50+ Peninggalan Kerajaan Majapahit & Gambarnya (Candi, Prasasti, Dll)

Peninggalan kerajaan Majapahit – Kerajaan Majapahit merupalan suatu kerajaan bercorak Hindu-Budha yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia. Majapahit bangun sekitar tahun 1293 Masehi sampai 1500 Masehi. Saat puncak kejayaannya, kawasan Majapahit sungguh luas, meliputi daerah Nusantara dana wilayah negara lain juga.

Atas kekuasannya, Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencapai wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Indonesia Timur dan sebagian Filipina.

Majapahit pertama bangun pada tahun 1293 Masehi. Ibukota atau sentra kerajaan ada di daerah Trowulan, Mojokerto. Raden Wijaya ialah pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Sementara masa kejayaan Majapahit ada di kala pemerintahan Hayam Wuruk antara tahun 1350 sampai 1389 Masehi. Ia juga dibantu oleh maha patih Gajah Mada.

Majapahit runtuh pada tahun 1527 Masehi. Ada banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang kemudian didapatkan, baik berbentukcandi, prasasti sampai kitab sastra. Saat ini, banyak candi bekas peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di situs arkeologi Trowulan di Kabupaten Mojokerto.

(baca juga kerajaan Hindu tertua di Indonesia)

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Nah di bawah ini akan dijelaskan mengenai situs sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit, baik berbentukcandi, gapura, prasasti, arca, kitab dan situs arkeologi lain dalam sejarah Kerajaan Majapahit.

Candi Tikus

Candi Tikus merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit. Letak Candi Tikus ada di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Tikus sebelumnya sudah terkubur, tetapi didapatkan kembali sejak tahun 1914 dan kemudian dikerjakan pemugara pada era 80an.

  Sebagai Realisasi Dari Pembentukan Kementerian Dan Pembagian Kawasan Republik Indonesia, Pada Tanggal 2 September 1945 Dibentuk Susunan Kabinet

Candi Bajang Ratu

candi peninggalan kerajaan Mojopahit

Candi Bajang Ratu ialah suatu candi berupa gapura peninggalan Kerajaan Majapahit. Letak Bajang Ratu ada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada periode ke-14 Masehi dan mulai dinamai Bajang Ratu semenjak tahun 1915.

Candi Sukuh

Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang ada di provinsi Jawa Tengah. Dengan corak Hindu, candi ini juga jadi salah satu candi peninggalan Majapahit. Struktur bangunan Candi Sukuh berisikan tiga teras.

Candi Brahu

Candi Brahu ialah candi dalam kompleks situs arkeologi Trowulan selaku salah satu candi peninggalan Majapahit. Letak Candi Brahu ada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini dibangun bercorak Buddha dengan tinggi meraih 20 meter.

Candi Wringin Lawang

Candi Wringin Lawang ialah candi berbentuk gapura yang juga salah satu peninggalan Majapahit. Letaknya ada di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Diperkirakan bangunan ini mulai dibangun pada abad ke-14 Masehi kemudian.

Candi Ceto

Candi Ceto terletak di lereng Gunung Lawu pada Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Diduga candi ini dibangun pada simpulan periode kejayaan Kerajaan Majapahit. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu selaku kawasan pemujaan.

Candi Surawana

Candi Surawana ialah candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Nama asli candi ini adalah Wishnubhawanapura. Dibangun pada periode ke-14 oleh raja dari Kerajaan Wengker yang masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Candi Wringin Branjang

Candi Wringin Branjang merupakan candi yang terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Bentuk atap candi menyerupai atap rumah biasa, dan disangka bangunan candi ini merupakan kawasan penyimpanan alat-alat upacara dari zaman kerajaan Majapahit.

Candi Pari

Candi Pari terletak di Desa Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit, candi ini dibangun untuk mengenang daerah hilangnya seorang teman atau adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit di kurun itu.

  Jelaskan Persamaan Dan Perbedaan Peradaban Asia Dan Afrika

Candi Kedaton

Candi Kedaton ialah salah satu candi bercorak Hindu yang menjadi peninggalan Kerajaan Majapahit. Letak candi ini berada di kompleks situs arkeologi di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini memiliki struktur terbentuk dari pondasi batu bata merah.

