cara refleks & di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada kanal pencernaan, dinding pembuluh darah, akses pernafasan.
Baca Juga : Fungsi Faring
Berdasarkan fungsi & anatominya otot dibagi menjadi :
- Otot Skelet/rangka (skeletal muscle)
- Otot Jantung (cardiac muscle)
- Otot Polos (smooth muscle)
Berdasarkan bentuk seratnya otot dibagi menjadi :
-
Otot Bergaris. Otot bergaris meliputi otot lurik & otot jantung.
-
Otot Tidak Bergaris ialah otot polos. Dimana otot polos ini dapat dibagi menjadi 2 tipe utama, yakni : otot polos unit tunggal/visceral & otot polos multi-unit.
Pada percobaan ini kita memakai otot polos pada lambung katak. Oleh alasannya adalah itu kita akan mengupas lebih lanjut tentang otot polos dengan-cara lebih mendalam & terperinci.
Otot polos terdapat pada alat-alat dlm badan, misalnya pada:
-
Dinding kanal pencernaan
-
Saluran-saluran pernapasan
-
Pembuluh darah
-
Saluran kencing & kelamin
Ciri-ciri Otot Polos
-
Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing & dibagian tengahnyamenggelembung.
-
Mempunyai satu inti sel.
-
Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
-
Bekerja diluar kesadaran, artinya tak dibawah pe tah otak, oleh lantaran ituotot polos disebut selaku otot tak sadar.
-
Terletak pada otot usus, otot susukan peredaran darah otot kanal kemih,dan lain lain.
Tipe-Tipe Otot Polos
- Otot Polos Multi-Unit
Tipe otot polos ini terdiri atas serabut otot polos tersendiri & terpisah. Tiap serabut bekerja tanpa tergantung pada serabut lain & kadang-kadang dipersyarafi oleh suatu ujung syaraf, seperti yg terjadi pada serabut otot rangka.
Selanjutnya, permukaan luar serabut ini, sepereti hal nya pada serabut otot rangka, ditutupi oleh lapisan tipis yg terdiri dr atas substansi seprti membran basal, yakni gabungan kolagen halus & glikoprotein yg menolong menyekat serabut-serabut yg terpisah satu sama lain. Sifat terpenting dr serabut otot polos muli-unit yaitu bahwa masing-masing serabut dapat berkontraksi dgn tak bergantung pada yg lain, & pengaturan nya utamanya di lakukan oleh sinyal syaraf.
Baca Juga :Sistem Organ
- Otot Polos Unit-Tunggal
Istilah “unit tunggal” bersifat membingungkan karena ungkapan ini tak memaksudkan suatu serabut otot tunggal. Justru, perumpamaan ini mengartikan kontraksi tolong-menolong selaku suatu unit tunggal. Serabut-serabut biasanya tersusun dlm bentuk lembaran atau berkas, & membrane sel nya berlekatan satu sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yg terbentuk dlm satu serabut otot dapat dijalarkan ke serabut berikut nya.
Morfologi Otot Polos
Otot polos dengan-cara anatomi berbeda dr otot rangka & otot jantung karena otot polos tak memperlihatkan citra serat-lintang. Otot ini memiliki aktin & miosin yg bergeser satu sama lain untuk menciptakan kontraksi. Akan tetapi, filamen-filamen itu tak tertata dlm susunan yg teratur, seperti pada otot rangka & jantung, sehingga tak memperlihatkan citra serat-lintang.
Otot polos pula mengandung tropomiosin, tetapi tampaknya tak memiliki troponin. Isoform aktin & miosin otot polos berlainan dgn yg terdapat pada otot rangka. Di dlm otot polos terdapat retikulum sarkoplasma, tetapi tak meningkat dgn baik. Secara umum, otot polos mempunyai sedikit mitokondria, & sangat bergantung pada proses glikolisis untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya.
- Proses Kontraksi Otot Polos
Otot polos mengandung filamen aktin & miosin,yang mau saling berinteraksi satu sama lain. Selanjutnya kontraksi diaktifkan oleh ion kalsium & adenosin trifosfat(ATP) & akan dipecah menjadi adenosin difosfat(ADP) untuk memperlihatkan energi bagi kontraksi. Otot polos tak mengandung troponin yg diharapkan dlm pengaturan kontraksi otot rangka.
Filamen miosin memiliki diameter dua kali lebih besar dibandingkan dengan filamen aktin. Dan filamen aktin lebih banyak sekitar 15 kali lebih banyak dr filamen miosin. Oleh lantaran itu kemungkinan terlihatnya filamen aktin dlm jumlah berlebihan pada suatu irisan otot polos pun meningkat & filamen miosin relative jarang bila dibandingkan dgn filamen aktin. Otot polos pun dapat berkontraksi dengan-cara efektif lebih dari duapertiga panjang regangannya.
Baca Juga :Gambar Ginjal
- Mekanisme “LATCH”
Mekanisme Latch adalah mempertahankan kontraksi yg lama pada otot polos selama beberapa jam dgn menggunakan sedikit energi. Selain itu diharapkan sedikit sinyal dr sumber hormonal. Otot polos pula memilki kemampuan untuk menjaga besar tekanan tanpa mempedulikan panjang serat otot dlm waktu beberapa detik atau beberapa menit saja.
