Teori pergeseran sosial – Perubahan sosial merupakan proses sosial berupa pergantian yang dikerjakan masyarakat. Manusia memang akan terus berubah dan mengalami pergeseran secara terus menerus. Perubahan sosial juga menekankan pergantian yang terjadi pada aspek kultural dan aspek struktural beserta apa saja dampaknya kepada kehidupan sosial.
Secara umum, pemahaman pergantian sosial yakni sebuah proses pergeseran tatanan atau struktur sosial dalam lingkungan masyarakat, yang meliputi aneka macam hal seperti acuan pikir menjadi lebih kreatif, sikap, dan juga kehidupan sosial sehingga mendapatkan penghidupan yang lebih baik dan lebih bermartabat.
Perubahan sosial mampu terjadi alasannya beberapa faktor pendorong, contohnya sebab adanya kontak dengan kebudayaan lain, sikap orientasi ke kala depan serta kondisi penduduk yang heterogen. Selain itu juga ada aspek penghambat pergeseran sosial seperti nilai akhlak istiadat yang kuat, perilaku masyarakat yang konservatif atau pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat.
Layaknya studi ilmu sosiologi lain, terdapat teori-teori yang melandasi terjadinya pergeseran sosial. Perubahan sosial menjadi sebuah tanda-tanda atau fenomena sosial yang diteliti dan menciptakan sejumlah teori, di antaranya mencakup teori evolusi, teori linear, teori siklus, dan teori pertentangan.
(baca juga contoh perubahan sosial)
Daftar Isi
Teori Perubahan Sosial
Berikut merupakan pembahasan tentang teori-teori pergantian sosial beserta ciri-ciri dan penjelasan lengkapnya.
1. Teori Evolusi
Teori pergeseran sosial yang pertama ialah teori evolusi. Teori evolusi ini berpendapat bahwa pergantian sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Sama seperti teori evolusi pada ilmu biologi, teori evolusi pada perubahan sosial menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam metode masyarakat.
Tokoh pemrakarsa teori evolusi pada pergeseran sosial yaitu Herbert Spencer. Asumsi dasar yang dia gunakan yaitu bahwa pergantian sosial terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama. Teori ini dikembangkan Emile Durkheim yang menganggap dasar pergantian dari solidaritas mekanik menuju solidaritas organik, yang ditandai dengan adanya pembagian kerja.
Berikut ini ialah beberapa penggolongan teori evolusi beserta penjelasannya.
a) Unlinear Theories of Evolution
Unlinier theories of evolution menilai penduduk meningkat dari masyarakat sederhana menuju penduduk yang kompleks. Teori ini menyatakan bahwa insan dan masyarakat mengalami kemajuan yang cocok dengan tahap-tahap tertentu sampai menjadi lebih kompleks.
b) Universal Theories of Evolution
Universal theories of evolution membicarakan bahwa perubahan sosial ialah hal yang linear, atau sudah mempunyai garisnya sendiri. Oleh alasannya itu, pergantian sosial akan melaju ke depan dan tidak akan berulang seperti pada persepsi teori siklus.
c) Multilinear theories of evolution
Multilinear theories of evolution menekankan pada observasi tahap-tahap perubahan dan perkembangan evolusi masyarakat pada bidang-bidang tertentu. Contohnya seperti pergeseran tata cara mata pencaharian dari berburu ke pertanian, atau dari pertanian menuju sektor industri.
2. Teori Linear
Teori pergeseran sosial selanjutnya adalah teori linear. Teori ini percaya bahwa suatu perubahan sosial dapat diarahkan menuju ke titik tujuan tertentu yang diharapkan, misalnya seperti perubahan dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat yang lebih terbaru.
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial membawa pertumbuhan menuju ke arah yang lebih baik. Contoh penerapan teori linear ini adalah perkembangan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan, menjaga kemerdekaan, hingga dengan di periode terbaru mirip ketika ini.
3. Teori Siklus
Teori siklus merupakan teori pergantian sosial yang menyatakan bahwa pergantian sosial berputar dan melingkar. Artinya sebuah pergantian zamam ialah sesuatu yang tidak mampu dikesampingkan oleh insan dan tidak mampu dikendalikan oleh siapapun tanpa terkecuali.
Singkatnya, pergeseran sosial akan menjadi sebuah siklus, dimana suatu kalangan penduduk akan merasakan berada di atas dan di bawah begitu seterusnya secara berulang. Teori ini juga beranggapan bahwa pergantian sosial ialah sesuatu yang tidak dapat direncanakan.
4. Teori Konflik
Teori pergeseran sosial yang terakhir yaitu teori pertentangan. Pada teori ini menjelaskan bahwa pergantian sosial terbentuk sebab adanya pertentangan dan ketegangan yang terjadi dalam masyarakat. Konflik yang dimaksud umumnya berupa pertentangan antar kelas penguasa dengan rakyat yang tertindas.
Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx dengan perkiraan pergantian sosial ialah efek dari adanya pertentangan sosial. Perubahan sosial diupayakan oleh rakyat yang tertindas dan kelas pekerja untuk menentang penguasa yang adikara terhadap masyarakt hingga menimbulkan konflik.
Nah itulah rujukan 4 teori perubahan sosial beserta pemahaman, ciri-ciri, teladan, dan penjelasannya. Secara umum terdapat 4 (empat) teori dalam pergeseran sosial yang meliputi teori evolusi, teori linear, teori siklus, dan teori pertentangan.
Facebook
Tweet
Whatsapp