Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang diwajibkan sekali seumur hidup bagi orang yang mempunyai kemampuan ongkos untuk berangkat ke Tanah suci. Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji semata-mata untuk memenuhi perintah Allah dan menerima ridha-Nya, maka Allah menjanjikan balasannya ialah nirwana. Namun di kiamat kelak, berbagai mereka yang melakukan ibadah haji, namun niatnya bukanlah alasannya adalah Allah semata.
Dari Anas bin Malik ra. Bahwa Nabi Saw. Bersabda:
إِذَاكَانَ آخِرُالزَّمَانِ خَرَجَ النَّاسُ إِلَى الْحَجِّ أَرْبَعَةَ أَصْنَافٍ : سَلاَطِيْنُهُمْ لِنَّزْهَةِوَأَغْْنِيَاؤُهُمْ لِلتِّجَارَةِوَفُقَرَاؤُهُمْ لِلْمَسْىَٔلَةِوَقُرَّاءُهُمْ لِلسُّمْعَةِ
“Kelak kiamat, manusia menjalankan haji ada empat kalangan, yaitu:
- Para pemimpin mereka pergi cuma untuk rekreasi,
- Orang kaya di antara mereka pergi haji untuk berdagang.
- Orang fakir miskin di antara mereka pergi haji cuma untuk minta-minta.
- Para ahli qiraat (pembaca Al-Qur’an) di antara mereka pergi haji untuk mencari popularitas.” (Dikeluarkan oleh Al-Khatib).