Seperti yg telah dijelaskan dlm artikel-postingan sebelumnya mengenai fungi, bahwa banyak sekali macam jamur mempunyai ciri-ciri mirip spora seksual & struktur tubuh buah dgn tahap-tahap seksual dlm daur hidupnya. Oleh karena itu, menurut pada cara & ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dlm empat kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, & Deuteromycota. Pelajarilah satu per satu dlm uraian berikut!
1. Kelas Zygomycota
Untuk mengerti karakteristik jamur pada kelas Zygomycota, amati gambar struktur tubuh jamur tempe (Rhizopus stolonifer) berikut ini.
Berdasarkan gambar di atas, terlihat terperinci bentuk struktur tubuh yg terdiri atas hifa & sporangium. Jika hifanya menjadi tak mempunyai sekat (septa) atau hifa senositik, maka menjadi ciri khas dr kelompok kelas ini.
Kelompok kelas ini memiliki tiga jenis hifa, yaitu hifa yg menjalar di permukaan substrat disebut stolon, hifa yg menembus ke dlm substrat mirip akar disebut rizoid, & hifa yg menjulang ke atas & membentuk sporangium disebut sporangiosfor. Sporangium atau kotak spora akan menciptakan sporangiospora/spora.
Jamur Zygomycota bisa menciptakan spora, maka cara reproduksinya dapat dilaksanakan dengan-cara aseksual yakni apabila sporangium sudah matang (biasanya berwarna hitam) maka dindingnya robek & pecah yg menciptakan banyak spora, berikutnya akan keluar & menyebar dgn perlindungan angin. Jika jatuh di tempat yg cocok, maka akan berkembang membentuk hifa gres.
Ciri khas dr jamur ini ialah reproduksi seksualnya membentuk spora khusus, yaitu zigospora sehingga dimasukkan dlm kelas Zygomycota. Cara reproduksi dgn seksual, yaitu dengan-cara konjugasi, dimulai dr ujung-ujung hifa yg berlainan jenis terdiri atas hifa jantan (hifa +) & hifa betina (hifa -), kedua hifa tersebut bersifat haploid (n).
Apabila kedua hifa tersebut mengalami pembengkakan & pemanjangan pada ujungnya, maka akan berjumpa & bersatu & selanjutnya akan melebur & akan menghasilkan zygot berdinding tebal yg disebut zygospora (bersifat diploid 2n). Karena berdinding tebal, maka ia tahan terhadap kondisi lingkungan yg jelek. Pada ketika ini terjadi fase istirahat (dormansi) selama 1-3 bulan.
Apabila keadaan lingkungan sudah membaik, maka zygospora akan berkecambah serta tumbuh menjadi hifa-hifa gres & akan membentuk sporangiosfor yg pada ujungnya terdapat sporangium yg berisi spora & berikutnya akan terjadi proses reproduksi aseksual, demikian seterusnya.
Berdasarkan uraian di atas, coba kalian cermati, manakah fase yg lebih panjang, fase haploid ataukah fase diploid? Pikirkan! Agar pemahaman kalian ihwal perkembangbiakan dengan-cara seksual & aseksual pada kelas Zygomycota lebih terperinci, amati gambar berikut ini.
Rhizopus stolonifer dapat membantu terbentuknya tempe, yaitu dapat menolong menguraikan protein kedelai menjadi protein sederhana & asam amino, dgn pinjaman enzim yg dikeluarkan. Karena ia mampu menguraikan, sehingga mempunyai kesamaan fungsi dgn bakteri, coba kalian ingat kembali perihal basil!
Jamur kelas ini hidup dengan-cara saprofit, baik di tanah, sisa-sisa organisme, kayu lapuk, contohnya Mucor yg hidup pada roti yg sudah kedaluwarsa. Tetapi ada pula yg lebih menguntungkan, contohnya Rhizopus oryzae yang digunakan untuk pengerjaan sake (minuman khas Jepang).
