Kebanyakan entrepreneur lebih terpesona pada inspirasi-pandangan baru bisnis mereka dan menganggap manajemen keuangan ialah hal yang akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berpikir jikalau bisnis elok, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika perjuangan untung, maka duit akan mengalir begitu saja.
Anggapan tersebut ada benarnya, tetapi mampu menyesatkan. Memang benar, sumber kas usaha ialah penjualan dan keuntungan. Namun bisnis tidak sekedar bagaimana menghasilkan duit, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya.
Manajemen keuangan bukan sekedar bagaimana memanajemen uang kas. Tapi lebih dari itu, administrasi keuangan ialah bagaimana anda mengurus kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan mempergunakan sumber-sumber modal untuk membiayai perjuangan. Meski sederhana, usahawan kecil dan menengah pun perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan. Berikut beberapa dasar manajemen keuangan bagi UKM.
1. Pisahkan duit eksklusif dan usaha.
Kesalahan paling umum yang dikerjakan pebisnis UKM dalam mengurus keuangan adalah mencampur duit usaha dengan duit pribadi. Mungkin karena usaha masih kecil, anda berpikir tidak persoalan kalau mencampur duit usaha dengan duit langsung. Namun yang kebanyakan terjadi, anda susah membedakan pengeluaran eksklusif dan perjuangan. Walhasil, keperluan pribadi bertahap menggerogoti saldo duit perjuangan. Pisahkan duit secara fisik. Jika perlu siapkan dua kotak atau amplop atau dompet penyimpanan uang yang berlawanan. Lebih baik lagi, bila anda memakai jasa perbankan. Buka rekening yang khusus dipakai untuk bisnis. Dan yang paling penting, bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan ini.
2. Rencanakan penggunaan duit.
Bahkan ketika anda memiliki modal lebih banyak dari yang anda kira, anda tetap mesti mempersiapkan penggunaan duit anda sebaik mungkin. Jangan hambur-hamburkan uang meski saldo kas anda tampaknya berlebihan. Tanpa perencanaan yang matang, secepatnya saja anda akan menemukan diri anda dalam keadaan kekurangan dana. Sesuaikan planning pengeluaran dengan target-target pemasaran dan penerimaan kas. Urungkan rencana-planning belanja modal kalau tidak menunjukkan manfaat dalam memajukan penjualan atau menurunkan biaya-biaya. Lakukan evaluasi “cost and benefit” atau “untung rugi” untuk meyakinkan bahwa penggunaan duit anda tidak bakal tidak berguna dan memperlihatkan return yang menguntungkan.
3. Buat buku catatan keuangan.
Bisnis tidak cukup dikontrol berdasarkan ingatan, melainkan dengan catatan yang lengkap. Minimal anda wajib memiliki buku kas yang mencatat keluar masuknya duit. Lalu cocokkan saban hari saldo uang dengan catatan anda. Ini untuk mengendalikan kemudian lintas uang dan menentukan tidak ada uang yang terselip. Selanjutnya optimalkan kesanggupan manajemen anda untuk mencatat penjualan dan ongkos-biaya. Tidak kalah penting, anda juga mesti mencatat saldo-saldo hutang piutang, persediaan dan aset-aset tetap anda. Jika bisa, gunakan tata cara komputer untuk memudahkan proses pencatatan. Dan alangkah lebih baik lagi jika anda bisa menerapkan tata cara akuntansi yang mencukupi.
4. Hitung keuntungan dengan benar.
Tugas anda selaku usahawan yakni menciptakan keuntungan, namun tahukah anda berapa laba yang telah anda peroleh? Menghitung keuntungan dengan sempurna sama pentingnya dengan menciptakan laba itu sendiri. Bagian yang paling kritikal dalam menghitung laba adalah mengkalkulasikan ongkos-biaya. Sebagian besar ongkos mampu dikenali karena melibatkan pembayaran duit tunai. Sebagian lainnya tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di periode mendatang, mirip pajak dan bunga tunjangan.
5. Putar arus kas lebih cepat.
Jangan cuma berpusat pada keuntungan. Manajemen keuangan meliputi juga bagaimana anda mengurus hutang, piutang dan persediaan barang barang jualan. Banyak usaha mengalami kesusahan kas meski catatan akuntansi mereka memperlihatkan angka berwarna biru. Perhatikan bagaimana anda memutar kas. Putaran kas anda melambat jikalau termin pemasaran kredit anda lebih usang dibandingkan dengan kulakannya, atau jika anda harus menyimpan persediaan barang barang jualan. Anda mesti mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit anda. Anda juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa semoga tetap mampu memenuhi order tetapi tanpa menambah beban keuangan.
6. Awasi harta, hutang dan modal.
Secara terpola, anda perlu memeriksa persediaan di gudang dan memutuskan semuanya dalam kondisi lengkap dan baik. Namun sebelum anda mampu melakukan itu, anda perlu mempunyai administrasi yang mencukupi untuk mengatur semua itu. Hal yang sama perlu anda lakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-tagihan dari suplier. Anda tidak inginada tagihan yang macet atau kedobelan mengeluarkan uang kepada suplier gara-gara catatan anda acak-acakan. Jika anda tidak bisa melakukan semua itu sendiri, anda mampu memberdayakan bab keuangan dan memutuskan mekanisme keuangan yang cukup untuk memutuskan bahwa harta kekayaan usaha anda selalu terjaga dengan baik.
7. Sisihkan keuntungan untuk pengembangan perjuangan.
Anda berhak untuk menikmati laba dari bisnis anda, namun itu bukan bermakna anda boleh menghabiskannya begitu saja. Anda tetap mesti menyisihkan sebagian laba untuk pengembangan perjuangan. Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelancaran hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang-bidang yang menguntungkan.
Semakin besar dan luas bidang perjuangan, semakin kompleks pengelolaan keuangan sebuah perjuangan. Ketika usaha anda melibatkan kreditor dan penanam modal, maka makin tinggi permintaan untuk memiliki tata cara pencatatan keuangan yang baik. Keberhasilan bisnis anda tidak cuma diputuskan oleh kemampuan anda memasarkan, melainkan juga mengatur keuangan. Semoga tujuh kiat dasar manajemen keuangan sederhana ini berguna dan mampu anda terapkan untuk membantu bisnis anda.
Sumber : Manajemen Keuangan UKM