5 Macam Klasifikasi Protista Mirip Jamur, Gambar, Contoh dan Peranan dalam Kehidupan

Kingdom Protista sungguh berbeda dgn kingdom lainnya. Beberapa Protista yakni autrotof & beberapa lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protista terjadi dengan-cara aerobik. Hidup bebas di maritim, air tawar, atau parasit pada makhluk hidup lain. Walaupun kebanyakan Protista ialah makhluk hidup uniseluler, tetapi terdapat pula Protista yg multiseluler, mirip ganggang bahari.

Apakah Anda tahu contoh lainnya? Anda mungkin bertanya-tanya kenapa Protista tak dikelompokkan dlm kingdom Monera meski keduanya dengan-cara umum merupakan makhluk hidup satu sel. Hal ini dikarenakan Protista berlainan dgn Monera dlm hal struktur inti sel.

Pada Protista, selnya sudah mempunyai membran inti atau disebut organisme eukariotik. Sedangkan Monera tak memiliki membran ini atau disebut organieme prokariotik. Organisme anggota Protista bersifat autrotrof, heterotrof, & ada pula yg mendapatkan makanannya dengan-cara bervariasi bergantung kondisi lingkungan saat itu.

Kingdom
Perbedaan Ciri
Protista
Memiliki membran sel (eukariotik)
Monera
Tidak mempunyai membran sel (prokariotik)

Protista dapat didapatkan di air tawar, air maritim, & bersimbiosis dgn makhluk hidup lain. Keanekaragaman habitat & cara hidup Protista menjadikannya sukar diklasifikasikan ke dlm kalangan hewan maupun flora. Saat ini, Protista mampu dibagi menjadi tiga klasifikasi yakni selaku berikut.
Nah, pada potensi kali ini kita akan belajar perihal klasifikasi, contoh, & peranan organisme yg masuk dlm golongan protista mirip jamur. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.

Penjelasan & Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dlm kingdom Fungi, tetapi kini pada umumnya para andal sudah mengelompokkannya ke dlm kingdom Protista. Hal ini dikarenakan jamur golongan ini mempunyai struktur tubuh & cara bereproduksi yg berbeda dr golongan jamur kebanyakan. Gerakan & reproduksinya mirip dgn Amoeba sehingga dimasukkan dlm anggota Protista.

Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dlm bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protista mirip jamur mampu bergabung & berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dr uniseluler menuju multiseluler.

Protista mirip jamur terdiri dr kelompok jamur lendir (slime mold). Jamur lendir mencakup sekelompok mikroorganisme yg heterogen. Jamur lendir mempunyai ciri-ciri menyerupai binatang & jamur. Daur hidupnya lewat fase vegetatif & generatif yg bergantian.

Fase vegetatifnya ibarat lendir yg mampu bergerak mirip binatang (disebut plasmodium), tetapi struktur reproduksinya mampu menciptakan spora yg terbungkus dinding sel mirip pada jamur.

Jamur lendir tak mempunyai klorofil sehingga semuanya bersifat heterotrof yg menyantap materi organik (dekomposer atau saprofit), basil, & Protozoa atau bersifat benalu pada organisme lain. Habitatnya yakni di perairan, tempat yg sejuk & lembab mirip di dasar hutan hujan tropis, serasah daun & kayu lapuk, & di tanah lembab yg banyak mengandung bahan organik.

Peranan jamur lendir adalah sebagai dekomposer, mengatur perkembangan bakteri & protozoa, & menimbulkan penyakit pada binatang & tumbuhan budidaya.

Klasifikasi Protista Mirip Jamur
Protista menyerupai jamur dibagi menjadi beberapa kalangan yaitu jamur lendir sejati (Myxomycetes, filum Amoebozoa), jamur lendir endoparasit (Plasmodiophoromycetes), jamur lendir seluler (Acrasiomycetes), jamur lendir jaring (Labyrinthulomycetes) & jamur air (Oomycetes).

Sistem penjabaran usang memasukkan jamur lendir endoparasit, jamur lendir seluler, & jamur lendir jaring ke dlm Myxomycetes, tetapi kini dipisah menjadi kelas tersendiri yg bantu-membantu dgn jamur air dimasukkan dlm filum Heterokontophyta.

