Jamur yaitu organisme yg tak memiliki klorofil, tak mampu menciptakan makanannya sendiri, & tak memiliki jaringan-jaringan yg terspesialisasi mirip halnya flora. Jamur bersifat heterotrof, mendapatkan makanan dr organisme yang lain dgn cara mensekresikan enzim yg menguraikan masakan menjadi molekul sederhana sehingga mampu diserap sel-sel jamur.
Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup dengan-cara saprofit, mendapatkan masakan dr makhluk hidup yg sudah mati atau bahan organik yg membusuk. Karena itulah, jamur memiliki kingdom tersendiri & dipisahkan dr kingdom Plantae.
Tahukah kalian bahwa jamur bisa hidup bersimbiosis dgn akar tumbuh-tanaman & ganggang/alga? Pernahkah kalian menyaksikan lumut kerak & pada pohon pinus atau melinjo yg didapatkan banyak jamur berbentuk payung, tetapi keduanya hidup sangat subur? Nah, pola tersebut merupakan bentuk simbiosis jamur dgn organisme lain.
Simbiosis yaitu bentuk korelasi antara dua organisme yan saling hidup bersama baik bersifat saling menguntungkan (mutualisme), salah satu merugikan yg lain (parasitisme), maupun salah satu menguntungkan sementara yg lain tak merasa dirugikan (komensalisme). Bentuk simbiosis jamur dgn organisme lain yaitu 4 macam, yakni Kapang, Khamir, Mikoriza, & Lumut Kerak (Lichenes). Berikut ini pembahasannya.
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak atau lichens merupakan simbiosis antara jamur & ganggang. Jamur yg bersimbiosis disebut mikobion, umumnya dr jenis Ascomycota, sedangkan ganggang yg bersimbiosis disebut fikobion biasanya dr jenis Cyanobacteria & Chlorophyta.
Saat ini dikenal sekitar 18.000 jenis lumut kerak yg tersebar luas di berbagai habitat mirip kulit pohon, kayu yg membusuk, bebatuan, & di atas tanah yg mempunyai ketahanan terhadap kondisi panas, masbodoh, & kekeringan.
Pengertian Lumut Kerak
|
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur & ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini pula berkembang di atas tanah, khususnya kawasan tundra di sekeliling Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, hingga di gunung-gunung yg tinggi. Lumut kerak mampu berperan dlm pembentukan tanah & menghancurkan kerikil-batuan yg cadas sehingga lumut jenis ini disebut pula sebagai tumbuhan perintis.
|
Berdasarkan bentuknya lumut kerak mampu dibedakan menjadi tiga golongan yakni krustos (mirip kerak), folios (seperti daun), dan fruktikos (mirip semak). Ukuran lumut kerak beraneka ragam dr bentuk yg sungguh kecil hingga yg panjangnya mencapai beberapa meter.
Talus lumut kerak sebagian besar terdiri dr hifa jamur yg berjalin rapat, mirip spons yg dapat menyerap air. Terdapat rizoid yg berfungsi selaku pelekat pada permukaan substrat & menyerap air & garam-garam mineral. Ganggang memperoleh air & garam-garam mineral dr jamur yg digunakan untuk fotosintesis yg sebagian risikonya diberikan pada jamur.
Ciri-Ciri Lumut Kerak
|
Lumut kerak ialah makhluk hidup yg tahan terhadap kekeringan dlm waktu yg lama. Pada dikala kekeringan & tersengat matahari dengan-cara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tak mati. Pada dikala turun hujan, lumut kerak berkembang kembali. Ciri lain lumut ini ialah pertumbuhan talusnya yg lambat. Dalam satu tahun, kemajuan talusnya kurang dr 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut & ganggang. Ganggang yg bersimbiosis mutualisme dgn lumut disebut dgn fikobiongonidium. Ada yg bersel satu & ada yg berkoloni. Umumnya, gonidium ini yakni ganggang biru (Cyanophyta), mirip Chroococcus & Nostoc, tetapi ada pula yg bersimbiosis dgn ganggang hijau (Chlorophyta), mirip Cystococcus & Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yg heterotrof mampu menyediakan air, mineral, & melaksanakan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini pula mampu mengikat nitrogen udara.
|
Jamur mikobion berkembang biak dgn askospora yg terbentuk pada apotesium. Spora yg dihasilkan akan tumbuh membentuk hifa. Jika hifa ini menemukan ganggang yg sesuai maka akan berkembang membentuk talus yg gres.
Perkembangbiakan lumut kerak yg lebih sering dijumpai ialah perkembangbiakan dengan-cara vegetatif dgn fragmentasi atau dgn soredium. Soredium terdiri dr satu atau beberapa ganggang yg terbungkus oleh hifa jamur. Talus yg patah maupun soredium dapat terbawa angin atau air ke tempat lain & tumbuh membentuk lumut kerak yg baru.
