7 Macam Bentuk Gunung dan 7 Tipe Gunung Api – Gunung ialah bentuk permukaan bumi yang menjulang sungguh tinggi keatas dan memiliki lereng, puncak dan kaki gunung. Dan disni saya akan membicarakan secara lengkap bagaimana sebuah gunung mempunya bentuk dan tipe nya sendiri.
Daftar Isi
7 Macam Bentuk Gunung dan 7 Tipe Gunung Api
Jenis gunung berapi. Indonesia ialah salah satu negara yang sudah memasuki ring of fire. Artinya, ada sejumlah gunung berapi yang masih aktif. Bahkan dalam sejarahnya, salah satu gunung di Indonesia pernah dilaporkan pernah meletus sungguh dahsyat, dengan debu letusannya menutupi langit Eropa selama berbulan-bulan.
Baru-baru ini, Gunung Anak Krakatau, Gunung Semeru, serta Gunung Merapi telah memberikan aksinya sehingga hal ini memaksa penduduk di sekitarnya untuk mengungsi serta menjauhi dari jajaran abu vulkanik. Namun tahukah Anda bahwa pegunungan di Indonesia dan dunia memiliki tipe yang berlainan-beda?
Mari kita bahas bentuk gunung apalagi dahulu.
7 Macam Bentuk Gunung
Kebanyakan orang niscaya mengira gunung berapi itu berbentuk kerucut. Asumsi ini benar, gunung berapi di dunia rata-rata berbentuk kerucut. Namun satu hal yang mesti Anda pahami, tidak semua gunung berapi berupa kerucut. Ada gunung berapi yang bentuknya selain kerucut. Biasanya jenis gunung api menurut tipe mempunyai bentuk yang dibedakan menjadi 3, yakni gunungapi Strato, gunung api Maar serta gunung api perisai. Apa bedanya?
1. Gunung Api Strato atau Kerucut
Kebanyakan gunung berapi didunia merupakan gunung api kerucut. Kerucut ini terbentuk alasannya terbentuknya materi dari letusan gunung berapi yang ialah dari adonan antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Lelehan yang keluar dari gunung ini mengakibatkan lerengnya dipenuhi batuan beku yang berlapis. Contohnya adalah gunung berapi di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara serta di Maluku yang termasuk dalam gunung berapi kerucut.
2. Gunung Api Maar
Terbentuknya Gunung api maar alasannya terdaat letusan eksplosif dari dapur magma yang relative kecil atau dangkal. Gunung berapi ini terlihat seperti danau kering. Ciri utama dari gunung berapi Maar yakni mempunyai kawah berupa corong. Contoh adalah seperti Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu yang ada di Indonesia.
3. Gunung Api Perisai
Terbentuknya Gunung api perisai sebab tedapat magma yang keluar dari dapur magma yang bersifat cair. Erupsi gunung berapi ini tidak akan meledak mirip kedua gunung api di atas sebab memiliki tekanan gas yang rendah. Sedangkan lava cair berasal dari ruang magma dangkal dan magma cair. Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentu perisai. Contoh dari gunung api perisai ialah Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat.
4. Gunung Api Rekahan
Gunung api retak merupakan gunung berapi yang memiliki jenis retakan berbentukretakan panjang di permukaan bumi. Magma keluar lewat celah-celah ini. Retakan ini menciptakan lapisan basal yang tebal dan luas. Gunung berapi tipe pecah ini dapat ditemukan di daerah barat bahari Amerika Serikat dan India.
5. Gunung Api Kaldera
Gunung Api Kaldera yaitu daerah berupa bundar yang membentang rendah di atas tanah. Daerah ini terbentuk saat tanah ambruk balasan letusan eksplosif.
6. Gunung Api kubah
Gunung Api Kubah berasal dari lahar kental yang mengandung kadar asam yang muncul ketika letusan. Lava ini lalu mengisi kudapan kawah di puncak gunung. Contoh gunung berapi berkubah, yakni di Sierra Nevada.
7. Gunung Api Campuran
Terbentuk dari variasi aliran lava dan material piroklastik dikala terjadi letusan eksplosif. Lapisan lahar lalu bercampur dengan bahan piroklastik yang membeku kemudian terakumulasi menjadi lapisan baru.
