7 Ciri-Ciri Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan dan Contohnya

Di antara makhluk hidup, insan mempunyai derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yg berasal dr akal budinya. Kemampuan itu tak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan & flora). Sifat keingintahuan manusia yakni ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yg ada di lingkungan sekitarnya.


Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yg dihadapinya. Seiring dgn pertumbuhan zaman, sifat keingintahuan insan makin meningkat .

Hal itu dikerjakan dgn cara mempelajari, menyelenggarakan observasi & penyelidikan untuk memperbesar pengetahuan & keterampilannya ihwal makhluk hidup seperti insan, binatang, & flora serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan yg mempelajari ihwal makhluk hidup disebut biologi atau ilmu hayat.

Sebagai ilmu wawasan, biologi lahir dr suatu rangkaian aktivitas akal manusia yg disusun dengan-cara sistematis. Semua yg dinamakan ilmu wawasan senantiasa memiliki syarat-syarat atau ciri atau karakteristik tertentu. sifat & ciri ilmu tersebut yakni memiliki objek kajian, mempunyai metode, bersifat sistematis, bersifat universal, bersifat objektif, bersifat analitis, & bersifat verifikatif.
 Kemampuan itu tak dimiliki makhluk hidup lain  7 Ciri-Ciri Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan & Contohnya

Berikut ini kenali dr sifat & ciri dr ilmu wawasan atau ilmu yg dihasilkan oleh manusia, dlm hal ini ilmu biologi.
1. Memiliki Objek Kajian
Setiap ilmu umumnya menghalangi diri pada segi kajian tertentu. Misalnya matematika mengkaji pada objek angka-angka, fisika pada objek benda-benda fisik, kimia berbentukzat-zat penyusun & reaksi yg terjadi, & biologi memfokuskan pada objek makhluk hidup yg ada maupun yg pernah ada di dunia ini. Mengapa setiap ilmu menghalangi diri pada objek kajian tertentu? Coba bahas bersama temanmu!

Berkembangnya ilmu wawasan tak mampu terjadi dengan-cara kebetulan ataupun asal-asalan, melainkan mengikuti metode tertentu. Dalam mempelajari obyek kajian biologi dipakai metode ilmiah untuk memperoleh kebenaran. Metode ini telah dibakukan semoga dapat digunakan & dikerjakan oleh semua orang. Ilmu yg dikembangkan dgn memakai metode ini kebenarannya diakui dengan-cara ilmiah.

3. Bersifat Sistematis
Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yg sederhana menuju yg lebih kompleks. Konsep yg mendasari harus mengandung relasi sedemikian rupa yg saling mendukung & bukan saling bertentangan. Contohnya, dlm biologi disuguhkan desain sel, jaringan organ, metode organ & individu yg memperlihatkan adanya hierarki relasi yg saling memperkuat objek kajian. Inilah yg dinamakan tersusun dengan-cara sistematis.

4. Bersifat Universal
Kebenaran yg disuguhkan dlm ilmu wawasan mesti berlaku dengan-cara lazim. Dalam biologi, aturan-aturan atau kaidah ilmu yg ada pula berlaku dengan-cara umum. Misalnya, kaidah ihwal reproduksi reproduksi generatif merupakan cara reproduksi organisme yg mesti didahului dgn peleburan dua sel (gamet jantan & betina). Ini berlaku pada semua jenis organisme.

5. Bersifat Objektif
Pernyataan dlm suatu ilmu wawasan mesti bersifat jujur, yakni menggambarkan keadaan apa adanya, mengandung data atau keterangan yg bergotong-royong, bebas dr dugaan, kesenjangan, atau kepentingan pribadi. Bila ilmu tak bersifat objektif maka akan sukar berkembang, apalagi untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran umat insan.

6. Bersifat Analitis
Kajian dr suatu ilmu akan menuju hal-hal yg lebih khusus seperti penggalan, sifat, peranan & berbagai relasi. Untuk memahami hal yg bersifat khusus perlu pengkajian dengan-cara khusus pula, sehingga terdapat antar relasi kepingan yg dikaji sebagai hasil analisa. Oleh sebab itu, suatu ilmu akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dgn kajian yg lebih khusus. Contohnya biologi mempunyai cabang zoologi, botani, fisiologi, anatomi, genetika, & embriologi.

7. Bersifat Verifikatif
Kebenaran dlm sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak namun bersifat terbuka atau verifikatif yg pula diketahui dgn kebenaran ilmiah. Artinya, sesuatu yg semula dianggap benar suatu saat mungkin menjadi salah bila didapatkan bukti-bukti baru yg menentang kebenaran sebelumnya.