5+ Rumah Adat Sulawesi Selatan : Nama, Gambar dan Penjelasan

Rumah Adat Sulawesi Selatan – Indonesia mempunyai bermacam-macam budaya yg dapat menghipnotis bentuk dr rumah tradisional.

Dimana pada setiap rumah tradisional pastinya memiliki keunikan & pula ciri khas yg bisa dijadikan pembeda dr rumah tradisional lainnya.

Begitu pula pada rumah budbahasa yg berada di Sulawesi Selatan. Penasaran apa saja rumah budbahasa Sulawesi Selatan? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

---

Rumah Adat Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yg ada di Indonesia dgn beribukota kan Makassar, dimana daerah ini pula mempunyai berbagai budbahasa & pula budaya yg lekat dgn kehidupan penduduk , salah satunya yakni Sulawesi Selatan.

Rumah budbahasa Sulawesi Selatan pula mempunyai aksara yg unik dimana rumah tersebut pula pastinya memiliki fungsi yg tak asal pilih.

Ada yg berfungsi untuk melindungi dr serangan binatang buas bahkan ada pula rumah akhlak yg dibentuk khusus untuk musibah.

Sulawesi Selatan mempunyai lebih dr satu jenis rumah etika. Dimana jenis rumah budbahasa tersebut dibedakan berdasarkan suku yg berada di wilayah Sulawesi Selatan, diantaranya ialah dr suku Bugis, suku Luwuk, suku Mandar, suku Toraja & pula suku Makassar.

Kebanyakan rumah etika yg berada di Sulawesi Selatan berupa rumah panggung dgn ketinggian bisa meraih hingga tiga meter. Selain pada bentuknya yg jauh dr atas permukaan tanah, rumah budbahasa ini bisa pula dilihat dr bentuk atap yg berupa runcing & berpuncak.

---

Macam-Macam Rumah Adat Sulawesi Selatan

Pada penjelasan diatas kita sudah mengetahui bahwa ternyata rumah budpekerti Sulawesi Selatan terbagi berdasarkan sukunya, dimana rumah adab pada masing-masing suku tersebut mempunyai bentuk & fungsi yg berlawanan-beda. Langsung saja yuk simak.penjelasan dibawah ini.

 

No	Rumah Adat Sulawesi Selatan
1	Rumah Adat Khas Suku Bugis
2	Rumah Adat Khas Suku Luwuk
3	Rumah Adat Khas Suku Mandar
4	Rumah Adat Khas Suku Toraja
5	Rumah Adat Khas Suku Makassar

 

• Rumah Adat Khas Suku Bugis

Suku Bugis merupakan salah satu suku yg ada di wilayah Sulawesi Selatan, dimana pada suku ini pula sungguh menjunjung tinggi mengenai budpekerti yg ada di wilayah tersebut & dipadukan dgn budbahasa dr Agama Islam. Perpaduan dr kedua adat tersebut telah menghasilkan rumah akhlak khas dr suku Bugis, dimana bentuk rancangan dr rumah budpekerti ini terbilang cukup unik.

Rumah adab suku Bugis tersebut terletak pada arah pembangunan yg mengarah pada bangunan kiblat. Rumah dr suku ini memiliki kemiripan dgn beberapa rumah adat lainnya, yakni berupa rumah panggung.

Rumah ini biasanya digunakan untuk aneka macam aktivitas dikarenakan ukurannya yg besar, dimana ada tingkatan di dalamnya. Tingkatan tersebut mencakup, dunia atas (Voting langi), dunia tengah (Ale kawa) & dunia bawah (Buri liu).

Karakteristik Rumah Adat Bugis

Karakteristik khas dr rumah suku Bugis-Makassar mempunyai bentuk panggung & disebut pula dgn rumah panggung kayu. Dimana rumah adab ini memposting ciri khas pada atap yg memiliki bentuk pelana & pula mempunyai timpalaja dgn jumlah tertentu yg digunakan selaku simbol dr status sosial.

Timpa Laja atau Gewel merupakan bidang segitiga antara dinding dgn konferensi atap. Rumah etika ini pula memiliki atap rumah yg yang dibuat dr kayu dgn bentuk lereng dua.

Kerangka pada rumah ini mempunyai bentuk H yg terdiri dr tiang & pula balok, dimana tiang tersebut dirakit tanpa memakai pasak & pula paku. Fungsi dr tiang ini pula dipakai untuk menopang lantai & pula atap, sementara pada dinding tersebut diikat dgn memakai tiang pada penggalan luar.

