Puisi Cinta Romantis Indah Penyair Indonesia – Banyak sudah puisi-puisi yg terlahir dr proses inovatif manusia untuk mengeluarkan ragam perasaan & isi hati. Puisi-puisi yg tersirat maupun tersurat dlm bermacam-macam media tersebut mempunyai karakter & keunikan masing-masing antara satu dgn lainnya. Hal ini memang tak mampu lepas dr keberadaan puisi sendiri yg condong merupakan salah satu bentuk komunikasi nan unik. Lewat puisi, pembaca tak cuma menjajal memaknai isi dgn logika, namun pula bisa merasakan isinya dgn hati.
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
cinta romeo pada juliet, si majnun qais pada laila
belum apa-apa
temu-pisah kita lebih memiliki arti
dibanding temu-pisah yusuf & zulaikha
rindu-dendam kita melebihi rindu dendam adam hawa
saya yakni ombak samuderamu
yang lari-tiba bagimu
hujan yg berkilat & berguruh mendungmu
luka berdarah-darah durimu
semilir sampai angin ribut anginmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu
karakter-aksara katamu
kata-kata maknamu
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu
fayakun kunmu
k-a-u
mu
Pada saatnya kita bersuka
Terkadang ada baiknya kita menangis,
Agar terasa betapa bagus
Pada saatnya kita tertawa
Terkadang ada baiknya kita merana
Agar terasa betapa bahagia
Pada saatnya kita bahagia
Itupun ada baiknya juga
Agar terasa betapa mesra
Jika pada saatnya nanti
Kita ditakdirkan berjumpa lagi
apalah arti sebuah mimpi
ketika lelap terserak pada malam-malam tanpa
suara
kucari hadirmu lepas fajar hingga petang
tersendat tergeragap laksana petir tanpa gelegar
sementara waktu membenamkan segala impian
terjerembab pada kedalaman tanpa batas
tiada yg lebih pasti dibandingkan dengan gelap
tatkala bulan kehilangan cahaya
dan halilintar kehilangan kilatnya
adakah yg lebih berduka selain hati yg rindu
betapa ingin kulihat wajahmu
pada kesia-siaan yg erat denganku kini
aku payung yg lama iri.
aku saputangan matahari.
aku bekas tangan di perutmu.
di saat gue urung mencintaimu.
saya muka yg memurnikanmu.
sampai jantungmu serimbun bara.
saya payung terlampau sembunyi.
karena gue terkulai ke tepi nyanyi.
Pantai sudah sepi & tak akan ada yg peduli.
menyimak gurauan senja. Bila senja minta peluk,
setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.
“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”
yang akil menorehkan luka.
Rindu mirip sajak sederhana yg tak ada matinya.
melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja
yang masih megap-megap oleh ciuman senja.
“Mengapa kamu lewati gue sebelum sempat
kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium
menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.
Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”
Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak
dalam gemuruh ombak.