Pakaian Adat Bangka Belitung – Pakaian adab merupakan salah satu produk budaya yg dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pakaian tradisional berasal dr banyak sekali daerah di Indonesia, salah satunya adalah pakaian adat Bangka Belitung.
Pakaian adat Bangka Belitung merupakan busana khas yg berasal dr Bangka Belitung, Sumatera, Indonesia. Pakaian khas ini memiliki keunikan & ciri khas tersendiri, bahkan busana tradisional menjadi identitas tersendiri bagi masyarakat Melayu di Bangka Belitung.
Nah, pada postingan kali ini kita akan berguru bareng mengenai pakaian adat Bangka Belitung. Mulai dr sejarah busana tersebut sampai keunikan di setiap bagian busana khas tersebut. Oleh alasannya itu, yuk kita simak penjelasan selengkapnya pada postingan di bawah ini.
Daftar Isi Artikel
Pakaian Adat Bangka Belitung
Pakaian budbahasa Bangka Belitung yakni baju Seting & kain Cual. Pakaian khas ini merupakan produk hasil akulturasi budaya Melayu, Arab & China yg kemudian menjadi budaya khas Melayu Bangka.
Pakaian khas ini mengalami proses sejarah yg unik & panjang, hingga jadinya menjadi pakaian yg menjadi identitas bagi penduduk suku Sekak yg mendiami tanah Bangka Belitung.
Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yg hanya dikenakan pada saat kegiatan penting saja, seperti pada dikala upacara akad nikah budbahasa Bangka Belitung & upacara penting yang lain.
Sejarah Pakaian Adat Bangka Belitung
Dahulu diceritakan bahwa baju Seting & kain Cual merupakan busana hasil perpaduan dua budaya, yakni antara budaya Arab & budaya China. Dahulu, ada seorang saudagar kaya yg berasal dr Arab tiba ke Bangka Belitung untuk berdagang & membuatkan ajaran agama Islam.
Karena wilayah Bangka Belitung yg strategis, membuat jual beli berkembang pesat di sana. Hal ini kemudian menghadirkan banyak sekali suku bangsa dr nusantara maupun dr luar negeri.
Kemudian terjadilah proses akulturasi budaya masyarakat Bangka Belitung dgn penduduk pendatang. Tak usang, saudagar Arab tersebut menikahi seorang perempuan yg merupakan keturunan China.
Selama proses berlangsungnya upacara akad nikah saudagar Arab dgn gadis China tersebut, mereka menggunakan pakaian adat masing-masing yakni mereka mengenakan busana jenis versi baju Seting & Kain Cual.
Model pakaian tersebut kemudian menjadi perhatian penduduk sekitar & banyaklah penduduk pulau Bangka yg menjiplak pakaian tersebut.
Menurut keterangan masyarakat setempat, banyak penduduk orisinil Bangka Belitung yg awalnya dibawa & dipakai oleh para kerabat Arab yg menikah dgn gadis Cina sekitar, sehingga sejak itulah pakaian ini dijadikan sebagai busana akhlak.
Selama proses perkembangannya, warga Bangka Belitung yg didominasi suku Sekak memadu padankan baju Seting & kain Cual dgn corak khas budaya Melayu Bangka Belitung. Sehingga kemudian busana khas tersebut merupakan hasil perpaduan budaya Arab, China, & Melayu.
Filosofi Pakaian Adat Bangka Belitung
Setiap elemen pakaian etika Bangka Belitung mempunyai makna filosofis yg terkandung di dalamnya. Nilai-nilai luhur & pula cita-cita baik tersematkan sebagaimana kepercayaan masyarakat suku Sekak Bangka Belitung. Adapun makna filosofis yg terkandung pada pakaian adat Bangka Belitung yakni selaku berikut:
Mahkota sebagai Lambang Kecantikan
Mahkota yg berbentuk motif burung merak merupakan mahkota yg melambangkan keelokan, disayangi oleh banyak orang, tetapi bukan selaku arogansi diri pada orang lain.
Kedua mempelai mengenakan pakaian akhlak Bangka Belitung merupakan bentuk harapan bahwa mereka dapat menjadi pasangan yg disayangi banyak orang & tak menciptakan keduanya menjadi manusia yg angkuh.
