45 Puisi Guru Tersayang Yang Menjamah Hati : Singkat Dan Pendek

Puisi guru yaitu puisi yang bercerita berbagai hal tentang guru, contohnya jasa guru, usaha, pengorbanan, dan kehidupannya.
Di bawah ini merupakan beberapa acuan puisi guru

Puisi singkat

Guruku

Kepadamu aku berterima kasih
Atas segala yang kamu beri
Dari ilmu hingga kebijaksanaan pekerti
Menjadikan diriku mirip ini
Tanpamu Siapalah diriku
Hanya manusia tanpa ilmu
Terlunta-lunta dalam kegelapan
Hidup sengsara tanpa wawasan. 

Insan Mulia 

Guru…. 
Adalah insan yang mulia
Mengorbankan hidupnya untuk bangsa
Walau acap kali nasibnya tak diperhatikan. 
Guru…
Adalah manusia yang membimbing
Mengisi Ilmu di ruang jiwa
Cahaya di kegelapan
Menemani putra-putri ke masa depan. 
Puisi guru adalah puisi yang bercerita berbagai hal tentang guru 45 Puisi Guru Tercinta Yang Menyentuh Hati : Singkat dan Pendek

Sang pejuang

Setiap pagi kamu susuri
Jalanan yang berdebu
Di bawah cahaya mentari pagi
Kau bersiap membagi ilmu
Engkaulah pejuang sejati
Mencetak penerus bangsa
Doa kami tiada henti
Untukmu wahai Guru Tercinta. 

Guru Tercinta

Indahnya
Betapa indahnya suatu kenangan
Bersama guru di sekolah
Canda tawa selalu membayang
Memagut jiwaku menuju rindu
Ku kenang lagi Teduh suaramu
Sejuknya usulan darimu
Perhatian yang kau berikan
Hari-harimu yang penuh ketekunan. 
Lama sudah tak berjumpa
Dengan dirimu wahai Guruku
Air mata menetes tak terasa
Betapa indahnya kenangan bersamamu. 

Embun

Bila saya dalam duduk perkara
Kuceritakan kepadamu
Ku ungkapkan seluruhnya
Hingga menetes air mataku. 
Engkaulah orang tua di sekolah
Tempatku mengadu banyak sekali problem
Mendengarkan sarat ketekunan
Hingga habis lah seluruh ceritaku. 
Bila ku ungkapkan
Semua persoalan yang kurasakan
Lapang lah dadaku ini
Aku merasa ditemani orang yang sarat kasih sayang. 

Tingkah Kami

Kami sadari diri ini
Banyak tingkah tak terpuji
Guru terbaik pun tak dihormati
Hanya menciptakan kesal dalam hati. 
Namun kami memahami
Tentang kesalahan yang kami kerjakan
Dalam hati kami berjanji
Besok kami tak akan mengecewakan. 
Kami ingin seperti yang kau kehendaki
Berhasil meraih semua cita-cita
Berbakti kepada orang tua
Menyayangi sesama
Dan tak melewatkan guru yang sudah mengajarkan. 

Puisi Sedih

Maafkan 

Wahai guru kami yang tersayang
Inilah kami anak didikmu
Datang menghendaki maaf
Atas segala kesalahan. 
Kami menyadari
Tiada jiwa ini berbakti
Kenakalan Tak Berujung
Dan budbahasa kami pun tak terpuji. 
Tetapi…
Maafmu senantiasa kami harapkan
Agar Ilmu diberkahi
Agar hidup dimudahkan. 
Dari lubuk hati yang paling dalam
Kami senantiasa mendoakan 
Agar engkau dalam kebaikan
Dari hati sarat ketulusan
Kami memohon doa restu
Menapaki hari-hari
Di kala depan yang belum pasti. 

Puisi Ibu Guruku 

Kau Pelita hidup
Kau warna hari-hariku
Hingga meskipun berpisah
Ada ingatan  tak terlupa
Terima kasih atas pengorbanan
Yang tak mungkin mungkin mampu ku balas sampai kapanpun. 
Terimakasih 
Terima kasih
Karenamu aku bisa
Karenamu aku bisa berhitung
Karenamu saya bisa menulis
Terima kasih
Sudah membuatku paham
Sudah menciptakan aku pandai
Sudah membuatku pintar
Sudah membuatku terdidik
Terima kasih
Telah membuat ingatan indah
Telah menghantarkan ku ke kurun depan

Guruku Pahlawanku

Menjalani hari-hari
Penuh dengan tugas
Membuatku letih
Mengurangi waktu bermain ku. 
Kadang-kadang aku kesal
Ingin rasanya marah
Atas semua yang kamu lakukan
Namun sekarang aku mengerti
Aku tak mungkin bisa mirip ini
Bila saja kau biarkan diriku
Tanpa tugas darimu. 
Maafkanlah segala ketidakpahamanku. 
Dan terima kasihku ucapkan pantas menjadi payahmu. 
Kini saya mengetahui bahwa engkau adalah pahlawanku. 

Pejuang 

Engkau berjuang menghantarkan kami menuju masa depan. 
Namun kami berpikir bahwa engkau tidak mempunyai kasih sayang. 
Kau mengajarkanku disiplin
Agar aku mandiri dalam hidup ini
Yang saya fikirkan
Betapa kerasnya dirimu.
Maafkan kami Ibu Guruku. Maafkan kesalahan-kesalahan. Sungguh kami memahami bahwa bergotong-royong engkau lah pahlawanku. 