Selain untuk membuat sake, golongan jamur ini adapula yg digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti (penyebar penyakit demam berdarah), yaitu dgn memakai jamur Entomophthera culicis. Mengapa jamur ini dapat mengatur populasi nyamuk Aedes aegypti?
Jamur Entomophthera culicis bisa hidup selaku benalu di dlm rongga tubuh nyamuk, berikutnya akan menggerogoti membran tubuh nyamuk pecahan dlm sehingga usang kelamaan nyamuk tersebut akan mati.
2. Kelas Ascomycota
Pernahkan kalian berpikir bahwa masakan seperti tape, roti, kudapan manis mangkuk, bahkan minuman bir & alkohol merupakan hasil dr sebuah jamur? Golongan jamur ini merupakan golongan yg terbesar. Makanan itu merupakan teladan produk dr golongan jamur ini. Selain mampu menciptakan produk-produk tersebut, jamur Ascomycota pula bersifat sebagai saprofit pada sampah, bahkan selaku benalu pada tanaman.
Bagaimana struktur jamur pada kelas Ascomycota ini? Untuk mampu mengetahuinya, perhatikan gambar jamur Aspergillus & Penicillium di bawah ini.
Dari gambar jamur Aspergillus & Penicillium di atas, terlihat bahwa benang yg hifanya bersekat & berinti banyak serta terdapat kantung yg di dalamnya terdapat spora. Kantung ini disebut askus, berupa seperti mangkuk/botol yg akan menciptakan spora. Para jago menyebut spora askus ini dengan konidia. Warna konidia ada yg merah, hitam, biru & hijau, warna ini tergantung dr jenis jamurnya.
Seperti halnya Zygomycota, jamur ini pula memiliki konidiospora, konidiosfor, askospora, serta mengalami perkembangbiakan dengan-cara aseksual & seksual. Bagaimana prosesnya? Perhatikan gambar berikut ini.
Dari hifa yg banyak & di antara hifa bercabang-cabang terdapat hifa yg pada ujungnya membentuk alat kelamin betina & biasanya mempunyai ukuran lebih besar disebut askegonium dan di bersahabat pada ujung hifa yg lain membentuk alat kelamin jantan yg disebut anteridium, masing-masing berinti haploid (n).
Dari askegonium tumbuh susukan disebut trikogen yang menghubungkan dgn anteridium. Melalui terusan inilah inti sel/ nukleus pindah & masuk ke askegonium, sehingga masing-masing inti dr askegonium & anteridium akan berpasangan sehingga akan terbentuk pasangan inti yg berinti diploid (2n).
Kemudian dr pasangan inti tersebut akan tumbuh hifa yg disebut hifa askogonium dikariotik (berinti dua/2n) yg akan membelah dengan-cara mitosis. Selanjutnya, hifa dikariotik tersebut akan bercabang-cabang, hifanya banyak bersekat melintang & membentuk tubuh buah yg disebut askokarp.
Pada ujung-ujung hifa dikariotik tersebut akan membentuk sel khusus yg akan menjadi askus, di dlm askus ini akan terjadi peleburan dua inti (2n). Selanjutnya, akan membelah dengan-cara meiosis yg membentuk 8 buah spora askus (askospora).
Apabila terkena angin, maka spora askus tersebut akan menyebar ke mana-mana. Jika jatuh di tempat yg sesuai, akan berkembang menjadi benang hifa gres & akan menjadi banyak, demikian seterusnya.
Peristiwa ini merupakan salah satu cara perkembangbiakan Ascomycota dengan-cara seksual. Bagaimana dgn perkembangbiakannya dengan-cara aseksual? Perkembangbiakan dengan-cara aseksual dijalankan dgn cara membentuk tunas, pembentukan konidia, & fragmentasi. Tunas yg telah masak akan terlepas dr sel induknya & akan berkembang menjadi individu baru.