7 Tipe Gunung Api
Letusan gunung berapi sering kali menyebabkan balasan yang fatal dengan kerusakan yang parah dan banyak mengkonsumsi korban jiwa, namun kadang kala juga tidak menimbulkan kerusakan yang mempunyai arti dan tidak menyebabkan korban jiwa. Ini bisa jadi alasannya berbagai aspek. Selain besar kecilnya letusan, bisa juga disebabkan oleh jenis letusannya. Terkadang kita memperoleh gunung berapi yang meletus namun meletus dengan cara berbeda. Letusan atau erupsi dari gunung api memang berlainan – beda dan mampu diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis atau jenis letusan gunung berapi antara lain:
1. Stromboli
Tipe ini disebabkan tedapat suatu tekanan erupsi yang tidak terlalu besar lengan berkuasa tetapi berlangsung lama, hal ini dikarenankan adanya magma yang cair, tekanan gasnya yang sedang serta letak dapur magmanya dangkal. Contohnya ialah gunung berapi Tromboli di Kepulauan Lipan, yang meletus dalam waktu kurang lebih 12 menit. Kaprikornus setiap 12 menit sekali lahar akan mendidih dan lalu meletus. Material yang dilepaskan dari letusan ini berbentukbom, lipar, dan abu vulkanik. Ada juga pegunungan di Indonesia yang mengalami letusan stromboi jenis ini yakni Gunung Raung. Sedangkan acuan lainnya adalah Gunung Vesisvius di Italia.
2. Hawaii
Ciri dari tipe ini ialah daya erupsinya yang lemah, diantaranya dikarenakan lavanya cair, tekanan gasnya rendah ditambah lagi dengan dapur magmanya dangkal. Bentuk gunung apinya perisai. Skala letusan jenis Hawaii relatif kecil namun intensitasnya tinggi. Mengapa jenis letusan ini disebut jenis Hawaiian? Hal ini dikarenakan banyak gunung di Hawaii yang mengalami letusan jenis ini, seperti Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea yang begitu tinggi di Hawai.
3. Vulkano Lemah
Ciri dari tipe ini ialah tekanan gasnya sedang, serta dapur magma tidak terlampau dalam. Contohnya yakni mirip letusan Gunung Bromo serta Semerudi jawa Timur.
4. Vulkano Kuat
Ciri dari tipe ini adalah tekanan gasnya tinggi, alasannya adalah dapur magmanya juga lebih dalam. Contoh dari tipe ini yakni letusan Gunung Etna di Italia.
5. Tipe Merapi
Ciri dari tipe ini yaiti memiliki sifat lava yang cair kental serta tekanan gas agak rendah. Lava itu dikeluarkan lewat pipa kepun yang sangat lambat sehingga hal ini menciptakan beku dan menjadi sumbat lava. Sumbatan di mulut kawah yang terangkat dan pecah kesannya terlempar keluar. Material – material ini akan menuruni lereng gunung menjadi ladu atau gloedlawine. Tak hanya menghasilkan material itu saja, letusan dari jenis ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Jenis letusan Merapi tergolong jenis yang berbahaya bagi masyarakat sekitar gunung. Jenis yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) ini banyak menyantap korban jiwa.
6. Tipe Peleess
Ciri dari tipe ini yaitu erupsinya yang sangat eksplosif sebab magmanya sangat kental, tekanan gas tinggi, ditambah lagi dengan dapur magma yang dalam. Jika penyumbatan di kawah gunung tidak terlalu besar lengan berkuasa, gunung itu akan meletus. Contoh yakni mirip Gunung Pelee di Amerika Tengah.
7. St Vincent
Tipe ini memiliki ciri letusannya tidak terlampau besar lengan berkuasa. Magmanya yang sangat kental, ditambah lagi dengan dapur magmanya dangkal sehingga tekanan gasnya menjadi sedang. Contoh dari gunung tipe ini yaitu St Vincent yang ada dikepulauan Antiles serta Gunung Kelud di Indonesia.
Bahanyang dikeluarkan dari gunung api diantaranya yaitu:
- Eflata atau material padat yang terdiri dari bom (Eflata yang mempunyai ukuran besar) serta berbentuk lapili (Eflata yang mempunyai ukuran kecil, mirip watu, pasir dan abu).
- Lava serta lahar, yang ber material cair.
- Eksalasi (gas) yang mempunyai betuk nitrogen welirang yang mana disebut juga dengan solfatar, uap air yang disebut juga dengan fumarol serta gas asam yang disebut dengan moffet.
Itulah klarifikasi diatas tentang 7 Macam Bentuk Gunung dan 7 Tipe Gunung Api yang mampu anda simak, supaya artikel diatas bisa berfaedah dan lihat juga postingan-artikel yang lain. Terimakasih.