11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (Pembahasan Lengkap) – Akuntansi merupakan fasilitas alat hitung menghitung yang ialah sumber isu dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan. Agar berita akuntansi bisa berfaedah bagi manajer ataupun pemilik usaha, maka informasi mesti disusun dalam bentuk yang cocok dengan standar akuntansi keuangan.
Daftar Isi
- 11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (Pembahasan Lengkap)
- Pengertian Prinsip Akuntansi
- Pengertian Akuntansi
- 11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
- 1. Historical Cost Principle atau Prinsip Biaya Historis
- 2. Revenue Recognition Principle atau Prinsip Pengakuan Pendapatan
- 3. Matching Principle atau Prinsip Mempertemukan
- 4. Consistency Principle atau Prinsip Konsistensi
- 5. Full Disclosure Principle atau Prinsip Pengungkapan Lengkap
- 6. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)
- 7. Prinsip Materialitas
- 9. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
- 10. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
- 11. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum Versi APB ( Accounting Principle Board)
Daftar Isi
11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (Pembahasan Lengkap)
Maka dari itu diharapkan pengetahuan tentang prinsip dasar yang mendasari seluruh keuangan dalam akuntansi.
Pengertian Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi yaitu sebuah tata cara, atau mekanisme, serta tata cara dalam melaksanakan suatu pencatatan transaksi keuangan. Yang mana apda prinsip akuntansi ini diperlukan semoga dapat menciptakan suatu laporan keuangan yang relevan dan gampang untuk dimengerti oleh siapa pun. Sebelum kita membicarakan lebih jauh mengenai prinsip akuntansi, alangkah baiknya kita mengenal apalagi dahulu tentang apa yang disebut dengan akuntansi.
Pengertian Akuntansi
Secara biasa pengertian dari akuntansi yakni sebuah langkah-langkah dalam mencatat, menggolongkan, serta mengolah transaksi yang ada keterkaitannya dengan keuangan. Dari hal ini dibutuhkan supaya dapay menghidangkan sebuah info atau data yang dapat dijadikan selaku bahan dasar pendapatoleh pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan.
Untuk mampu menghasilkan pembukuan keuangan yang akurat dan mampu diterima secara biasa maka laporan semestinya disusun sesuai dengan proses akuntansi dan berdasarkan pada prinsip akuntansi.
11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
Terdapat pula prinsip dasar akuntansi, yang manakami akan menjelaskan sebelas prinsip yang digunakan untuk mencatat transaksi. sebelas prinsip dasar tersebut antara lain:
1. Historical Cost Principle atau Prinsip Biaya Historis
Pada prinsip biaya histori ini mengharapkan dalam penggunaan harga perolehan untukmencatat aktiva, hutang, ongkos dan modal. Misalnya mirip, ketika kita akan berbelanja sebuah gadget, kita akan ditawari harga Rp 5.000.000, setalah melakukan negosiasi maka jatuhlah harga gadget ini menjadi Rp 4.900.000. Dalam kondisi tersebut maka pencatatan kita yang muncul yakni angka Rp 4.900.000.
2. Revenue Recognition Principle atau Prinsip Pengakuan Pendapatan
Menjadi duduk perkara yang sangat penting untuk perusahaan mengeani kapan pendapatan sudah diakui. Pendapatan bisa dikatakan terrealisasi jikalau pada sebuah produk sudah dipertukarkan dengan kas serta diakui dikala penjualan. Dasar yang dipakai dalam mengukur besarnya pendapatan yakni dari jumlah kas atru ekuivalennya yang diterima dari hasil transaksi pemasaran. Harga jual yaitu sebuah pengukuran objektif kepada jumlah pemasukan yang diakui.
3. Matching Principle atau Prinsip Mempertemukan
Maksud dari Matching Principle yakni dengan mempertemukan ongkos serta hasil dari pendapatan yang timbul sebab ongkos yang telah dikeluarkan. Prinsip tersebut dipakai dalam menentukan besarnya penghasilan higienis dari setiap periodenya. Pada lazimnya prinsip ini dipakai pada ketika pengerjaan jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini sehingga mewajibkan kita untuk mengkalkulasikan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan dan berapa banyak pemasukan yang akan ditemukan.