Bagian Rumah Adat Bugis

Rumah etika Sulawesi Selatan dr suku Bugis ini pula terdiri dr banyak sekali potongan yg ada, dimana masing-masing kepingan tersebut pastinya memiliki fungsi yg berlainan-beda. Berikut ini klarifikasi dr masing-masing bagiannya.

• Rakkeang

Bagian rakkeang digunakan selaku tempat penyimpanan berguna, misalnya yakni emas, perak, keris, atau bisa pula perhiasan. Bukan hanya itu, rakkeang pula bisa dipakai sebagai tempat penyimpanan persediaan masakan.

• Bola atau Kalle Bala

Ruangan ini digunakan untuk kebutuhan dr pemiliknya, atau bisa diartikan bahwa ruangan bola adalah ruangan yg bersifat langsung, seperti kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur.

• Awaso atau Passiringan

Ruangan ini dipakai selaku ruangan untuk menyimpan aneka macam binatang ternak. Dimana hewan ternak yg disimpan seperti hewan kambing, sapi, hingga ayam. Ruangan ini pula dipakai selaku tempat untuk menyimpan aneka macam alat pertanian atau alat kerja.

Makna Rumah Adat Bugis

Rumah etika suku Bugis pula mempunyai banyak sekali makna filosofis pada setiap bangunan yg ada. Berikut ini makna filosofis dr rumah etika Bugis!

1. Bonting langiq merupakan potongan atap dr rumah adat, dimana pada atap tersebut diberi rongga. Bagian ini yaitu lambang perkawinan di atas langit yg dikerjakan oleh We Tenriabeng yakni saudari kembar dr Sawerigading atau permaisuri dr Remmang ri Langi alias Hulontalangi (Raja pertama Gorontalo)
2. Ale Kawaq merupakan cuilan tengah atau area tempat tinggal dr pemilik rumah. Biasanya bagian ini menggambarkan kondisi dr bumi Pertiwi.
3. Buri Liu merupakan penggalan yg berada di bawah rumah atau kolong yg menjadi lambang dunia bawah tanah & pula laut. Dahulu belahan ini digunakan selaku tempat untuk memelihara.

Perbedaan rumah Bugis

Rumah panggung kayu ini pula dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan dr seratus sosial orang yg tinggal di rumah itu. Dimana rumah Saoraja (Sallasa) merupakan rumah besar yg dijadikan tempat tinggal oleh para keturunan raja atau kaum ningrat.

Sedangkan rumah yg ditempati oleh penduduk biasa disebut dgn rumah Bola. Salah satu ciri khas dr rumah akhlak Sulawesi Selatan suku Bugis yaitu banyaknya kamar dgn berbagai aneka macam fungsinya.

• Rumah Adat Khas Suku Luwuk

Sama seperti dgn rumah etika Sulawesi Selatan sebelumnya, dimana rumah budbahasa dr suku Luwuk ini pula bertemarumah panggung. Dimana hal yg membedakan dgn rumah akhlak yang lain adalah terletak pada kepingan atas rumah.

Rumah budbahasa suku Luwuk ini terdiri dr tiga serpihan atau lima puncak yg disebut pula dgn Bubungan. Bubungan tersebut bertujuan selaku penanda siapa yg memiliki hunian, bisa dibilang Bubungan tersebut menawarkan kasta & pula status dr pemilik rumah.

Pada zaman dahulu, rumah adab ini hanya dimiliki oleh raja Luwuk. Dimana tak cuma digunakan sebagai tempat tinggal saja, melainkan pula dipakai sebagai tempat konferensi bagi para petinggi istana.

Rumah budpekerti ini pula mempunyai fungsi pada setiap ruangan-ruangan yg ada, dimulai dr ruang tamu hingga kamar eksklusif. Dimana pada penggalan depan sering disebut sebagai tudang Sipulung oleh warga dr suku Luwuk.

Bagian tersebut berfungsi sebagai tempat yg dipakai untuk mendapatkan tamu, tempat yg luas pula bisa menciptakan rumah ini bisa menerima tamu yg cukup banyak.

Keunikan Rumah Adat Suku Luwuk

Rumah budpekerti suku Luwuk pula mempunyai keunikan yg bisa membuat rumah ini makin menawan, dimana keunikan tersebut bisa dr pernak-pernik atau ukiran prengreng. Ukiran tersebut mempunyai arti hidup yg tak pernah putus, bisa dikatakan selaku simbol dr umur panjang. Luas yg dimiliki oleh rumah budpekerti ini pula menjadikannya bisa menampung pada beberapa cuilan ruangan.