Reproduksi Lumut Kerak
|
Reproduksi lumut kerak dengan-cara aseksual dikerjakan dgn fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yg sesuai dapat berkembang menjadi flora lumut kerak gres. Selain itu, reproduksi aseksual dapat dijalankan dgn jatuhnya soredia (sel ganggang yg terbungkus hifa & berwarna putih) di tempat yg sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
Reproduksi seksual lumut kerak dilaksanakan oleh tiap-tiap makhluk hidup. Jamur & ganggang melaksanakan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi & akan berkembang lumut kerak baru.
|
Lumut kerak berperan penting dlm suksesi alasannya kemampuannya berkembang pada tempat yg tak memungkinkan bagi tanaman untuk hidup. Lumut kerak dapat hidup pada bebatuan yg dengan-cara perlahan menghancurkannya sehingga membentuk lapisan-lapisan tanah, Lumut kerak Cladonia yg menutupi wilayah yg luas di tempat kutub utara menjadi masakan bagi ternak & hewan liar yg hidup di sana.
Peranan Lumut Kerak
|
Lumut kerak mampu dimanfaatkan oleh insan selaku materi pembuat obat, penambah rasa & aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya mampu dipakai selaku materi kertas lakmus celup atau indikator pH, & di tempat watu-batuan lumut kerak mampu melapukkan batuan selaku awal pembentukan tanah.
|
Selain itu lumut kerak banyak digunakan selaku bahan obat, dipakai dlm industri kimia, parfum, dlm proses pewarnaan & penyamakan serta digunakan sebagai indikator tingkat polusi di sekeliling daerah yg ditempatinya. Contoh lumut kerak yakni sebagai berikut.
□ Parmelia, hidup pada kulit kayu, tanah, tembok, & watu.
□ Graphis, hidup pada cabang atau batang pohon
□ Usnea, lumut janggut, pada batang-batang pohon di pegunungan & dapat dipakai untuk jamu.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu perumpamaan yg digunakan untuk menyebut jamur yg bersimbiosis dgn akar tumbuhan. Beberapa anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, & Basidiomycota ada yg menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur & akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme.
Jamur diuntungkan sebab mendapat zat organik, sedangkan tumbuhan menerima air & unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yg lain tak dapat hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza & ektomikoriza.
■ Endomikoriza yaitu Mikoriza yg hifa jamurnya menembus akar hingga masuk jaringan kortek, contohnya, jamur yg hidup pada akar sayuran.
■ Ektomikoriza yaitu Mikoriza yg hifanya cuma hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
3. Kapang
Mungkin ananda pernah melihat noda pada kulit buah jeruk yg berwarna kebiru-biruan. Jeruk tersebut terjangkit oleh saprobik Penicillium, sebuah askomisetes. Kapang ini berkembang biak dgn cara aseksual yg menciptakan konidiospora, atau noda-noda hitam pada roti yg terjangkit kapang roti (Rhizopus stolonifer).
Miselium jamur ini tumbuh sebagai saproba atau parasit pada banyak sekali jenis substrat. Istilah kapang berlaku cuma bagi tahapan aseksual, selanjutnya jamur yg sama akan meningkat biak dengan-cara seksual menciptakan zigosporangia, askokarpus atau basidiokarpus.
Namun, ada pula kapang yg tak dikenal tahapan seksualnya sehingga tak dapat dikelompokkan selaku zigomisetes, askomisetes, atau basidiomisetes. Kapang tersebut disebut deuteromycota atau Fungi Imperfecti (jamur tak tepat).
Uniknya, ada Deuteromycota yg hidup di dlm tanah selaku pemangsa, membunuh & memakan protista & binatang kecil, terutama cacing gilig (nematoda).
4. Khamir
Salah satu khamir (ragi) yg memiliki nilai ekonomi tinggi adalah Saccharomyces cereviceae (Askomisetes), yg dipakai untuk membuat gabungan roti semoga mengembang, & fermentasi minuman beralkohol. Sel khamir membebaskan gelembung kecil CO2 agar gabungan mengembang. Selain itu khamir ini mampu mengubah gula menjadi alkohol.
Khamir merupakan jamur bersel tunggal yg menempati habitat cair & berair. Reproduksi aseksual dgn membuat tunas, beberapa khamir meningkat biak dengan-cara seksual, dgn cara membentuk askus atau basidium.
Khamir yg tak diketahui reproduksi seksualnya dimasukkan ke dlm golongan jamur tak sempurna. Para peneliti telah memakai Saccharomyces untuk mempelajari genetika molekuler eukariota, alasannya mikroba tersebut gampang dibiakkan & dimanipulasi.
Walaupun banyak faedah khamir bagi insan, beberapa khamir menjadikan problem. Contohnya khamir merah muda, Rhodotorula, tumbuh pada alat rumah tangga yg permukaannya berair. Khamir lainnya ialah Candida menjadi penghuni epitel insan yg basah, mirip pecahan vagina.