Fenomena ini biasa disebut dgn stres-relaksasi & frustasi relaksasi balik. Disebut frustasi-relaksasi bila adanya kenaikan tekanan yg besar,dan otot polos akan menormalkan kembali tekanan tersebut nyaris pada nilai tekanan asalnya. Atau disebut tertekan-relaksasi balik bila tekanan akan menurun/rendah,dan otot polos akan menaikan tekanan pada nilai aslinya.
Potensial Membran & Potensial Aksi
- Potensial Membran
Nilai kuantitatif dr berpeluang membran pada otot polos bervariasi dr satu tipe polos ke tipe lainya,dan bergantung pada keadaan otot saat itu. Pada keadaan istirahat yg normal,potensial membrane biasanya kira-kira sekitar 50-60 milivolt.
- Potensial Aksi
Potensial aksi terdapat pada otot polos unit tunggal. Biasanya tak terjadi pada otot polos multi unit. Potensial agresi sendiri dibagi menjadi 2,yakni:
- memiliki potensi agresi paku: memiliki potensi agresi berupa paku,yang khas. Lamanya memiliki peluang aksi ini 10-50 milidetik. Potensial agresi ini dapat timbul lewat banyak cara,contohnya lewat rangsangan listrik,melalui kerja hormon kepada otot polos,dan sebagai hasil dr pembentukan impulsif dlm serat otot itu sendiri.
- memiliki peluang aksi citra plato: mulanya berpeluang aksi ini mirip dgn memiliki potensi agresi paku,tetapi selaku pengganti repolarisasi cepat pada membran serat saraf. Repolarisasi akan diperlambat selama beberapa ratus hingga seribu milidetik. Makna dr gambar plato yaitu bahwa ia mampu memperlihatkan perpanjangan waktu kontraksi yg terjadi pada kondisi tertentu.
- Potensial gelombang lambat (slow wave) dlm otot polos unit tunggal
Beberapa otot polos bersifat dapat terangsang sendiri,artinya berpeluang agresi dapat timbul dgn sendirinya tanpa rangsangan dr luar. Keadaan ini sering sekali dihubungkan dgn adanya irama gelombang lambat ,dasar memiliki potensi membran khususnya otot polos dinding usus atau lambung. Penyebab dr tejadinya irama gelombang lambat sendiri belum diketahui. Gelombang lambat itu sendiri tak dapat mengakibatkan kontraksi otot. Namun jikalau gelombang meningakat melebihi 35milivolt akan menyebabkan berpotensi aksi & mengakibatkan kontraksi otot.
Baca Juga :Struktur Otot
- Kontraksi Otot Polos Tanpa Potensial Aksi
Barangkali sedikitnya separuh dr kontraksi otot polos tak dicetuskan oleh berpeluang agresi,tetapi oleh karena aspek perangsang yg bersifat bukan berpeluang aksi. Faktor perangsang mencakup : aspek jaringan lokal & aneka macam macam hormon.
- Respons terhadap aspek jaringan lokal
Otot polos bersifat sangat kontraktil,yang bersifat sangat merespons cepat kepada pergeseran keadaan setempat dlm cairan interstisial sekirarnya. Dengan cara ini,metode pengatur umpan balik setempat yg sungguh kuat akan menertibkan aliran darah yg menuju ke daerah jaringan setempat. Beberapa faktor pengendali yg khas adalah sebagai berikut:
- Kekurangan oksigen dlm jaringan setempat,menyebabkan relaksasi otot polos. Dan lantaran itu memunculkan vasodilatasi.
- Kekurangan karbon dioksida akan menimbulkan vasodilatasi.
- Peningkatan fokus ion hydrogen pula akan memunculkan peningkatan vasodilatasi.
- Pengaruh hormon terhadap kontraksi otot polos
Kebanyakan hormon yg bersirkulasi dlm badan akan mempengaruhi kerja otot polos hingga derajat tertentu & beberapa diantaranya mempunyai pengaruh besar. Contohnya norepinefrin, epinefrin, asetilkolin, angiotensin, vasopressin, oksitosin, serotonin, & histamie. Suatu hormon mampu memunculkan kontraksi otot polos bila membran sel otot mengandung reseptor perangsang untuk hormone tertentu.
Struktur & fungsi otot polos di aneka macam potongan badan sungguh beragam.Otot polos dr setiap organ terang berlawanan dgn pada umumnya organ lain dlm beberapa hal: (1) ukuran fisik, (2) susunan untuk membentuk berkas atau lembaran, (3) respons terhadap aneka macam jenis rangsangan, (4) sifat persyarafan, (5) fungsi. Namun untuk tujuan penyederhanaan, pada umunya otot polos mampu dibagi menjadi dua tipe utama yakni: otot polos unitary (unit tunggal)/visceral smooth muscle & otot polos multi-unit (multi unit smooth muscle).