Kalian sudah mengenali cara Ascomycota memperbanyak diri. Askokarp yg dihasilkannya mempunyai bentuk yg beragam & inilah yg menjadi dasar untuk mengklasifikasikan Ascomycota. Beberapa macam bentuk Ascomycota yakni sebagai berikut.
1. Kleistotesium
Kelompok jamur ini berbentuk lingkaran tertutup yg merupakan ciri dr kelas Plectomyces. Contoh jamur ini antara lain genus Penicillium & Aspergillus. Apa manfaat dr jamur tersebut? Beberapa di antaranya sebagai berikut.
□ Penicillium camemberti untuk pembuatan keju.
□ Penicillium notatum untuk pembuatan keju.
□ Penicillium chrysogenum mampu menghasilkan antibiotik.
□ Aspergillu niger untuk pembuatan sale, agar-biar, atau menjernihkan sari buah.
□ Aspergillus oryzae untuk pembuatan tape, sake & melunakkan adonan roti.
□ Aspergillus wentii untuk pengerjaan kecap, tauco, & sake.
□ Aspergillus flavus menciptakan racun aflatoksin. Racun ini apabila dijumpai pada tubuh insan dlm dosis rendah akan menjadikan kanker, sedangkan dlm takaran tinggi akan menimbulkan ajal.
□ Apergillus fumigatus merupakan salah satu penyebab penyakit pernafasan.
2. Peritesium
Pada kalangan jamur ini, askokarpnya berupa botol yg merupakan ciri dr kelas Pyrenomycetes, teladan yg populer dr jamur ini ialah sebagai berikut.
□ Neurospora crassa yang dulunya disebut Monila sitophila, digunakan untuk pembuatan oncom.
□ Roselinia arcuata hidup saprofit pada kayu yg mati. Askokarpnya berupa seperti botol/bundar serta berlubang-lubang.
□ Xylaria tabacina hidup di daerah pegunungan pada pohon yg busuk, bentuknya bulat panjang bertangkai dgn warna kehitam-hitaman.
3. Apotesium
Bentuk askokarp jamur ini mirip cawan atau mangkok, umpamanya antara lain,
□ Peziza aurantia, hidup sebagai saprofit di sampah.
□ Marshella esculenta, Tuber sp., dapat dimanfaatkan selaku makanan.
4. Askus Telanjang
Golongan jamur ini tak membentuk badan buah yg merupakan ciri dr kelas Protoascomycetes. Contoh jamur yg populer adalah selaku berikut.
□ Saccharomyces cerevisiae disebut pula ragi/kamir/yeast yg dapat dipakai untuk membuat tape, roti, alkohol, bahkan minuman bir.
□ Candida albicans dapat menjadikan penyakit kandidiasis, yaitu sebuah penyakit pada selaput lendir ekspresi vagina & susukan pencernaan.
□ Trichoderma mampu menghasilkan enzim selulose yg dipakai untuk menguraikan selulosa. Biasanya dimanfaatkan untuk bikinan Single Cell Proteinatau Protein Sel Tunggal.
3. Kelas Basidiomycota
Perhatikan jamur mirip tampak pada gambar berikut ini! Jamur tersebut sering kita temukan pada pohon, jerami, atau tanah pada waktu demam isu penghujan. Anggota jamur ini lebih dr 25.000 species. Jamur ini memiliki perkembangan paling tinggi di antara golongan jamur yang lain, yaitu merupakan jamur yg makroskopis, dapat dilihat pribadi, & mempunyai ukuran yg besar.
Bila diamati, bentuk tubuh buahnya menyerupai payung, bentuk & warnanya beragam. Tubuh buahnya ini disebut basidiokarp. Secara umum, struktur jamur Basidiomycota terdiri atas empat serpihan berikut ini.
■ Tudung, yaitu belahan atas berupa seperti payung.
■ Tangkai, terletak di bawah tudung.