4. Consistency Principle atau Prinsip Konsistensi
Supaya pembukuan keuangan mampu kita bandingkan dari tahun ke tahun, maka sistem serta mekanisme yang kita pakai pada proses akuntansi perlu diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga jika nantinya da perbedaan, maka kita mampu segera untuk mengetahuinya bahwa perbedaan tersebut bukanlah selisih balasan dari penggunaan tata cara yang berlainan. Bukan memiliki arti konsistensi diartikan sebagai larangan untuk mengubah tata cara, tetapi masih ada kemungkinan guna melakukan perubahan metode yang sudah digunakan.
5. Full Disclosure Principle atau Prinsip Pengungkapan Lengkap
Prinsip Pengungkapan Lengkap yskni prinsip yang menyajikan suatu informasi yang lengkap pada alam sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sungguh diharapkan karena hanya melalui laporan keuanganlah kita mampu mengetahui kondisi dari suatu perusahaan serta untuk mengambil suatu keputusan dari perusahaan tersebut. Apabila isu yang disajikan tersebut tidak lengkap, maka hal ini mampu menyesatkan pemakainya.
6. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)
Prinsip kesinambungan usaha ialah sebuah perinsip menilai bahwa sebuah entitas usaha akan beroperasi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Sebab memang tidak ada seuatu perusahaan yang menginginkan usahanya berhenti di tengah jalan, kecuali jikalau terjadi sebuah insiden tertentu seperti petaka.
7. Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas adalah salah satu prinsip yang mengakui perihal adanya pengukuran serta pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai yang artinya bernilai nominal serta mampu dijual. Apabila tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.
8. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)
Prinsip satuan moneter yairu sebauh prinsip yang mencatat transaksi keuangan dan mesti dinyatakan dalam bentuk mata duit tanpa melibatkan aspek-aspek non kuantitatif. Contoh dari aspek non kuantitatif ini adalah mirip prestasi, taktik usaha, mutu, kinerja, dan lain-lian. Faktor-faktor ini tidak termasuk di satuan moneter alasannya tidak dapat dinilai maupun dilaporkan dalam bentuk uang.
Sehingga prinsip moneter ini menekankan pada pencatatan yang terbatas terhdap segala sesuatu yang dapat diukur serta dinilai dengan satuan uang
9. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
Prinsip era akuntansi atau yang dikenal dengan prinsip kala waktu. Arti dari prinsip masa waktu ini yakni evaluasi serta pelaporan keuangan entitas perjuangan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu. Prinsip ini maksudnya agar daat menghasilkan info keuangan yang terukur.
10. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip entitas ekonomi atau yang diketahui juga dengan prinsip kesatuan entitas. Prinsip ini mengakui konsep kesatuan perjuangan suatu perusahaan. Artinya adalah bahwa suatu perusahaan merupakan satu kesatuan perjuangan atau ekonomi yang bangun sendiri dan terpisah dengan pemilik eksklusif atau entitas ekonomi lainnya. Arti dari berdiri sendiri dan terpisah yaitu pada hal aset atau kekayaan dari suatu perusahaan. Kaprikornus akuntansi menuntut untuk adanya sebuah pemisahan aset pada perusahaan dengan kekayaan langsung pemilik perusahaan. Seluruh pencatatan dari semua transaksi keuangan yang terjadi tidak boleh diaduk dengan pencatatan perusahaan yang mencatatkan eksklusif pemilik
11. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum Versi APB ( Accounting Principle Board)
Prinsip akuntansi dalam versi ini terdiri atas landasan konseptual seperti pada serangka konseptual model FASB serta PABU yang disebut dalam landasan operasional maupun praktik yang terdiri atas prinsip mendasar, prinsip operasi lazim, serta prinsip terinci.
Demikian ulasan kita kali ini tentang 11 Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (Pembahasan Lengkap), semoga mampu menolong sahabat-sahabat dalam mencari berita dan rujukan. Terimakasih 🙂