Puisi Guru 2 Bait

Bersamamu saya mencar ilmu
Memahami dunia ini
Mengetahui aneka macam hal
Mempelajari banyak sekali ilmu. 
Di sini  aku mencar ilmu
Mengingat aneka macam kenangan
Dan semua saran yang kamu berikan

Senyuman 

Mari kita bergembira
Berjumpa dengan ibu guru
Sebab kita akan belajar
Berbagai ilmu
Mari kita sambut ibu guru
Dengan hati yang riang
Sebab hari menjadi seru
Dengan belajar dan bermain. 

Puisi 3 Bait 

Aku menjadi yakin diri
Karena ilmu yang kamu beri
Walaupun aku gres sadari
Kau jagoan semua ini. 
Walau tak mampu membalas jasa
Aku senantiasa berterima kasih
Di kurun-periode dewasa
Selalu ku kenang dikau di dalam hati
Kini kami harus pergi
Untuk menggapai harapan
Doamu kami inginkan… 

Orang Tua

Kaulah orang tuaku
Ketika saya di sekolah
Kepadamu kami mencar ilmu
Berbagai macam wawasan. 
Walau letih terus mendera
Kau tunai kan tugasmu
Mengajari dengan sabar
Hingga kami mengetahui
Setinggi apapun  jabatan
Sebesar apapun keberhasilan
Semua itu alasannya jasa-jasa yang kau lakukan. 

Puisi Guru Usman Awang

Guru oh Guru Usman Awang
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang bimbing
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk insan sebelum jadi dewasa.
Dialah ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan hikmah
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden suatu negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis ternama
Jika hari ini siapa sahaja menjadi akil balig cukup akal;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.
Di mana-mana ia berdiri di tampang muridnya
Di suatu sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia yaitu guru mewakili seribu buku;
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya terhadap negara.
Jadilah apa pun pada final kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulangi ilmu
Panggilan keramat “cikgu” infinit terpahat
Menjadi ingatan ke akhir hayat.

Puisi Cita-Citaku Menjadi Guru

Cita-Citaku Menjadi Guru

Kulihat guru-guruku
Setiap hari selalu mengajar
Mendidik kami sepenuh hati
Menjadikan kamu anak yang berakal.
…Guru-guruku
Merekalah inspirasiku
Membuatku gigih berjuang
Menjadikanku rajin berguru.
Bila sudah besar nanti
Aku ingin mirip dirimu
Menyayangi bawah umur
Memberi in sebagai bekal hari kelak.

Anak Utama

Di rumah  dia dikasihi
Oleh ibu dan ayah
Keluarga sarat hangat
Canda tawa jiwa bergembira
Di sekolah
Dia menjadi anak yang patuh
Pada nasehat para guru.
Dengan sahabat
Dia akan penyayang
Selalu menolong.
Dia 
Punya harapan
Yang amat mulia…
…menjadi guru
Yang selalu membagi ilmu. 

Puisi Hari Guru

Oh Guru
Beribu-ribu sarjana kau cetak
Beribu-ribu usahawan kamu buat
Beribu-ribu pejabat kau angkat
Jika  hari ini ada anak yang pandai
Maka bermula dari dirimu
Jika hari ini ada presiden
Maka dia pun berguru kepadamu
Engkau yaitu satria
Yang namanya jarang diperdengarkan
Riuh orang mencari dunia
Melupakan gurunya yang tersayang. 
Hari ini aku berkata
Terima kasih saya ucapkan
Untuk segala Pengabdian
Untuk segala perjuangan
Untuk segala kesusahan
Mungkin Jasamu dilupakan
Karyamu disia-siakan
Namun kami tak mampu lepas
Perjuanganmu terukir di setiap segi kehidupan kami. 

Sajak Untuk Para Guru

Hari-hari telah terlalui
Negeri ini melesat jauh
Membangun dirinya sendiri
Dari segala keterpurukan 
Anak-anak bangsa
Mereka selalu berpikir
Bagaimana menggapai cita-cita
Anak-anak bangsa
Mereka selalu berusaha
Bagaimana mengubah nasib,  menetralisir derita.
Bahkan mereka datang kepadamu
Memohon biar engkau mengajarkan
Tentang angka-angka
Satu dua tiga
Mereka juga meminta
Agar engkau mengajarkan
Huruf-abjad dari A hingga Z.
Mereka tahu
Bahwa kala depan mempunyai gerbang.
Dan melayang itu ialah dirimu…

Perpisahan

Puisi Perpisahan Dengan Guru
Aku gres saja tersadar
Bahwa begitu indahnya hari-hariku
Di sekolah yang indah
Bersama guru yang penyayang
Bersama teman-teman yang penuh kehangatan.
Tak terasa waktu berlalu
Kukira akan selamanya kita di sini
Menuliskan cerita yang indah
Bercanda dan tertawa
Menangis atau kecewa
Tapi semuanya indah
Saat kita terasa bagaikan satu keluarga.
Selamat jalan teman sobat
Mungkin saya ke sana dan engkau ke sini
Aku ke Barat Engkau Di Timur
Persahabatan ini berjumpa dengan perpisahan.
Rasanya ingin menitikkan air mata
Karena keharuan yang menggelora
Segalanya rampung jiwa
Namun kita masih ditunggu oleh impian.
Kepada guru-guru ku yang kucinta
Maafkan kami anak-anakmu ini
Yang terlalu menghidupkan amarah mu
Yang tak memahami balas kecerdikan
Namun kami menyadari
Apa yang kamu kerjakan
Untuk kami semuanya adalah kebaikan.