1. Myxomycetes
Beberapa ahli menyebut Myxomycetes selaku Mycetozoa alasannya dlm daur hidupnya dijumpai tahapan yg serupa dgn kehidupan Protozoa, diselingi dgn tahapan yg mirip kehidupan jamur. Dalam siklus hidupnya terdapat fase vegetatif yg diselingi dgn fase generatif.

Pada fase vegetatif bentuknya menyerupai lendir yg dapat berpindah-pindah dgn menjulur ke tempat-kawasan yg mengandung banyak makanan. Sel Myxomycetes ibarat protoplasma Amoeba dgn banyak inti (multinukleat) yg tak berdinding yg disebut plasmodium. Ukuran & warnanya sangat bermacam-macam & bentuknya berubah-ubah tatkala merayap di atas permukaan substrat.

Organisme ini mengkonsumsi kuman, Protozoa, spora jamur lain, & materi-bahan organik lain seperti sisa-sisa daun, ranting, & kayu. Makanan diserap dgn fagositosis & dicerna dlm vakuola makanan & sisa-sisa yg tak dicerna dikeluarkan dr vakuola. Jika lingkungan tak menguntungkan, jamur lendir ini membentuk sel yg berdinding tebal & keras yg disebut sklerotium.

Pada fase generatif/reproduktif, Myxomycetes hidup menetap & mempunyai bentuk yg khas berupa tubuh buah (sporangium) yg mempunyai dinding sel yg disebut peridium. Tubuh buah Myxomycetes menciptakan spora-spora haploid yg berflagela disebut miksflagelata (myxoflagellata). Spora ini tahan terhadap kondisi lingkungan yg tak menguntungkan.
Flagela pada spora berfungsi untuk bergerak & dapat dilepaskan tatkala berkembang menjadi individu baru yg disebut miksamuba (myxoamoeba). Contoh Myxomycetes ialah Ceratiomyxa fructilosa, Physarium polycephalum, Didymium nigripes, Trichia persimilis, dan Stemonitis splendens.

2. Plasmodiophoromycetes

Mikroorganisme ini menyerupai Myxomycetes, namun plasmodium multinukleatnya meningkat di dlm jaringan tanaman inang. Plasmodium menghasilkan zoosporangium yg menghasilkan spora. Infeksi terjadi kalau zoospora menembus akar tanaman inang & tumbuh menjadi myxoamoeba (perkecambahan spora yg menciptakan bentuk serupa amoeba) yg kemudian berkembang menjadi plasmodium.

Ketika ukuran plasmodium bertambah mengakibatkan akar-akar tanaman inang membesar menyebabkan penyakit yg disebut abses akar. Pada tahap ini spora dibuat & tetap tinggal di dlm sel-sel tumbuhan inang. Spora Plasmodiophoromycetes tak dihasilkan di dlm tubuh buah seperti dijumpai pada jamur lendir yg lain. Apabila tumbuhan inang mati & membusuk, spora-spora Plasmodiophoromycetes dibebaskan & siap untuk menginfeksi bibit-bibit tanaman baru.
 Beberapa Protista adalah autrotof & beberapa lagi adalah heterotrof 5 Macam Klasifikasi Protista Mirip Jamur, Gambar, Contoh & Peranan dlm Kehidupan
Plasmodiophora brassicae pada akar tumbuhan kubis
Tanaman yg sering dipakai sebagai inang ialah tumbuhan kentang & kubis yg menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil & diakhiri dgn akhir hayat sebelum waktunya. Kelompok Plasmodiophoromycetes yg lain merupakan parasit pada ganggang air tawar. Contohnya ialah Plasmodiophora brassicae yang menimbulkan nanah akar pada tumbuhan kubis, Spongospora subterranean merupakan parasit pada tumbuhan kentang,Sorodiscus, Tetramyxa, Octomyxa, dan Polymyxa.

