لَيْسَ الشَّدِيْدُ باِلصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yg besar lengan berkuasa bukanlah yg arif bergulat. Orang yg besar lengan berkuasa adalah yg bisa menahan dirinya di dikala marah.” (HR. Al Bukhari)
Ketika membaca hadits ini, kita lebih sering mengartikannya sebagai kekuatan mental, kekuatan karakter. Dan tak salah. Namun, ada kekuatan lain yg didapatkan oleh para peneliti sehubungan dgn hadits ini.
Penelitian dr University of California San Diego tahun 2012 mendapatkan bahwa orang-orang yg bisa melepaskan kemarahannya & memaafkan kesalahan orang lain condong lebih rendah kesannya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada observasi itu, 200 relawan diminta memikirkan ketika temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan ditugaskan untuk berpikir kenapa hal tersebut bisa membuatnya murka, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.
Worthington Jr, Pakar Psikologi di Virginia Commonwealth University AS, menerbitkan hasil penelitiannya pada 2005 di jurnal ilmiah Explore. Pada penelitian hubungan antara memaafkan & kesehatan itu didapatkan, perilaku memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan. Dengan menggunakan tekonologi canggih, terungkap perbedaan teladan gambar otak orang pemaaf & yg tak memaafkan.
Orang yg tak memaafkan atau terbawa kemarahan & dendam didapatkan mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, tekanan darah lebih tinggi, ketegangan otot & detak jantung.
Sebaliknya, perilaku memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung & pembuluh darah.
Lebih rinci, didapatkan lima faedah memaafkan mirip dikutip Hidayatullah dr sejumlah penelitian:
Daftar Isi
Mengurangi stress
Marah & dendam membuat tubuh melalui strain yg sama dgn gangguan stres: ketegangan otot & tekanan darah meningkat. Memaafkan membuat badan terhindar dr hal-hal tersebut.
Menyehatkan jantung
Salah satu studi memperoleh, memaafkan menciptakan denyut jantung menjadi stabil & beban kerja jantung menurun.
Hubungan lebih besar lengan berkuasa
Studi lainnya memperlihatkan bahwa wanita yg mampu memaafkan pasangan mereka & merasa baik hati terhadap mereka bisa menuntaskan pertentangan dengan-cara lebih efektif. Hubungan yg lebih kuat dengan-cara otomatis berkebalikan dgn kekerabatan penuh ketegangan. Hal ini pula mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan.
Mengurangi rasa sakit
Sebuah studi kecil pada orang dgn sakit punggung kronis memperoleh bahwa orang-orang yg berlatih meditasi yg berfokus pada menekan kemarahan bisa menghemat rasa nyeri.
Menurut sebuah observasi yg dilakukan oleh Duke University Medical Center, memaafkan pula dapat menurunkan rasa sakit pada fisik.
Lebih sehat
Salah satu survei membuktikan bahwa orang yg mengatakan wacana memaafkan selama sesi psikoterapi mengalami kenaikan kesehatan yg lebih besar dibanding mereka yg tidak.
Dari kelima hal ini saja, nyatalah bahwa orang yg memaafkan & bisa menahan diri tatkala murka memang orang yg besar lengan berkuasa; bahkan dengan-cara kesehatan. Wallahu a’lam bish shawab. [Ibnu K/wargamasyarakat]