Makna Filosofis Rumah Luwuk

Berdasarkan dr sejarahnya, rumah adat Luwuk ini pula berasal dr raja Luwuk. Dimana rumah adat ini mempunyai tiang penyangga sebanyak 88 buah dgn bahan dasar kayu.

Sama halnya dgn rumah adat Sulawesi yg yang lain, dimana rumah budbahasa ini pula memiliki pembeda dr setiap kelas sosial. Ornamen yg ada di rumah akhlak ini disebut dgn bunga parenreng yg melambangkan filosofi hidup menjalar sukur yg artinya hidup tak pernah terputus.

Perbedaan Rumah Luwuk

Hal yg membedakan rumah adab suku Luwuk dgn rumah etika yg yang lain yakni terletak pada belahan atas rumah. Dimana rumah adat ini terdiri dr tiga atau lima puncak yg disebut selaku Bubungan.

• Rumah Adat Khas Suku Mandar

Rumah budpekerti Sulawesi Selatan khas suku Mandar disebut dgn rumah boyang. Dimana rumah adat ini mempunyai gaya arsitektur yg unik dgn bentuk rumah panggung & terdiri dr bahan material kayu yg ditopang dgn tiang penyangga.

Rumah etika Boyang ini terdiri dr dua jenis yakni Boyang adaq yg dipakai untuk aristokrat & pula boyang beasa yg digunakan sebagai tempat tinggal rakyat biasa. Pada lazimnya rumah etika suku mandar mempunyai warna gelap namun ada pula yg memakai warna asli dr kayu, mirip coklat muda atau coklat bau tanah.

Bukan cuma itu rumah khas dr suku ini pula mempunyai bentuk segitiga yg dibentuk dengan-cara bertumpuk. Dimana rumah budbahasa ini pula terdiri dr satu tingkat yg memanjang kebelakang dgn kaki yg tinggi sehingga dibutuhkan tangga untuk jalan masuk masuk ke dlm rumah.

Rumah adat ini dibangun dgn tujuan untuk melindungi para penghuni rumah dr serangan binatang hewan buas atau pencuri. Bukan hanya itu, para penghuni rumah budbahasa ini pula dipastikan akan terbebas dr banjir apabila ekspresi dominan hujan datang.

Karakteristik Rumah Boyang

Rumah etika suku mondar ini disebut dgn rumah Boyang dgn bentuk rumah panggung yg terdiri dr bahan material kayu & ditopang dgn menggunakan tiang penyangga.

Hal yg unik pada rumah ini yakni penyangga yg tak ditancapkan ke tanah, tetapi cuma ditumpangkan ke suatu batu datar, hal tersebut bertujuan agar kayu tak mudah lapuk.

Rumah akhlak ini pula memiliki dua tangga yg terletak pada pecahan depan & pula belakang rumah, dimana tangga tersebut harus memakai jumlah yg ganjil, yakni antara 7 hingga 13. Kemudian pada dinding rumah dibentuk dgn memakai papan yg sudah diukir sesuai dgn motif khas dr suku Mandar.

Makna filosofis & perbedaan suku Mandar

Seperti yg sudah kita tahu sebelumnya bahwa rumah akhlak ini terbagi menjadi dua jenis yakni, Rumah Boyang Adaq & pula Boyang Beasa. Boyang Adaq mempunyai pernak-pernik tertentu yg melambangkan identitas dr status sosial dr para penghuni rumah tersebut.

Ornamen ini bisa dilihat dr penutung bumbungan yg memiliki tiga hingga tujuh susun, bisa dikatakan apabila bertambah banyak tumpukannya maka makin tinggi pula derajat dr statusnya.

Perbedaan yg paling menonjol dr rumah budbahasa ini dgn rumah akhlak yang lain yakni terletak pada penggalan teras atau Lego yg memiliki ukuran lebih luas dr pada teras rumah adab yang lain. Dengan bentuk bangunan yg mirip dgn rumah panggung.

• Rumah Adat Khas Suku Toraja

Rumah budpekerti Sulawesi Selatan suku Toraja disebut dgn rumah adab Tongkonan. Dimana rumah ini memiliki beberapa hukum yg wajib dilakukan pada dikala membangun rumah etika ini.

