Ternak Ayam Bangkok – Setiap tahunnya, penjualan ayam senantiasa stabil dikarenakan seruan konsumen yg sangat banyak. Itulah kenapa di zaman sekarang ini banyak orang yg melaksanakan ternak ayam & ada banyak jenis ayam yg diternakkan oleh orang di Indonesia.
Salah satunya adalah ternak ayam bangkok yg senantiasa disenangi oleh penduduk Indonesia. Ayam bangkok yakni salah satu ayam dgn tubuh yg cukup kekar kalau dibandingkan dgn ayam kampung.
Bentuk kepalanya yg mirip buah pinang serta paruh yg panjang di serpihan atasnya menjadi salah satu ciri dr ayam bangkok. Keunikan dr ayam bangkok inilah yg menciptakan orang kepincut untuk usaha ternak ayam bangkok.
Daftar Isi
Analisa Modal Usaha
Sebelum para usahawan melaksanakan perjuangan ternak ayam bangkok, tentunya harus merencanakan terlebih dulu beberapa hal.
Tidak mungkin rasanya kalau usaha ayam mirip ini tak mengeluarkan modal serta beberapa hal yang lain. Untuk itu, berikut adalah beberapa evaluasi perjuangan ternak ayam bangkok yg mesti diketahui.
1. Perencanaan Usaha
Dalam menjalankan perjuangan bisnis, tentu ada perencanaannya terlebih dulu. Perencanaan yg mesti dipikirkan yaitu terkait dgn pemasaran produk, konsumen, serta peralatan apa saja yg harus disiapkan. Untuk pemasaran produk mampu dilakukan ke pasar, rumah makan, bahkan hingga ke swalayan atau supermarket terdekat.
Konsumen dr ayam bangkok sendiri sudah terang mampu berasal dr mana saja. Untuk yg sudah terperinci memerlukan ayam bangkok untuk dimakan adalah rumah makan & usaha kuliner rumahan yg menyuguhkan menu olahan ayam. Sedangkan untuk peralatan yg disiapkan akan disampaikan pada poin di bawah.
Baca Juga: Ternak Ayam Joper
2. Biaya Investasi
Menjalankan bisnis ternak ayam bangkok tentunya harus mengeluarkan ongkos yg tak seberapa. Jika dijumlahkan, total biaya investasi yg harus para pebisnis keluarkan yaitu sekitar Rp. 11.000.000.
Biaya tersebut digunakan untuk pengerjaan sangkar ayam serta pengadaannya yg menelan ongkos sekitar Rp. 5.000.000.
Biaya untuk berbelanja peralatan mirip ayakan, terpal, timba, selang, timbangan, daerah makan & minum ayam pula menelan ongkos cukup tinggi.
Biaya yg diperlukan untuk berbelanja semua yg tadi disebutkan meraih Rp. 290.0000. Ada ongkos lagi yg dipakai untuk membeli mesin giling pakan & peralatan lain yg biayanya meraih Rp. 2.000.000.
3. Biaya Tetap
Setiap perjuangan pasti ada biaya tetap yg dikurangi dr modal investasi yg dikeluarkan. Biaya tetap tersebut berupa pembuatan sangkar & pengadaan bibit ayam yg ditotal untuk satu ekor ayam meraih Rp. 83.000. Belum lagi ditambah dgn peralatan lain yg dikeluarkan untuk satu ekornya ialah sekitar Rp. 100.000.
Bagi para pebisnis yg menyewa lahan untuk usaha ayam, ada pula ongkos tetap yg dikurangi untuk satu ekornya yaitu sekitar Rp. 43.000. Para pebisnis yg menggunakan jasa karyawan untuk mengelola ternak ayam bangkok, pula mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp. 1.750.0000. Untuk itu, biaya total yg dikeluarkan mencapai Rp. 2.000.000.
4. Biaya Variabel
Ada beberapa ongkos yg dikurangi sebagai ongkos variabel yg mana digunakan untuk ongkos listrik, pakan, & lain-lain. Biaya variabel bisa dijabarkan untuk membeli pakan & minuman satu bulan sebanyak Rp. 6.000.000. Belum lagi untuk ongkos pakan tambahan, vaksin, air, & listrik kawasan peternakan.
Biaya air & listrik yg digunakan selama satu bulan meraih biaya Rp. 900.000. Bahan bakar untuk memuat ayam untuk dijual pada pedagang pula masuk ke dlm ongkos variabel yg mana menelan biaya Rp. 750.000. Dari beberapa yg sudah disebutkan, total biaya variabel yg ditemukan yaitu Rp. 9.600.000.