Motif Bunga selaku Lambang Kesucian
Motif bunga pada pakaian budpekerti Bangka Belitung yg mengandung nilai kesucian, keanggunan rezeki & segala kebaikan. Hal ini diartikan sebuah akad nikah adalah suci, & barang siapa yg melaksanakan akad nikah akan mendapat rezeki yg melimpah & segala kebaikan.
Warna merah selaku Simbol Kekuatan
Pakaian adat Bangka Belitung didominasi dgn warna merah. Warna merah ini merupakan simbol kehangatan, kekuatan, kegembiraan.
Hal ini bermakna bahwa siapa pun yg mengenakan busana adab Bangka Belitung ini diperlukan bahwa terwujudnya kehangatan dlm rumah tangga mereka, terciptanya perahu rumah tangga yg makmur & kegembiraan antara keduanya yg melaksanakan pernikahan.
Warna Emas sebagai Lambang Kemegahan
Pakaian budbahasa Bangka Belitung pula dihiasi dgn warna kuning keemasan. Warna ini diyakini merupakan lambang dr kemegahan/istimewa, keramahan.
Warna kuning mempunyai arti kedua mempelai yg sedang melakukan ijab kabul tersebut yakni sosok yg istimewa & diperlukan mampu bersikap ramah pada setiap orang.
Selempang selaku Berkat bagi Pemakainya
Pakaian adat Bangka Belitung dilengkapi dgn selempang berwarna hitam dihiasi ornamen berwarna kuning & putih serta kalung bunga serangkai berbentuk bundar. Semua aksesoris tersebut memiliki makna keberkatan, keselamatan, kehormatan, wibawa, percaya diri & harga diri.
Hal ini mampu diartikan bahwa setiap pria yg melangsungkan pernikahan diperlukan dapat menjadi sosok kepala rumah tangga yg berwibawa & bijaksana, penuh percaya diri selaku kepala rumah tangga & dapat dijadikan sebagai penjaga keselamatan keluarga untuk selama-lamanya.
Motif Tenun pada Kain Cual
Kain Cual khas Bangka Belitung dihiasi dgn tiga macam motif bunga, yakni motif Kembang Rukem, motif Kembang Kenanga, & motif Kembang Setangkai. Ketiga motif bunga kain tenun Cual tersebut merupakan simbol dr identitas tempat di provinsi Bangka Belitung.
Hal ini dikarenakan bahwa ketiga macam bunga tersebut merupakan berkembang-tanaman yg dapat banyak dijumpai di pulau Bangka, dgn kata lain bahwa ketiga macam bunga tersebut merupakan simbol budaya tempat Bangka Belitung.
Selain motif bunga ketiga jenis tersebut di atas, terdapat motif gajah mada & motif belibis yg menghiasi kain Cual khas Bangka Belitung.
Motif Gajah Mada merupakan motif yg mengungkapkan wacana para leluhur masyarakat pulau Bangka yg berprofesi sebagai penenun kain Cual, bahwa pada zaman dulu wilayah pulau Bangka pernah disinggahi oleh kerajaan Majapahit yg dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada. Oleh sebab itu untuk mengenang sosok Gajah Mada, maka muncullah motif tersebut di kain Cual.
Simbol ini mampu ditemukan di dlm kisah sejarah. Tanda-tanda dr motif tersebut yg ditata atau dibuat oleh para leluhur mampu diartikan selaku sebuah makna kebangsaan yg harus terus dijaga persatuan & kesatuannya.
Kemudian untuk motif belibis pada kain Cual merupakan simbol yg melambangkan nilai persatuan & ketertiban suatu kelompok.
Jika kita mengamati bebek selalu hidup berkelompok, & tatkala berjalan mereka selalu tertib antara satu bebek dgn angsa yang lain saling beriring sejalan.
No | Macam Macam Pakaian Adat Bangka Belitung |
1 | Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Wanita |
2 | Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Pria |
3 |
Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Upacara Pernikahan
|
4 | Aksesoris Pakaian Adat Bangka Belitung |
1. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Wanita
Pakaian etika Jambi didedikasikan khusus untuk perempuan. Pakaian adab tersebut meliputi baju Seting & kain Cual khas Bangka Belitung. Keduanya merupakan dua cuilan yg dikenakan oleh para wanita Bangka, yakni baju Seting merupakan pecahan atasan sementara kain Cual merupakan kain lilit untuk bawahannya.