Aturan untuk pembangunan rumah budbahasa tongkonan antara lain yakni rumah mesti menghadap ke arah Utara. Hal tersebut dikarenakan arah Utara merupakan tempat berkumpul dgn para leluhur nantinya.

Sama mirip rumah adat Sulawesi lainnya, bahwa rumah ini pula berupa rumah panggung. Dimana uniknya bangunan ini terdiri atas tumpukan kayu yg dilapisi dgn ijuk.

Rumah adab ini cukup populer baik itu dr dlm negeri maupun dr mancanegara. Dimana banyak masyarakat yg mengenal rumah etika tongkonan ini dr ciri khasnya yakni terdapat tiga ornamen yg diberi warna merah atau kuning & pula hitam.

Selain dipakai sebagai tempat tinggal tongkonan ini pula dipakai selaku tempat upacara.

Karakteristik Tongkonan

Rumah etika Tongkonan ini dibangun dgn bentuk konstruksi yg yang dibuat dr materi material kayu & diletakkan di atas tumpukan kayu. Biasanya material utama dr rumah budpekerti tongkonan yaitu kayu Uru yg bisa dijumpai dgn mudah di kawasan Sulawesi.

Rumah budpekerti ini dibangun tanpa menggunakan unsur logam, bahkan pula tak memakai paku dlm membangun rumah etika ini. Keunikan lain yg ada di rumah ini adalah terdapat ornamen dgn goresan yg anggun dgn dominasi warna merah, hitam & pula kuning.

Atap dr rumah ini pula berbentuk seperti bahtera telungkup dgn buritan bahkan ada pula yg mengatakan bahwa atap ini berupa mirip tanduk kerbau.

Makna filosofis Tongkonan

Kata Tongkonan berasal dr kata “Tongkon” yg memiliki arti menduduki atau tempat duduk. Disebut demikian karena memang pada zaman dulu rumah ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya bangsawan Toraja yg duduk di dlm tongkonan untuk berdiskusi.

Pada penggalan muka rumah etika ini pula dihias dgn dua motif, yakni ayam jantan (pa manuk kondom) & pula pancaran sinar matahari yg lingkaran (pa’barre allo). Dimana dua gesekan tersebut selalu diletakkan bareng & keduanya pula memiliki makna yg berbeda.

Pa Manuk londong mengacu pada kebenaran (katonganan) & pula keadilan (Sansa syalunna). Dimana ayam jantan dapat mengenali perputaran matahari (untandai allo) & pula mengukur siang & malam (ussuka’ bongi).

Motif pa’barre allo memperlihatkan energi & kekuatan yg diperlukan untuk membangun keadilan. Kemudian di bawah motif ini pula terdapat motif pa’daun bolu(daun sirih) yg digunakan selaku materi persembahan utama dlm program.

Tingkatan Tongkonan

Dalam suku Toraja sendiri terdapat beberapa tingkatan Tongkonan. Tingkatan tersebut dibagi berdasarkan dgn strata sosial masyarakat, berikut ini 3 tingkatan tersebut!

1. Tongkonan Layuk merupakan jenis tongkonan yg digunakan untuk aneka macam persoalan pemerintahan dr suku Toraja.
2. Tongkonan Pekamberan yg digunakan selaku tempat residensial para petinggi adat Toraja.
3. Tongkonan Batu yg dipakai sebagai tempat tinggal penduduk biasa.

• Rumah Adat Khas Suku Makassar

Rumah akhlak Sulawesi Selatan suku Makassar dinamakan dgn rumah budpekerti Bala. Dimana rumah adat ini memiliki model mirip rumah panggung yg terbagi menjadi tiga penggalan, yakni penggalan atap, inti rumah & pula kolong rumah.

Hal yg menawan dr rumah yakni Balla ini terletak pada bagian atapnya. Dimana kebanyakan atap dr rumah akan dibentuk dr materi material ijuk atau jerami, sedangkan pada belahan yg yang lain yang dibuat dr aneka macam perpaduan jenis kayu.

Rumah adab Balla merupakan rumah panggung yg memiliki bentuk cukup tinggi & pula besar, dimana terdapat 10 tiang penyangga dgn ketinggian hingga 3 meter. Sehingga tidak aneh apabila didalam rumah ini terdapat beberapa ruangan yg memiliki ukuran cukup besar pula.

