wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Kecap rajekan artinya kata ulang, yakni kata yg disebut dua kali; baik sebagian, semua bentuk dasar, atau ditambah rarangkén (imbuhan). Proses pengulangan kata atau reduplikasi dlm bahasa Sunda disebut ngarajek.
Berdasarkan bagian kata yg diulang, kecap rajekan dibagi menjadi berbagai jenis. Yaitu dwipurwa, dwimadya, dwilingga (dwimurni & dwireka), & trilingga.
Daftar Isi
Pengertian Kecap Rajekan Dwimadya
Pada artikel sebelumnya telah dibahas arti & contoh kecap rajekan dwipurwa. Sekarang, simkuringakan menerangkan pengertian & teladan kecap rajekan dwimadya.
Dwimadya terdiri atas kata dwi & madya. Dwi artinya dua, madya artinya tengah. Arti kecap rajekan dwimadya yaitu kata yg diulang atau disebut dua kali suku kata penggalan tengah dr bentuk dasarnya.
Yang dimaksud dgn bentuk dasar di sini yakni kata sebelum dirajek. Bentuk morfemnya mampu morfem dasar bebas (kata dasar), kecap salancar, maupun kecap rundayan.
Contoh Kecap Rajekan Dwimadya
Kata ulang dwi madya memiliki beberapa arti. Makara walaupun sama-sama direduplikasi suku kata tengahnya, tetapi artinya beragam. Berikut ini misalnya.
Sepanjang/ selama
Sapeupeuting = sepanjang malam
Sasusubuh = sepanjang subuh
Sajajalan = sepanjang jalan
Setiap
Sapopoé = setiap hari/ sehari-hari
Menunjukkan waktu tertentu
Pasosoré = sore-sore
Pabeubeurang = siang-siang
Aktifitas saling (berbalas-akibat)
Paduduaan = berdua-duaan
Pagegéyé = duduk berdekat-dekatan
Patetéré = nama silsilah keluarga ke kerabat tiri
Tidak terhingga
Sababaraha = berapa pun
Sakukumaha = sebanyak apapun
Kecap panganteur (hampir akan…)
Sajigjigeun indit = hampir akan pergi
Sabekbekeun neunggeul = hampir akan memukul
Sadugdugeun saré = hampir akan tidur
Saamameun ngahuap = hampir akan makan
Sagokgokeun papanggih = hampir akan bertemu
Sajlengjlengeun luncat = hampir akan loncat
Baca juga: Contoh Kecap Panganteur
Alat
Pangbuburung = uang untuk ganti rugi sebab batal transaksi
Pangbibita = iming-iming
Keadaan
Cararapé = sedang dlm kondisi lelah
Teu hararayang = tak ingin sedikit pun
Kararasep = ganteng-tampan (jamak)
Tidak semua kata dlm bahasa Sunda dapat direduplikasi menjadi kata ulang dwimadya. Kata yg mutlak tak bisa dirajek jadi dwi madya merupakan kata dasar atau turunan yg terdiri atas satu & dua suku kata.
Demikianlah, mudah-mudahan berfaedah.