Kedua jenis pakaian tersebut akan kita diskusikan bersama-sama dengan-cara rinci pada klarifikasi di bawah ini.
Baju Seting
Baju Seting merupakan salah satu busana akhlak Bangka Belitung yg biasa dikenakan oleh para perempuan Bangka. Baju Seting ialah wujud baju kurung Bangka Belitung yg dibentuk dgn warna merah.
Biasanya baju khas ini dibuat dr bahan kain beludru atau kain sutra. Dalam penggunaan busana khas Bangka ini biasa dipadupadankan dgn bawahan berupa kain cual khas Bangka.
Kain Cual
Kain Cual merupakan nama gabungan dr “Celupan Awal”. Kain ini merupakan karya seni rupa tradisional khas Bangka Belitung. Celupan dilaksanakan pada proses pewarnaan benang yg kemudian dilanjutkan dgn proses tenun.
Dengan kata lain, kain cual merupakan kain khas budaya Bangka Belitung yg dibuat dgn sistem tradisional tenun ikat. Menenun kain Cual merupakan acara para wanita Bangsawan Muntok, yakni kawasan yg berada di ujung barat Pulau Bangka.
Kegiatan ini sudah berjalan semenjak abad ke-18. Mereka menenun kain Cual dgn memadukan antara teknik sungkit dgn tenun ikat. Kain cual ini mirip ibarat kain songket khas Palembang.
Meskipun mirip, namun keduanya berlainan. Keduanya merupakan kain tradisional yg dibuat dgn teknik rumit & membutuhkan proses pengerjaan yg usang. Sehingga tak heran jika kain cual dibanderol dgn harga yg mahal.
Kain cual pula kerap disebut sebagai kain ningrat, alasannya adalah kain hanya mampu dibeli oleh golongan aristokrat. Dan kain ini biasa digunakan pada dikala upacara akhlak bangsawan, upacara pernikahan, & aneka macam upacara besar lainnya.
Kain Cual Bangka Belitung pula diketahui dgn istilah Limar Muntok. Kain khas ini merupakan jenis kain tradisional yg mempunyai dua macam motif, yakni motif Penganten Bekecak atau mampu diartikan sebagai pengantin bersolek. Dan motif kedua ialah motif ruang kosong atau diketahui dgn sebutan motif Jande Bekecak yg mempunyai arti janda bersolek.
2. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Pria
Pakaian akhlak Bangka Belitung pula didedikasikan bagi para pria Bangka. Baju yg dikenakan yaitu Jubah yg merupakan baju kebesaran budaya Arab. Untuk mengenali busana khas Bangka untuk kaum pria, mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Jubah Arab
Jubah Arab merupakan busana adab Bangka Belitung yg lazimdikenakan para laki-laki Bangka. Jubah Arab yg dikenakan ialah jubah Arab merah renta yg dipadu padankan dgn selendang atau selempang yg disampirkan di bahu potongan kanan para laki-laki.
Sementara untuk belahan bawahan, laki-laki Bangka mengenakan celana dgn warna yg senada dgn baju jubah Arab.
Jubah Arab ini dibuat dr materi material kain beludru atau kain sutera khas Bangka Belitung, serta umumnya ditambahkan beberapa pernak-pernik dekorasi untuk memperindah baju khas Bangka Belitung tersebut.
3. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Upacara Pernikahan
Pakaian etika Bangka Belitung lazimdikenakan oleh para darah biru untuk melangsungkan kegiatan penting. Salah satunya ialah untuk melangsungkan kegiatan upacara akhlak pernikahan khas Bangka Belitung.
Pada ketika upacara ijab kabul budpekerti Bangka Belitung, kedua mempelai mengenakan busana adat Bangka Belitung. Bagi mempelai wanita, mereka mengenakan baju Seting & Kain Cual beserta aksesoris yg kian menambah pesona sang mempelai.