Candi Minak Jinggo

Candi Minak Jinggo merupakan situs peninggalan Majapahit yang terletak di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Struktur candi ini menjadi satu-satunya yang menggunakan kerikil andesit di semua kompleks situs di Trowulan.

Candi Grinting

Candi Grinting merupakan candi yang terletak di Dusun Grinting, Desa Karangjeruk, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Sebagai salah satu peninggalan kerajaan Majapahit, candi ini pertama kali didapatkan oleh pengrajin batu bata yang diperkirakan semacam pondasi usang.

Candi Jolotundo

Candi Jototundo merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Bentuk Candi Jolotundo dikenal mempunyai arsitektur bangunan yang sungguh megah. Letaknya ada di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dengan bentuk petirtaan yang mengalirkan mata air.

Candi Gentong

Candi Gentong ialah salah satu dari tiga candi yang berderet dengan arah bujur barat ke timur yaitu Candi Gedong, Candi Tengah dan Candi Gentong. Kini cuma Candi Gentong yang tersisar sehabis dilakukan pemugaran semenjak tahun 1995. Letaknya ada di Desa Telogo Gede, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto

Prasasti Kerajaan Majapahit

  • Prasasti Alasantan (939 Masehi), ditemukan di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
  • Prasasti Kamban (941 Masehi), didapatkan tertulis dalam bahasa Kawi
  • Prasasti Hara-Hara (966 Masehi), dikenal juga selaku prasasti Trowulan VI
  • Prasasti Maribong (1264 Masehi), diketahui juga sebagai prasasti Trowulan II
  • Prasasti Wurare (1289 Masehi), ditemukan di kawasan Kandang Gajak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
  • Prasasti Kudadu (1294 Masehi), didapatkan di lereng Gunung Butak di kawasan perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
  • Prasasti Sukamerta (1296 Masehi), ditemukan di Gunung Penanggungan, diketahui juga selaku Prasasti Raden Wijaya.
  • Prasasti Butulan (1298 Masehi), ditemukn di Kawasan Pegunungan Kapur Utara di Kabupaten Gresik
  • Prasasti Balawi (1305 Masehi), ditemukan di Desa Blawi di daerah Kabupaten Lamongan
  • Prasasti Canggu (1358 Masehi), dikenal juga selaku prasasti Trowulan I
  • Prasasti Biluluk I (1366 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
  • Prasasti Karang Bogem (1387 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
  • Prasasti Katiden (1392 Masehi), ditemukan di daerah Kabupaten Malang
  • Prasasti Biluluk II (1393 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
  • Prasasti Biluluk III (1395 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
  • Prasasti Lumpang (1395 Masehi), ditemukan di daerah Kabupaten Malang dan diketahui sebagai prasasti Katiden II
  • Prasasti Waringin Pitu (1447 Masehi), ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto
  • Prasasti Marahi Manuk, didapatkan di daerah Kabupaten Mojokerto
  • Prasasti Parung, didapatkan di daerah Kabupaten Mojokerto

Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit

  • Kitab Negarakertama, dikarang oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 Masehi
  • Kitab Sutasoma, dikarang oleh Empu Tantular
  • Kitab Arjunawiwaha, dikarang oleh Empu Tantular
  • Kitab Kutaramanawa, dikarang oleh Gajah Mada
  • Kitab Kunjakarna, tidak dikenali siapa pengarangnya
  • Kitab Parthayajna, tidak diketahui siapa pengarangnya
  • Kitab Pararaton, tidak dikenali siapa pengarangnya
  • Kitab Sudayana, tidak dikenali siapa pengarangnya
  • Kitab Ronggolawe, tidak dimengerti siapa pengarangnya
  • Kitab Sorandakan, tidak dikenali siapa pengarangnya
  • Kitab Panjiwijayakarma, tidak dimengerti siapa pengarangnya
  • Kitab Usana Jawa, tidak diketahui siapa pengarangnya
  • Kitab Usana Bali, tidak dimengerti siapa pengarangnya
  • Kitab Tantu Panggelaran, tidak dikenali siapa pengarangnya
  • Kitab Calon Arang, tidak dimengerti siapa pengarangnya

Nah itulah macam-macam peninggalan kerajaan Majapahit, baik yang berbentukcandi, prasasti, kitab dan situs arkeologi lainnya. Semoga mampu menambah referensi dan pengetahuan tentang sejarah Kerajaan Majapahit.