wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Rumah budbahasa Sunda umumnya sering disebut imah panggung atau rumah panggung. Disebut imah panggung karena rumahnya yg dibuat dr materi-materi alam mirip batu, kayu, bambu, & ijuk atau ilalang.
Dulu, rumah-rumah di perkampungan tatar Sunda kebanyakan rumah panggung. Yang punya rumah permanen (dalam istilah Sunda disebut gedong) bisa dihitung jari. Sekarang sebaliknya, yg rumah panggung nyaris sudah tak ada. Kecuali di kampung-kampung budbahasa yg mempertahankan tradisi & budaya Sunda buhun atau di pasisian pisan.
Kaki-kaki rumah adab Sunda disebut kerikil tatapakan, yakni kerikil yg dipahat membentuk balok. Lantainya dr kayu papan atau palupuh dari bambu. Dari tanah ke lantai ada kolong, biasanya sering dimanfaatkan untuk kandang ayam, entog, meri (itik), atau soang (belibis).
Tihang atau tiangnya dr balok kayu (pasagian), dindingnya bilik yang yg dibuat dr anyaman bambu. Di antara tiang-tiang terdapat kayu palang yg disebut palang dada.
Jendela dapur jarang memakai beling, melainkan dr sarigsig kayu atau bambu. Sarigsig yaitu bilah kayu, bambu atau besi yg dipasang vertikal dgn jarak agak carang (jarang). Di dapur umumnya terdapat tungku dr tanah yg disebut hawu. Di atas hawu terdapat para daerah menyimpan kayu bakar.
Pintu depan maupun dapur umumnya dr kayu papan tanpa variasi atau dr triplek. Di depan pintu terdapat golodog yakni bangku yg menempel ke bangunan rumah.
Jendela depan memakai beling. Langit-langitnya dr bilik bambu. Suhunan atau atapnya dr injuk (ijuk), eurih (ilalang), atau hateup (kiray).
Ciri khas rumah budpekerti suku Sunda mampu dilihat dr bentuk suhunan atau atapnya. Nama & bentuk atap atau suhunan rumah Sunda buhun antara lain:
Dafar Isi
Daftar Isi
1. Julang Ngapak
Julak ngapak adalah atap rumah Sunda zaman dulu, suhunan penggalan sisi kiri & kananan agak melebar ke samping. Bagian suhunan yg melebar ke samping ini biasa disebut sorodoy.
Jika dilihat dr depan, bentuk suhunan julang ngapak bentuknya mirip sayap burung enggang yg sedang mengembang.
Secara bahasa, nama julang ngapak terdiri atas kata julang yg berarti burung enggang, & ngapak artinya melayang (sampai menjamah atau tentang). Julang ngapak mega artinya burung enggang melayang (menyentuh) awan.
2. Parahu Kumereb
Parahu kumereb yaitu suhunan rumah budpekerti Jawa Barat yg bentuknya mirip bahtera kumereb atawa nangkub (telungkup atau terbalik).
3. Suhunan Jolopong
Suhunan jolopong yaitu atap rumah etika sunda baheula yg bentuknya ngajolopong (memanjang). Suhunan jolopong sering disebut pula suhunan panjang atau gagajahan.
Kata jolopong sendiri artinya tertelentang (orang tinggi, dsb).
4. Badak Heuay
Badak heuay yakni bentuk atap rumah mirip saung tak memakai wuwung sambungan atap depan dgn belakang mirip badak sedang menguap atau membuka mulutnya.
Dalam bahasa Sunda, kata heuay artinya menguap. Secara bahasa, kata badak heuay artinya rino (sedang) menguap atau membuka mulut.
5. Tagog Anjing
Tagog anjing atau jogo anjing yakni bentuk suhunan rumah Jawa Barat yg ibarat dgn atap warak heuay, namun ada sambungan kebagian depan & sedikit turun. Disebut tagog anjing sebab bentuknya ngeluk (tekuk) mirip anjng sedang jongkok.
Kata tagog artinya sikap atau berjongkok. Secara bahasa, tagog anjing bermakna anjing berjongkok.
6. Capit Gunting
Capit gunting yakni bentuk atap bangunan rumah akhlak Sunda. Ujung atas atap serpihan depan & belakang memakai kayu atau bambu menyilang ke atas mirip gunting.
Baca juga: Falsafah atau Pandangan Hidup Orang Sunda
Demikianlah, gampang-mudahan bermanfaat.