Sementara untuk pengantin pria, mereka memakai jubah Arab khas Bangka Belitung untuk lebih jelasnya mengenai busana yg dipakai pada ketika upacara akad nikah etika Bangka Belitung mampu diamati di bawah ini.
Busana Pengantin Pria
Untuk para pengantin laki-laki Bangka, lazimnya mereka mengenakan jubah arab dgn variasi warna merah renta khas Bangka Belitung. Jubah khas tersebut dilengkapi dgn selendang atau selempang yg disampirkan di penggalan pundak kanan pengantin laki-laki.
Sementara untuk bawahan, sang mempelai pria mengenakan celana panjang umumdgn warna kain yg senada dgn jubah Arab tersebut.
Mulai dr jubah ataupun celana pengantin laki-laki dihias dgn pernak-pernik & motif yg senada dgn busana budpekerti Bangka Belitung untuk pengantin wanita.
Pengantin laki-laki pula mengenakan alas kaki khusus yg biasa dikenal dgn sebutan pending selop atau sandal Arab.
Pengantin pria pula melengkapi penampilannya dgn beberapa aksesoris perhiasan khas Bangka Belitung, mirip mahkota, gelang, kalung ronce melati, ikat pinggang pula selempang khas Bangka Belitung. Semua itu dikerjakan supaya penampilan sang pengantin pria tampakgagah & berwibawa.
Busana Pengantin Wanita
Bagi pengantin perempuan, mereka pula mengenakan busana etika Bangka Belitung berupa baju kurung alias baju Seting khas Bangka Belitung. Biasanya para pengantin perempuan mengenakan baju Seting yg berwarna merah atau merah renta. Baju Seting dibentuk dr kain beludru atau kain sutra.
Sementara untuk cuilan bawahan dipakai kain cual khas Bangka Belitung. Kain ini pula diketahui dgn sebutan kain lasem atau kain besusur.
Tidak cuma pengantin laki-laki, pengantin perempuan pula kerap disertakan hiasan berupa aksesoris yg kian memperbesar keayuan & keanggunan sang mempelai perempuan. Biasanya sang pengantin perempuan mengenakan perhiasan mahkota, kalung, gelang, & lain sebagainya.
4. Aksesoris Pakaian Adat Bangka Belitung
Untuk memperbesar pesona para pengantin yg mengenakan pakaian adab Bangka Belitung umumnya ditambahkan beberapa aksesoris perhiasan khas Bangka Belitung. Adapun daftar perhiasan aksesoris khas Bangka Belitung yakni selaku berikut:
- Mahkota emas atau diketahui dgn paksian.
- Teratai atau epilog dada yg dikenakan di serpihan depan baju.
- Perhiasan dgn pernak-pernik kembang cempaka.
- Perhiasan tembang goyang.
- Perhiasan daun bambu.
- Perhiasan kuntum cempaka.
- Pagar tenggalung khas Bangka Belitung.
- Sari bulan khas Bangka Belitung.
- Tutup sanggul atau yg dikenal dgn kembang hong sebagai hiasan kepala.
- Kalung Anting panjang khas Bangka.
- Sepit udang yg dipakai untuk dekorasi yg ditaruh di telinga kanan & kiri.
- Gelang Pending yg dipakai selaku ikat pinggang pengantin.
- Ronce Melati merupakan hiasan yg dilekatkan pada baju yg dikenakan.
Penutup Pakaian Adat Bangka Belitung
Demikian penjelasan mengenai pakaian budbahasa Bangka Belitung yg sukses Wargamasyarakat tulis buat kau. gampang-mudahan dgn mempelajari busana adab tempat semakin menambah pengetahuan kita wacana budaya bangsa terlebih lagi semakin menumbuhkan rasa cinta kita kepada bangsa kita, bangsa Indonesia.
Pakaian Adat Bangka Belitung
sumber rujukan:
@https://www.adatindonesia.org/busana-etika-bangka-belitung/
@https://id.wikipedia.org/wiki/Baju_Seting_dan_Kain_Cual
@https://perpustakaan.id/busana-adat/bangka-belitung/
@http://koranbogor.com/bogor-now/rupa-busana-tradisional-khas-pulau-bangka/