Contoh Kalimat Tidak Baku – Masih membicarakan seputar khasanah bahasa Indonesia. Di peluang ini, Kursiguru mengajak kalian semua untuk membicarakan acuan kalimat tak baku. Materi ini tak kalah dgn materi lainnya. Karena bahan tersebut sudah tentu diajarkan di setiap semester jenjang sekolah.
Materi acuan kalimat tak baku merupakan salah satu materi yg menampung keahlian menulis. Di mana seseorang mesti mampu menyusun kalimat dgn baik sehingga mampu dibaca & dimengerti oleh pembaca. Selain itu pula pesan yg ingin disampaikan mampu sampai ke pembaca.
Daftar Isi
Materi sebelumnya adalah perihal kalimat sumbang. Setelah Kursiguru mempelajari materi tersebut & dibandingkan dgn bahan ini, ternyata memiliki sifat hampir sama. Sifatnya yakni pesan yg disampaikan tak terperinci. Mengakibatkan pembaca merasa resah.
Nah, bagi kalian sedang mempelajari kalimat tak baku, Kursiguru akan menjajal menolong memberikan penjelasan perihal bahan tersebut. Pembahasan mulai dr definisi, ciri-ciri, & contoh kalimat tak baku. Mari kita bahas persatu-satu.
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Tidak Baku
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, baku memiliki arti selaku tolok ukur menurut ketetapan atau komitmen yg sudah berlaku. Kaprikornus, kalimat tak baku merupakan sebuah kalimat tak sesuai dgn apa yg sudah ditetapkan dlm ilmu bahasa Indonesia. Seperti halnya ketetapan dlm struktur, menampung bagian subjek & predikat, serta kelogisan bahasa.
Kalimat tak baku sering dibilang sebagai kalimat tak efektif. Namun, pada kenyataannya kalimat tak efektif belum tentu kalimat tak baku. Karena kalimat tak efektif mempunyai ciri-ciri yg lebih banyak.
Ciri-ciri Kalimat Tidak Baku
Adapun dr definisi di atas, kalimat tak baku mempunyai ciri-ciri sebagai tanda. Sehingga setelah mengenali ciri-cirinya pembaca akan tahu perbedaan antara kalimat baku dgn kalimat tak baku. Berikut ciri-cirinya.
Tidak Logis
Sebelum kita menulis sebuah kalimat, pastinya mesti lebih dahulu menentukan pandangan baru atau pemikiran yg ingin disampaikan. Tatkala sudah menentukan ide atau gagasan barulah kita menentukan kata-kata yg dipakai dlm kalimat. Namun, seringkali kita memakai kata-kata tak sesuai dgn pandangan baru gagasan. Hal itu dinamakan selaku kelogisan.
Contohnya, Bagi yg sudah selesai, harap dikumpulkan. Apabila seseorang membaca atau mendengar kalimat tersebut niscaya akan kebingungan. Maka mampu dibetulkan, Bagi yg sudah selesai, lembar balasan bisa dikumpulkan.
Membuang Kata
Ciri kedua yaitu membuang-buang kata. Sering kali kita temukan kata-kata yg tak penting pada kalimat. Hal itu menunjukan selaku kalimat tak baku. Contohnya, Seluruh akseptor didik menyimak pesan tersirat kepala sekolah memakai telinganya masing-masing. Apabila kita membaca dgn seksama, kalimat “menggunakan telingannya masing-masing” menandakan keborosan kata atau membuang kata. Karena sudah tentu tatkala mendengarkan menggunakan pendengaran.
Tidak Padu
Ciri ketiga yakni tak padunya penyusunan kalimat. Ketidakpaduan kalimat diakibatkan tak sesuainya bagian kalimat. Apabila tetap disusun, maka akan mengakibatkan penafsiran yg salah. Seperti halnya acuan berikut, Buah tangan dr Ayah sudah saya terima. Contoh tersebut mempunyai ciri tak padunya kalimat sebab tak ada subjek yg terperinci. Harusnya ditulis Saya sudah mendapatkan buah tangan dr Ayah.
Tidak Sesuai Struktur
Ciri terakhir yakni tak sesuai struktur bahasa Indonesia. Sudah kita ketahui bahwa kalimat setidaknya menampung struktur SPOK. Setidaknya minimal terdapat subjek & predikat. Contohnya Hasan mencar ilmu dgn ulet. Subjek & predikat kalimat tersebut Hasan & berguru.
Contoh Kalimat Tidak Baku
Dari penjelasan di atas, setidaknya kita sudah mengerti ihwal kalimat tak baku. Namun, untuk lebih mengerti, Kursiguru akan memberikan contoh dr kalimat tersebut. Sehingga selain mengerti, kita pula bisa menulis kalimat yg baik & benar. Berikut beberapa teladan kalimat tak baku yg dibandingkan dgn kalimat baku.
Kalimat Tidak Baku | Kalimat Baku |
---|---|
Bagi yg sudah selesai, harap dikumpulkan. | Bagi yg sudah selesai, lembar balasan mampu dikumpulkan. |
Seluruh akseptor didik mendengarkan pesan yang tersirat kepala sekolah memakai telinganya masing-masing. | Seluruh penerima didik mendengarkan hikmah kepala sekolah dgn hikmat. |
Buah tangan dr Ayah sudah saya terima. | Saya sudah mendapatkan buah tangan dr Ayah. |
Hasan giat berguru. | Hasan belajar dgn giat. |
Itu cerpen saya sudah dibaca selesai. | Cerpen itu sudah saya baca hingga selesai. |
Para seluruh siswa harap hadir tepat waktu. | Seluruh siswa diperlukan hadir sempurna waktu. |
Anto melihat pencuri itu masuk ke tempat tinggal dgn matanya. | Anto melihat pencuri itu masuk ke rumah. |
Para mahasiswa harap parkir motornya dgn benar. | Mahasiswa diperlukan memarkir sepeda motor dgn benar. |
Adik nyapu halaman rumah. | Adik menyampu halaman rumah. |
Bermain boneka, Santi & Ayu di rumah. | Santi & Ayu bermain boneka di rumah. |
Perpustakan membaca buku. | Perpustakan dipakai untuk membaca buku. |
Download Buku Tentang Kalimat
Seperti pembahasan sebelum-sebelumnya, Kursiguru akan membagikan buku rekomendasi ihwal bahan kita hari ini. Buku ini memiliki format file PDF. Sehingga ananda mampu menyimpan file buku ini dgn sesuka hati. Langsung saja download buku di bawah ini.
Akhir Kata
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai kalimat tak baku. Kursiguru berharap adanya artikel ini mampu membantu & memberikan pengetahuan pengetahuan ihwal bahasa Indonesia. Selain itu pula ananda bisa menyusun kalimat yg baik & benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Nantikan pembahasan berikutnya bareng Kursiguru.
Sumber Gambar : Suaramerdeka.org