5. Biaya Operasional
Untuk biaya operasional bisa dihitung dr ongkos tetap dijumlahkan dgn biaya variabel yg mana dua ongkos sudah disebutkan di atas.
Biaya tetapnya kalau diambil dr acuan di atas yakni Rp. 2.000.000 & untuk biaya variabel adalah Rp. 9.600.000. Jika dijumlahkan, maka ongkos operasional dr teladan di atas yaitu Rp. 11.600.000.
6. Pendapatan Dan Keuntungan
Usaha ternak ayam bangkok mendapatkan keuntungan yg cukup menjanjikan jika dihitung. Ayam bangkok bisa dijual per ekor dgn harga Rp. 80.000.
Apabila ada 6 ekor ayam yg siap untuk dijual per harinya maka akan menerima keuntungan sebesar Rp. 480.000. Jika satu bulan menjual enam ekor ayam, maka pendapatan per bulan adalah Rp. 14.400.000.
Untuk keuntungan yg didapat pula beda perhitungannya dibandingkan untuk pendapatannya. Biaya laba mampu diambil dr total ongkos operasional dikurangi biaya pemasukan yg didapatkan.
Dari pola di atas, biaya operasional yakni Rp. 11.600.000 sedangkan ongkos pemasukan Rp. 14.400.000. Maka dr itu, ongkos keuntungan yg didapatkan ialah Rp. 2.800.000. Biaya laba tersebut cukup untuk menyanggupi kebutuhan hidup sehari-hari.
7. Menghemat Biaya Modal
Untuk yg tak mau mengeluarkan banyak modal, ada beberapa tips yg mampu dicoba. Salah satu tipsnya ialah mengurangi biaya untuk berbelanja perlengkapan & peralatan yg digunakan untuk ternak ayam bangkok. Para pengusaha tak perlu berbelanja yg baru sehingga biaya yg dikeluarkan pula tak terlampau banyak.
Selain itu, para usahawan pula tak perlu menggunakan karyawan untuk meminimalkan ongkos permulaan untuk modal perjuangan. Para pebisnis mampu menjalankan usaha ini sendiri tanpa perlu menyewa karyawan. Untuk lahan yg dipakai untuk ternak ayam bangkok pula tak perlu menyewa lahan sehingga mampu menghemat biaya pengeluaran.
Tahapan Ternak Ayam Bangkok
Setelah mengetahui beberapa rincian modal perjuangan yg dipakai untuk ternak ayam bangkok, maka selanjutnya mengetahui tahapan ternak ayam bangkok. Untuk tahapan ternak ini mesti dijalani tahapan demi tahapan supaya dapat menghasilkan hasil yg baik. Maka dr itu, berikut ini ialah beberapa tahapan ternak ayam bangkok.
1. Memilih Bibit Ayam Bangkok
Hal yg pertama dijalankan sebelum beternak ayam bangkok yakni menentukan bibitnya terlebih dulu. Salah satu faktor yg memutuskan mutu dr ayam bangkok yg diternakkan ialah dr bibit ayam bangkok tersebut. Dalam memilih bibit ayam bangkok, tentu ada beberapa hal yg mesti diamati tergolong kesehatan ayam bangkok.
Kesehatan ayam bangkok pula mesti diamati mengenang ayam sendiri rentan akan penyakit mirip flu burung & lain sebagainya.
Selain itu untuk memilih bibit ayam direkomendasikan untuk memilih yg tak cacat supaya pertumbuhan ayam mampu tanpa hambatan. Para pebisnis pula mampu memilih sepasang ayam bangkok yg sudah dikawinkan.
Baca Juga: Ternak Ayam Petelur
2. Menentukan Kandang
Jika sudah memilih bibit yg dipakai untuk ternak ayam bangkok, maka berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu menentukan sangkar.
Untuk membuat kandang ayam bangkok tak mampu sembarang pilih & ada beberapa ketentuan khusus. Salah satu dr ketentuan tersebut yakni membuat kandang yg jaraknya sekitar lima meter.
Usahakan pula untuk sirkulasi udara tanpa hambatan serta memiliki pelindung untuk mempertahankan intensitas sinar matahari ke dlm kandang.
Sebaiknya untuk lokasi sangkar diberi rumput sebab rumput mampu menjadi kuliner pengganti ayam. Lokasi kandang ayam sebaiknya diberi pagar dengan-cara permanen supaya ayam tak keluar dr lokasi kandang.
Dalam pelaksanannya, sangkar ayam bangkok bisa dibagi menjadi tiga jenis. Jenis yg pertama ialah sangkar postal yg mana dikhususkan untuk anakan ayam bangkok yg baru menetas.