Makna filosofis Balla

Rumah adat Balla pula mempunyai banyak sekali makna dlm arsitekturnya, contohnya di puncak atap yg mempunyai bangunan segitiga & disebut sebagai timbaksela yakni simbol khusus yg menawarkan kebangsawanan orang tinggal di rumah tersebut.

Timbaksela yg disusun dgn jumlah tiga atau lebih memberikan kebangsawanan, sedangkan segitiga yg tak memiliki susunan yaitu tanda dr penduduk biasa.

Perbedaan Balla

Terdapat dua jenis tangga rumah budbahasa yg ada di Makassar, yakni Sapana & Tukak. Dimana perbedaan dr kedua nya terletak pada jenis materi yg dipakai & pula jumlah dr anak tangga.

Sapana terbuat dr bahan material bambu dgn tiga atau lebih anak tangga yg dianyam. Sedangkan Tukak pula merupakan jenis anak tangga yg dibentuk dgn memakai bahan material kayu, dimana sapana dikhususkan untuk para ningrat sedangkan tukak digunakan untuk penduduk biasa.

Bagian Bangunan Balla

Seperti yg sudah kita tahu dr klarifikasi diatas, dimana rumah budbahasa Balla mempunyai bangunan yg luas & didalamnya pula terbagi menjadi beberapa ruangan lainnya. Ruangan teras atau yg disebut dgn Dego-dego, serta Kalla Balla atau pecahan pintu masuk hingga pada potongan belakang.

Untuk ruang tamu disebut dgn Paddaserang Dallekang yg terletak setelah pintu masuk. Kemudian untuk ruang tengah yg dipakai sebagai ruang keluarga & yg terakhir adalah kamar khusus wanita yg ada pada ruangan belakang.

---

Sistem Kepercayaan Pembuatan Rumah Adat Sulawesi Selatan

Pembuatan rumah adat tentunya akan dipengaruhi oleh suku, budaya & pula metode kepercayaan. Dimana sistem kepercayaan tersebut akan mensugesti konsep dr pembuatan rumah yg dibuat berdasarkan dgn kepercayaan & pula ketaatan para penghuninya.

Keyakinan tersebut mirip rasa percaya yg kaya akan kekuatan supranatural. Pada rumah akhlak pula terdapat banyak sekali simbol-simbol yg menjadi rasa percaya & pula kepercayaan dr pemilik rumah.

Dimana pada rumah adat Sulawesi Selatan ini pula dipengaruhi oleh leluhur yg sudah meninggal dunia & pula kejadian dr alam lain. Sebelum agama Islam ini meningkat , masyarakat yg ada di Sulawesi Selatan meyakini kepercayaan nenek moyang, yakni pada Animisme & pula Dinamisme. Lalu apa sih yg dimasukkan dgn Animisme Dinamisme?

Animisme merupakan kepercayaan menyembah roh nenek moyang atau roh dr para leluhur. Roh leluhur tersebut dianggap bersemayam pada kerikil besar, pohon rindang bahkan sampai pada tempat keramat.

Sedangkan dinamisme adalah kepercayaan akan menyembah segala sesuatu yg dianggap mempunyai kekuatan yg dapat mensugesti kesuksesan atau kegagalan dr seseorang. Melalui usaha yg dipakai untuk mempertahankan hidup, penduduk akan selalu mempercayai gunung, bagi, keris yg mempunyai kekuatan.

Benda-benda tersebut dipercaya oleh masyarakat memiliki penangkal, menahan ancaman & pula alat yg digunakannya untuk memperoleh kekebalan.

---

Orang pula bertanya

Rumah etika Sulawesi Apa?

Apa nama rumah budpekerti Makassar?

Apa pakaian budbahasa Sulawesi Selatan?

Apa saja rumah adat?

---

Penutup

Demikianlah penjelasan perihal rumah budpekerti Sulawesi Selatan yg terbagi menjadi berbagai jenis berdasarkan sukunya.

Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian perihal rumah adat Sulawesi Selatan & mudah-mudahan penjelasan ini pula dapat diketahui dgn baik!

---

Rumah Adat Sulawesi Selatan
Sumber Refrensi:

@https://www.celebes.co/rumah-adat-sulawesi-selatan
@https://www.pinhome.id/blog/ini-ia-nama-dan-gambar-rumah-etika-sulawesi-selatan/
@https://kumparan.com/viral-food-travel/rumah-etika-sulawesi-selatan-tongkonan-si-residensial-khas-pujian-1wAsSYDo2vc