3. Acrasiomycetes
Acrasiomycetes merupakan jamur lendir seluler yg hidup bebas & amoeboid (berupa ibarat amoeba), namun plasmodiumnya tak multinukleat. Dapat dijumpai di berbagai kawasan di dlm tanah yg banyak mengandung bahan organik, memakan basil & zat-zat organik. Tubuh buah Acrasiomycetes disebut sorokarp yaitu badan buah yg sering ditemukan bercabang-cabang & tiap ujung cabang membentuk kelompok-kalangan spora.
Spora Acrasiomycetes berupa seperti bola atau telur dgn dinding sel tipis yg mengandung selulosa. Pada beberapa spesies yg lain, spora yg dihasilkan tak mengandung dinding sel yg disebut pseudospora. Spora akan berkecambah membentuk miksamuba yg kemudian berkembang menjadi plasmodium. Contoh jamur lendir seluler adalah Acrasis, Sappina, Polysphodylium, dan Dictyostelium discoideum.

4. Labyrinthulomycetes
Jamur lendir dlm kelas Labyrinthulomycetes memiliki sedikit persamaan dgn golongan jamur. Kebanyakan dijumpai di lingkungan bahari & menjadi benalu atau saprofit pada ganggang maritim. Namun beberapa jenisnya pula ditemui di daratan. Jamur lendir ini pada permukaannya terdapat jaring halus yg berasal dr lendir yg dikeluarkannya.

Sel-selnya sebagian besar berbentuk lonjong atau seperti gelendong. Selsel ini tak berdinding & tiap sel berinti satu. Sel-sel tersebut terhimpun menjadi satu kelompok oleh benang-benang dr lendir yg dihasilkannya. Sejumlah sel kemudian berkelompok & membentuk sporosit yg menghasilkan spora.
 Beberapa Protista adalah autrotof & beberapa lagi adalah heterotrof 5 Macam Klasifikasi Protista Mirip Jamur, Gambar, Contoh & Peranan dlm Kehidupan
Labyrinthula minuta
Spora Labytunthulomycetes berselaput lendir & berflagela dua. Setelah dilepaskan dr sporosit, spora berenang memakai flagela. Tatkala flagela dilepaskan spora akan tumbuh & membelah berulang kali membentuk koloni baru. Contoh Labyrinthulomycetes yakni Labyrinthula minuta, L. algeriensis, L vitellina, dan L. macrocystis.

5. Oomycetes
Oomycetes mencakup jenis-jenis jamur lendir uniseluler yg membentuk benang-benang miselium yg bercabang-cabang. Habitatnya di tempat yg lembab atau di perairan. Beberapa jenis bersifat saprofit selaku dekomposer & ada yg bersifat benalu pada tumbuhan & hewan air. Reproduksi aseksual pada Oomycetes yg hidup di air dgn zoospora berflagel dua, sedangkan yg hidup di darat dgn sporangium & konidium. Reoproduksi seksual dgn oogami.

Selnya membentuk struktur yg mengandung sel telur & struktur yg membentuk sel sperma. Kedua struktur ini kemudian bersatu sehingga terjadi pembuahan yg menciptakan zigot diploid yg kemudian tumbuh membentuk spora berdinding tebal yg disebut zoospora dgn dua flagela, satu flagela tak berbulu menjurus ke belakang & satu flagela berbulu mempunyai kecenderungan ke depan. Zoospora bila berkecambah akan membentuk individu baru.
Oomycetes penting dengan-cara ekonomi & ilmu wawasan karena banyak menimbulkan penyakit pada hewan & tumbuhan budidaya, misalnya ialah selaku berikut.
 Lagenidium rabenhorstii, mempunyai hifa bercabang yg hidup benalu dlm sel-sel ganggang.
 Saprolegnia parasitica parasit pada ikan & telur-telur ikan.
 Phytium debaryanum menyebabkan anyir pada kecambah.
 Phytophthora infestans, merupakan parasit yg menyerang tumbuhan kentang, tomat, & sebagainya.
 Pythophtora faberi, memunculkan penyakit pada tanaman karet pada luka bekas sadapan.
 Plasmopara viticola, merupakan parasit pada tanaman anggur.
 Pseudoperonospora cubensis, benalu pada tanaman mentimun.
 Albugo candida, benalu pada tanaman kol, kubis, & kalangan Cruciferae yg lain.