Kandang ini memiliki panjang 100 sentimeter, lebar 80 sentimeter, & tinggi 100 sentimeter. Jenis sangkar yg selanjutnya yaitu kandang umbaran.
Kandang yg satu ini bisa dibilang mampu digunakan untuk sangkar kawin & sangkar anakan yg usianya sekitar 1 setengah bulan sampai 3 bulan. Ukuran sangkar satuan ini idealnya mempunyai panjang 150 sentimeter, lebar 100 sentimeter, & tinggi 250 sentimeter.
Untuk sangkar yg terakhir yakni kandang tidur yg mana dipakai untuk ayam bangkok tidur di malam hari. Kandang yg satu ini mampu dibuat layaknya panggung dgn jarak minimal 150 sentimeter dr tanah. Fungsinya yaitu biar ayam terjaga dr suhu tanah yg semakin cuek kalau dibandingkan saat siang hari.
3. Merawat Bibit
Kandang sudah dibuat & bibit sudah didapat maka saatnya untuk merawat bibit. Indukan betina akan bertelur & mengerami telurnya & biarkan sampai menetas.
Jika sudah menetas, selanjutnya ialah pisahkan bibit-bibit ayam bangkok dr induknya. Untuk bibit ayam bangkok mampu dipindahkan ke sangkar postal yg sudah dibentuk.
Kandang postal tadi sebaiknya diberi penghangatan berbentuklampu pijar & dan diberi alat pemanas. Dinding sebaiknya dibentuk dr kawat serta bantalan yg diberi sekam padi supaya bibit ayam tetap hangat.
Bibit ayam sebaiknya dirawat dgn baik di kandang yg sudah dibuat tersebut agar menghasilkan indukan dgn mutu yg baik.
4. Memberi Pakan Dan Suplemen
Ada sebagian peternak yg menganggap bahwa anak ayam yg usianya satu hingga dua hari mampu diberikan air saja. Kuning telur yg masih melekat pada bulu-bulu anak ayam menjadi nutrisi yg mampu dipenuhi dr anak ayam tersebut.
Setelah lepas dr usia dua hari, sebaiknya anak ayam diberi voor dgn takaran secukupnya semoga tak menghabiskan banyak ongkos.
Agar tumbuh dgn baik, sebaiknya ayam diberikan tambahan. Makanan adonan berupa pur & susu bubuk bayi dgn perbandingan 5:1 mampu diberikan pada anak ayam berusia satu sampai empat bulan.
Hal tersebut bermaksud untuk kemajuan otot, tulang, bulu, serta cuilan badan ayam lainnnya sehingga ayam tetap terjaga kesehatannya.
5. Merawat Intensif
Anak ayam bangkok dlm pertumbuhannya pula harus dirawat dengan-cara intensif dgn tujuan biar bisa tumbuh dgn sehat.
Perawatan intensif dilaksanakan semenjak awal hingga masuk usia setengah tahun hingga mereka mempunyai bulu & leher gres. Jika anak ayam sudah memasuki masa itu, sebaiknya ditaruh di kandang umbaran.
Tujuan menaruh di kandang umbaran yaitu supaya menghindari hilangnya energi sebab ayam terlalu banyak bermain.
Jika ayam sering bermain, maka energi yg semestinya didapat akan secepatnya hilang. Untuk itu, anak ayam di usia tersebut bisa dibatasi waktu bermainnya. Setelah 30 menit, maka sebaiknya ayam dimasukkan lagi ke dlm kandang.
6. Mencabut Bulu Ayam
Dalam memelihara ayam bangkok, ada beberapa hal yg harus diperhatikan salah satunya adalah melakukan pencabutan bulu ayam. Asupan makan serta takaran gizi ayam akan habis jikalau bulunya terlalu banyak maka mampu dilaksanakan dgn pencabutan bulu ayam.
Baca Juga: Ternak Murai Batu
Waktu yg sempurna untuk mencabut sebagian bulu ayam tatkala sudah memasuki usia 3 minggu. Jika sudah memasuki usia 2 bulan, cabut bulu yg sudah rontok pada serpihan leher & punggung.
Dalam memaksimalkan asupan makanan memang harus dilaksanakan pencabutan sebagian bulu ayam. Ternak ayam bangkok menjadi salah satu usaha yg cukup menjanjikan alasannya adalah peminatnya banyak.
Selain itu, harga jualnya pula cukup stabil & ada banyak modal yg harus dikeluarkan sehingga tak gampang dlm ternak ayam bangkok. Untuk itu bagi yg ingin ternak ayam bangkok, maka harus membutuhkan modal yg besar.