close

5+ Balasan Revolusi Bumi Terhadap Kehidupan Manusia Di Bumi

Akibat revolusi Bumi – Bumi ialah salah satu planet dalam tata surya. Layaknya planet lain, Bumi juga mengitari matahari selaku sentra tata surya. Proses ini dinamai revolusi Bumi dimana waktu revolusi Bumi sekitar 365 hari. Ada beberapa balasan dan efek revolusi Bumi yang ditimbulkan.

Pengertian revolusi Bumi yaitu peredaran planet Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya dalam sekali tempuh selama 365 ¼ hari. Waktu 365¼ hari atau satu tahun surya disebut sebagai era revolusi bumi.

Revolusi Bumi merupakan akhir tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi Bumi, selain perputaran Bumi pada porosnya atau disebut rotasi Bumi. Revolusi dan rotasi juga dijalankan oleh tiap urutan planet di tata surya.

Revolusi Bumi juga mempunyai akibat dan imbas yang ditimbulkan pada kehidupan insan di planet Bumi. Salah satunya yakni adanya pergantian isu terkini di Bumi potongan utara dan pecahan selatan, seperti ekspresi dominan semi, trend panas, trend gugur dan demam isu masbodoh.

(baca juga balasan rotasi Bumi)

akibat revolusi bumi

Akibat Revolusi Bumi

Ada beberapa balasan yang ditimbulkan dari proses revolusi Bumi ini. Berikut yaitu beberapa efek revolusi Bumi beserta klarifikasi lengkapnya.

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Salah satu akhir revolusi Bumi yakni adanya perbedaan waktu siang dan malam di beberapa negara, tergantung letaknya, baik negara di belahan Bumi bagian utara atau selatan.

  Tata Cara Pencernaan Insan

Perbedaan lama waktu siang dan malam ini terjadi sebagai akibat dari revolusi bumi dan juga kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan yang demikian ini sungguh terperinci terlihat ketika kita berada di sekitar kutub Bumi, ialah kutub utara maupun kutub selatan.

Secara lazim, perbedaan lama waktu siang dan malam dibagi menjadi empat era utama tiap tahunnya ialah sebagai berikut.

Periode 21 Maret hingga 23 September

  • Kutub utara berada di bersahabat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
  • Belahan bumi utara terpapar sinar matahari lebih usang dibandingkan serpihan bumi selatan.
  • Matahari bergeser ke arah utara bumi.
  • Jarak terdekat kutub utara dan matahari terjadi pada tanggal 21 Juni. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah utara.
  • Beberapa daerah akrab kutub utara mengalami siang selama 24 jam. Sementara itu, beberapa kawasan erat kutub selatan mengalami malam selama 24 jam.

Periode 23 September hingga 21 Maret

  • Kutub utara berada di erat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
  • Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih lama daripada belahan bumi utara.
  • Belahan bumi selatan mengalami siang yang lebih lama dibandingkan cuilan bumi selatan utara.
  • Matahari bergeser ke arah selatan bumi.
  • Beberapa tempat erat kutub utara mengalami waktu malam 24 jam, sementara beberapa tempat di erat kutub selatan mengalami siang selama 24 jam.
  • Pada tanggal 22 September, kutub selatan berada di posisi paling dekat dengan matahari. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah selatan.

Periode 21 Maret sampai 23 Desember

  • Jarak matahari di kutub utara dan kutub selatan sama.
  • Belahan bumi utara dan potongan bumi selatan mendapatkan sinar matahari sama banyaknya.
  • Seluruh permukaan bumi mengalami waktu siang dan malam sama lamanya.
  • Matahari tampakmelintas sempurna di atas kepala di tempat khatulistiwa.

2. Perubahan Rasi Bintang

Dampak revolusi Bumi selanjutnya yakni adanya pergantian rasi bintang. Seperti diketahui bahwa pemahaman rasi bintang yakni kumpulan bintang-bintang yang membentuk teladan-teladan tertentu di langit yang kadang kerap diasosiasikan dengan ilmu astrologi.

Adanya revolusi Bumi menciptakan pola bintang-bintang berganti sehingga rasi bintang juga ikut berubah-ubah pula tiap bulannya. Rasi bintang yang terlihat di langit akan terlihat berlainan dari satu waktu ke waktu yang lain tergantung waktu kita mengamatinya.

3. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari

Terjadinya gerak semu tahunan matahari juga jadi salah satu akhir revolusi Bumi lainnya. Kejadian ini dilakukan dengan memperhatikan posisi matahari dalam satu tahun. Gerak revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring menimbulkan matahari seakan-akan bergeser.

Yang dimaksud gerak semu matahari yaitu pergeseran posisi matahari ke arah cuilan Bumi utara (biasanya terjadi antara tanggal 22 Desember sampai 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari potongan bumi utara ke bagian bumi selatan (biasanya terjadi antara tanggal 21 Juni sampai 21 Desember).

Artinya seperti matahari yang bergerak, padahal faktanya Bumi lah yang bergerak. Gerak semu tahuan matahari tersebut akibat adanya revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

4. Terjadi Perubahan Musim

Salah satu akibat revolusi Bumi yang paling mudah diperhatikan yaitu adanya pergeseran animo. Dampak ini terjadi di cuilan Bumi bab utara dan selatan yang mempunyai 4 animo adalah demam isu semi (spring), animo panas (summer), isu terkini gugur (fall) dan isu terkini dingin (winter).

Pada umumnya, pergeseran trend tersebut terjadi pada tanggal-tanggal tertentu menyesuaikan pergerakan Bumi yang mengelilingi matahari serta berefek pada negara-negara di pecahan Bumi bagian utara dan selatan.

Belahan Bumi bab utara :

  • Musim semi (21 Maret sampai 21 Juni)
  • Musim panas (21 Juni sampai 23 September)
  • Musim gugur (23 September hingga 22 Desember)
  • Musim masbodoh (22 Desember hingga 21 Maret)

Belahan Bumi bab selatan :

  • Musim semi (23 September sampai 22 Desember)
  • Musim panas (22 Desember sampai 21 Maret)
  • Musim gugur (21 Maret hingga 22 Juni)
  • Musim dingin (21 Juni sampai 23 September)

Sementara untuk negara-negara di bersahabat garis khatulistiwa, cuma akan mengalami dua demam isu saja yakni animo panas dan isu terkini penghujan. Indonesia merupakan contoh salah satu negara yang letaknya berada di akrab garis khatulistiwa dan mengalami 2 demam isu dalam satu tahun.

5. Penetapan Kalender Masehi

Akibat revolusi Bumi berikutnya yaitu penetapan kalender Masehi. Seperti diketahui jika kalender masehi ialah sistem penanggalan yang banyak digunakan secara internasional, berisikan 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat dengan jumlah bulan sebanyak 12 mulai dari Januari hingga Desember.

Adanya revolusi Bumi membuat tata cara kalender Masehi mampu ditetapkan. Penanggalan yang kita tahu kini memang mengikuti peredaran Bumi pada porosnya. Hal ini berlawanan dengan metode penanggalan lain seperti kalender Hijriyah yang mengacu pada peredaran bulan atau metode komariyah.

Nah itulah referensi 5 balasan revolusi Bumi beserta penjelasan lengkapnya. Secara umum ada 5 efek revolusi Bumi mulai dari perbedaan waktu siang dan malam, pergeseran isu terkini, adanya gerak semu tahunan matahari, perubahan rasi bintang serta penetapan sistem kalender masehi.