- <
br/>
- Otot Polos Unit Tunggal (Visceral)
Istilah “unit tunggal” bersifat membingungkan lantaran istilah ini tak memaksudkan suatu serabut otot tunggal. Justru inilah mengartikan berkontraksi tolong-menolong selaku suatu unit tunggal. Serabut-serabut biasanya tersusun dlm bentuk lembaran atau berkas, & membran selnya berlekatan satu sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yg terbentuk dlm satu serabut otot mampu dijalarkan ke serabut selanjutnya.
Baca Juga :Kingdom Plantae – Pengertian, Ciri, Reproduksi & Klasifikasi
Selain itu membrane sel dihubungkan oleh banyak taut rekah (gap junction) yg dapat dilalui ion-ion dengan-cara bebas dr satu sel otot ke sel otot berikutnya, sehingga memiliki peluang agresi atau aliran ion yg sederhana tanpa memiliki potensi aksi dapat berlangsung dr satu serabut ke serabut berikutnya & mengakibatkan serabut otot mampu berkontraksi bersama-sama.
Jenis otot polos ini dikenal pula selaku otot polos sinisital karena sifat antar kekerabatan sinisitalnya di antara serabut-serabut. Otot ini pula disebut otot polos visceral lantaran otot ini ditemukan pada dinding sebagian besar organ visera badan, tergolong usus, duktus biliaris, ureter, uterus, susukan empedu & banyak pembuluh darah.
Perangsangan terjadinya berpeluang agresi & kontraksi otot polos visceral bisa berasal dr :
- Peregangan : menimbulkan penurunan berpeluang membran & peningkatan frekuensi memiliki potensi aksi serta peningkatan tonus dengan-cara biasa .
- Efek Hormone : mengakibatkan kontraksi atau relaksasi otot melalui prosedur reseptor.
- Rangsangan Neurotransmitter dr sistem syaraf : dasar timbulnya memiliki potensi agresi terjadi pada otot polos itu sendiri tanpa adanya ekstrinsik stimulasi. Hal ini dikarenakan adanya ritme gelombang lambat (basic slow wave rhytm) yg timbul karena ketidakmantapan potensial membran. Slow wave itu sendiri bukan suatu potensial aksi. Apabila slow wave ini bisa mencapai nilai ambang (kira-kira 35 milivolt) maka timbul lah potensial agresi yg selanjutnya akan menyebar ke seluruh otot polos visceral yg akibatnya kemudian disusul dgn terjadinya kontraksi. Mengingat abjad slow wave seperti itu, slow wave sering disebut pula selaku gelombang pace maker.
Dan pada praktikum ini dilakukan percobaan terhadap kontraksi otot polos lambung katak yg tergolong salah satu teladan dr otot polos unit tunggal / visceral.
- Otot Polos Multi Unit
Permukaan luar serat ini ditutupi oleh lapisan tipis mirip membrane basal,yakni gabungan kolagen halus & fibrila glikoprotein yg membantu menyekat serat-serat terpisah satu dgn yg yang lain. Sifat yg terpenting dr otot polos ini yakni bahwa masing-masing serat mampu berkontraksi dengan-cara tak tergantung pada yg lain danhampirseluruhnya karena rangsangan saraf & sungguh sedikit oleh factor stimulasi dr localtissue serta pengaturannya khususnya dilaksanakan oleh sinyal saraf. Sifat perhiasan yang lain ialah otot ini jarang bahkan hampir tak menandakan kontraksi yg impulsif.
Baca Juga :Protista – Pengertian, Peranan, Klasifikasi, Struktur, Macam Dan Contohnya
Otot polos multi-unit tersusun atas unit-unit tersendiri tanpa jembatan penghubung (tidak membentuk sinsitium mirip pada otot visceral).Masing-masing serat bangkit sendiri, diinversi oleh single nerve ending mirip pada otot skelet (skeletal muscle fiber). Pada permukaan luar dr tiap serat otot ditutup oleh lapisan yg disebut basement membrane like substance, yg merupakan glukoprotein.
Otot jenis ini tak mampu dikendali dengan-cara volunter, tetapi memiliki banyak persamaan fungsional dgn otot rangka. Setiap sel otot polos multi-unit mempunyai ujung en passant serabut saraf, tetapi di otot polos visceral lebih minim sel mempunyai taut en passant, dgn eksitasi yg menyebar ke sel lain melalui taut celah. Selain itu, sel-sel ini berespons kepada hormon & materi lain yg terdapat di dlm sirkulasi. Pembuluh darah memiliki otot polos multiunit & visceral didindingnya.
Contoh dr otot polos multi-unit :
-
Otot Cilliary dr mata
-
Iris pada mata
-
Nictating membrane yg menutup mata dr beberapa binatang tingkat rendah
-
Piloerector muscle yg mengakibatkan berdirinya rambut.
-
Otot-otot polos dr pembuluh-pembuluh darah besar
Baca Juga :Inkubasi – Pengertian Dalam Bisnis, Alat, Teknik, Ruang Dan Perusahaannya
Demikian penjelasan artikel ihwal Otot Polos -Pengertian, Fungsi, Letak, Bentuk, Cara Kerja, Contoh mudah-mudahan bisa berguna bagi pembaca setia DosenPendidikan.Co.Id