■ Lamella, letaknya di bawah tudung berbentuk lembaran.
■ Annulus, posisinya melingkari batang berupa cincin.
Jika kita perhatikan, tubuh buah (basidiokarp) terdiri atas jalinan hifa yg bersekat dikariotik (masing-masing sel mempunyai inti yg berpasangan). Ujung-ujung hifanya menggembung membentuk basidium, pada basidium inilah akan terbentuk spora. Bagaimana daur hidup Basidiomycota? Amati gambar berikut ini.
Spora yg dihasilkan oleh basidium (basidiospora) bersifat haploid & tumbuh membentuk hifa-hifa yg bersekat, tiap sekat berinti satu, ada yg sebagai hifa + (jantan) & ada hifa – (betina). Jika keduanya berjumpa akan terjadi plasmogami/percampuran plasma sel & akan terbentuk sel hifa yg dikariotik/dua inti.
Hifa tersebut akan terus meningkat membentuk miselium yg masih bersifat dikariotik, sehingga akan terbentuk tubuh buah basidiokarp yg bentuknya mirip payung. Basidiokarp ini akan menciptakan basidium yg terdapat pada lapisan disebut himenium.
Di himenium inilah akan terjadi kariogami, yaitu persatuan dua inti menjadi satu & inti ini akan mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk 4 spora haploid yg disebut dgn basidiospora, demikian seterusnya.
Sebagian besar jamur ini dimanfaatkan selaku kuliner alasannya adalah tubuh buahnya mempunyai rasa yg yummy & mengandung nilai gizi yg tinggi. Contohnya selaku berikut.
□ Jamur merang (Volvariella volvaceae), tempat hidupnya membutuhkan kelembapan yg tinggi.
□ Jamur telinga (Auricularia polytricha), hidup selaku saprofit pada kayu lapuk, mempunyai warna cokelat kehitam-hitaman. Jamur ini sering dipakai untuk campuran sayur sup.
□ Jamur tiram (Pleurotus sp.), berkembang di kayu lapuk & mampu ditanam pada serbuk gergaji.
□ Jamur shitake merupakan jamur yg sering dibuat di Cina & Jepang, hidup pada batang kayu.
Akan namun, tak semua jamur ini dapat kita manfaatkan sebagai masakan seperti jamur kayu Ganoderma applantum, Amanita caecaria tidak beracun,Amanita verna beracun, hidup di tanah putih atau merah, dan Exobasidium vexans hidup parasit pada tumbuhan teh.
5. Kelas Deuteromycota
Kalian sudah mengenali bahwa pengelompokan jamur dibedakan oleh macam spora seksual yg dihasilkannya, yakni askospora & basidiospora. Tetapi sesudah para mahir menyelenggarakan observasi ternyata ada beberapa macam yg belum diketahui reproduksi seksualnya, sehingga cara perkembangbiakannya dilaksanakan dengan-cara aseksual.
Untuk itulah para mahir mengelompokkan dengan-cara khusus jamur ini, yaitu dlm golongan Deuteromycota atau sering disebut fungi imperfecti. Ada sekitar 25.000 species jamur ini, misalnya Tinea versicolor penyebab panu, Epidermophyton floocossum penyebab penyakit kaki atlet, Microsporium penyebab penyakit rambut & kuku, Trichophyton & Epidermophyton penyebab penyakit kulit & kuku. Apabila kita amati pada umumnya jamur ini hidup selaku parasit.
Jamur oncom pada mulanya digolongkan dlm Deuteromycota, namun oleh spesialis Indonesia Prof. Dwidjoseputero dr IKIP Malang yg mengadakan penelitian berhasil memperoleh bahwa jamur Monila sitophila dapat melaksanakan reproduksi seksual, yaitu menghasilkan askus. Selanjutnya, jamur ini dimasukkan dlm Ascomycota & diubah namanya menjadi Neurospora crassa.